Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengetahuan kader posyandu dalam pelaksanaan posyandu balita di saat pandemi covid-19 di Kalurahan Seloharjo Supatmi Supatmi
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.353 KB) | DOI: 10.32504/hspj.v5i3.497

Abstract

Toddler development is very important and must be monitored every month. The appearance of developmental problems in toddlers can be prevented by counseling parents and early detection of toddler development when they come to the posyandu. During the Covid-19 pandemic, everyone is advised to stay at home and reduce contact with other people. On the other hand, monitoring of toddlers is very important to be done. The knowledge of posyandu cadres in implementing posyandu in the pandemic era is very important for cadres' guidelines in carrying out their roles and tasks in monitoring the development of toddlers. The purpose of this study is to describe the knowledge of cadres at the Posyandu Kalurahan Seloharjo about the implementation of Posyandu in the pandemic era. This study used a quantitative descriptive method, with the research sample taking using a total sampling of cadres who are active in the Posyandu Kalurahan Seloharjo. There were 72 respondents. Collecting data used a research instrument in the form of a questionnaire. Data analysis used percentage. The results showed 52 respondents (72%) had good knowledge, 14 respondents (19%) had sufficient knowledge and 6 respondents (8%) had poor knowledge. The knowledge of cadres about the implementation of posyandu during the pandemic is generally good. Knowledge of Posyandu implementation during the Pandemic is expected to monitor the growth and development of toddlers.
PENGUATAN ORGANISASI DAN PELAYANAN POSYANDU DI DUSUN SOKA SELOHARJO PUNDONG BANTUL Supatmi Supatmi; Sujono Sujono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.604 KB)

Abstract

Latar Belakang: Posyandu merupakan suatu wadah pelayanan dimasyarakat, yangproses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembagaswadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non pemerintah, swasta,organisasi sosial dan lain-lain. Pelayanan kesehatan di posyandu berupa upayapromotif dan preventif. Pelaksanaan Posyandu Gunung Krakatau di dusun SokaSeloarjo Pundong masih banyak mengalami kendala diantaranya keterampilan kaderdan peralatan posyandu yang belum memadahi.Tujuan: Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan bagi balita dan lansia danmeningkatkan kemampuan kader dalam melayani anggota posyandu.Metode: Pertemuan Tokoh kader beserta tokoh masyarakat, Pembentukan strukurorganisasi posyandu, Menambah jumlah kader dan Pelatihan kader, pembuatanprogram kerja Kader dan pemantauan program setiap 3 bulan selama 1 tahun.Hasil: Terjalin koordinasi para kader secara rutin, jumlah kader menjadi 15 orangkader aktif, terbentuknta strukur organisasi dan pembagian kerja kader, terlaksananyapelatihan kader yang diikuti oleh seluruh perwakilan kader posyandu seluruh DesaSeloharjo, tersusunnya program kerja posyandu sehingga posyandu Dusun Soka olehPuskesmas Pundong dijadikan posyandu percontohan di wilayah Desa Seloharjo,terlaksananya study banding ke Posyandu Kali Randu di wilayah Kasihan Bantul yangmerupakan Posyandu terbaik di Kabupaten Bantul, terlaksananya monitoring danevaluasi secara bersama-sama pelaksanaan program kerja setiap 3 bulan selama 1tahun
Edukasi Pencegahan Stunting dan Pendampingan Ibu Hamil pada Masa Pandemi Covid-19 Supatmi Supatmi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 4 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2021
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v3i4.740

