Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi Campuran Dedak Padi dan Darah dengan Bacillus amyloliquefaciens terhadap Kandungan Serat Kasar, Kecernaan Serat Kasar dan Energi Metabolisme Wizna, Wizna; Muis, H.; Deswan, A.
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.16.2.128-133.2014

Abstract

Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulum dan lama fermentasi campuran dedak padi dan darah dengan Bacillus amyloliquefaciens terhadap kandungan serat kasar, kecernaan serat kasar dan energi metabolisme. Metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x3 digunakan dengan 3 ulangan. Faktor pertama, dosis inokulum yaitu A1:1% dan A2:3%. Faktor kedua, lama fermentasi B1:1 hari, B2:3 hari, B3:5 hari. Peubah yang diamati adalah kandungan serat kasar, kecernaan serat kasar, dan energi metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis inokulum dan lama fermentasi campuran dedak padi dan darah pada kandungan serat kasar dan energi metabolisme. Pada kecernaan serat kasar terjadi interaksi terhadap dosis inokulum dan lama fermentasi dengan dosis inokulum dan lama fermentasi campuran dedak padi dan darah fermentasi. Lama fermentasi menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap kandungan serat kasar dan energi metabolisme. Kesimpulannya, kualitas gizi terbaik dari fermentasi campuran dedak padi dan darah dengan Bacillus amyloliquefaciens diperoleh pada dosis 3% dan lama fermentasi 3 hari, dengan kandungan serat kasar 7,93 %,  kecernaan serat kasar 45,11%, dan energi metabolisme 3195 kkal.
Pemberian Bungkil Inti Sawit yang Difermentasi dengan Bacillus amyloliquefaciens dalam Ransum terhadap Kandungan Kolesterol Hati, Darah, Daging dan Performa Karkas Broiler Alkarief, Fachry Pratama; Nuraini, Nuraini; Azhar, Azhar; Wizna, Wizna; Gustia, Nela; Putri, Salsa Andila
Jurnal Peternakan Vol 22, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i1.32439

Abstract

ABSTRAK. Penggunaan bungkil inti sawit yang difermentasi dengan Bacillus amyloliquefaciens (BISF) dapat meningkatkan kandungan nutrisinya sehingga dapat dijadikan pakan alternatif ternak unggas yang dapat mengurangi penggunaan jagung dan bungkil kedelai dalam ransum broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dan mendapatkan batasan optimal level pemberian BISF dalam ransum terhadap kolesterol hati, darah, daging dan performa karkas broiler. Penelitian ini menggunakan broiler strain MB-202 Platinum sebanyak 80 ekor yang diberi produk fermentasi dalam ransum mulai umur 2 minggu (umur 15 hari) sampai broiler umur 6 minggu. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan ransum dengan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari A (0% BISF), B (20% BISF), C (25% BISF), D (30% BISF), dan E (35% BISF). Parameter yang diukur adalah kolesterol darah (mg/dl), kolesterol daging (mg/100g), kolesterol hati (mg/100g), bobot hidup (g/ekor), persentase karkas (%), dan persentase lemak abdomen (%). Hasil analisis ragam menunjukkan penggunaan BISF dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kolesterol hati, kolesterol darah, kolesterol daging, dan bobot hidup broiler serta berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan persentase lemak abdomen. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan produk fermentasi sampai level 30% dalam ransum masih dapat mempertahankan karkas broiler dan digunakan sampai level 35% dapat menurunkan kandungan kolesterol hati, darah, dan daging broiler.Kata kunci: Bungkil inti sawit, Bacillus amyloliquefaciens, kolesterol, karkas, broilerGiving Palm Kernel Meal Fermented with Bacillus amyloliquefaciens in Rations on Cholesterol Content of Liver, Blood, Meat and Carcass Performance of BroilersABSTRACT. The use of palm kernel meal fermented with Bacillus amyloliquefaciens (PKCF) can increase its nutritional content so that it can be used as an alternative poultry feed that can reduce the use of corn and soybean meal in broiler rations. This research aims to study the effect and get the optimal limit of the level of feedingPKCF in the ration on cholesterol content of liver, blood, and meat and broiler carcass performance. This study used MB-202 Platinum strain broilers as many as 80 heads that were given fermented products in the ration starting at the age of 2 weeks (15 days old) until broilers aged 6 weeks. The research method used was an experimental method using a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments with 4 replications. The treatments arrangement applied were  A (0% BISF), B (20% BISF), C (25% BISF), D (30% BISF), and E (35% BISF). The variables observed in this study were liver cholesterol (mg/100g), blood cholesterol (mg/dl), meat cholesterol (mg/100g), live weight (g/head), carcass percentage (%), and abdominal fat percentage (%). The results showed that the use of BISF in the ration had significant effect (P < 0.05) on blood cholesterol, meat cholesterol, liver cholesterol, broiler live weight but had no significant effect (P>0,05) on carcass percentage and abdominal fat percentage. The conclusion of this study were the use of fermentation products up to 30% in the ration could maintain broiler carcasses and up to 35% could reduce the cholesterol content of liver, blood, and broiler meat.
Pengaruh Penambahan Bacillus amyloliquefaciens Pada Air Minum Terhadap Bobot Hidup, Lemak Abdominal dan Persentase Karkas Itik Bayang Saragih, Beby Murba Ningsih; Wizna, Wizna; Dewi, Muthia; Rahma, Annisa; Rahmi, Novadhila; Amri, Fisma; Rahma, Nadia; Ananta, Dwi; Meidita, Fadilla
Jurnal Peternakan Vol 22, No 2 (2025): September 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i2.35544

