Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENCEGAHAN STUNTING MELALUI REFRESHING PELATIHAN PENILAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK KADER POSYANDU Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Faiqah, Syajaratuddur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i1.1418

Abstract

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang serius bagi berbagai Negara di dunia, World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di kawasan Asia Tenggara/Asia Tenggara (SEAR). Berdasarkan data tahun 2021 bahwa rata-rata prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah 24,4% dan tercatat sekitar 5-10% anak di Indonesia keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. data Propinsi Nusa Tenggara Barat bahwa setiap tahunnya terdapat peningkatan gangguan pertumbuhan (45,3%) yaitu jumlah balita dengan postur tubuh pendek dan sangat pendek. Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari tahun 2019 sd 2020 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %). Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam menilai tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting dengan mengaplikasikan KPSP (Kuesioner Pra Skrining perkembangan) diseluruh posyandu. Metode pengabdian Masyarakat dengan pelatihan yang berpedoman pada modul pelatihan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 kader Kesehatan, 10 anak balita beserta ibunya. Hasil pelaksanaan pengadian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 20 (66,7%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 36,7 %. Selanjutnya intervensi terkait evaluasi dilaksanakan di dua posyandu yaitu di posyandu mekarsari dan posyandu johar pelita.
Studi Kasus: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny “F” dengan BBLR dan Hiperbilirubinemia Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Hanafi, Fachrudi; Sopiatun, Rita; Sulistiana, Yayuk
Indonesian Health Issue Vol. 2 No. 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v2i2.52

Abstract

Latar Belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dapat didefinisikan sebagi bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi atau usia kehamilan. Dari seluruh data Neonatal Mortality Rate, 80% (16.156) terjadi pada 6 hari pertama setelah.Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko lebih besar pada morbiditas dan mortalitas dibandingkan pada bayi yang lahir dengan berat badan normal. Sehingga bayi dengan BBLR menjadi salah satu penyebab utama tingginya morbiditas pada neonates. Bayi  berat  lahir    rendah    merupakan    risiko    hiperbilirubinemia. Prevalensi       hiperbilirubinemia   berkisar   antara   60%   pada   bayi   cukup  bulan  dan  80%  pada  bayi  prematur. Tujuan: Menganalisis asuhan yang diberikan kepada bayi Ny ”F” di ruang NICU Metode : Jenis data yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan rekam medik pasien. Hasil : Bayi Ny.F mendapat asuhan intensif di Ruang NICU. Kesimpulan: Pemberian penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan prosedur. Background: One of the risk factors for high rates of neonatal mortality and morbidity is low birth weight (LBW) babies. Data shows that the neonatal mortality rate in the first 6 days after birth is 80% (16,156). LBW has a risk of hyperbilirubinemia, with a prevalence of 60% in term babies and 80% in premature babies. Efforts were made to reduce this problem by providing comprehensive midwifery care appropriately and correctly in accordance with the hospital's regular procedures. Purpose: To provide midwifery care to Mrs "F"'s baby in the NICU room. Methods: The type of data used is descriptive research through case studies , through the initial steps of the results of the anamnesis and the patient's medical record, so that primary and secondary data, results of physical examinations, diagnostic examinations and supporting examinations are obtained. Results: Mrs. F's baby with LBW and hyperbilirubinemia received intensive care in the NICU room. Conclusion: Management is provided in accordance with the theory and standard procedures in the NICU room
Studi Kasus: Asuhan Kebidanan Persalinan Pada Ny.H Dengan Kala II Lama Arini Murni, Ni Nengah; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Rohana, Maulidia
Indonesian Health Issue Vol. 3 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v3i1.61

