Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DESA LAYAK ANAK DI DESA MELINGGIH KELOD, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR Ratna Dewi, Ni Wayan Kembar; Suryawan, Dewa Ketut; Mirta, I Wayan
Jurnal Widya Publika Vol 12 No 2 (2024): Widya Publika
Publisher : Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70358/widyapublika.v12i2.1330

Abstract

Anak merupakan aset bangsa yang berharga karena memiliki potensi kekayaan dan kesejahteraan bangsa pada masa mendatang. Dalam rangka memenuhi hak-hak anak maka pemerintah membuat suatu program kebijakan tentang upaya Pengembangan Kota Layak Anak (KLA) sebagaimana yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak. Di Gianyar di Desa Melinggih Kelod, kecamatan payangan kabupaten Gianyar merupakan Desa yang pertama mendeklarasikan diri sebagai Desa Ramah Anak di Kabupaten Gianyar. Peneliti melakukan penelitian di Desa Melinggih Klod dengan tujuan mengkaji lebih dalam terkait program Desa Layak Anak. Peneliti bermaksud mengevaluasi program Desa Layak Anak yang sudah berjalan dari tahun 2015 di Desa Melinggih Klod. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh data dan mengumpulkan informasi yang lengkap untuk mendeskripsikan terkait evaluasi program Desa Layak Anak di Desa Melinggih, Kecmatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian menunjukan program desa layak anak di desa melinggih kelod dalam proses program desa layak anak sudah berjalan baik saat ini tapi masih ada kendala di proses kegiatannya masih belum bisa berjalan maksimal karena masih kurangnya fasilitas jadi untuk kegiatannya belum bisa berjalan lancar jadi kegiatannya belum berjalan maksimal.
Partisipasi Generasi Milenial dalam Kancah Politik Nasional 2019 Candranegara, I Made Wimas; Mahardhika, I Putu Eka; Mirta, I Wayan
Bali Membangun Bali: Jurnal Bappeda Litbang Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51172/jbmb.v2i1.36

Abstract

Millennials generations are valuable assets owned by the Indonesian people. The number of generations reaching approximately 35% now makes every politician interested in getting feedback from this generation. The millennial generation currently has a very broad momentum, one of which is in terms of political participation in Indonesia. The activity of this millennial generation is able to change the direction and pace of Indonesian politics towards being identical to this generation's habit. His appearance to be active in political participation today has changed Indonesia's political paradigm a lot. Young figures with very different communication styles compared to their predecessor's style make this millennial generation has its own distinctive characteristics and colors in the Indonesian public sphere. Besides that Indonesia, which is currently entering the gate of industrial revolution 4.0, must certainly adapt to the pace of the era and change the paradigm of a very fast generation especially in 2030 Indonesia will experience a demographic bonus, so that readiness and maturity in the political world for the millennial generation is very important to prepare since early.
DAMPAK SOSIAL DAN POLA PIKIR MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN PARIWISATA Mirta, I Wayan; Sudemen, I Wayan; Hamel, Victorius Adventius
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.32760

Abstract

Kebijakan-kebijakan yang berbasis lingkungan banyak sekali dirumuskan oleh pemerintah daerah di Bali, baik dalam bentuk PERGUB maupun PERDA. Namun kebijakan-kebijakan ini tidak dapat secara langsung mengatasi persoalan-persoala psikologis yang dihadapi oleh masyarakat khsusunya di daerah-daerah pariwista. Dipahami bahwa dampak pariwisata dapat bersifat positif tetapi juga bersifat negatif, meningkatnya kriminalitas, kemacetan yang parah, munculnya peruahan gaya hidup dan eksklusifitas tempat-tempat wisata adalah sedikit dari dampak negatif pertumbuhan pariwisata. Kondisi itu berdampak juga secara psikologis kepada masyarakat, baik secara individu dan komunal yang harus diantisipiasi dengan cara memperkuat basis-basis pemahaman seperti kesiapan mental, perbaikan stigma, perubahan pola piker dan sudut pandang serta eningkatan kesadaran diri.