Transformasi digital dalam bidang kesehatan menuntut setiap fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia paling lambat 31 Desember 2023. RSIA Mutiara Bunda sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan juga memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan RME guna meningkatkan mutu pelayanan, efektivitas, serta efisiensi pengelolaan data medis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam penerapan RME di RSIA Mutiara Bunda. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan pengambil keputusan dan pengguna RME seperti dokter, perawat, petugas rekam medis, dan teknisi yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan SDM di RSIA Mutiara Bunda masih menghadapi beberapa kendala, antara lain: (1) kurangnya pelatihan dan pengetahuan petugas mengenai RME, (2) kesulitan menerima perubahan dari sistem manual ke sistem elektronik, serta (3) kendala akses jaringan yang lambat yang menghambat proses kerja. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa kesiapan SDM menjadi faktor kunci keberhasilan implementasi RME. Oleh karena itu, diperlukan program pelatihan berkelanjutan, pendekatan manajemen perubahan yang efektif, dan peningkatan infrastruktur jaringan agar penerapan RME dapat berjalan optimal serta mendukung transformasi digital kesehatan di Indonesia.