Abstract

Penetilian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bacillus amyloliquefacien di air minum terhadap bobot hidup, lemak abdominal dan persentase karkas itik Bayang. Penelitian ini menggunakan  itik Bayang Jantan umur satu hari sebanyak 80 ekor . Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengani 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan R0: 0 gram/liter air minum (Kontrol), R1: 1 gram Bacillus amyloliquefaciens/liter air minum, R2: 2 gram Bacillus amyloliquefaciens /liter air minum, R3: 3 gram Bacillus amyloliquefaciens /liter air minum. Peubah yang diamati adalah bobot hidup, lemak abdominal dan persentase karkas. Hasil penelitian menunjukan penambahan Bacillus amyloliquefaciens sebagai probiotik berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot hidup dan persentase karkas, tetapi berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase lemak abdominal. Penambahan probiotik Bacillus amyloliquefaciens dapat mempertahankan bobot hidup, persentase karkas dan menurunkan persentase lemak abdominal itik bayang jantan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan  probiotik Bacillus amyloliquefaciens sebanyak 2 gram/liter air minum adalah pemberian terbaik pada itik bayang jantan. Pada kondisi ini diperoleh bobot hidup 1235,55 gram/ekor, persentase lemak abdomen 2,04 %,  dan persentase karkas 60,10%
Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi Campuran Dedak Padi dan Darah dengan Bacillus amyloliquefaciens terhadap Kandungan Serat Kasar, Kecernaan Serat Kasar dan Energi Metabolisme Wizna, Wizna; Muis, H.; Deswan, A.
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.16.2.128-133.2014

