Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Sampah Rumah Tangga Berbasis Kurma (Kurangi, Sortir dan Manfaatkan) di Desa Besu Akbar, Muhammad Ikhsan; Mauliyana, Andi; Dode, Hartian
BERBAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): BERBAKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | September 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/berbakti.v2i2.3659

Abstract

Sampah di daerah sekitar pertambangan telah menjadi permasalahan global. Hal ini dikarenakan sampah pesisir memberikan dampak terhadap lingkungan, ekonomi, dan kesehatan manusia. Setidaknya 60-80% dari sampah yang dihasilkan di dunia. Salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe ialah Kecamatan Morosi. Luas wilayah Kecamatan Morosi adalah 76,49 Km². Ibu kota Kecamatan Morosi terletak di Desa Besu. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat terhadap 62 responden di Desa Besu menunjukan bahwa 62,9% responden tidak melakukan pemilahan sampah organik dan non organik. Masyarakat melakukan pengolahan sampah dengan cara di bakar. Angka ini sesuai dengan hasil survei yang menunjukan 57 (91,9%) responden membakar sampah mereka. Adapun solusi yang dapat diberikan dalam pengabdian ini ialah memberikan sosialisasi dan edukasi KURMA (kurangi, sortir dan manfaatkan) sampah sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Besu Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat dalam bentuk pemberian informasi dan edukasi kesehatan.
Faktor Risiko Pemicu Demam Tifoid Pasien Rawat Jalan (Studi di Rumah Sakit Dr. R. Ismoyo) Cahayani, Suci; Saparina L., Titi; Dode, Hartian
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v2i2.268

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh di RSAD Dr. R. Ismoyo kota Kendari tentang kejadian demam tifoid pada tahun 2022 sebanyak 102 kasus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menetahui faktor risiko kejadian demam tifoid pada pasien rawat jalan di RSAD Dr.R.Ismoyo kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case-Control Study. Populasi penelitian adalah semua Penderita demam tifoid di RSAD Dr. R. Ismoyo Kota Kendari sebanyak 102 kasus dengan jumlah sampel 53 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Metode analisis menggunakan Uji Odds Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencuci tangan sebelum makan memiliki risiko sebesar 5,3 kali lebih besar terhadap kejadian penyakit demam tifoid pada pasien rawat jalan di RSAD Dr. R. Ismoyo. Makan atau jajan di luar rumah  memiliki risiko sebesar 4,0 kali lebih besar terhadap kejadian penyakit demam tifoid pada pasien rawat jalan di RSAD Dr. R. Ismoyo. Mencuci bahan makanan mentah yang akan dikonsumsi memiliki risiko sebesar 3,7 kali lebih besar terhadap kejadian penyakit demam tifoid pada pasien rawat jalan di RSAD Dr. R. Ismoyo Kota Kendari. Saran peneliti yaitu masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kebiasaan hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penularan demam tifoid.
Faktor yang Mempengaruhi Stigma Masyarakat pada Penderita HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Wulandari, Nur; Ulva, Sitti Marya; Dode, Hartian
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Kasus HIV/AIDS di Kota Kendari tahun 2019 sebanyak 57 kasus, tahun 2020 sebanyak 79 kasus,tahun 2021 yaitu sebanyak 108 kasus Puskesmas Lepo-Lepo merupakan tempat layanan rujukan pemeriksaan HIV/AIDS di Kota Kendari, kasus HIV/AIDS yang diperiksa tahun tahun 2022 sebanyak 100 kasus dan tahun 2023 (Januari sampai Mei) mencapai 170 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi stigma masyarakat pada penderita HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo. Jenis penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi berjumlah 23.211 orang. Teknik sampling yaitu Stratified Random Sampling  dengan jumlah sebanyak 100 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yaitu pengetahuan berpengaruh terhadap stigma pada penderita HIV/AIDS dengan nilai p = 0,001 (p<0,05). Persepsi berpengaruh terhadap stigma pada penderita HIV/AIDS dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) dan pendidikan berpengaruh terhadap stigma pada penderita HIV/AIDS dengan nilai p = 0,034 (p<0,05) di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, persepsi dan pendidikan berpengaruh terhadap stigma pada penderita HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari.
Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kejadian Penyakit ISPA di Kelurahan Lembo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara Hasniwati; Tasnim; Dode, Hartian
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Pada tahun 2022 kasus ISPA kembali meningkat yaitu sebanyak 469 kasus dengan jumlah penduduk 1009 jiwa di Puskesmas Lembo. Dimana kasus terbanyak berada pada Kelurahan Lembo dengan kisaran umur 25 – 44 Tahun yaitu berjumlah 190 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap kejadian penyakit ISPA di Kelurahan Lembo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara. Jenis penelitian ini adalah pendekatan analitik observational dengan rancangan penelitian case control study dengan menggunakan pendekatan retrospektif. jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 190 KK dan sampel sebanyak 66 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan kepadatan hunian, ventilasi dan kebiasaan merokok merupakan faktor risiko kejadian penyakit ISPA di Kelurahan Lembo Kecamatan Leimbo Kabupaten Konawe Utara. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengelola program pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA seperti: promosi kesehatan mengenai ISPA, dan edukasi mengenai ISPA, sehingga dapat meminimalisir kejadian ISPA.
Penyuluhan Kesehatan dan Sanitasi di Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan Solihin; Dode, Hartian; Yasmin, La Ode Muhammad; Juliansyah, Risky
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/29626633.v2i1.35

