Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Biji Keben (Barringtonia asiatica L.) Terhadap Jamur Malassezia furfur Tilu, Muhammad Almuizzu; Pusmarani, Jastria; Juliansyah, Risky
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.23

Abstract

Perkembangan infeksi jamur di Indonesia cepat terutama karena udara lembab dan tingkat kesehatan yang kurang baik. Salah satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada manusia yaitu jamur Malassezia furfur. Biji keben (Barringtonia asiatica L.) merupakan salah satu pilihan dalam memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan tradisional di Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif lain untuk pengobatan infeksi jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak biji keben (Barringtonia asiatica L.) terhadap pertumbuhan jamur Malassezia furfur dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah ekstrak biji keben (Barringtonia asiatica L.) yang paling optimal untuk menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental. Pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar. Sampel penelitian adalah jamur Malassezia furfur. Ekstrak biji keben dibagi menjadi tiga konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% dengan pembanding positif Ketokonazol dan negatif DMSO. Analisis data dilakukan dengan metode One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil konsentrasi 15% memiliki aktivitas antijamur paling baik terhadap jamur Malassezia furfur dengan rata-rata zona hambat sebesar 16,22 mm yang hampir mendekati nilai rata-rata zona hambat ketokonazol sebagai kontrol positif sebesar 22,44 mm dibandingkan dengan ekstrak biji keben konsentrasi 5%  dengan rata-rata zona sebesar 10,77 mm, dan konsentrasi 5% dengan rata-rata zona hambat sebesar 12,44.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Sediaan Sabun Padat Susu Kambing Etawa (Capra aegagrus hircus) Bubuk Sebagai Pelembab Kulit Hijayah, Muhammad; Marlinda, Wade; Juliansyah, Risky
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v3i3.83

Abstract

Kulit yang kering dapat menurunkan kinerja pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas, sehingga dibutuhkan adanya pencegahan dan perawatan terhadap kulit, salah satunya adalah sediaan sabun padat yang mengandung susu kambing etawa (Capra aegagrus hircus). Susu kambing etawa (Capra aegagrus hircus) mengandung protein, asam lemak dan vitamin E yang terbukti dapat mengatasi berbagai masalah kulit salah satunya adalah kulit kering. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sabun padat dari susu kambing etawa (Capra aegagrus hircus) bubuk yang memenuhi syarat stabilitas sediaan dan memiliki aktivitas sebagai pelembab kulit dengan konsentrasi 6,25%, 7,5% dan 8,75%.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan data hasil penelitian disajikan secara deskriptif. Metode analisis menggunakan data kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif diperoleh dari pengamatan berupa uji organoleptik dan uji homogenitas, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari pengujian pH, uji stabilitas busa, uji iritasi dan pengujian kelembaban kulit menggunakan alat Skin Analyzer (CkcyiN ®). Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kambing etawa (Capra aegagrus hircus) bubuk dapat diformulasi menjadi sebuah sediaan sabun padat, memiliki stabilitas yang baik, sediaan yang dihasilkan berbentuk padat, berwarna kuning kecoklatan, aroma khas susu dan sedikit aroma kopi, homogen, pH 8,0, tinggi busa 11,3-11,5, serta tidak mengiritasi kulit. Sediaan sabun padat yang mengandung susu kambing etawa (Capra aegagrus hircus) bubuk konsentrasi 6,25%, 7,5% dan 8,75% memiliki aktivitas debagai pelembab kulit, dengan aktivitas tertinggi yaitu pada konsentrasi 8,75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sediaan sabun padat yang mengandung susu kambing etawa (Capra aegagrus hircus) bubuk memiliki aktivitas dalam melembabkan kulit.
TERAPI INHALASI SEDERHANA MENGGUNAKAN MINYAK KAYU PUTIH PADA PASIEN ISPA Heltty, Heltty; Yati, Mimi; Risky, Sartini; Marhanto, Eka Dharma Putra; Lolok, Nikeherpianti; Juliansyah, Risky; Ramadan, Muhamad Fitrah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v15i2.369

