Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Strategi Peningkatan Pelayanan Pelabuhan Dalam Mendukung Sistem Logistik Nasional Marpaung, Edward
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 1 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.191 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i1.860

Abstract

Pelabuhan merupakan salah satu simpul transportasi dalam sistem logistik yang memiliki peranan strategis. Namun, kondisi pelabuhan di Indonesia saat ini masih jauh dari yang diharapkan, sehingga menyebabkan pelayanan pelabuhan belum memberikan dukungan yang optimal dalam menunjang Sistem Logistik Nasional. Hal ini, disebabkan oleh terbatasnya prasarana pelabuhan, rendahnya kualitas kinerja operasional pelabuhan, kurangnya keterpaduan penyelenggaraan transportasi antarmoda dan belum optimalnya kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan guna mendukung Sistem Logistik Nasional. Dengan pendekatan analisis data yang dilakukan secara komprehensif integral melalui pisau analisa, dapat ditemukenali beberapa upaya untuk mengatasi permasalah diatas, yakni; pembangunan pelabuhan baru dan modern termasuk pelabuhan hub internasional di Kuala Tanjung dan Bitung, serta menetapkan dokumen Tataran Tranportasi Wilayah (Pemerintahan Daerah Provinsi) dan Tataran Tranportasi Lokal (Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota) menjadi satu kesatuan dengan dokumen Sistem Transportasi Nasional untuk semua Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota, sehingga pembangunan transportasi laut dapat dilakukan secara terpadu, baik inter maupun antar moda transportasi lainnya. Kata kunci: peningkatan pelayanan pelabuhan, logistik, Pelabuhan Kuala Tanjung
Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Penetapan Tarif Bis AKAP Berdasarkan BOK dan BEP (studi kasus : PO. X rute trayek Jakarta – Malang tahun 2020) Marpaung, Edward; Irenita, Novembriani; Dewa, Yuhas Amara
Jurnal Sistem Transportasi & Logistik Vol. 1 No. 3 (2022): APRIL
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/jstl.v1i3.1041

Abstract

PO. X is a bus company that provides inter-city and inter-provincial bus transportation services that have been operating since 2011 with the Jakarta – Malang route. The existence of a load factor limitation by the government makes bus operators conduct a re-examination in setting tariffs. The purpose of this study is to find out how much a reasonable rate is set by the company based on the Break Event Point (BEP). This research uses a descriptive quantitative method. The results of data analysis show that a reasonable rate is set based on the Vehicle Operating Cost (BOK) of Rp. 284,166 at the LF level of 70% and experienced an increase in tariffs of 29% when the LF became 50%, and decreased by 30% when the LF was at the 100% level. The minimum tariff that has been calculated based on the BEP is Rp. 199,547 at a load factor of 70%. Therefore, the rate set based on the company's BOK is in accordance with the BEP.
Kajian Evaluasi Kinerja Jalan Ciawi-Bogor Sebelum Pengembangan PT. ABC Fadhil, Dimas Nu’man; Suryobuwono, Abdullah Ade; Kristiadi, Aldo; Rahmat, Rahmat; Marpaung, Edward; Sakti, Reza Fauzi Jaya
Jurnal Sistem Transportasi & Logistik Vol. 1 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/jstl.v1i2.1081

Abstract

Developing factory area require construction activities which impacting traffic surround the area. Before the construction process is carried out, a traffic impact analysis (andalalin) is needed to determine the impact from the development process to operation. The method used in this study process is micro traffic simulation based on the 1997 MKJI method, from the results of the traffic survey the 1997 MKJI calculations were carried out, the total capacity of the Ciawi-Bogor road was 3,146 pcu/hour with the highest traffic volume of 2954 so that the degree of saturation reached 0.93.
Analisis Kinerja Bongkar Muat PT. Agung Raya Putri, Aprilia Nurcantika; Marpaung, Edward; Ayutia, Yolla
Jurnal Sistem Transportasi & Logistik Vol. 5 No. 1 (2025): Agustus
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/jstl.v5i1.2390

