Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

KARAKTERISTIK IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS PAJANGAN BANTUL Widyawati Widyawati; Sholaikhah Sulistyoningtyas
Jurnal JKFT Vol 5, No 2 (2020): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v5i2.3925

Abstract

KEK merupakan kekurangan energi atau asupan nutrisi yang berlangsung lama. KEK sering terjadi pada ibu hamil, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Pajangan tahun 2016 sebesar 16,20 %, tahun 2017 sebesar 14,91 % dan tahun 2018 sebesar 13,42%.Dampak KEK pada ibu hamil yaitu anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, terkena penyakit infeksi serta menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu.Dampak pada bayi yaitu berat badan lahir, angka kematian perinatal, keadaan kesehatan perinatal, dan pertumbuhan bayi setelah kelahiran.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran karakteristik ibu hamil kekurangan energi kronis di Puskesmas Pajangan tahun 2018.Metode penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Pajangan Kabupaten Bantul.Populasi adalah seluruh ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) di Puskesmas Pajangan tahun 2018 sebanyak 84 orang.Sampel menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 84 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar usia ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu yang berusia tidak beresiko sebanyak 74 orang (88%), paritas ibu hamil yang mengalami KEK adalah primigravida sebanyak 50 orang (59,5%), pendidikan ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu dengan pendidikan sedang sebanyak 55 orang (65,5%), ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu yang bekerja sebanyak 47 orang (56 %).Kesimpulan penelitian ini bahwa ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu yang berusia tidak beresiko, primigravida, pendidikan sedang dan ibu yang bekerja.Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi agar masyarakat lebih memperhatikan status gizi ibu dan meningkatkan asupan zat gizi pada ibu hamil.
UJI INSTRUMEN BREASTFEEDING ATTRITION PREDICTION TOOL (BAPT) UNTUK DETEKSI PENYAPIHAN DINI PADA IBU NIFAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Daris Sa’adah; Sholaikhah Sulistyoningtyas
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 7, No 2 (2020): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v7i2.501

Abstract

Air susu ibu (ASI) Merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan. Persentase kejadian penyapihan dini sebanyak 76% pada bayi di Indonesia. Dan  31,36% anak sakit karena tidak menerima ASI eksklusif. Breastfeeding Attrition prediction Tool salah satu instrumen yang digunakan untuk deteksi penyapihan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen Breastfeeding Attrition Prediction Tool efektif  untuk mendeteksi penyapihan dini pada ibu nifas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif menggunakan desain korelatif untuk mengetahui kesahihan instrumen Breastfeeding Attrition Prediction Tool terjadinya penyapihan dini oleh ibu nifas. Populasi serta sampel penelitian adalah ibu nifas yang dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Desember 2018 dengan jumlah 30 responden. Breastfeeding Attrition Prediction Tool (BAPT) dapat digunakan untuk mengukur risiko terjadinya penyapihan dini ibu nifas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Terdapat 83,33% ibu nifas yang tidak berisiko melakukan penyapihan dini. Kejadikan penyapihan dini pada ibu nifas adalah tidak melakukan penyapihan dini sebesar 90,00%. Instrumen Breastfeeding Attrition Prediction Tool (BAPT) dapat digunakan untuk mengukur risiko penyapihan dini pada ibu nifas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mendeteksi penyapihan dini sehingga dapat membantu tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan ibu dan bayi. Kata Kunci : ASI, Breastfeeding Attrition Prediction Tool, Penyapihan Dini
STUDI HUBUNGAN ANTARA SENAM NIFAS, INSIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERI: Study Of Relationship Between Senam Nifas, Early Breastfeeding Initiation (IMD) And Parity With Uteri Involution Sholaikhah Sulistyoningtyas
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 4 No. 2 (2018): JIKeb | September 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.431 KB) | DOI: 10.33023/jikeb.v4i2.162