Abstract

ARIs is an infectious disease of the upper or lower respiratory tract that can cause a variety of illnesses ranging from mild infections to severe, life-threatening illnesses, depending on the causative pathogen. Deaths due to ARIs were 10 to 50 times more common in developing countries than in developed countries. The aim of this research was to find out whether simple inhalation therapy using eucalyptus oil can prevent acute respiratory infections. In this research, researchers used descriptive methods. The descriptive method is a method for describing the current situation of objects and based on phenomena and as it is without manipulation and the researcher analyzes the phenomenon. This research used a case study method and carries out a series of one group pretest-posttest designs. The results showed differences before and after administering simple inhalation therapy using eucalyptus oil and there were significant differences in people's understanding and knowledge regarding acute respiratory infections after carrying out the pre-test and post-test. The conclusion of this study was that giving simple inhalation therapy using eucalyptus oil can prevent symptoms of acute respiratory infections.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Maja ( Aegle marmelos L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans dan Escherichia Coli Pardede, Devi Triani; Juliansyah, Risky; Fauziah, Rismayanti
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 3 No. 6 (2024): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v3i6.148

Abstract

Daun maja (Aegle marmelos L.) merupakan salah satu tanaman obat yang termasuk famili Rutaceae yang ditemukan tumbuh liar di hutan kering dan dapat ditemukan diseluruh hutan Himalaya, penilitian ini bertujuan Untuk mengetahui efektivitas ekstrak metanol daun maja terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli pada konsentrasi 25 %, 30 %, dan 35 %. Seiring dengan meningkatnya kejadian resistensi bakteri terhadap antibiotik, permasalahan mengenai penyakit infeksi bakteri mendorong para peneliti melakukan penelitian mengenai tanaman herbal sebagai alternatif untuk terapi sebagai pengganti antibiotik. Metode penelitian ini meliputi ekstraksi daun maja menggunakan metanol dengan metode maserasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium, metode yang di gunakan yaitu metode difusi agar menggunakan paper disk (kertas cakram) dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak daun maja (Aegle marmelos L.) yakni konsentrasi 25%, 30%, dan 35% dengan pembanding kontrol positif Amoxicilin dan kontrol negatif DMSO. Analisis data mengunakan metode One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukan rendemen ekstrak metanol daun maja sebesar 2,72%. Hasil penelitian aktivitas antibakteri Ekstrak daun maja (Aegle marmelos L.) yaitu terdapat zona hambat terhadap Streptococcus mutans dan Escherichia coli, pada kosentrasi 35% memiliki diameter zona hambat paling efektif yang mendekati nilai zona hambat kontrol positif, dimana menunjukkan daya hambat yang paling efektif yaitu konsentrasi 35% pada bakteri Streptococcus mutans dengan diameter zona hambatnya sebesar 10,8 mm dan Escherichia coli dengan diameter zona hambatnya sebesar 15,3 mm. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun maja (Aegle marmelos L.) memiliki aktifitas antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dan Escherichia coli.
Penyuluhan Kesehatan dan Sanitasi di Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan Solihin; Dode, Hartian; Yasmin, La Ode Muhammad; Juliansyah, Risky
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/29626633.v2i1.35

Abstract

Desa Pangan Jaya merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari pemukiman, persawahan dan perkebunan. Desa Pangan Jaya dihuni oleh 304 kepala keluarga dengan jumlah 1074 jiwa terdiri dari laki-laki 539 jiwa dan perempuan 535 jiwa. Desa Pangan Jaya memiliki luas wilayah 284 Ha. Masih ada Sebagian masyarakat desa Pangan Jaya yang tidak memiliki sarana sanitasi seperti Sarana Pembuangan Air Limbah, jamban keluarga dan Tempat Penampungan Sampah serta lingkungan desa yang masih kotor. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pemahaman dan persuasive kepada masyarakat desa Pangan Jaya agar senantiasa menjaga Kesehatan dan sanitasi lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah melalui pemberian edukasi dan demonstrasi langsung kepada masyarakat. Alat dan Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu leaflet, spanduk, proyektor (LCD) dan peralatan lainnya yan dibutuhkan. Penyuluhan Kesehatan dan sanitasi lingkungan yang dilakukan akan meningkatkan pengetahuan dan inisiatif masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat. Kagiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pencegahan Stunting, pengenalan dan penanaman tanaman obat, pembuatan tempat sampah dan pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah meningkatkan pengetahuan dan inisiatif masyarakat desa Pangan Jaya Kecaatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan tentang pentingnya menjaga Kesehatan dan sanitasi lingkungan.
Penentuan Kadar Flavonoid Total dan Nilai SPF (Sun Protecting Factor) Ekstrak Etanol Daun Maja (Aegle marmelos L.) Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Yahya, Alfifi; Juliansyah, Risky; Fitriah, Wa ode Ida
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v4i2.247

