Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBUATAN MODEL HYBRID 2 TEKNIK REDUKSI PEAK-TO-AVERAGE POWER RATIO PARTIAL TRANSMIT SEQUENCE DAN CLIPPING FILTERING PADA SISTEM MIMO-OFDM Azizah, Aida Nur; Rohma, Irma Saniatur
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 3)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem MIMO digunakan dalam sistem komunikasi nirkabel modern untuk memenuhi tuntutan kecepatan transmisi data yang tinggi untuk berbagai aplikasi dan layanan namun sistem MIMO-OFDM mempunyai kelemahan nilai PAPR (Peak to Average Power Ratio) yang tinggi dan membuat HPA (High Power Amplifier) bekerja pada daerah non-linier. Sehingga perlu dilakukan reduksi dengan teknik reduksi PAPR. dalam Penelitian ini dilakukan analisis reduksi PAPR pada sistem MIMO-OFDM menggunakan teknik hybrid Improved Partial Transmits Sequence dan Simplified Clipping Filtering. Analisis dilakukan dengan mengamati kinerja penggunaan teknik reduksi PAPR dan penggunaan tanpa teknik reduksi PAPR. Hasil simulasi menunjukkan pada probabilitas 1x10-5, hasil kinerja tanpa teknik reduksi dibutuhkan level threshold PAPR0       sebesar ± 12 dB, sedangkan ketika menggunakan teknik reduksi hybrid Improved PTS dan Simplified CF dibutuhkan level threshold PAPR0 rata-rata ± 6 dB dan membandingkan kinerja teknik reduksi Hybrid Improved PTS - Simplified CF dengan nilai Clipping ratio 1,4 dan 1,6. Maka kinerja reduksi PAPR terbaik adalah dengan menggunakan teknik reduksi hybrid Improved PTS dan Simplified CF dengan Clipping ratio 1,4  karena mampu menyuguhkan selisih nilai reduksi  sebesar ± 5,7 dB daripada tanpa menggunakan teknik reduksi. dan penggunaan nilai Clipping Ratio yang semakin rendah menghasilkan nilai PAPR yang  juga semakin rendah, karena Amplitudo maksimum semakin kecil. Kata Kunci : Clipping Filtering,MIMO-OFDM, PAPR, PTS
Pengembangam Instrumen Four-Tier Test untuk Mendetesksi Miskosnsepsi Siswa pada Materi Pembelahan Sel Azizah, Aida Nur; Susantini, Endang
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miskonsepsi merupakan pengetahuan siswa terhadap suatu konsep yang diperoleh tidak sesuai dengan konsep yang telah disepakati oleh para ilmuan. Miskonsepsi harus segera diatasi agar tidak menghambat siswa dalam memahami konsep yang benar. Pembelahan sel merupakan materi yang sulit dan jau dari kehidupan sehari-hari karena mempelajari unit terkecil. Miskonsepsi dapat dihilangkan apabila telah teridentifikasi. Banyak cara untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa, salah satunya dengan instrumen miskonsepsi berbentuk four-tier test. Instrumen Four-Tier Test merupakan pengembangan dari instrumen sebelumnya, namun ada penambahan tingkat keyakinan pada alasan jawaban yang akan menambah keakuratan profil pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Produk yang dihasilkan pada penelitian ini ialah instruen four-tier test untuk mendeteksi miskonsepsi siswa pada materi pembelahan sel. Adapun tujuan penelitian antara lain, untuk mendeskripsikan validitas dan reliabilitas instrumen, profil miskonsepsi, dan mengatahui penyebab miskonsepsi. Jenis penelitian ini adalah pengembangan yang mengacu model ADDIE (Analysis,Design,Develop,Implement,Evaluate). Uji coba dilakukan di SMA Negeri 1 Driyorejo pada 70 siswa kelas XII yang telah menerima materi pembelahan sel. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata validitas sebesar 94,67 dan koefisien reliabiliatas 0,72 sehingga dinyatakan sangat valid dan reliabel. Rata-rata miskonsepsi yang dialami siswa lebih besar dari siswa yang paham konsep dan tidak paham konsep, yaitu sebesar 68,74%. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada konsep spermatogenesis sebesar 78,57%, sedangkan miskonsepsi terendah sebesar 52,86% pada konsep proses pembelahan mitosis. Faktor-faktor penyebab miskonsepsi siswa diantaranya ialah, dari diri siswa, guru, cara mengajar, konteks, dan buku teks. Kata Kunci: miskonsepsi, four tier test, ADDIE, pembelahan sel
Pendampingan pemanfaatan tanaman herbal pada pasien hipertensi dan diabetes melitus sebagai upaya pencegahan penyakit gagal ginjal di Puskesmas Gandus Palembang Lusiana, Evi; Kurniati, Ardesy Melizah; Harahap, Debby Handayati; Tamzil, Nia Savitri; Parisa, Nita; Adenina,  Masayu Syarinta; Rosdah, Ayesha Augusta; Oktariana, Desi; Pariyana, Pariyana; Azizah, Aida Nur; Islami, Arya Putera
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/Hummed.V5I1.138

Abstract

Hypertension and diabetes mellitus are risk factors for chronic kidney disease. A person diagnosed with hypertension and diabetes mellitus is required to regularly take medication for life, which can lead to side effects of drugs (ESO). This triggers the search for more effective and safer drugs, so many people start to turn to traditional medicine. The main objective of this community service is to increase community knowledge and skills through assistance in cultivating herbal plants such as Sambiloto, Celery, and Ginger. The method of service carried out in this activity is by giving questionnaires before and after the delivery of material with the community in the working area of the Gandus Palembang Health Center. The targets of community service activities are hypertension and diabetes mellitus patients and the community registered in the working area of the Gandus Palembang Health Center as many as 30 participants. The results of the counseling showed that there was an increase in the results of participants who fell into the good category, according to the variables of knowledge, attitude and action respectively 56.7%, 23.3% and 40%.
Effectiveness of Anthocyanins on Kidney Fibrosis; A Systemic Literature Review Lusiana, Evi; Azizah, Aida Nur; Islami, Arya Putera
Syifa'Medika Vol 15, No 1 (2024): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i1.7932