Abstract

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia di masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Faktor-faktor yang menyebabkan kematian ibu di Indonesia ada barbagai macam, perdarahan dan infeksi menempati posisi tertinggi penyebab kematian ibu. Masing-masing memiliki prosentase 28% dan 11% (Kepmenkes RI,2014). Salah satu factor yang menyebabkan perdarahan adalah atonia uteri dikarenkan adanya subinvolusi uteri . factor yang mempengaruhi proses involusio uteri ada beberapal diantaranya paritas,senam nifasdan IMD Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan senam nifas, paritas dan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap proses involusi uteri pada ibu postpartum di Klinik Pratama Istri Utami Sleman. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan waktu retrospektif menggunakan uji kolerasi analisis Chi- Square. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan data rekam medis. Jumlah sampel diambil dengan teknik sistematik random sampling sebanyak 56 responden ibu postpartum.. Hasil statistik menggunakan uji chi square untuk hubungan senam nifas dengan involusi uteri nilai p value (0,000< 0,05) antara paritas ibu dengan involusi uteri p value (0,000 <0,05) dan untuk IMD p value (0,000 <0,05). Kesimpulannya ada hubungan senam nifas, paritas ibu dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan involusi uteri di Klinik Pratama Istri Utami. Saran bagi Kliinik Pratama Istri Utami untuk tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap KIA dengan update ilmu terbaru.
Gambaran KB Pasca Salin pada Masa Pandemi Sholaikhah Sulistyoningtyas; Luluk Khusnul Dwihestie
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.002 KB)

Abstract

Pandemi Covid-19 menurunkan angka cakupan akseptor KB serta meningkatkan kasus unmed need. Rendahnya prevalensi angka cakupan KB di Indonesia berpotensi tinggi untuk terjadinya ledakan kehamilan bahkan kejadian kehamilan yang tidak dikehendaki (KTD). Hal ini akan berdampak terhadap meningkatnya AKI dan AKB. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, angka capaian peserta KB aktif dengan menggunakan metode KB modern tahun 2012 sebesar 59,60% dan tahun 2017 mengalami penurunan yaitu 57,33%. Pendidikan kesehatan mengenai keluarga berencana serta metode kontrasepsi pasca salin dapat meningkatkan kesadaran pada ibu untuk memutuskan dalam penggunaan kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran cakupan KB Pasca Salin di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Jenis penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu pasca salin. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling didapatkan 57 akseptor KB pasca salin. Instrumen yang digunakan adalah data sekunder yang berupa rekam medis. Analisis data menggunakan analisis univariate dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran cakupan KB Pasca Salin di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta mayoritas adalah usia reproduksi sehat, ibu paritas multipara dan yang mempunyai pendidikan tinggi serta pekerjaan sebagai IRT. Mayoritas ibu mempunyai riwayat penggunaan kontrasepsi dan pernah diberikan konseling terkait kontrasepsi.
IbM Pembentukan Community Breastfeeding Support (COMBRESSO) Berbasis Kader di Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul Elika Puspitasari; Sholaikhah Sulistyoningtyas
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.767 KB)