Abstract

Daun maja (Aegle marmelos L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai SPF. Besar kecilnya nilai SPF dipengaruhi oleh kandungan antioksidan, ekstrak daun maja berpotensi sebagai SPF disebabkan adanya kandungan antioksidan yang berasal dari senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid. Daun maja mengandung berbagai metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, steroid, tannim, dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid total dan nilai SPF yang terkandung di dalam ekstrak daun maja. Penelitian ini menggunakan metode analitik eksperimental. Serbuk simplisia daun maja sebanyak 500 gram diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, diperoleh ekstrak kental sebanyak 51 gram dan nilai rendemen 10,2% yang termasuk dalam kategori rendemen yang baik. Selanjutnya dilakukan uji penentuan kadar flavonoid total dan nilai SPF menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak daun maja (Aegle marmelos L.) memiliki kadar flavonoid total sebesar 154,857 mgQE/g atau 15,4857% dan memiliki nilai SPF pada konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm dan 500 ppm secara berturut-turut yakni 3,33 (proteksi minimal), 4,27 (proteksi sedang), 5,86 (proteksi sedang), 7,07 (proteksi ekstra) dan 8,5 (proteksi maksimal). Berdasarkan hasil penelitian dari sampel ekstrak daun maja sebanding dengan 154,857 mg quersetin dalam 1 gram ekstrak dan nilai SPF tertinggi pada konsentrasi 500 ppm belum bisa secara maksimal memproteksi kulit dari sinar UV-B. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya diperhatikan kembali proses dalam pengambilan, pembuatan, penyimpanan dan pengukuran sampel, sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan kandungan metabolit sekunder sampel yang dapat mempengaruhi hasil analisis yang didapatkan.
Efforts to Increase Knowledge and Prevent Stunting through Utilization of Local Food Resources in Wawatu Village, Southeast Sulawesi Marhanto , Eka Dharma Putra; Heltty; risky, sartini; lolok, nikeherpianti; yati, mimi; juliansyah, risky; Kasim , Moh. Alief Widyanto; Alam, Fitri Narcahyani; Juhriya, Aminatul
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.568

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan status gizi untuk kesehatan ibu hamil dan bayi sangat diperlukan untuk mengurangi kejadian risiko stunting dengan melalui program pemberian makanan tambahan, pelatihan pengolahan berbasis makanan lokal juga memberikan ilmu parenting tumbuh kembang anak sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di desa. Peningkatan akses terhadap sumber air bersih dan sanitasi yang baik di Desa Wawatu juga dapat mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian edukasi kesehatan terkait stunting kepada seluruh masyarakat Desa Wawatu. Pemberian informasi ini dilakukan melalui media leaflet cetak dan slide PowerPoint, dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Informasi yang disampaikan mencakup panduan dan pengetahuan tentang pemberian nutrisi yang tepat bagi keluarga dalam upaya mencegah stunting. Hasil penelitian dengan Intervensi Fisik berupa Pemberian Paket Stunting, Demo Masak Abon Ikan, Nugget Kelor, Dan Jahe Latte, Pemberian Makanan Tambahan, Pembagian Masker, Pengadaan Kalender Edukasi Cegah Potensi Stunting, Kunjungan Keluarga Potensi Stunting Melalui Door to Door, Pemberian Vitamin, Pembuatan Kompos Takakura, Pembuatan Saringan Sederhana. Sedangkan Intervensi Non Fisik berupa Penyuluhan Cegah Stunting, Belajar Bersama Masyarakat (BBM) Tentang Bahaya & Pencegahan ISPA, Survey Kepemilikan Jamban Layak, Parenting Pemantauan Tumbuh Kembang Anak. Setelah dilakukan intervensi maka didapatkan hasil yang pengetahuan Masyarakat meningkat dan menambha wawasan lebiih luas tentang pentingnya Kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.