Inisiasi kultur jaringan adalah salah satu metode bioteknologi yang bertujuan untuk menghasilkan tanaman baru menggunakan eksplan yang telah ada. Teknik kultur jaringan saat ini telah berkembang perannya sebagai tool untuk menghasilkan tanaman hasil pemuliaan modern seperti hasil rekayasa. Namun untuk dapat dimanfaatkan sebagai tool, penguasaan kultur jaringan di tahap awal (inisiasi) perlu dikuasai. Jagung lokal yang berasal dari lapangan merupakan salah satu eksplan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan inisiasi kultur jaringan. Hal ini menarik dilakukan karena jagung merupakan tanaman graminea yang paling rekalsitran terhadap kultur jaringan. Kegiatan dimulai dengan memilih varietas jagung lokal, menggunakan material genetik berupa benih tua (jagung pipilan) kemudian dilakukanlah optimasi proses sterilisasi. Teknik sterilisasi yang digunakan bersifat fast dan overnight. Benih yang telah steril ditumbuhkan pada media dasar. Selanjutnya untuk percobaan kultur jaringan, material genetik dibedakan atas bagian: buku utuh, buku dibelah dan ujung akar. Material eksplan diperoleh dari seedling yang tumbuh steril dan normal pada hasil percobaan sterilisasi. Eksplan yang diperoleh di tanam pada media NB, 1⁄2 MS, dan SH yang mengandung kombinasi zat pengatur tumbuh (ZPT) yaitu: label A) TDZ 0,75 mg/L (Thidiazuron) & BAP 0,25 mg/L (Benzyl amino purin), label B) dengan hormon NAA 0,5 mg/L (Naptalaneacetic acid) & BAP 1 mg/L (Benzyl amino purin), dan label C) dengan hormon 2,4-Dichlorophenoxy Acid 1 mg/L dan Kinetin 0,5 mg/L yang dilengkapi asam amino (proline, casein) sumber karbon (sukrosa), dan pemadat (phytagel). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dengan sterilisasi cepat, pertumbuhan tanaman memiliki hasil perkembangan yang cepat yaitu tumbuh pada hari ke 10, namun memiliki tingkat kontaminasi yang tinggi. Sedangkan dengan sterilisasi overnight memiliki hasil perkembangan yang lambat yaitu tumbuh pada hari ke 16, namun memiliki tingkat kontaminasi yang rendah. Kombinasi ZPT dengan media yang paling cocok adalah media NB yang dikombinasikan dengan ZPT TDZ 0,75 mg/L dan BAP 0,25 mg/L, menghasilkan plantlet dari bagian buku, dan kalus dari bagian ujung akar, walaupun kalus yang di maksud masih kalus secara umum. Penyimpanan pada lingkungan gelap, memiliki persentase pertumbuhan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan perlakuan penyimpanan pada lingkungan terang. Dan hasil akhir juga menunjukan bahwa pada kondisi terang, tingkat dorman/ mati nya eksplan lebih tinggi.