Abstract

A good job is one where completion time is short and accurate. To support the progress and get the results of loading and unloading performance measurement, it is necessary to use the right method of working time measurement and workload calculation to provide accurate information on the optimal time and workload size. PT Agung Raya is a private company engaged in logistics services. This kind of research is quantitative. This study directly measured work time, namely 3 containers of stripping activities and 3 containers of release cargo activities. The time-motion study method aims to determine the standard time of each work element, the amount of productivity and non-productivity, and the optimal workload for stripping and release cargo activities. The result of the standard time for stripping activities is 82 minutes with 74% productivity and release cargo activities require 52.3 minutes to complete with 88% productivity. The results of the workload analysis for the stripping and release cargo activities, which are owned by the workforce, exceed 100%, so there are suggestions for additional labour.
Kebutuhan Kapal pada Lintasan Penyeberangan Ketapang – Lembar sebagai Alternatif Distribusi Logistik Jawa Timur – Pulau Lombok Kurniawan, Abdy; Marpaung, Edward; Putra, Teguh Pairunan; Paramita, Kadek Irma; Idrus, Misliah; Mappangara, Andi Chairunnisa
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 34 No. 2 (2022): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v34i2.2063

Abstract

Pulau Lombok dan Jawa Timur memiliki hubungan perdagangan yang membutuhkan dukungan transportasi untuk distribusi logistik antar kedua wilayah. Dukungan transportasi yang umum digunakan adalah angkutan penyeberangan Ferry Ro-Ro (Roll-on/Roll-off) pada lintasan existing Ketapang - Gilimanuk - Padangbai - Lembar. Muatan kendaraan barang berukuran besar mayoritas akan melalui Pulau Bali dan sangat berpotensi menimbulkan kerusakan jalan dan biaya trucking yang tinggi. Sebagai tindak lanjut pemecahan permasalahan tersebut diinstruksikan untuk mengoperasikan lintasan penyeberangan Ketapang – Lembar melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 308 tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan jumlah kapal yang ideal untuk beroperasi di lintasan penyeberangan Ketapang – Lembar untuk memenuhi demand logistik masyarakat Pulau Lombok. Sebuah trayek lintasan baru membutuhkan beberapa input terkait kebutuhan demand dan kebutuhan armada penyeberangan. Analisis penentuan demand dan kebutuhan armada dilakukan pada beberapa rangkaian analisis dengan data dukung dari potensi hinterland dan kinerja simpul transportasi existing. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan tahapan yang diawali dengan analisis indeks konsumsi, forecasting potensi demand konsumsi masyarakat, analisis produksi simpul transportasi, dan analisis operasi kapal. Hasil analisis menunjukkan selisih nilai antara kebutuhan demand Pulau Lombok dengan throughput cargo dari masing-masing simpul transportasi sebagai potensi demand sebesar 170.766 per tahun yang belum terlayani sehingga bisa diskenariokan sebagai market tersendiri untuk lintasan Ketapang - Lembar tanpa mengintervensi lintasan penyeberangan existing. Hal ini juga sinkron dengan opini responden pengguna jasa (operator truk) yang menyatakan bahwa lintasan Ketapang - Lembar lebih efektif dan efisien dibandingkan lintasan penyeberangan existing. Analisis kebutuhan armada dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek waktu operasional kapal yang terkait dengan pelayaran dan aktifitas di pelabuhan. Rekomendasi kebutuhan armada optimal untuk lintasan penyeberangan Ketapang - Lembar adalah maksimal 5 unit dengan tonase 2000 GT. Untuk mengoptimalkan pemenuhan demand melalui distribusi cargo, maka lintasan Ketapang - Lembar dapat difokuskan untuk muatan kendaraan barang dan armada yang dibutuhkan pada lintasan ini dapat menggunakan kapal Ferry Ro-Ro dari lintasan lain. 
Potensi Penerapan Transit Oriented Development Dalam Meningkatkan Pengguna Transportasi Publik: (Studi Kasus : Stasiun Depok Baru) Suryobuwono, Abdullah Ade; Marpaung, Edward; Permana, Luh Putri Septia
Jurnal Sistem Transportasi & Logistik Vol. 4 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/jstl.v4i2.2414