Abstract

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang disebabkan oleh gizi buruk. Cara pencegahan stunting diantaranya memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan metode asset based community development atau penyuluhan dan pendampingan serta pemberdayaan komunitas dengan berlandaskan asset dan kekuatan dari komunitas. Kegiatan ini dimulai dari rapat koordinasi dengan perwakilan kader untuk rencana pelaksanaan penyuluhan ibu hamil tentang pencegahan stunting, sekaligus persiapan Pemberian Makanan Tambahan. Penyuluhan pencegahan stunting pada ibu hamil di era pademi diikuti 58 orang ibu hamil di wilayah kalurahan Seloharjo yang terdiri dari 16 dusun. Pelaksanaan Penyuluhan pada Sabtu, 16 Oktober 2021. Selesai penyuluhan dilanjutkan dengan Pemberian Makanan Tambahan dan pembentukan group whatsapp sebagai media pendampingan dan pemantauan ibu hamil. Kegiatan edukasi pencegahan stunting dan pendampingan ibu hamil pada masa pandemi covid-19 ini sangat perlu dilakukan Pemantauan dan peningkatan kesehatan ibu hamil harus tetap dilakukan baik dengan mencari informasi kesehatan dan meningkatkan gizi selama kehamilan. Penggunaan media yang tepat sangat dibutuhkan agar tujuan dari peningkatan kesehatan ibu dan anak tercapai dengan optimal.
HUBUNGAN SPIRITUALITAS DAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Setyowati, Sri; Isnaeni, Yeni; Rahayu, Bety Agustina; Supatmi, Supatmi; Pranawati, Erma; Kumalasari, Dian Novita
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i02.p06

Abstract

Seseorang memasuki tahap lanjut usia (lansia) dimulai saat memasuki usia 60 tahun ke atas dan memiliki resiko rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Adanya perubahan- perubahan yang dialami oleh lansia dapat menghambat spiritual lansia dan interaksi sosial sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan spiritualitas dan interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia. Jenis penelitian penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen dengan desain studi korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 60 lansia yang aktif ke Posyandu Matahasi Timbulharjo Sewon Bantul dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis regresi logistik ordinal. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden adalah lansia muda perempuan dengan tingkat pendidikan terakhir SD. Mayoritas responden memiliki tingkat spiritualitas yang baik, interaksi sosial kurang dengan kualitas hidup masuk dalam kategori baik. Hasil uji analisa menunjukkan simpulan adanya hubungan antara tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup (0,000) serta ada hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup (0,013).
EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING PADA REMAJA SMK : DALAM PERSPEKTIF ISLAM Suyatno, Suyatno; Setyowati, Sri; Ratnawati, Ratnawati; Supatmi, Supatmi; Pranawati, Erma; Kumalasari, Dian Novita
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v6i1.1026

Abstract

Stunting mengancam kehadiran generasi bangsa yang berkualitas. Kejadian stunting dapat dicegah sedini mungkin sejak remaja dengan pola hidup yang benar. Pengetahuan yang baik dapat menjadi upaya preventif kejadian stunting. Prinsip pencegahan stunting terdapat dalam Al-Qur’an Surat an-Nisa’ ayat 9 yang mana Allah memerintahkan untuk menjaga kesejahteraan anaknya. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi pencegahan stunting pada remaja SMK : dalam perspektif Islam. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SMK wilayah Temanggung. Kegiatan edukasi ini menggunakan metode ceramah yang dilakukan oleh pengabdi selama 50 menit. Pada tahap ini peserta diberikan materi tentang bagaimana Islam memandang tentang gizi dan pencegahan stunting. Sebelum pelatihan dilakukan penyuluhan dilakukan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pencegahan stunting sebelum edukasi.  Pada tahap evaluasi yang dilakukan dengan membagikan kuesioner posttest untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pencegahan stunting setelah edukasi. Hasil pengabdian menunjukkan usia remaja menjadi masa yang tepat untuk preventif pencegahan stunting. Edukasi memberikan dampak yang positif terlihat dari hasil pretest yang mayoritas tidak tahu tentang bahaya dan cara pencegahan stunting khususnya dalam perspektif Islam (90%). Sedangkan hasil postest menunjukkan 100% remaja mengetahui tentang bahaya dan cara pencegahan stunting khusunya dalam perspektif Islam. Melihat hasil ini maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan berhasil dan memberikan dampak positif.  
Pengurangan Dampak Penyakit Tidak Menular dengan Program Penyuluhan dan Pelaksanaan Skrining Supatmi; Parmadi Sigit Purnomo; Erma Pranawati; Eni Purwaningsih; Dian Novita Kumalasari
Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE) Vol. 5 No. 3 (2023)
Publisher : Humanism: Journal of Community Empowerment (HJCE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hjce.v5i3.968