Abstract

Desa Pangan Jaya merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari pemukiman, persawahan dan perkebunan. Desa Pangan Jaya dihuni oleh 304 kepala keluarga dengan jumlah 1074 jiwa terdiri dari laki-laki 539 jiwa dan perempuan 535 jiwa. Desa Pangan Jaya memiliki luas wilayah 284 Ha. Masih ada Sebagian masyarakat desa Pangan Jaya yang tidak memiliki sarana sanitasi seperti Sarana Pembuangan Air Limbah, jamban keluarga dan Tempat Penampungan Sampah serta lingkungan desa yang masih kotor. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pemahaman dan persuasive kepada masyarakat desa Pangan Jaya agar senantiasa menjaga Kesehatan dan sanitasi lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah melalui pemberian edukasi dan demonstrasi langsung kepada masyarakat. Alat dan Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu leaflet, spanduk, proyektor (LCD) dan peralatan lainnya yan dibutuhkan. Penyuluhan Kesehatan dan sanitasi lingkungan yang dilakukan akan meningkatkan pengetahuan dan inisiatif masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat. Kagiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pencegahan Stunting, pengenalan dan penanaman tanaman obat, pembuatan tempat sampah dan pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah meningkatkan pengetahuan dan inisiatif masyarakat desa Pangan Jaya Kecaatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan tentang pentingnya menjaga Kesehatan dan sanitasi lingkungan.
Pengaruh Pencahayaan dan Suhu Ruangan terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Fa Shanu di Wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Munida, Munida; Dode, Hartian; Syaiful, Ahmad
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Healthy Mandala Waluya (JHMW)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v4i2.790

Abstract

Pencahayaan di tempat kerja yang minim akan berakibat pada kesehatan seperti kelelahan mata sehingga akan berdampak pada efisiensi kerja, kelelahan mental, pegal-pegal area mata serta sakit kepala di sekitar mata. Temperatur (Suhu), yang terlalu dingin mengakibatkan gairah kerja menurun, sedangkan apabila terlampau panas mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh dan cenderung melakukan kesalahan dalam bekerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study.  Populasi dalam penelitian ini sebanyak 113 responden dengan jumlah sampel yaitu 54 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan pada variabel pencahayaan dengan sig. 0,000 < 0,05 T-hitung = 25.909 > T-tabel = 2.0141. Variabel suhu dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 T-hitung = 13.795 > T-tabel = 2.0141. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pencahayaan ruangan dan suhu ruangan terhadap kinerja karyawan di Perusahaan Fa Shanu Di Wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Sebaiknya   Direktur PT. Fa Shanu Di Wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari agar pencahayaan ruangan tempat kerja ditingkatkan lagi sesuai dengan jenis pekerjaan dan peraturan pemerintah, dan agar menjaga suhu lingkungan kerja dalam rentang optimal, yaitu 20°C hingga 23°C. Pengaturan suhu yang nyaman dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas karyawan. Sistem pemanas dan pendingin yang efisien serta kontrol suhu yang tepat harus dipastikan untuk menghindari suhu ekstrem.