Abstract

Latar Belakang: AKI masih menjadi permasalahan dunia. Target yang akan dicapai menurut SDGs 70/10.000 Kelahiran hidup. Akan tetapi target tersebut masih belum dapat terpenuhi. Di Indonesia AKI masih tergolong tinggi yaitu 173/100.000 Kelahiran hidup sementara di Nusa Tenggara Barat 124/100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu salah satunya disebabkan oleh persalinan salah satunya komplikasi kala 2 lama yang dapat menyebabkan kematian bagi ibu. Oleh karena itu upaya yang dapat di lakukan untuk menangani kala II lama yaitu dengan asuhan kebidanan komperhensif dari penangana awal sampai penangan akhir.Tujuan: mengetahui asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kala II lama. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang Deskriftif dengan mengunakan data primer, data sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, penentuan diangnosa, rekam medik, registrasi dan buku KIA. Subyek dalam studi kasus ini dengan Ny.H dengan Kala II Lama Hasil : Awal kunjungan dipimpin mengendan 30 menit tidak ada kemajuan persalinan, kemudian kolaborasi dengan dr SPoG di advice SC. Selama  kunjungan tidak ada komplikasi ibu dan di akhir kunjungan involusio ibu baik dan mobilisasi aktif. Kesimpulan: tidak ada komplikasi maternal lanjutan dari inpartu kala II Lama   ABSTRACT Background: MMR is still a world problem. The target to be achieved according to SDGs is 70/10,000 live births. However, this target has still not been met. In Indonesia, the MMR is still relatively high, namely 173/100,000 live births, while in West Nusa Tenggara it is 124/100,000 live births. One of the causes of maternal death is due to childbirth, one of which is complications in the second stage which can cause death for the mother. Therefore, efforts that can be made to treat the long second stage are with comprehensive midwifery care from initial treatment to final treatment. Purpose: knowing midwifery care for mothers who give birth in the long second stage. Methods: The type of research used is descriptive research using primary data, secondary data from anamnesis, physical examination, diagnosis determination, medical records, registration and KIA books. The subject in this case study is Mrs. H from the Old II Period. Results: The initial visit was led by 30 minutes of labor without any progress in labor, then collaboration with Dr. SPoG on SC advice. During the visit there were no maternal complications and at the end of the visit maternal involution was good and mobilization was active. Conclusion: There were no further maternal complications from the second stage of labor. .    
Hubungan Penggunaan Media Sosial Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Evaluasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram Mahardika, Vidya; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Gumilang Pratiwi, Intan
Indonesian Health Issue Vol. 3 No. 2 (2024): AGUSTUS
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v3i2.73

Abstract

Latar Belakang : Penggunaan media sosial banyak digunakan oleh para remaja yang berusia antara 18 dan 25 tahun sebesar (96,25%) diantaranya adalah mahasiswa, sebagian besar menggunakan media sosial sebagai rutinitas sehari-hari untuk sarana komunikasi dan digunakan untuk kebutuhan akademik sebagai media informasi pembelajaran sehingga dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran atau obyek yang abstrak menjadi konkret nyata sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial terhadap motivasi belajar dan hasil evaluasi akademik Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan menggunakan metode penelitian korelasi. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mencapai tujuan khusus. Populasi penelitian ini, mahasiswa jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram sebanyak 505 orang dan sampel sebanyak 84 orang. Teknik sampel menggunakan stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji Spearman’s rho. Hasil : Media sosial yang paling banyak digunakan yaitu whatsapp sebanyak 100%. Responden yang menggunakan media sosial dengan durasi 3-4 jam sebanyak 28,6%. Sebagian besar responden memiliki tingkat motivasi belajar tinggi sebanyak 61,9%. Sebagian besar hasil evaluasi akademik responden mendapatkan predikat memuaskan sebanyak 56%. Hasil uji Spearman’s rho motivasi belajar didapatkan ρ value 0,823 > α = 0,05, evaluasi akademik didapatkan ρ value 0,390 > α = 0,05. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara penggunaan media sosial terhadap motivasi belajar dan hasil evaluasi akademik pada mahasiswa jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram   Background: The use of social media is widely used by teenagers aged between 18 and 25 years (96.25%) of whom are students, most of whom use social media as a daily routine for communication and are used for academic needs as information media. learning so that it is easier to understand learning material or abstract objects into real concrete ones so that it can increase learning motivation. Purpose: This research aims to determine the relationship between the use of social media on learning motivation and academic evaluation results. Method: This type of research is analytical survey research using correlation research methods. This research design aims to achieve specific objectives. The population of this study was 505 students majoring in midwifery at the Mataram Ministry of Health Polytechnic and a sample of 84 people. The sampling technique uses stratified random sampling. Data analysis used Spearman's rho test. Results: The most widely used social media is WhatsApp, 100%. Respondents who used social media for a duration of 3-4 hours were 28.6%. Most respondents had a high level of learning motivation, 61.9%. Most of the respondents' academic evaluation results received a satisfactory rating of 56%. The results of the Spearman's rho test for learning motivation obtained ρ value 0.823 > α = 0.05, academic evaluation obtained ρ value 0.390 > α = 0.05. Conclusion: There is no relationship between the use of social media on learning motivation and the results of academic evaluations for students majoring in Midwifery, Poltekkes Kemenkes Mataram.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENINGKATAN PERAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN STIMULASI DAN DETEKSIDINI TUMBUH KEMBANG BALITA Faiqah, Syajaratuddur; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 6, No 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i1.1746