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai penyakit kronis. Jenis utama PTM adalah penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronik dan asma) dan diabetes. Dampak PTM terhadap individu dan masyarakat, diperlukan pendekatan komprehensif yang mengharuskan semua sektor, termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, pendidikan, pertanian, perencanaan dan lain-lain, untuk berkolaborasi mengurangi risiko yang terkait dengan PTM, dan mendorong intervensi untuk mengurangi dampak PTM, mencegah dan mengendalikannya. Penyuluhan di masyarakat secara terus-menerus dan program skrining merupakan salah satu upaya mengendalikan dampak penyakit tidak menular secara promotif dan preventif. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan asset based community development, penyuluhan dan dilanjutkan dengan skrining penyakit tidak menular, pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut dan kadar gula darah. Skrining yang di laksanakan meliputi, pemeriksaan tinggi badan, berat badan, pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan kadar gula darah. Pelaksaaan skrining bekerjasama dengan Puskesmas Pundong Bantul. Peserta skrining diikuti 84 peserta lansia dengan umur diatas 60 tahun ada 51 orang (61%), usian 25 sampai sebelum 60 tahun ada 33 orang (39s%). Pengurangan dampak penyakit PTM harus serius dilaksanakan dan melibatkan partisipasi semua pihak, baik kader, keluarga, pemerintah maupun masyarakat. Kata kunci: Pengurangan dampak buruk PTM; Penyuluhan; Skrining
Edukasi dan Senam Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Berbah, Yogyakarta: Education and Hypertension Exercise for the Elderly in the Working Area of Berbah Health Center, Yogyakarta Riyadi, Sujono; Warseno , Agus; Supatmi; Marmi
JOURNAL OF PHILANTHROPY: The Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Philanthropy, January 2025
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a chronic medical condition that requires continuous management to prevent life-threatening complications, especially in the elderly population. This article discusses a community service program involving education and hypertension exercise in the working area of the Berbah Health Center, Yogyakarta.  The program addresses key issues such as low community awareness about blood pressure control and limited access to healthcare facilities. The methods used include three stages: preparation, implementation, and evaluation. The preparation stage involved assessing the needs of the elderly, coordinating with the health center, and preparing educational materials and logistics. The implementation stage comprised interactive health education sessions and hypertension exercise led by professional instructors. Finally, the evaluation stage involved pre- and post-tests to measure knowledge improvement and blood pressure reduction. The program targeted 60 elderly individuals, with 12 participants actively engaging in the activities. The results demonstrated that 75% of participants experienced significant improvement in their understanding of hypertension and a measurable reduction in blood pressure, highlighting the effectiveness of combining education and physical activity in community-based health programs.
Efektivitas Pemberian Terapi Releasing 3M terhadap Penurunan Kecemasan Lansia dalam Menghadapi Kematian Setyowati, Sri; Supatmi, Supatmi; Suyatno, Suyatno; Maria, Debby Yulianthi; Mahmudah, Ani mashunatul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.17-24