Abstract

Dukungan khusus dari tenaga kesehatan terhadap program Peningkatan Pemberian ASI merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang dekat dengan komunitas dan berada di tengah masyarakat, dapat membantu memberikan asuhan dan informasi yang tepat terkait dengan permasalahan menyusui. Bidan bekerja sama dengan kader untuk menjangkau ke dalam masyarakat lebih dekat kepada ibu, anak beserta seluruh anggota keluarga. Bidan dan kader bergerak bersama serta lebih berdaya untuk meningkatkan derajat kesehatan. Solusi permasalahan mitra dengan membentuk Community Breasfeeding Support berbasis kader kesehatan dengan pengadaan pelatihan diharapkan mampu meningkatkan cakupan ASI eksklusif di wilayah mitra dan menambah pengetahuan para ibu menyusui. Luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain kehadiran 100% peserta pelatihan, ketersediaan booklet dan pin peserta serta publikasi artikel di jurnal pengabdian masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan melalui pelatihan mempraktikkan tindakan pijat oksitosin, memberikan pendidikan untuk mitra, dan pembentukan kelompok pendukung ASI. Hasil dari pelatihan tersebut kader dapat mengaplikasikan materi pijat oksitosin pada ibu menyusui yang menjadi peserta dan kader mampu melakukan promosi kesehatan terkait ASI dan menyusui dengan bantuan media yang sudah dibagikan oleh pelaksana. Pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dengan diadakan penyuluhan seputar ASI dan pelatihan pijat oksitosin. Kader dapat mengaplikasikan keterampilan pijat oksitosin ketika ada ibu menyusui yang mempunyai keluhan ASI tidak lancar. Materi seputar ASI dan pijat oksitosin yang sudah didapat telah diberikan media pula oleh pelaksana berupa boklet sehingga dapat menjadi media ketika melakukan pendampingan pada ibu menyusui. Pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik, karena peserta sangat antusias serta perlengkapan dan media yang secara optimal.
Effect of high consumption the phyto-protein on quality of wound healingperineal on the postpartum at Primary Health Center Mlati II District Sleman Sholaikhah Sulistyoningtyas; Yeni Komala
International Journal of Health Science and Technology Vol 1, No 3 (2020): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.105 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v1i3.1275

Abstract

Postpartum infections are still the leading cause of maternal death after bleeding and hypertension in pregnancy. The main cause of infection during the puerperal period is the presence of injury at perineum.Wound healing with perineal stitch quality assessment in the puerperium was expected to prevent postpartum mother from the danger of infection or physiological complaints that is by adding the intake or consumption of high protein diet in daily life.The purpose of this study was to determine the effect of high consumption of phyto-protein on perineal wound healing quality in postpartum mothers at Primary Health Center of Mlati II District Sleman Year 2017. The research design used was experimental research. The population used in this study was postpartum who maternally and experienced injury to the perineum. The result of p-value of REEDA scale shows p-value is 0,050=0,05 and for food record shows p value equal to 0,0000,05, then the test result is significant. Conclusion and Suggestion: There is effect that happen between  high consumption of phyto-protein to quality of perineum healing with p value  0,05 (p value 0,05). It is hoped that health workers can provide alternative counseling if they can not persuade postpartum women to abandon the culture of abstinence.
The Correlation Between Preeclampsia and the Incidence of Low Birth Weight (LBW) in Rsu PKU Muhammadiyah Bantul Sholaikhah Sulistyoningtyas; Nur&#039;aisyah Nur&#039;aisyah
International Journal of Health Science and Technology Vol 2, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.212 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v2i2.1837

Abstract

MMR and IMR in the world as well as in Indonesia are still a serious problem because this figure is an indicator of national health. The common cause of infant and neonatal mortality in Bantul Regency is low birth weight (LBW). One of the factors causing LBW is maternal disease factors that are directly related to pregnancy. One of them is preeclampsia. The purpose of this study was to determine the Correlation between Preeclampsia and the Incidence of Low Birth Weight Infants (LBW) at PKU Muhammadiyah Bantul Hospital in 2019. The design of this study used the correlation analytical method with a case control approach. The sampling method in this study used total sampling technique with the total sample size of the study were 174 newborns. The data collection technique used secondary data by collecting baby medical record data and maternal medical record data. The analysis technique used the chi square test. Babies who experienced LBW were as many as 87 (50%), did not experience LBW as many as 87 (50%), those who had preeclampsia were 45 (25.9%), did not experience preeclampsia as many as 129 (74.1%). The results of the study based on the chi square test showed that there was no correlation between preeclampsia and the incidence of low birth weight (LBW) with p = 0.863 and an odds ratio of 0.942. The conclusion is that there is no correlation between preeclampsia and the incidence of low birth weight babies (LBW), the p value is 0.863 0.05. It is suggested that further analysis of other maternal factors on the incidence of low birth weight in PKU Muhammadiyah Bantul Hospital.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA Luluk Khusnul Dwihestie; Sholaikhah Sulistyoningtyas; Tri Nofiasari
Avicenna : Journal of Health Research Vol 5, No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v5i2.675

