Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENCEGAHAN STUNTING MELALUI REFRESHING PELATIHAN PENILAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK KADER POSYANDU Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Faiqah, Syajaratuddur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i1.1418

Abstract

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang serius bagi berbagai Negara di dunia, World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di kawasan Asia Tenggara/Asia Tenggara (SEAR). Berdasarkan data tahun 2021 bahwa rata-rata prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah 24,4% dan tercatat sekitar 5-10% anak di Indonesia keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. data Propinsi Nusa Tenggara Barat bahwa setiap tahunnya terdapat peningkatan gangguan pertumbuhan (45,3%) yaitu jumlah balita dengan postur tubuh pendek dan sangat pendek. Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari tahun 2019 sd 2020 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %). Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam menilai tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting dengan mengaplikasikan KPSP (Kuesioner Pra Skrining perkembangan) diseluruh posyandu. Metode pengabdian Masyarakat dengan pelatihan yang berpedoman pada modul pelatihan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 kader Kesehatan, 10 anak balita beserta ibunya. Hasil pelaksanaan pengadian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 20 (66,7%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 36,7 %. Selanjutnya intervensi terkait evaluasi dilaksanakan di dua posyandu yaitu di posyandu mekarsari dan posyandu johar pelita.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENINGKATAN PERAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN STIMULASI DAN DETEKSIDINI TUMBUH KEMBANG BALITA Faiqah, Syajaratuddur; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 6, No 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i1.1746

Abstract

Tumbuh kembang anak di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian serius, angka keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 5-10%, gangguan pertumbuhan yaitu stunting menduduki peringkat ke lima dari empat tertinggi di dunia. Data Propinsi NTB tahun 2022 didapatkan prevalensi Stunting sebesar 18,9%, di Kabupaten Lombok Barat prevalensi Stunting sebesar 20,9%, Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari dari tahun 2019 sd 2022 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %), pada Bulan Agustus tahun 2021 dari 539 Balita yang mengalami stunting sebanyak 149 orang (27,6%) dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 22,7%. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga terutama ibu balita dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting. Metode pengabdian Masyarakat dengan edukasi yang berpedoman pada booklet. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 ibu balita. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 23 (77%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 50 %. Selanjutnya evaluasi akhir dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 bulan di posyandu Johar pelita, posyandu Ireng dan posyandu Mekarsari. 
EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DAN KANKER BERBASIS KEARIFAN LOKAL Laraeni, Yuli; Faiqah, Syajaratuddur; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i2.1792

Abstract

Early prevention of stunting is essential to avoid long-term adverse impacts. Efforts to prevent stunting should begin as early as possible, particularly targeting women of reproductive age who are preparing for pregnancy, so that the first 1000 days of life (HPK) for the child can be optimally supported. In addition to stunting, cancer is also a significant public health concern that needs attention. Cancer is a disease caused by abnormal and uncontrolled cell growth. Both of these health problems — stunting and cancer — can actually be prevented through the consumption of nutritious food. The purpose of this community service activity was to provide education on stunting and cancer prevention based on local wisdom. The methods used in this activity included health education on nutritious menu planning, demonstrations of healthy food preparation, and the provision of information on stunting and cancer prevention.The result of this community service activity showed an increase in public knowledge regarding the prevention of stunting and cancer. It is recommended that community participation continues to be enhanced through collaboration with healthcare workers and local government. This collaboration is crucial to continuously remind and encourage residents to consume a balanced and nutritious diet as a collective effort in improving public health.
Pembentukan Kelompok Kader Penyuluh IVA (Inspeksi Asam Asetat) sebagai Upaya Skrining Kanker Serviks Pratiwi, Intan Gumilang; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Faiqah, Syajaratuddur
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 9 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v9i02.3642

