Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Impact of Lerep Tourism Village Development on Tourism Businesses Syaiful, Ahmad
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/efficient.v4i1.41075

Abstract

The purpose of this study is to identify the condition of the Lerep Tourism Village before and after the development of the tourism village and the impact of the development of the Lerep Tourism Village on the economy of tourism businesses. Data collection techniques using purposive sampling technique. The sample in this study were 98 respondents who had businesses or services in the tourism sector. Data analysis method is statistical descriptive analysis. The results of research are known to have an impact on improving the conditions of attraction, accessibility, amenities, ancillary, and social culture of the community. The development of Lerep Tourism Village also had an impact on the economy of tourism businesses in Lerep Village. With the development of a tourism village, it can increase the income of business operators and tourism services to IDR 450,000 per month. The income of business operators and tourism services can increase up to three times when there are many tourists visiting. The existence of Lerep Tourism Village opens new job opportunities for the community such as selling souvenirs, accessories, lodging businesses, and performing arts workers. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi Desa Wisata Lerep sebelum dan sesudah pengembangan desa wisata serta mengidentifikasi dampak pengembangan Desa Wisata Lerep terhadap perekonomian pelaku usaha pariwisata. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 98 responden yang memiliki usaha atau jasa di sektor pariwisata. Metode analisis data adalah analisis deskriptif statistik. Hasil penelitian diketahui memberikan dampak peningkatan kondisi atraksi, aksesibilitas, amenitas, ancillary, dan sosial budaya masyarakat. Pengembangan Desa Wisata Lerep juga memberikan dampak pada perekonomian pelaku usaha pariwisata di Desa Lerep. Dengan pengembangan desa wisata, dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan jasa pariwisata hingga Rp 450.000 per bulan. Pendapatan pelaku usaha dan jasa pariwisata bisa meningkat sampai tiga kali lipat pada saat ramai kunjungan wisatawan. Keberadaan Desa Wisata Lerep membuka peluang kerja baru bagi masyarakat seperti menjual cinderamata, aksesoris, usaha penginapan, dan pekerja seni pertunjukan.
The Impact of Lerep Tourism Village Development on Tourism Businesses Syaiful, Ahmad
Efficient: Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/efficient.v4i1.41075

Abstract

The purpose of this study is to identify the condition of the Lerep Tourism Village before and after the development of the tourism village and the impact of the development of the Lerep Tourism Village on the economy of tourism businesses. Data collection techniques using purposive sampling technique. The sample in this study were 98 respondents who had businesses or services in the tourism sector. Data analysis method is statistical descriptive analysis. The results of research are known to have an impact on improving the conditions of attraction, accessibility, amenities, ancillary, and social culture of the community. The development of Lerep Tourism Village also had an impact on the economy of tourism businesses in Lerep Village. With the development of a tourism village, it can increase the income of business operators and tourism services to IDR 450,000 per month. The income of business operators and tourism services can increase up to three times when there are many tourists visiting. The existence of Lerep Tourism Village opens new job opportunities for the community such as selling souvenirs, accessories, lodging businesses, and performing arts workers. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi Desa Wisata Lerep sebelum dan sesudah pengembangan desa wisata serta mengidentifikasi dampak pengembangan Desa Wisata Lerep terhadap perekonomian pelaku usaha pariwisata. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 98 responden yang memiliki usaha atau jasa di sektor pariwisata. Metode analisis data adalah analisis deskriptif statistik. Hasil penelitian diketahui memberikan dampak peningkatan kondisi atraksi, aksesibilitas, amenitas, ancillary, dan sosial budaya masyarakat. Pengembangan Desa Wisata Lerep juga memberikan dampak pada perekonomian pelaku usaha pariwisata di Desa Lerep. Dengan pengembangan desa wisata, dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan jasa pariwisata hingga Rp 450.000 per bulan. Pendapatan pelaku usaha dan jasa pariwisata bisa meningkat sampai tiga kali lipat pada saat ramai kunjungan wisatawan. Keberadaan Desa Wisata Lerep membuka peluang kerja baru bagi masyarakat seperti menjual cinderamata, aksesoris, usaha penginapan, dan pekerja seni pertunjukan.
Strategi Guru BP dalam Mengatasi Kenakalan Remaja pada Peserta Didik di SMP Negeri 3 Mepanga Desa Kayu Agung Kabupaten Parigi Moutong Syaiful, Ahmad
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 10 No 4 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i4.2608

