Penetapan metode ekstraksi P dan K-tanah di Andisol merupakan langkah awal yang penting dalam menyusun rekomendasi dosis pemupukan untuk penanaman cabai. Penelitian dilakukan di rumah plastik Kebun Penelitian PKHT IPB, Tajur Bogor pada posisi 6038’12.9”S 106049’25.2.9”E pada ketinggian 388 mdpl. Sampel tanah yang digunakan berasal dari tanah Andisol, asal Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada posisi 7021’46.7”S 107045’13.1”E. Uji tanah dilakukan di Laboratorium Pengujian, Departemen Agronomi dan Hortikultura dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB. Penelitian disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak dengan 1 faktor yaitu tanah Andisol dan diulang sebanyak 5 ulangan. Parameter yang diamati adalah korelasi antara lima metode ekstraksi P dan K-tanah (Mechlich-1, Bray-1, Morgan-Wolf, Ammonium asetat, dan HCl-25%) dengan bobot kering biomassa relatif (BKR) tanaman cabai. Keeratan hubungan antara kelima metode ekstraksi dengan BKR tanaman cabai ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keeratan hubungan metode ekstraksi P dan K-tanah Andisol terhadap bobot kering relatif tanaman cabai. Metode ekstraksi Morgan-Wolf menunjukkan korelasi terbaik dalam mengekstrak P-tanah Andisol (r=0.94) sedangkan pada uji korelasi K-tanah Andisol, metode ekstraksi Ammonium asetat menunjukkan hasil terbaik (r=0.97). Metode ekstraksi Mechlich-1 dapat dijadikan metode ekstraksi alternatif untuk P dan K-tanah Andisol untuk tanaman cabai. Kata kunci: Ammonium asetat, koefisien korelasi, Morgan-Wolf, uji tanah, sayuran