Nawir, M. Syukri
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengabdian pada Masyarakat Melalui Penterjemahan Naskah Khotbah Gulung di Kampung Lilinta Distrik Misool Barat Kepulauan Raja Ampat Yusuf, Muhamad; Mayalibit, M. Yasin, Un.; Nawir, M. Syukri; Fatmawati, Anissa; Al Abza, M. Thohar; Rasyid, Muhammad Rusdi
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 2 (2024): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v8i2.10794

Abstract

Penggunaan naskah Khotbah Gulung merupakan tradisi yang diwariskan oleh para leluhur masyarakat di Kampung Lilinta Distrik Misool Barat Kepulauan Raja Ampat, Namun demikian masyarakat tidak memahami isi yang terkandung dalam naskah tersebut akibat tidak adanya masyarakat yang mampu menterjemahkan naskah tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif Deskriptif dengan menggunakan metode analisis ASOCA dalam penjabarannya. Hasil penelitian: peneliti melakukan penterjemahan naskah Khotbah Gulung dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, selanjutnya mencetak ke dalam buku terjemahan dan menyerahkannya pada masyarakat Kampung Lilinta. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap penggunaan naskah Khotbah Gulung tersebut dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dalam meningkatkan ketaqwan kepada Allah Subhanahu wa ta ala melalui kegiatan-kegiatan berkelanjutan seperti Desa Binaan dan Kuliah Kerja Nyata di Kampung Lilinta Distrik Misool Barat Kepulauan Raja Ampat.
Taksonomi Pendidikan Islam dalam Regulasi Dakwah Majelis Taklim di Indonesia Widoyo, Agus Fatuh; Islamy, Athoillah; Nawir, M. Syukri; Zulihi, Zulihi
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 13, No 1 (2024): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v13i1.13541

Abstract

Problem sosial kaagamaan, ekonomi, politik maupun lingkungan alam di Indonesia membutuhkan penangan serius dari pemerintah dan juga seluruh elemen masyarakat, tidak terkecuali dari aktifitas keagamaan, seperti halnya dakwah Majelis Taklim. Tujuan studi kualitatif dengan pendekatan normatif-filososfis ini untuk mengidentifikasi dimensi taksonomi pendidikan Islam dalam orientasi dakwah Majelis Taklim yang termaktub pada Pasal 4, Peraturan Menteri Agama nomor.29 Tahun 2019 Tentang Majelis Taklim. Teori taksonomi transenden yang dikonseptualisasikan oleh Ah. Zakki Fuad menjadi landasan perspektif. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, dan analisa data mencakup reduksi, penyajian, dan verifikasi. Hasil studi menemukan keberadaan dimensi ilahiyat (teosentris) dan insaniyat (antroposentris) sebagai taksonomi transenden dalam regulasi tentang dakwah Majelis Taklim di Indonesia. Dimensi ilahiyat dapat ditemukan pada orientasi penguatan pribadi umat Islam yang berilmu, beriman dan bertakwa. Selanjutnya, dimensi insaniyat dapat ditemukan pada penguatan pribadi umat Islam yang humanis, pluralis, dan nasionalis. Studi ini menunjukan secara normatif dan eksplisit, dimensi kawniyat (kosmosentris) belum termuat dalam regulasi terkait orientasi dakwah Majelis Taklim di Indonesia, sehingga urgen menjadi perhatian lebih lanjut oleh pemerintah.
THE CLASH BETWEEN RELIGION, MEDICINE AND LOCAL BELIEFS IN THE SUN TRADITION IN LILINTA VILLAGE, RAJA AMPAT REGENCY Khoirunnisa, Ulfa; Nawir, M. Syukri; Zulihi, Zulihi; Rian Efendi
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 7 No. 2 (2024): Social Change and Educational Dynamics in Contemporary Indonesia
Publisher : UIN Mataram dan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v7i2.11252

Abstract

This study aims to describe the 'Sun' (Pamali) Tradition in the Lilinta Community and see the 'Sun' (Pamali) Tradition in Lilinta Village from an Islamic point of view and see the 'Sun' Tradition from a medical point of view. The research location is in Lilinta Village, West Misool District, Raja Ampat Regency. Data were obtained from primary data sources, namely a collection of stories from the community about sun or pamali in Lilinta Village through interviews. The data collection technique used is to go directly to the field to observe and record activities carried out by the community, especially those related to the 'Sun' tradition. The research uses semi-structured interviews, which focus on prepared questions. The results show that the existence of the 'Sun' tradition is to respect the behavior of these animals towards their ancestors. However, regarding the impact that is obtained if violating the 'Sun' from the point of view of Islam and the medical point of view, they are contradictory or have nothing to do with it.
Islam Raja Ampat dan Mitos Hantu Cuwig: Benturan Agama, Adat dan Kepercayaan Lokal pada Masyarakat Multikultural di Kampung Lilinta Papua Barat Nawir, M. Syukri; Yusuf, Muhamad; Kadir, Akhmad
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2020): Islam Raja Ampat, Kultivasi Budaya dan Dakwah Virtual di Indonesia
Publisher : UIN Mataram dan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i1.1482