Abstract

Di Provinsi NTB ditemukan 958 kasus kanker serviks, dimana jumlah ini lebih banyak dari jumlah penderita kanker payudara. Deteksi dini kanker leher rahim dengan IVA adalah pemeriksaan leher rahim secara visual dengan menggunakan asam cuka. Kader merupakan perpanjangan tangan tenaga kesehatan, untuk membantu masyarakat hidup sehat secara mandiri. Salah satu solusi untuk meningkatkan cakupan IVA adalah membentuk kelompok kader sebagai penyuluh deteksi dini kanker serviks. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Pembentukan Kelompok Kader Penyuluh IVA (Inspeksi Asam Asetat) Sebagai Upaya Skrining Kanker Serviks di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif dan edukatif-transformatif, yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari identifikasi masalah hingga pemberdayaan kader. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil membentuk kelompok kader penyuluh IVA sebagai garda terdepan dalam upaya skrining kanker serviks di tingkat komunitas. Para kader yang telah dilatih menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta sikap positif terhadap pentingnya deteksi dini kanker serviks melalui metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Modified Doppler Healthy Pregnancy Monitoring (MODEM-KES) to speed up examinations of pregnant women Cory’ah, Fitra Arsy Nur; Suseno, Mutiara Rachmawati; Faiqah, Syajaratuddur; Megantari, Ayu Dini; Amrinsani, Farid
Indonesian Journal of Electronics, Electromedical Engineering, and Medical Informatics Vol. 7 No. 2 (2025): May
Publisher : Jurusan Teknik Elektromedik, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijeeemi.v7i2.39

Abstract

Monitoring fetal health is a major factor in ensuring a healthy pregnancy and safe delivery. However, in Indonesia, especially in remote areas, limited access to quality health services, lack of sophisticated medical equipment, and difficulty reaching health facilities are serious challenges that contribute to high maternal and infant mortality rates. This study developed MODEM-KES (Modified Doppler Healthy Pregnancy Monitoring) which aims to evaluate the effectiveness of MODEM-KES in supporting health workers, especially midwives in remote areas, in conducting pregnancy monitoring more practically, accurately, and quickly. This tool integrates three important indicators: gestational age estimation, fetal weight estimation, and fetal heart rate, using Doppler sensors and fundus uteri height (FUH) measurements combined with digital methods. The research method involved testing the MODEM-KES prototype against standard tools, such as metline for FUH measurement and Doppler for FHR, with five measurements on each respondent with a gestational age of 26-40 weeks. Results showed that the difference in results between MODEM-KES and standardized tools was relatively small: FUH had a difference of 0-3 cm with an error rate of 0%-10.75%, FHR had a difference of -4/min to 4/min with an error rate of -3.0%-3.1%, and estimated fetal weight had a difference of 0-465 grams with an error rate of 0%-18.8%. Although the accuracy rate varies, MODEM-KES still shows potential as an alternative pregnancy monitoring tool that is practical and easy to use.
Perbandingan Metode Demonstrasi dan Video Terhadap Keterampilan Perawatan Payudara Ibu Hamil Trimester III Hamidiyanti, Baiq Yuni Fitri; Pratiwi, Intan Gumilang; Sulianty, Ati; Suseno, Mutiara Rachmawati; Faiqah, Syajaratuddur
Midwifery Care Journal Vol. 5 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v5i2.11197

Abstract

Exclusive breastfeeding given to children from birth to 6 months of age with no supplementary foods and beverages. exclusive breastfeeding was one of the keys to reduce infant mortality rate (IMR). The coverage of babies receiving exclusive breast milk in 2019 was 67.74%. The low level of exclusive breastfeeding is influenced by many factors, one of which is the mother's lack of awareness of the importance of breastfeeding in the first 6 months after giving birth. Breasts need to be prepared during pregnancy, which impacts providing IMD (Early Initiation of Breastfeeding), which influences exclusive breastfeeding. Research aim was to compare the effectiveness between  media phantom and video regarding the Breast Care Skills of Pregnant Women in the Third Trimester. The research used quasi-experiment with a non-equivalent control group design. The research sample was obtained by purposive sampling of 60 people (30 intervention groups and 30 control groups). The results of data analysis used Mann-Whitney test. Results showed that p value p = 0.000, meaning p < 0.05, stating that the demonstration using phantom media was more effective in improving breast care skills in third-trimester pregnant women. In conclusion, it is hoped that this guide can be used by stakeholders or service partners and motivate pregnant women to carry out breast care since pregnancy so that they can successfully provide exclusive breastfeeding until the baby reaches 6 months.
PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI IBU PADA BAYI YANG BERADA DI BAWAH GARIS MERAH TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI Faiqah, Syajaratuddur; Purnawati, Wanda Asni
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v5i1.160