Abstract

Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulum dan lama fermentasi campuran dedak padi dan darah dengan Bacillus amyloliquefaciens terhadap kandungan serat kasar, kecernaan serat kasar dan energi metabolisme. Metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x3 digunakan dengan 3 ulangan. Faktor pertama, dosis inokulum yaitu A1:1% dan A2:3%. Faktor kedua, lama fermentasi B1:1 hari, B2:3 hari, B3:5 hari. Peubah yang diamati adalah kandungan serat kasar, kecernaan serat kasar, dan energi metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis inokulum dan lama fermentasi campuran dedak padi dan darah pada kandungan serat kasar dan energi metabolisme. Pada kecernaan serat kasar terjadi interaksi terhadap dosis inokulum dan lama fermentasi dengan dosis inokulum dan lama fermentasi campuran dedak padi dan darah fermentasi. Lama fermentasi menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap kandungan serat kasar dan energi metabolisme. Kesimpulannya, kualitas gizi terbaik dari fermentasi campuran dedak padi dan darah dengan Bacillus amyloliquefaciens diperoleh pada dosis 3% dan lama fermentasi 3 hari, dengan kandungan serat kasar 7,93 %,  kecernaan serat kasar 45,11%, dan energi metabolisme 3195 kkal.
Performa Ayam KUB Umur 6 Sampai 12 Minggu yang diberi Maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam Ransum Amizar, Robi; Andi, Ikhsan Agustri; Montesqrit, Montesqrit; Harnentis, Harnentis; Wizna, Wizna
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.255-263.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam KUB umur 6 sampai 12 minggu yang diberi maggot BSF (Black Soldier Fly) dalam ransum. Ayam KUB umur 6 minggu digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 ekor. Pemberian perlakuan berupa tepung maggot dalam ransum dilakukan sampai ayam umur 12 minggu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (0% maggot), P2 (7% maggot), P3 (14% maggot), P4 (21% maggot), dan P5 (28% maggot). Ransum disusun dengan iso protein dan energi yaitu protein 17,5% dan energi 2800kkal/kg. Parameter performa yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Dari penelitian yang dilakuakan menunjukkan hasil bahwa pemberian maggot BSF dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan konversi ransum. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung maggot BSF sebanyak 14% dalam ransum dapat memberikan performa yang baik pada ayam KUB.
PEMBERDAYAAN PETERNAK ITIK PADA KELOMPOK SARIRIEK SEPAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN OPTIMALISASI NUTRISI DI KECAMATAN PADANG GANTING KABUPATEN TANAH DATAR Amizar, Robi; Ciptaan, Gita; Mirzah, Mirzah; Wizna, Wizna
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v7i2.592

Abstract

This community service activity aims to enhance the knowledge of duck farmers in the Saririek Sepakat group located in Padang Ganting District, Tanah Datar Regency, West Sumatra Province. The main challenge faced by this group is the high cost of feed. The solution offered to address this issue is to improve farmers' knowledge through nutrition optimization by transferring knowledge related to duck nutrition and appropriate technology for the use of probiotics, as well as utilizing local feed ingredients to create affordable and efficient rations. The methods used in this community service activity include observation, counseling and training, and post-training assistance. The participants of the activity consist of 20 members of the Saririek Sepakat group. The counseling provided includes the transfer of knowledge regarding the nutritional needs of ducks, challenges, and solutions related to feed. Demonstrations/training were conducted on the use of Waretha probiotics and the preparation of duck rations from simple ingredients to create efficient and affordable feed. The indicator of increased knowledge among group members is shown by the results of observations on their enthusiasm and understanding of the materials and training provided. The outcome of the community service activity is that the knowledge of group members has successfully increased by optimizing nutritional factors to develop duck farming businesses. A ration combining commercial feed/concentrate, rice bran, and corn with the addition of probiotics has become a solution for affordable feed. The conclusion of the community service activity is the increased knowledge of group members, particularly regarding the optimization of nutritional factors for duck farming in the Saririek Sepakat group.
Effect of Fermented Cassava Peel with Bacillus amyloliquefaciens in the Diet on the Performance of Indigenous Chicken Friedric, Julian D.; Mirzah, Mirzah; Wizna, Wizna; Yano, Aan A.
Aceh Journal of Animal Science Vol 10, No 3 (2025): December 2025
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/ajas.10.3.48964

Abstract

Feed cost is a major challenge in poultry production, prompting the need for alternative feed resources to reduce dependency on conventional ingredients. Cassava peel, an abundant agro-industrial by-product, offers potential as a feed ingredient. This study aimed to determine the effect of fermented cassava peel (FCP) flour using Bacillus amyloliquefaciens on the growth performance of indigenous chickens. A total of 100 day old chicks were allocated to five dietary treatments with four replications in a completely randomized design (CRD): Control (T0) (0% FCP), T1 (15% FCP), T2 (20% FCP), T3 (25% FCP), and T4 (30% FCP). Data on feed intake (FI), body weight gain (BWG), and feed conversion ratio (FCR) were collected over eight weeks and analyzed using one-way ANOVA followed by Duncans Multiple Range Test at 5% significance. Results show that the inclusion of FCP up 40% had no significant effect (P0.05) on FI, BWG, and FCR. These findings indicate that FCP flour can replace conventional feed ingredients in indigenous chicken without compromising growth performances. Further research is recommended to optimize feed formulation by balancing nutrient content and selecting effective fermenting microorganisms to fully harness the benefit of FCP in poultry production systems.