Abstract

DETERMINAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING TAHUN 2021 Rita Afriani; Sholaikhah Sulistyoningtyas
Journal of Midwifery and Health Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Midwifery and Health Research
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.955 KB) | DOI: 10.36743/jmhr.v1i1.478

Abstract

Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir mengalami kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah bayi lahi, menurut kemenkes asfiksia rmerupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia dengan persentasi 27,4%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan kejadian asfiksia neonatorum di RS PKU Muhammadiyah Gamping Tahun 2021. Metode penelitian survey analitik dengan desain penelitian case control dan pendekatan retrospectif. Sampel yang digunakan yaitu 43 sampel kasus dan 43 sampel kontrol yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel random sampling dan quota sampling. Data dikumpulkan menggunakan master tabel. Data di analisis secara bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian yang diperoleh hubungan bermakna antara usia kehamilan dengan Asfiksia Neonatorum p-value = 0,044; OR = 4,686 yang berarti usia kehamilan berisiko 4,686 kalimenyebabkan Asfiksia Neonatorum, begitu pula dengan riwayat persalinan dimana p-value = 0,031; OR = 0,387 yang bermakna riwayat kehamilan berisiko 3,87 kali menyebabkan Asfiksia, tetapi tidak untuk usia ibu (p-value = 0,451; OR = 1,462) dan paritas (p-value = 0,365; OR = 1,509). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan informasi bagi masyarakat dan mahsiswa, serta dapat dijadikan gambaran bagi tenaga kesehatan yang ada di RS PKU Muhammadiyah Gamping sehingga dapat meminimalisir kejadian asfiksia.
IbM Pembentukan Community Breastfeeding Support (COMBRESSO) Berbasis Kader di Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul Elika Puspitasari; Sholaikhah Sulistyoningtyas
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan khusus dari tenaga kesehatan terhadap program Peningkatan Pemberian ASI merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang dekat dengan komunitas dan berada di tengah masyarakat, dapat membantu memberikan asuhan dan informasi yang tepat terkait dengan permasalahan menyusui. Bidan bekerja sama dengan kader untuk menjangkau ke dalam masyarakat lebih dekat kepada ibu, anak beserta seluruh anggota keluarga. Bidan dan kader bergerak bersama serta lebih berdaya untuk meningkatkan derajat kesehatan. Solusi permasalahan mitra dengan membentuk Community Breasfeeding Support berbasis kader kesehatan dengan pengadaan pelatihan diharapkan mampu meningkatkan cakupan ASI eksklusif di wilayah mitra dan menambah pengetahuan para ibu menyusui. Luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain kehadiran 100% peserta pelatihan, ketersediaan booklet dan pin peserta serta publikasi artikel di jurnal pengabdian masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan melalui pelatihan mempraktikkan tindakan pijat oksitosin, memberikan pendidikan untuk mitra, dan pembentukan kelompok pendukung ASI. Hasil dari pelatihan tersebut kader dapat mengaplikasikan materi pijat oksitosin pada ibu menyusui yang menjadi peserta dan kader mampu melakukan promosi kesehatan terkait ASI dan menyusui dengan bantuan media yang sudah dibagikan oleh pelaksana. Pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dengan diadakan penyuluhan seputar ASI dan pelatihan pijat oksitosin. Kader dapat mengaplikasikan keterampilan pijat oksitosin ketika ada ibu menyusui yang mempunyai keluhan ASI tidak lancar. Materi seputar ASI dan pijat oksitosin yang sudah didapat telah diberikan media pula oleh pelaksana berupa boklet sehingga dapat menjadi media ketika melakukan pendampingan pada ibu menyusui. Pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik, karena peserta sangat antusias serta perlengkapan dan media yang secara optimal.