Abstract

Tumbuh kembang anak di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian serius, angka keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 5-10%, gangguan pertumbuhan yaitu stunting menduduki peringkat ke lima dari empat tertinggi di dunia. Data Propinsi NTB tahun 2022 didapatkan prevalensi Stunting sebesar 18,9%, di Kabupaten Lombok Barat prevalensi Stunting sebesar 20,9%, Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari dari tahun 2019 sd 2022 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %), pada Bulan Agustus tahun 2021 dari 539 Balita yang mengalami stunting sebanyak 149 orang (27,6%) dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 22,7%. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga terutama ibu balita dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting. Metode pengabdian Masyarakat dengan edukasi yang berpedoman pada booklet. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 ibu balita. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 23 (77%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 50 %. Selanjutnya evaluasi akhir dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 bulan di posyandu Johar pelita, posyandu Ireng dan posyandu Mekarsari. 
Pengaruh Penggunaan Alat Peraga ROMA “Rompi Mamae” Terhadap Keterampilan Sadari dalam Mencegah Kanker Payudara pada Kader Kesehatan Rahayu, Dini Dwi; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Gumilang Pratiwi, Intan
Indonesian Health Issue Vol. 4 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v4i1.83

Abstract

Background: Breast cancer remains a significant global health concern. According to the World Health Organization (WHO), by 2050, the number of new breast cancer cases is projected to increase by 38%, with a 68% rise in mortality, reaching an estimated 3.2 million new cases and 1.1 million deaths annually. In Indonesia, breast cancer is the most common type of cancer, with an incidence rate of 40.3 per 100,000 women and a mortality rate of 16.6 per 100,000 women. Alarmingly, approximately 70% of cases are diagnosed at an advanced stage due to low awareness of early detection. Data show that 90% of Indonesian women have never performed breast self-examination (BSE). This situation is exacerbated in regions such as Lenek Lauq Village, East Lombok Regency, where many health cadres lack sufficient skills in performing BSE. To address this issue, an innovative educational tool called "Rompi Mamae" (ROMA) was developed. Purpose: This study aimed to determine the effect of using ROMA on improving BSE skills among community health cadres. Methods: A quasi-experimental design with a nonequivalent control group design was employed. A total of 48 health cadres were selected and divided into two groups: an intervention group (trained using ROMA) and a control group (provided with standard leaflets). Results: The findings revealed a significant improvement in BSE skills in the intervention group, with a mean post-test score of 31.65 compared to 17.35 in the control group (p = 0.000). Conclusion: ROMA has proven to be an effective and innovative educational medium for enhancing BSE skills among health cadres, with the potential to support broader efforts in early breast cancer detection within the community.
Pembentukan Kelompok Kader Penyuluh IVA (Inspeksi Asam Asetat) sebagai Upaya Skrining Kanker Serviks Pratiwi, Intan Gumilang; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Faiqah, Syajaratuddur
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i02.3642

Abstract

Di Provinsi NTB ditemukan 958 kasus kanker serviks, dimana jumlah ini lebih banyak dari jumlah penderita kanker payudara. Deteksi dini kanker leher rahim dengan IVA adalah pemeriksaan leher rahim secara visual dengan menggunakan asam cuka. Kader merupakan perpanjangan tangan tenaga kesehatan, untuk membantu masyarakat hidup sehat secara mandiri. Salah satu solusi untuk meningkatkan cakupan IVA adalah membentuk kelompok kader sebagai penyuluh deteksi dini kanker serviks. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Pembentukan Kelompok Kader Penyuluh IVA (Inspeksi Asam Asetat) Sebagai Upaya Skrining Kanker Serviks di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif dan edukatif-transformatif, yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari identifikasi masalah hingga pemberdayaan kader. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil membentuk kelompok kader penyuluh IVA sebagai garda terdepan dalam upaya skrining kanker serviks di tingkat komunitas. Para kader yang telah dilatih menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta sikap positif terhadap pentingnya deteksi dini kanker serviks melalui metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Pengaruh MEDVIK (Media Edukasi Serviks) Terhadap Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Metode IVA Durratun Juita; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Intan Gumilang Pratiwi; Sundayani, Lina
Indonesian Health Issue Vol. 4 No. 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v4i2.123

Abstract

Background: Cancer is one of the non-communicable diseases that has become a public health problem worldwide including in Indonesia. Based on GLOBOCAN 2018 data in the world there are 18.1 million new cases of cancer. In Indonesia, cervical cancer cases are very high. The number of new cases of cancer found in 2020 was 396,914 cases, as many as 9.2% (36,633) were cases of cervical cancer Preventive and promotive actions can be taken to improve health status through promotion and health education on early detection of cervical cancer using media, one of which is MEDVIK (Cervical Education Media). Purpose: To determine the effect of health counseling with MEDVIK on increasing the knowledge of women of childbearing age in efforts to early detect cervical cancer with the Iva method. Methods: This research is a quantitative research with Quasi Experiment method with pretest-posttest design. Sampling with purposive sampling technique as many as 108 respondents. Data analysis using the Mann Whitney test. Results: The mean knowledge value before intervention was 40.46, after intervention 82.69. The mean knowledge value before treatment in the control group was 36.30 and after treatment 63.06. The Mann Whitney analysis test with a P-Value of 0.000 < 0.05 shows a significant difference in the two groups. Conclusion: The use of MEDVIK has an effect compared to leaflets in increasing the knowledge of women of childbearing age about early detection of cervical cancer using the IVA method.
PENGARUH PENGGUNAAN APPUS (ALAT PERAGA PHANTOM UTERUS) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KOMPLIKASI DALAM KEHAMILAN TRIMESTER III Seranani, Nurrahima; Rumintang, Baiq Iin; Nur Cory'ah, Fitra Arsy
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v5i1.122