Abstract

Transportation problems greatly affect the growth of community mobility, land use as a support for transportation. The purpose of this study is to determine the potential for implementing Transit Oriented Development (TOD) so that it is easily accessible to commuter line service users and makes it easier to transfer modes, the analysis method uses PTV Vissim software, SPSS (Statistical Package for the Social Sciences), Geoffrey's statistical test E. Havers (GEH). Jalan Margonda Raya 2023 (Existing) is known to have a Level Of Service C with an average free flow speed of 45.39 Km/hour with a capacity of 4086.72 cur/hour, the degree of saturation (DS) value is 0.7 . the results of the calculation of stopped vehicles, obtained an average value of 0.99 seconds for stopped vehicles, a minimum value of 0.99 seconds, and a maximum value of 0.99 seconds. From the results of calculating vehicle speed, an average value of 21.51 km/hour is obtained, a minimum value of 21.51 km/hour and a maximum value of 21.51 km/hour. All GEH calculated values generated from data are smaller than 5 (<5 GEH) means that there is no significant difference for the data pair and the model is declared valid. The application of TOD at the new Depok station is reviewed from 8 aspects of TOD. It is considered to have the potential to apply Transit Oriented Development.
Analisis Dampak Implementasi Integrasi Antarmoda Terhadap Loyalitas Pengguna Jasa Transportasi Dengan Mediasi Kepuasan Penumpang: Studi Kasus Pt. Mrt Jakarta Stasiun Asean Dan Integrasi Antarmoda CSW Azra, Ichlasul Amal Nur; Fadhil, Dimas Nu’man; Marpaung, Edward
Jurnal Sistem Transportasi & Logistik Vol. 3 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/jstl.v3i1.2426

Abstract

This study aims to analyze the impact of the implementation of Intermodal Integration on Passenger Satisfaction and its Influence on the Loyalty of Transportation Service Users based on the perceptions of MRT Jakarta Asean Station users. The results of this study indicate that in structure 1 it shows that the Implementation of Intermodal Integration has a simultaneous 40.3% impact on Passenger Satisfaction while partially the effect is 63.5%. In structure 2 the impact of Intermodal Integration and Passenger Satisfaction on Service User Loyalty is 33.9% simultaneously while partially the impact of Intermodal Integration on Service User Loyalty is 41.2% and the impact of Passenger Satisfaction on Service User Loyalty is only 22.6%. All influences are stated to be significant but the effect of Passenger Satisfaction on Service User Loyalty is not significant because the sig count is > 0.05. The indirect impact that occurs between Intermodal Integration on Service User Loyalty through Passenger Satisfaction is stated to have an impact/influence because t count 2.058 > t table 1.984. This means that there is an indirect impact from implementing CSW intermodal integration on the loyalty of users of transportation services, especially for MRT Jakarta passengers.
Strategi Peningkatan Pelayanan Pelabuhan Dalam Mendukung Sistem Logistik Nasional Marpaung, Edward
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 1 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v26i1.860

