Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Quizizz dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Rahayu, Maya Dini; Zuhri, Muhammad Saifuddin; Ariyanto, Lilik; Wibawa, Adi
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 1 (2025): Sains Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/proximal.v8i1.4433

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang dipadukan dengan aplikasi Quizizz dalam meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas XI SMA. PBL merupakan pendekatan pengajaran yang mengandalkan penanganan masalah yang tepat sebagai alasan untuk menyiapkan ujian dasar dan kompetensi berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak kuis interaktif sepenuhnya berbasis internet Quizizz untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam sistem pembelajaran. Perangkat eksplorasi yang digunakan adalah ujian dengan konfigurasi one group pretest-posttest design yang terkumpul, yang terdiri dari 36 siswa dari kelas XI-3 sebagai individu. Alat ukur yang dilakukan adalah tes kemampuan numerik yang diberikan saat pelaksanaan PBL dengan bantuan Quizizz. Hasil ujian menunjukkan peningkatan yang sangat besar dalam skor pasca-tes dibandingkan dengan pra-tes, yang menunjukkan keefektifan kombinasi PBL dan Quizizz dalam lebih lanjut mengembangkan prestasi belajar matematika. Ujian statistik deskriptif, ujian normalitas, penilaian t, ujian Sampel Berpasangan, dan uji N-gain digunakan untuk evaluasi informasi. Semua ujian tersebut memandu model PBL dan pencapaian Quizizz. Akhir dari penelitian ini menyatakan bahwa PBL yang dilengkapi dengan aplikasi ujian intuitif, misalnya, Quizizz lebih mengembangkan hasil belajar, pemahaman, dan membuat pengalaman akademis benar-benar menarik, belajar, dan cerdas, selain meningkatkan konsep dan dukungan siswa. Oleh karena itu, PBL yang dibantu dengan bantuan Quizizz dapat direkomendasikan sebagai pendekatan belajar yang memungkinkan untuk lebih mengembangkan pencapaian teknis siswa sekolah menengah kelas XI.
Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Quizizz dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Rahayu, Maya Dini; Zuhri, Muhammad Saifuddin; Ariyanto, Lilik; Wibawa, Adi
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 1 (2025): Integrasi Matematika, Teknologi, dan Budaya dalam Pendidikan dan Aplikasi Terap
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/proximal.v8i1.4433

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang dipadukan dengan aplikasi Quizizz dalam meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas XI SMA. PBL merupakan pendekatan pengajaran yang mengandalkan penanganan masalah yang tepat sebagai alasan untuk menyiapkan ujian dasar dan kompetensi berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak kuis interaktif sepenuhnya berbasis internet Quizizz untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam sistem pembelajaran. Perangkat eksplorasi yang digunakan adalah ujian dengan konfigurasi one group pretest-posttest design yang terkumpul, yang terdiri dari 36 siswa dari kelas XI-3 sebagai individu. Alat ukur yang dilakukan adalah tes kemampuan numerik yang diberikan saat pelaksanaan PBL dengan bantuan Quizizz. Hasil ujian menunjukkan peningkatan yang sangat besar dalam skor pasca-tes dibandingkan dengan pra-tes, yang menunjukkan keefektifan kombinasi PBL dan Quizizz dalam lebih lanjut mengembangkan prestasi belajar matematika. Ujian statistik deskriptif, ujian normalitas, penilaian t, ujian Sampel Berpasangan, dan uji N-gain digunakan untuk evaluasi informasi. Semua ujian tersebut memandu model PBL dan pencapaian Quizizz. Akhir dari penelitian ini menyatakan bahwa PBL yang dilengkapi dengan aplikasi ujian intuitif, misalnya, Quizizz lebih mengembangkan hasil belajar, pemahaman, dan membuat pengalaman akademis benar-benar menarik, belajar, dan cerdas, selain meningkatkan konsep dan dukungan siswa. Oleh karena itu, PBL yang dibantu dengan bantuan Quizizz dapat direkomendasikan sebagai pendekatan belajar yang memungkinkan untuk lebih mengembangkan pencapaian teknis siswa sekolah menengah kelas XI.
Upaya Tiongkok dalam Mengatasi Ketimpangan Pembangunan Antardaerah pada Masa Kepemimpinan Jiang Zemin dan Hu Jintao Wibawa, Adi; Arisanto, Puguh Toko
Nation State: Journal of International Studies Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Economics and Social Science, Department of International Relations, Universitas Amikom Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24076/NSJIS.2019v2i2.152