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan gizi pada balita dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai dewasa (Almatsier, 2009). Salah satu bentuk kekurangan gizi pada balita adalah bawah garis merah (BGM), yaitu letak titik berat badan anak yang berada dibawah garis merah dalam grafik Kartu Menuju Sehat (KMS). Berdasarkan hasil survey Pemantauan Status Gizi (PSG) Kota Mataram tahun 2015 menunjukkan bahwa balita dengan status gizi baik di Kota Mataram sebesar 80,72%; gizi lebih sebesar 3,28%; gizi kurang sebesar 13,25% dan gizi buruk sebesar 2,75%.Tujuan : untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Stimulasi Ibu Pada Bayi Yang Berada Dibawah Garis Merah Terhadap Perkembangan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule.Metode : Penelitian ini dilaksanakan dengan jenis penelitian Quasi Experimen dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Yang dibagi menjadi  kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan. Dan pemberian stimulasi yang mencaku baik, cukup, dan kurang dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh ibu. Dan perkembangan bayi yang berada dibawah garis merah menggunakan KPSP. Hasil : Analisa univariat posttest setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi perkembangan bayi rata-rata 9,67. Untuk uji statistik menggunakan uji Mann Whitney diperoleh hasil nilai p = 0,003, sehingga ada pengaruh pemberian stimulasi ibu pada bayi yang berada di bawah garis merah terhadap perkembangan bayi. Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian stimulasi ibu pada bayi yang berada di bawah garis merah terhadap perkembangan bayi. 
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI REFRESHING PELATIHAN PENILAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK KADER POSYANDU Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Faiqah, Syajaratuddur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol. 5 No. 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i1.1418

Abstract

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang serius bagi berbagai Negara di dunia, World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di kawasan Asia Tenggara/Asia Tenggara (SEAR). Berdasarkan data tahun 2021 bahwa rata-rata prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah 24,4% dan tercatat sekitar 5-10% anak di Indonesia keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. data Propinsi Nusa Tenggara Barat bahwa setiap tahunnya terdapat peningkatan gangguan pertumbuhan (45,3%) yaitu jumlah balita dengan postur tubuh pendek dan sangat pendek. Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari tahun 2019 sd 2020 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %). Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam menilai tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting dengan mengaplikasikan KPSP (Kuesioner Pra Skrining perkembangan) diseluruh posyandu. Metode pengabdian Masyarakat dengan pelatihan yang berpedoman pada modul pelatihan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 kader Kesehatan, 10 anak balita beserta ibunya. Hasil pelaksanaan pengadian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 20 (66,7%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 36,7 %. Selanjutnya intervensi terkait evaluasi dilaksanakan di dua posyandu yaitu di posyandu mekarsari dan posyandu johar pelita.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENINGKATAN PERAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN STIMULASI DAN DETEKSIDINI TUMBUH KEMBANG BALITA Faiqah, Syajaratuddur; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol. 6 No. 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i1.1746

Abstract

Tumbuh kembang anak di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian serius, angka keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 5-10%, gangguan pertumbuhan yaitu stunting menduduki peringkat ke lima dari empat tertinggi di dunia. Data Propinsi NTB tahun 2022 didapatkan prevalensi Stunting sebesar 18,9%, di Kabupaten Lombok Barat prevalensi Stunting sebesar 20,9%, Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari dari tahun 2019 sd 2022 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %), pada Bulan Agustus tahun 2021 dari 539 Balita yang mengalami stunting sebanyak 149 orang (27,6%) dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 22,7%. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga terutama ibu balita dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting. Metode pengabdian Masyarakat dengan edukasi yang berpedoman pada booklet. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 ibu balita. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 23 (77%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 50 %. Selanjutnya evaluasi akhir dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 bulan di posyandu Johar pelita, posyandu Ireng dan posyandu Mekarsari.Â