Abstract

Pelabuhan merupakan salah satu simpul transportasi dalam sistem logistik yang memiliki peranan strategis. Namun, kondisi pelabuhan di Indonesia saat ini masih jauh dari yang diharapkan, sehingga menyebabkan pelayanan pelabuhan belum memberikan dukungan yang optimal dalam menunjang Sistem Logistik Nasional. Hal ini, disebabkan oleh terbatasnya prasarana pelabuhan, rendahnya kualitas kinerja operasional pelabuhan, kurangnya keterpaduan penyelenggaraan transportasi antarmoda dan belum optimalnya kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan guna mendukung Sistem Logistik Nasional. Dengan pendekatan analisis data yang dilakukan secara komprehensif integral melalui pisau analisa, dapat ditemukenali beberapa upaya untuk mengatasi permasalah diatas, yakni; pembangunan pelabuhan baru dan modern termasuk pelabuhan hub internasional di Kuala Tanjung dan Bitung, serta menetapkan dokumen Tataran Tranportasi Wilayah (Pemerintahan Daerah Provinsi) dan Tataran Tranportasi Lokal (Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota) menjadi satu kesatuan dengan dokumen Sistem Transportasi Nasional untuk semua Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota, sehingga pembangunan transportasi laut dapat dilakukan secara terpadu, baik inter maupun antar moda transportasi lainnya. Kata kunci: peningkatan pelayanan pelabuhan, logistik, Pelabuhan Kuala Tanjung
Kebutuhan Kapal pada Lintasan Penyeberangan Ketapang – Lembar sebagai Alternatif Distribusi Logistik Jawa Timur – Pulau Lombok Kurniawan, Abdy; Marpaung, Edward; Putra, Teguh Pairunan; Paramita, Kadek Irma; Idrus, Misliah; Mappangara, Andi Chairunnisa
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 34 No. 2 (2022): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v34i2.2063

Abstract

Pulau Lombok dan Jawa Timur memiliki hubungan perdagangan yang membutuhkan dukungan transportasi untuk distribusi logistik antar kedua wilayah. Dukungan transportasi yang umum digunakan adalah angkutan penyeberangan Ferry Ro-Ro (Roll-on/Roll-off) pada lintasan existing Ketapang - Gilimanuk - Padangbai - Lembar. Muatan kendaraan barang berukuran besar mayoritas akan melalui Pulau Bali dan sangat berpotensi menimbulkan kerusakan jalan dan biaya trucking yang tinggi. Sebagai tindak lanjut pemecahan permasalahan tersebut diinstruksikan untuk mengoperasikan lintasan penyeberangan Ketapang – Lembar melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 308 tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan jumlah kapal yang ideal untuk beroperasi di lintasan penyeberangan Ketapang – Lembar untuk memenuhi demand logistik masyarakat Pulau Lombok. Sebuah trayek lintasan baru membutuhkan beberapa input terkait kebutuhan demand dan kebutuhan armada penyeberangan. Analisis penentuan demand dan kebutuhan armada dilakukan pada beberapa rangkaian analisis dengan data dukung dari potensi hinterland dan kinerja simpul transportasi existing. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan tahapan yang diawali dengan analisis indeks konsumsi, forecasting potensi demand konsumsi masyarakat, analisis produksi simpul transportasi, dan analisis operasi kapal. Hasil analisis menunjukkan selisih nilai antara kebutuhan demand Pulau Lombok dengan throughput cargo dari masing-masing simpul transportasi sebagai potensi demand sebesar 170.766 per tahun yang belum terlayani sehingga bisa diskenariokan sebagai market tersendiri untuk lintasan Ketapang - Lembar tanpa mengintervensi lintasan penyeberangan existing. Hal ini juga sinkron dengan opini responden pengguna jasa (operator truk) yang menyatakan bahwa lintasan Ketapang - Lembar lebih efektif dan efisien dibandingkan lintasan penyeberangan existing. Analisis kebutuhan armada dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek waktu operasional kapal yang terkait dengan pelayaran dan aktifitas di pelabuhan. Rekomendasi kebutuhan armada optimal untuk lintasan penyeberangan Ketapang - Lembar adalah maksimal 5 unit dengan tonase 2000 GT. Untuk mengoptimalkan pemenuhan demand melalui distribusi cargo, maka lintasan Ketapang - Lembar dapat difokuskan untuk muatan kendaraan barang dan armada yang dibutuhkan pada lintasan ini dapat menggunakan kapal Ferry Ro-Ro dari lintasan lain.