Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Mentimun (Cucumis sativus L.) Akibat Pengaplikasian Hormon Giberelin Rosa, Angela Griya Adinda; Setiawan, Adi; Saitama, Akbar; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.02.02

Abstract

Tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) adalah salah satu komoditas pertanian yang tak jarang mengalami kendala seperti kualitas buah yang kurang baik dan gugur bunga sebelum berkembang menjadi buah. Aplikasi giberelin pada tanaman dapat memicu pembungaan tanaman mentimun. Penelitian ini dilakukan guna mempelajari pengaruh pengaplikasian hormon giberelin pada pertumbuhan dan hasil dua varietas mentimun dan memperoleh konsentrasi hormon giberelin yang efektif dan efisien. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2023. Penelitian dilaksanakan di Politeknik Pembangunan Pertanian Kampus II yang berlokasi di Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan 3 kali ulangan. Petak utama yaitu varietas tanaman mentimun dengan 2 taraf dan anak petak yaitu konsentrasi giberelin dengan 5 taraf. Analisis data menggunakan analisis varian (ANOVA) dan dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara varietas mentimun dan aplikasi giberelin terhadap luas daun. Varietas mentimun dan aplikasi giberelin mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Aplikasi giberelin konsentrasi 200 ppm mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dan hasil.
Acceleration of Organic Compost Supply Using Microbial Consortium Formulation on Various Organic Wastes and their Effect on Sweet Corn: Acceleration of Organic Compost Supply Using Microbial Consortium Formulation Tyasmoro, Setyono Yudo; Saitama, Akbar; zulfikar, Aji
Journal of Tropical Life Science Vol. 14 No. 2 (2024)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.14.02.12

Abstract

Organic waste, primarily originating from agricultural sources, remains underutilized in Indonesia, despite its substantial potential as an organic fertilizer. Consequently, it is imperative to comprehend the technology capable of efficiently decomposing organic matter and yielding high-quality compost. This study aimed to investigate the impact of a microbial consortium comprising Bacillus sp., Pseudomonas sp., Trichoderma sp., and Aspergillus sp. on the decomposition of organic waste derived from rice, sugarcane, corn and as well as to examine its application to sweet-corn (Zea mays var. saccharata). The study used a factorial randomized block design, featuring two primary factors, compost types and their respective doses. This design in total of nine treatments, each replicated three times, thus resulting in a sum of 27 experimental units. The treatments were RSC: Rice straw compost; SLC: Sugarcane leaves compost; CHC: Corn husk compost; D7.5: Compost dose of 7.5 t ha-1; D15: Compost dose of 15 t ha-1; D22.5: Compost dose of 22.5 t ha-1.  Moreover, an essential fertilizer, NPK, was applied at a rate of 200 kg/ha. The findings demonstrated a substantial impact of both compost types and doses on maize growth parameters, which encompassed plant height, leaf area, chlorophyll contentand dry weight. These effects were observed individually, without any interactions between the two factors. Furthermore, these treatments exhibited a discernible influence on corn yield. The highest to lowest yields were recorded as follows: CHC (9.29 t ha-1), RSC (8.72 t ha-1), and SLC (8.00 t ha-1). Combining organic compost with chemical fertilizer effectively prevented nutrient loss through denitrification and evaporation, facilitating nutrient retention and controlled release over time.
Aplikasi Pupuk Organik Pada Budidaya Mawar Di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Karyawati, Anna Satyana; Rahayu, Aldila Putri; Saitama, Akbar; Kurniawan, Andi; Armita, Deffi; Nihayati, Ellis; M. Roviq, M. Roviq; Barunawati, Nunun; Islami, Titiek; Maghfoer, M. Dawam
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v9i1.5790

Abstract

Proses budidaya bunga mawar memerlukan penerapan sistem pertanian konvensional dengan penggunaan pupuk, pestisida, dan herbisida berbahan kimia sintetik masif dilakukan oleh petani. Dalam jangka panjang, kondisi ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kesuburan tanah secara fisik, kimiawi ataupun biologis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan contoh di lapang tentang manfaat dan hasil yang diperoleh dari penggunaan pupuk organik (kompos) sisa panen bunga mawar dan perbandingannya dengan penggunaan pupuk kimia serta ditinjau dari segi efisiensi usaha tani. Kegiatan ini dilakukan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Desember 2022 bertempat di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kegiatan di awali dengan dilakukanya survei lahan mawar di kota tujuan, dilanjutkan dengan 3 kegiatan utama, meliputi: 1) pertemuan diskusi dan penyuluhan dengan petani di ikuti dengan pembagian kuesioner, 2) praktik lapang aplikasi kompos, dan 3) evaluasi keberhasilan program melalui pengambilan data kuesioner dari petani. Aplikasi pupuk kompos limbah mawar adalah sebagai salah satu upaya untuk memaksimalkan hasil panen mawar untuk dapat menambahan nilai jual dan kebermanfaatan produk. Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bibit mawar. Di saat yang bersamaan, konversi limbah mawar menjadi pupuk organik dapat menambah pemasukan bagi petani dan secara tidak langsung akan dapat menekan biaya produksi dalam budidaya mawar. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa lebih dari 70 % petani yang ikut kegiatan menyatakan telah mengetahui dampak negatif pupuk kimia, serta telah mengetahui apa itu pupuk organik dan aplikasinya pada tanaman. Terlebih lagi, sebagian besar petani juga telah menerapkan pupuk organik dalam budidaya mawar, meskipun diberikan secara bersamaan atau berselang dengan pupuk anorganik.
Pelatihan Pembuatan Kompos Limbah Mawar di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Nihayati, Ellis; Maghfoer, Moch. Dawam; Roviq, Muhammad; Rahayu, Aldila Putri; Barunawati, Nunun; Armita, Deffi; Saitama, Akbar; Koesriharti, Koesriharti; Islami, Titiek; Wardiyati, Tatik; Karyawati, Anna Satyana 
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i1.4528