Abstract

Renal fibrosis refers to the abnormal accumulation of extracellular matrix during the process of tissue repair. Kidney fibrosis is mostly caused by chronic inflammation, which leads to tissue remodeling and subsequently impairs kidney function, resulting in a reduction in the glomerular filtration rate (GFR). Reduced glomerular filtration rate (GFR) can elevate blood concentrations of urea and creatinine. The chemicals known as anthocyanins possess anti-inflammatory and antioxidant characteristics, hence potentially enhancing renal function. This study was conducted based on a literature review approach, utilizing journal papers published over the past decade (2015-2024) obtained from Pubmed, Science Direct, and Google Scholar. This article aims to represent the diverse scientific investigations made on the efficacy of anthocyanins in enhancing renal function in cases with renal fibrosis. The present study indicates that anthocyanins have a positive impact on kidney function by effectively lowering urea and creatinine levels in individuals with renal fibrosis.
IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK UNTUK MEWUJUDKAN PERILAKU ANTIKEKERASAN Azizah, Aida Nur; Nuria Fitriawan, Bunga Kharisma; Muzhaffarah, Nabilah Salwa; Anisa, Septia Nur; Syanur, Vanya Fadhilah
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v16i2.801

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan ramah anak berdasarkan model implementasi Richard F. Elmore. Program Sekolah Ramah Anak merupakan program yang menjamin hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada peserta didik di lingkungan sekolah. Namun, fakta menunjukkan bahwa upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di lingkungan pendidikan belum terlaksana secara maksimal. Terdapat peningkatan kasus kekerasan anak sepanjang tahun 2021 hingga 2022 yang meliputi diskriminasi dan perundungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dihimpun melalui wawancara dengan koordinator program Sekolah Ramah Anak, siswa, dan guru, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Sekolah Ramah Anak di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Yogyakarta belum sepenuhnya optimal karena pelaksanaan program masih didominasi oleh aktor internal sekolah. Pihak sekolah belum berupaya menyesuaikan program Sekolah Ramah Anak setiap tahunnya, sehingga kasus kekerasan terus terjadi dengan pelaku, korban, dan bentuk kekerasan yang berbeda. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu melakukan peningkatan peran dalam penyelenggaraan program Sekolah Ramah Anak, memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan orang tua, dan melakukan pembaruan program Sekolah Ramah Anak secara berkala sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK UNTUK MEWUJUDKAN PERILAKU ANTIKEKERASAN Azizah, Aida Nur; Nuria Fitriawan, Bunga Kharisma; Muzhaffarah, Nabilah Salwa; Anisa, Septia Nur; Syanur, Vanya Fadhilah
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v16i2.801

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan ramah anak berdasarkan model implementasi Richard F. Elmore. Program Sekolah Ramah Anak merupakan program yang menjamin hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada peserta didik di lingkungan sekolah. Namun, fakta menunjukkan bahwa upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di lingkungan pendidikan belum terlaksana secara maksimal. Terdapat peningkatan kasus kekerasan anak sepanjang tahun 2021 hingga 2022 yang meliputi diskriminasi dan perundungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dihimpun melalui wawancara dengan koordinator program Sekolah Ramah Anak, siswa, dan guru, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Sekolah Ramah Anak di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Yogyakarta belum sepenuhnya optimal karena pelaksanaan program masih didominasi oleh aktor internal sekolah. Pihak sekolah belum berupaya menyesuaikan program Sekolah Ramah Anak setiap tahunnya, sehingga kasus kekerasan terus terjadi dengan pelaku, korban, dan bentuk kekerasan yang berbeda. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu melakukan peningkatan peran dalam penyelenggaraan program Sekolah Ramah Anak, memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan orang tua, dan melakukan pembaruan program Sekolah Ramah Anak secara berkala sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK UNTUK MEWUJUDKAN PERILAKU ANTIKEKERASAN Azizah, Aida Nur; Nuria Fitriawan, Bunga Kharisma; Muzhaffarah, Nabilah Salwa; Anisa, Septia Nur; Syanur, Vanya Fadhilah
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v16i2.801

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan ramah anak berdasarkan model implementasi Richard F. Elmore. Program Sekolah Ramah Anak merupakan program yang menjamin hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada peserta didik di lingkungan sekolah. Namun, fakta menunjukkan bahwa upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di lingkungan pendidikan belum terlaksana secara maksimal. Terdapat peningkatan kasus kekerasan anak sepanjang tahun 2021 hingga 2022 yang meliputi diskriminasi dan perundungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dihimpun melalui wawancara dengan koordinator program Sekolah Ramah Anak, siswa, dan guru, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Sekolah Ramah Anak di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Yogyakarta belum sepenuhnya optimal karena pelaksanaan program masih didominasi oleh aktor internal sekolah. Pihak sekolah belum berupaya menyesuaikan program Sekolah Ramah Anak setiap tahunnya, sehingga kasus kekerasan terus terjadi dengan pelaku, korban, dan bentuk kekerasan yang berbeda. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu melakukan peningkatan peran dalam penyelenggaraan program Sekolah Ramah Anak, memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan orang tua, dan melakukan pembaruan program Sekolah Ramah Anak secara berkala sesuai dengan keadaan dan kebutuhan