Abstract

Kecemasan dalam menghadapi kematian akan semakin membuat lansia tidak siap untuk menghadapi kematian. Tujuan melakukan analisa efektivitas pemberian terapi releasing 3m terhadap penururnan kecemasan lansia dalam menghadapi kematian. Penelitian menggunakan desain pra eksperimental dengan desain penelitian “one group pretest-posttest design”. Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian terapi Releasing 3M yang diberikan dalam kurun waktu 30 menit selama tiga hari. Populasi penelitian ini adalah anggota Posyandu Lansia di Dusun Kerto Kidul Desa Pleret, Bantul Yogyakarta dengan jumlah 70 lansia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling sebanyak 32 lansia. Instrumen untuk menilai kecemasa pada lansia menggunakan instrumen penelitian Zung Self-Rating Anxiety Scale dinyatakan valid dan reliabel. Uji Analisa menggunakan uji paired t test. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (81,3%) dengan usia ≥65-70 tahun (50%). Seluruh responden tinggal bersama keluarga (100%). Mayoritas responden tidak bersekolah (53,1%) dengan kategori pekerjaan lain-lain (65,6%) selain (pegawai negeri dan petani). Hasil analisa kecemasan responden sebelum diberikan intervensi Terapi Releasing 3M mayoritas masuk dalam kecemasan kategori ringan (90,6%) dan ditemukan ada 1 responden dengan kecemasan berat (3,1%). Hasil evaluasi kecemasan setelah diberikan Terapi Releasing 3M mayoritas normal atau tidak ada kecemasan (90,6%) dan sudah tidak ditemukan lagi kecemasan kategori berat (0%). Hasil uji korelasi menujukkan nilai koefisien korelasi 0,925 dengan nilai 0,000. Nilai uji menunjukkan terbukti adanya keefektivitasan pemberian terapi releasing 3M terhadap penurunan kecemasan lansia dalam menghadapi kematian yang terlihat pada nilai antara variable pretest dengan variable posttest.
Edukasi dan Senam Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Berbah, Yogyakarta: Education and Hypertension Exercise for the Elderly in the Working Area of Berbah Health Center, Yogyakarta Riyadi, Sujono; Warseno , Agus; Supatmi; Marmi
JOURNAL OF PHILANTHROPY: The Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Philanthropy, January 2025
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jop.v3i1.231

Abstract

Hypertension is a chronic medical condition that requires continuous management to prevent life-threatening complications, especially in the elderly population. This article discusses a community service program involving education and hypertension exercise in the working area of the Berbah Health Center, Yogyakarta.  The program addresses key issues such as low community awareness about blood pressure control and limited access to healthcare facilities. The methods used include three stages: preparation, implementation, and evaluation. The preparation stage involved assessing the needs of the elderly, coordinating with the health center, and preparing educational materials and logistics. The implementation stage comprised interactive health education sessions and hypertension exercise led by professional instructors. Finally, the evaluation stage involved pre- and post-tests to measure knowledge improvement and blood pressure reduction. The program targeted 60 elderly individuals, with 12 participants actively engaging in the activities. The results demonstrated that 75% of participants experienced significant improvement in their understanding of hypertension and a measurable reduction in blood pressure, highlighting the effectiveness of combining education and physical activity in community-based health programs.
Teknik Releasing 3M Untuk Mengatasi Kecemasan Pada Remaja Suyatno, Suyatno; Setyowati, Sri; Supatmi, Supatmi; Iskandar, Edi; Purnomo, Parmadi Sigit; Rahayu, Bety Agustina
Link Jurnal Masyarakat Vol 1 No 2 (2025): June : Jurnal Masyarakat
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/ljm.v1i2.59

Abstract

Pendahuluan: Kecemasan termasuk dalam masalah kesehatan mental serius yang perlu diatasi pada remaja. Kecemasan pada remaja dapat menganggu aktivitas dan koping dalam kegiatan sehari-hari. Tujuan : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melatih remaja menggunakan teknik releasing 3M untuk mengatasi kecemasan pada remaja. Metode: Pengabdian masyarakat ini menggunakan Latihan praktek dan diskusi. Latihan teknik 3M releasing meliputi mengakui dan menerima emosi yang sedang dirasakan, mengangkat emosi yang dirasakan dan menyampaikan permintaan atau harapan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SMK Kesehatan Bantul, diikuti oleh 26 remaja yang terindikasi mengalami cemas. Hasil: Mayoritas remaja adalah perempuan (96,15%), berada pada usia 17-18 tahun, dengan kategori kecemasan kategori sedang (84,62%). Hasil evaluasi akhir didapatkan kecemasan menurun 16 peserta (61,54%) dalam kategori cemas ringan dan 10 peserta (38,46%) masih dalam kategori cemas sedang. Kesimpulan: Teknik 3M releasing tepat digunakan dalam  membantu remaja dalam menganalisa, mengontrol dan mengatasi kecemasan yang dihadapi.