Abstract

 Latar Belakang: Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan. Penyebab Kematian Ibu terbanyak pada tahun 2019 di Indonesia disebabkan oleh perdarahan (1.280 kasus). Sehingga dibutuhkan upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu( AKI) dan kejadian komplikasi tersebut melalui promosi Kesehatan dengan menggunakan media untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai komplikasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan APPUS (Alat Peraga Phantom Uterus) terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi kehamilan trimester III di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Kuripan. Populasi pada penelitian yakni ibu hamil trimester III di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Kuripan. Metode Penelitian: Metode dalam penelitian ini Quasi Eksperimen. Menggunakan jenis Pre-Post Nonequivalent Control Group. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Jumlah sampel pada penelitian adalah 30 ibu hamil dibagi menjadi dua kelompok 15 intervensi dan 15 kontrol. analisis Uji statistik menggunakan mann whitney karena berdistribusi normal. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan APPUS (Alat Peraga Phantom Uterus) terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai komplikasi dalam kehamilan trimester III Di Wilayah Kerja UPT-BLUD Puskesmas Kuripan Tahun 2021. Dengan nilai P value 0,018 < 0,005 maka Ha diterima dan HO ditolak. Kesimpulan: terdapat pengaruh antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan penggunaan APPUS pada kelompok intervensi dan visual pada kelompok kontrol (P=0,018)ABSTRACTBackground: Maternal Mortality Rate is the number of maternal deaths during pregnancy, childbirth and postpartum caused by pregnancy. The most common cause of maternal death in 2019 in Indonesia was bleeding (1,280 cases). So efforts are needed to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and the incidence of these complications through health promotion using media to increase maternal knowledge about complications. Objective: This study aims to determine the effect of using APPUS (Phantom Uterus Props) on the level of knowledge of pregnant women about pregnancy complications in the third trimester in the UPT BLUD Work Area of Kuripan Health Center. The population in the study were pregnant women in the third trimester in the working area of the UPT BLUD work area of Kuripan Health Center. Research Methods: The method in this research is the Quasi Experiment. Using the Pre-Post Nonequivalent Control Group type.technique Purposive sampling The number of samples in this study were 30 pregnant women divided into two groups of 15 intervention and 15 controls. analysis Statistical test using Mann Whitney because it is normally distributed. Research results: the results show that there is an effect of using APPUS (Phantom Uterus Teaching Tool) on the level of knowledge of pregnant women about complications in third trimester pregnancy in the UPT-BLUD work area of Kuripan Health Center in 2021. With a P value 0.018 < 0.005 then Ha accepted and HO rejected . Conclusion: there is an effect between the level of knowledge of pregnant women with the use of APPUS in the intervention group and visual in the control group (P=0.018)  
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI REFRESHING PELATIHAN PENILAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK KADER POSYANDU Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Faiqah, Syajaratuddur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol. 5 No. 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i1.1418

Abstract

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang serius bagi berbagai Negara di dunia, World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di kawasan Asia Tenggara/Asia Tenggara (SEAR). Berdasarkan data tahun 2021 bahwa rata-rata prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah 24,4% dan tercatat sekitar 5-10% anak di Indonesia keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. data Propinsi Nusa Tenggara Barat bahwa setiap tahunnya terdapat peningkatan gangguan pertumbuhan (45,3%) yaitu jumlah balita dengan postur tubuh pendek dan sangat pendek. Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari tahun 2019 sd 2020 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %). Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam menilai tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting dengan mengaplikasikan KPSP (Kuesioner Pra Skrining perkembangan) diseluruh posyandu. Metode pengabdian Masyarakat dengan pelatihan yang berpedoman pada modul pelatihan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 kader Kesehatan, 10 anak balita beserta ibunya. Hasil pelaksanaan pengadian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 20 (66,7%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 36,7 %. Selanjutnya intervensi terkait evaluasi dilaksanakan di dua posyandu yaitu di posyandu mekarsari dan posyandu johar pelita.