Abstract

Aplikasi pupuk anorganik merupakan hal yang wajar dalam praktek budidaya tanaman. Begitu pula yang dilakukan oleh para petani mawar yang ada di Desa Gunungsari, Kota Batu. Namun aplikasi yang dilakukan sering kali melebih dosis yang ditentukan. Sehingga perlu adanya upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik agar dapat meningkatkan nilai guna mawar. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengedukasi petani mengenai kelebihan dan kekurangan pupuk organik dalam rangka mengurangi bahan kimia sintetik dalam budidaya tanaman serta demonstrasi pembuatan pupuk organik dari limbah sisa panen mawar sebagai pengganti pupuk kimia sintetik. Kegiatan dilakukan secara luring mulai dari Mei hingga Desember 2022.  Kegiatan diawali dengan diskusi dan penyuluhan mengenai pengenalan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia sintetik, kemudian dilanjutkan dengan praktik lapang pembuatan kompos dan evaluasi keberhasilan program. Penyuluhan mengenai pupuk telah dijelaskan dengan baik dan meningkatkan minat para petani untuk mengolah limbah sisa panen mawar menjadi pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dari limbah sisa panen mawar dapat memberikan manfaat terhadap petani berupa berkurangnya biaya pupuk, keuntungan produksi yang lebih tinggi serta berukurangnya limbah. Para petani berharap perlu adanya sosialisasi dan pelatihan yang berkala untuk dapat memantau perkembangan dan pengolahan pupuk dari limbah sisa panen mawar.
KOMPOSISI VEGETASI GULMA PADA TANAMAN TEBU KEPRASAN LAHAN KERING DI DATARAN RENDAH DAN TINGGI Saitama, Akbar; Widaryanto, Eko; Wicaksono, Karuniawan Puji
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 5 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persaingan gulma dalam memperebutkan unsur hara, air, cahaya matahari dan ruang akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman pokok. Pengamatan untuk musim kemarau diamati pada 30, 45, dan 60 hari setelah kepras, dan musim hujan diamati pada 15, 30, dan 45 hari hujan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei kuadrat.  Petak tebu seluas 100 m2 pada setiap ketinggian yang telah dikepras dibiarkan tidak dirawat selama pengamatan. Hasil penilitan di jumpai 35 spesies gulma. Nilai SDR pada musim kemarau dataran tinggi 1,34-60,86 dan 2.91-100 pada setiap pengamatannya.  Pengamatan musim hujan menunjukan  pada lokasi dataran tinggi tebu yang dikepras kemarau nilai SDR berkisar antara 0,34-29,35 dan pada tebu keprasan musim kemarau dataran rendah pada lokasi dataran rendah  berkisar antara 2,02-29,20 dan dataran rendah berkisar 7,0-65,96. Pengamatan pada lahan tebu yang di kepras awal musim hujan di dataran tinggi  1,56-35,52. Nilai koefisien komunitas pada lokasi penelitian berkisar antara 1,4%-6,81%  yang berarti terdapat perbedaan diatas 75%. Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar 0,64-2,75. Indeks Dominansi (C) berkisar antara 0,10-0,69.
Pengaruh Aplikasi Pupuk Kalium pada Tanaman Kencur yang ditanam di Berbagai Tingkat Naungan Mustika, Della Maya; Saitama, Akbar; Zaini, Akbar Hidayatullah; Widaryanto, Eko
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 10 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kencur (Kaempferia galangal L) merupakan tanaman obat yang cocok dibudidayakan diberbagai daerah tropis di Indonesia. Kencur memiliki kegunaan yang sudah dikenal masyarakat sebagai salah satu bumbu masak, ataupun sebagai pengobatan. Pemberian naungan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman dan untuk penggunaan pupuk kalium berfungsi untuk memacu translokasi asimilat dari sumber (daun) ke bagian organ penyimpanan (sink), selain terlibat dalam proses membuka dan menutupnya stomata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya interaksi antara pengaplikasian dosis pupuk kalium dengan berbagai tingkat naungan tanaman kencur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga Mei 2021 yang bertempat di ATP Jatikerto, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Rancangan uang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan tiga ulangan pada setiap perlakuan sesuai denah penelitian. Petak utama (main plot) merupakan dua tingkat naungan yaitu naungan 25% (N25) dan naungan 50% (N50). Anak petak (sub plot) berupa empat dosis pupuk kalium yaitu 0 kg ha-1 K2O, 120 kg ha-1 K2O, 180 kg ha-1 K2O dan 240 kg ha-1 K2O. berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kencur dapat beradaptasi dengan adanya naungan 25% dan naungan 50%, secara umum pada fase pertumbuhan tanaman, naungan memberikan respon terhadap jumlah daun, luas daun dan volume akar. Sedangkan selama pengamatan pertumbuhan dosis pupuk tidak memberikan respon terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu berdasarkan hasil panen tanaman kencur produktivitas tanaman kencur pada naungan 25% dan naungan 50% memiliki nilai tertinggi pada pemberian dosis pupuk 120 kg ha-1.