Abstract

Perkembangan zaman yang pesat memberikan dampak signifikan terhadap pendidikan, termasuk meningkatnya kenakalan remaja di SMP Negeri 3 Mepanga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan faktor kenakalan remaja, strategi guru BP dalam menanganinya, serta kendala dan solusi yang dihadapi. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dianalisis dengan reduksi data, penyajian, dan verifikasi. Hasil menunjukkan bahwa kenakalan remaja di sekolah ini meliputi membolos, merokok, berpakaian tidak sopan, hingga kasus narkoba, dengan faktor penyebab seperti kurang perhatian orang tua dan lingkungan pergaulan negatif. Guru BP menggunakan strategi preventif, kuratif, dan pembinaan religius. Kendala utama meliputi lemahnya komitmen pihak terkait dan beban ganda guru BP. Penelitian ini menyarankan optimalisasi peran guru BP dan kolaborasi intensif antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
PERLOCUTIONARY ACT PERFORMED IN JOHN WICK MOVIE Martisa, Ela; Syaiful, Ahmad; Arman, Arman; Eso, Amiruddin
J-Shelves of Indragiri (JSI) Vol 5 No 2 (2023): J-SHELVES OF INDRAGIRI (JSI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61672/jsi.v5i1.2659

Abstract

This study discussed the perlocutionary act performed in the John Wick movie based on the theory of Qiang. The aim of the study is to determine the types of perlocutionary acts used in the movie through the main character’s utterances. The descriptive-qualitative method was applied to the research method. Techniques of data collection were carried out by searching, downloading, reading, watching, and coding the data. Techniques of data analysis were conducted by presenting, describing, interpreting, and drawing conclusions. The findings of the study show that perlocutionary acts really exist in the movie and are applied by the main character in order to influence others. There were 11 pieces of data found, which included four types of perlocutionary acts used by John Wick as the main character in the movie. Perlocutionary act serves as the effect of utterances from the speaker to the hearer, intentionally or unintentionally. Among the four types of perlocutionary acts, type 1 is the most dominant type because the speaker's utterance can be clearly understood by the hearer so that the expected effect of the utterances can be realized. Keywords: movie, perlocutionary act, pragmatic.
Pengaruh Pencahayaan dan Suhu Ruangan terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Fa Shanu di Wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Munida, Munida; Dode, Hartian; Syaiful, Ahmad
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Healthy Mandala Waluya (JHMW)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v4i2.790

Abstract

Pencahayaan di tempat kerja yang minim akan berakibat pada kesehatan seperti kelelahan mata sehingga akan berdampak pada efisiensi kerja, kelelahan mental, pegal-pegal area mata serta sakit kepala di sekitar mata. Temperatur (Suhu), yang terlalu dingin mengakibatkan gairah kerja menurun, sedangkan apabila terlampau panas mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh dan cenderung melakukan kesalahan dalam bekerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study.  Populasi dalam penelitian ini sebanyak 113 responden dengan jumlah sampel yaitu 54 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan pada variabel pencahayaan dengan sig. 0,000 < 0,05 T-hitung = 25.909 > T-tabel = 2.0141. Variabel suhu dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 T-hitung = 13.795 > T-tabel = 2.0141. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pencahayaan ruangan dan suhu ruangan terhadap kinerja karyawan di Perusahaan Fa Shanu Di Wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Sebaiknya   Direktur PT. Fa Shanu Di Wilayah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari agar pencahayaan ruangan tempat kerja ditingkatkan lagi sesuai dengan jenis pekerjaan dan peraturan pemerintah, dan agar menjaga suhu lingkungan kerja dalam rentang optimal, yaitu 20°C hingga 23°C. Pengaturan suhu yang nyaman dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas karyawan. Sistem pemanas dan pendingin yang efisien serta kontrol suhu yang tepat harus dipastikan untuk menghindari suhu ekstrem.