Abstract

The clash of religions, customs, local beliefs gives a distinctive color in the lives of the people of the Raja Ampat Islands. How the myth of Cuwig's mythical influence on religious life in the village of Lilinta in the Raja Ampat-Papua archipelago and in interpreting and reformulate their religious life in response to the myth of Cuwig. Religious knowledge has an important meaning to improve the faith of the community, thus creating religious emotion, encouraging people to do religious actions, although there is still a society believing the mystical, lack of of religious development. The mythical ghost of Cuwig is influenced by the environment. Myths evolved from the simultaneous stories beginning with the emergence of sudden death from the citizens, the problem spread the issue of the science of Cuwig in the intended person.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Damar Pada Masyarakat Kampung Patipi Pulau Kabupaten Fak-fak Nawir, M. Syukri; Yusuf, Muhamad; Iribaram, Suparto; Garamatan, Afan; Lestari, Nining Puji
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.3948

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menjabarkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Damar di Kampung Patipi Pulau Kabupaten Fak-fak. Merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi social, melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan tehnik analisis model alir dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian: Meriahnya Masjid pada malam Lailatul Qadar merupakan pembiasaan yang dilakukan masyarakat di Kampung Patipi Pulau dengan melakukan aktivitas keagamaan bersama, dengan kegembiraannya melalui berbuka puasa, pemberian sedekah, pawai obor, membaca Qur’an. Sedekah pada pengurus Masjid didasarkan kesukarelaan yang merupakan ketulusan serta pembiasan. Nilai-nilai kekerabatan yang tinggi mempengaruhi kehidupan masyarakat. Budaya dan agama menyatu menciptakan kebersamaan diantara warga, merupakan solidaritas yang dimunculkan masyarakat secara spontan dalam pelaksanaan tradisi. Rangkaian kegiatan dalam tradisi mengandung nilai pendidikan Islam seperti: Ketaqwaan, Amaliyah, Sedekah, al-ukhuwah, Khuluqiyah, al-Masuuliyyah, al-Munfiqun, serta silaturahmi. Pengurus Masjid melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan keikhlasan, disebabkan mengurus Masjid adalah tugas mulia yang dilakukan turun temurun atau pewarisan. Masyarakat mempertahankan tradisi yang memiliki makna (keyakinan, pengetahuan serta kebiasaan), sebagai cara mengatur, menerima, berbagai tradisi yang dianggap baik serta mendasari pemahaman bersama dan mengembangkan interaksi dan tindakan lebih lanjut.
Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Khutbah Gulung di Kampung Lilinta Distrik Misool Barat Kepulauan Raja Ampat Mayalibit, M. Yasin. Un.; Yusuf, Muhamad; Nawir, M. Syukri
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5224

Abstract

Tujuan penulisan artikel adalah agar mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam serta pemahaman yang terkandung pada tradisi Khotbah Gulung di Kampung Lilinta Distrik Misool Barat Kepulauan Raja Ampat. Merupakan penelitian kualitatif, menggunakan paradigma fenomenologi social. Pengumpulan data melalui observasi partisipatoris pasif, indept interview dan dokumentasi. Tehnik analisa menggunakan model alir dari Milles B. Huberman. Dibutuhkan kemampuan untuk mengartikan isi khutbah gulung agar dapat merealisasikan pada masyarakat Kampung Lilinta yang merupakan keinginan para tokoh di Kampung Lilinta untuk dijadikan pembiasaan dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta ala. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam khutbah Jum’at yaitu: Ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta ala serta ketaatan pada Rasulnya, berkah dan rizki yang diperoleh, sholat sebagai tiang agama, pahala dan amal sholeh, perbuatan baik, binasanya seluruh mahluk, orang kafir yang tidak beruntung, kedamaian, bershalawat, melarang perbuatan keji, mungkar, kisah para Nabi. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam khutbah Idul Adha yaitu: haji dan umroh, penyembelihan hewan qurban, bersedekah, memperbanyak berzikir ketika tidak berqurban. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam khutbah Idul Fitri adalah: pendidikan Tauhid (syahadatain), perintah puasa, kesabaran, zakat dan sedekah, dan cara menghapus dosa, perintah puasa enam hari pasca Idul Fitri, perintah mengagungkan Allah Subhanahu wa ta ala, pengakuan kenabian Muhammad Shalallahu ‘Alayhi Wasallam, puasa jasmani mendidik untuk sehat, secara rohani mengurangi ketamakan, amarah dan hawa nafsu.