Abstract

The Chinese economic revolution launched since 1978 by Deng Xiaoping put national economic growth as a priority but ruled out the aspect of equity which was one of the main characteristics of the socialist state. The reVolution resulted a spectacular national economic growth as well as inequality between regions in China. Therefore, the Chinese Government, since the leadership of Jiang Zemin and continued by Hu Jintao, has been trying to improve the condition. This article will explain the strategies and policies of equitable development between regions in China during the reign of Jiang and Hu. By using descriptive qualitative methods, the data used are secondary data obtained from official publications of the Chinese government and supported by scientific articles that can be accessed through the internet. The results obtained indicate the seriousness of the Chinese Government under Jiang and Hu in revising national development priorities. The target of economic growth is lowered and no longer became a priority of development programs. On the other hand, underdeveloped regional development programs such as infrastructure and industrial development are accelerated to catch up with the developed regions.
Pengabdian Masyarakat “We Buy We Distribute” sebagai Upaya Membantu Petani di Ngablak, Magelang Survive Arisanto, Puguh Toko; Rizky, Lucitania; Wibawa, Adi; Pratiwi, Tiffany Setyo; Iswardhana, Muhammad Ridha; Chotimah, Hidayat Chusnul
Kesejahteraan Bersama : Jurnal Pengabdian dan Keberlanjutan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): Juli : Kesejahteraan Bersama : Jurnal Pengabdian dan Keberlanjutan Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/bersama.v2i3.2071

Abstract

The agricultural sector is one of the main pillars in the national economy because it makes a significant contribution to the Gross Domestic Product (GDP), absorbs labor, and is the main livelihood for most Indonesians, especially in rural areas. Among various agricultural subsectors, vegetables have an important role as a commodity that not only meets the needs of household consumption, but also becomes a major source of income for farmers. However, vegetable farmers are often faced with serious problems that directly impact their well-being. One of the main problems is price instability. During the harvest, the abundance of production causes the price of vegetables to fall drastically so that it is not able to cover the capital costs that have been incurred. This is experienced by vegetable farmers in Ngablak District, Magelang Regency, where the selling price of vegetables at harvest time is very cheap, often even below production costs, so that farmers suffer big losses. Reflecting on these problems, this community service activity is present with the theme "we buy, we distribute." This concept is carried out by buying vegetables directly from local farmers at a more decent price than the market price during the harvest. The vegetables that have been purchased are then not resold for profit, but are distributed for free to people who really need them, especially residents in Kepanjen Hamlet, Trimulyo, Sleman. Thus, this activity provides dual benefits, namely helping farmers to continue to earn a decent income and supporting community food security through the distribution of vegetables for free. This program is also a form of social solidarity between farmers and the community, as well as a simple but real solution in dealing with the problem of fluctuations in the price of agricultural products.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN POWERPOINT INTERAKTIF Rizki, Nadiya Yuvita; Wibawa, Adi
Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/pemantik.v5i2.11573

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya partisipasi dan kesiapan belajar siswa kelas X Perhotelan 3 SMKN 5 Denpasar pada mata pelajaran Statistika. Siswa cenderung pasif, kurang percaya diri, dan belum terbiasa belajar mandiri. Sebagian mengalami keterlambatan memahami materi karena adanya dispensasi di awal pembelajaran. Metode yang digunakan sebelumnya, seperti ceramah dan Problem-Based Learning, belum mampu mendorong keterlibatan siswa secara menyeluruh. Oleh karena itu, pembelajaran Statistika perlu dirancang secara aktif dan kolaboratif guna mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT). Model ini dipilih karena menekankan kerja kelompok, tanggung jawab individu, dan diskusi aktif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan: pada siklus I, 26 dari 36 siswa (72,22%) mencapai ketuntasan, dan pada siklus II meningkat menjadi 34 siswa (94,44%). Selain itu, terlihat perubahan positif pada sikap siswa seperti meningkatnya keaktifan, rasa percaya diri, dan kerja sama dalam kelompok.