Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Penggunaan Kombinasi Golongan Antidiabetes dan Antihipertensi Terhadap Kejadian Interaksi Obat Pada Pasien BPJS Rahmawaty, Annis; Agustina, Rika; Setyoningsih, Heni; Lina, Rifda Naufa
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 7 No 1 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v7i1.4105

Abstract

Diabetes mellitus and hypertension are chronic diseases that require long-term therapy, patients will receive a combination of more than two types of drugs. Therapy with two or more types of drugs can cause drug interactions that have an impact on the patient's treatment. Chronic complications can affect body organs, including morbidity and mortality. The aim of this study was to determine the incidence of drug interactions when using a combination of antidiabetic and antihypertensive drug classes and to determine the relationship between the use of a combination of antidiabetic and antihypertensive drug classes on the incidence of drug interactions. This research was conducted prospectively on drug prescriptions for type 2 diabetes mellitus patients with hypertension in BPJS referral patients at Waras Purwodadi Pharmacy. A total of 51 samples were obtained. Data were analyzed descriptively to see the incidence of drug interactions using Stockley's Drug Interactions Eight Edition 2008, Drug Interaction Facts 2009, Medscape Drug Interaction Checker Application, and Drug Interaction Checker (Drugs.com). Data analysis was analyzed using SPSS using the Chi-Square test. There were drug interactions in 44 prescriptions (86.3%) and there were no drug interactions in 7 prescriptions (13.7%). The results of the Chi-Square test showed that there was a relationship between the use of combination of antidiabetic and antihypertensive drug of classes on the incidence of drug interactions in BPJS patients, with a value of P = 0.000 (P < 0.05). The conclusion is that there is a significant relationship Between The Use of Combination Antidiabetic and Antihipertensive drug of Classes On The Incidence Of Drug Interaction In BPJS Patients
Bijak Mengenal Obat Diabetes Melitus (DM) Pada Masyarakat Kudus Wijaya, Hasty Martha; Rahmawaty, Annis; Lina, Rifda Naufa; Setyoningsih, Heni; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Hidayati, Rakhmi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i1.319

Abstract

Diabetes adalah suatu sindroma yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan karena adanya penurunan sekresi insulin. Prevalensi DM secara global terus meningkat hingga menjadi 3 kali lipat pada tahun 2030. Peggunaan obat yang tidak rasional dapat mengakibaktkan permasalahan, seperti kegagalan terapi, timbulnya efek samping dan memperburuknya penyakit. Bijak dalam mengenali obat DM sangat diperlukan untuk mengurangi kesalahan dalam penggunaan obat, karena informasi yang didapatkan sering tidak diperhatikan dan dipahami dengan baik oleh masyarakat.Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat kali ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengenal obat-obat DM sehingga dapat digunakan secara bijak, tepat dan rasional. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini memberikan leaflet dan mengedukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam mengenal dan menggunakan obat DM secara rasional. Kegiatan pengabdaian dilakukan di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus. Sampel kegiatan ini adalah masyarakat Kudus yang sedang mengikuti acara Car Free Day. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, masyarakat menjadi lebih memahami dan mengerti terkait obat-obat DM untuk lebih bijak dalam menggunakan obat DM sehingga mengurangi kesalahan dalam penggunaan obat
AKTIVITAS PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PADA EKSTRAK DAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata Prain) Lina, Rifda Naufa; Wijaya, Hasty Martha; Utatik
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v9i2.664

Abstract

Sansevieria trifasciata is one of the plants used as medicine, especially the leaves are used by the community as a lowering blood glucose. Flavonoid compounds contained in Sansevieria trifasciata’s leaves have antioxidant properties that protect pancreatic cells from free radicals. The purpose of this study was to determine the activity of the ethanol extract of Sansevieria trifasciata’s leaves in reducing blood glucose levels in rats. This research was conducted using the pre and post-test method with randomized control group design, using 5 treatment groups: negative control (CMC Na), positive control (Glibenclamide 0.09 mg/200 gBW) and 3 treatment groups with doses: 100, 150 and 200 mg/kgBB. All groups were induced with alloxan 150 mg/kgBW i.p for 3 consecutive days, then given treatment for 15 days. Data were analyzed statistically by ANOVA test with p <0.05 then followed by LSD test. The test results in this study showed that there was no significant difference between the positive controls at doses of 150 and 200 mg/kgBW with p>0.05. The highest activity was achieved by a dose of 200 mg/kgBW because it reduced blood glucose levels to the highest, namely 32.6 mg/dl on the 15th day.
Cermat Mengenali Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tipes di Desa Tumpang Krasak Rahmawaty, Annis; Setyoningsih, Heni; Lina, Rifda Naufa; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Nafi'ah, Rohmatun
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v2i2.309

Abstract

Demam merupakan tanda khas yang sering terjadi pada penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes. Bijak dalam mengenali tanda DBD dan tipes sangat diperlukan agar dalam menanganinya tidak menimbulkan kesalahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi berupa pelayanan kesehatan pada masyarakat agar dapat lebih cermat, benar dan tepat dalam mengenali tanda DBD dan tipes. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan memberikan edukasi terkait cara membedakan terjadinya DBD dan tipes juga mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat serta diberikan praktek cara membuat minuman tradisional wedang jahe. Kegiatan dilakukan di Balai desa tumpang krasak kota kudus. Sampel kegiatan ini adalah warga desa tumpang krasak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini warga tumpang krasak kota kudus menjadi lebih paham dan mengerti cara mengenali tanda DBD dan tipes, pola hidup bersih dan sehat dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya DBD dan tipes dilingkungan warga tumpang krasak serta adanya praktek pembuatan minuman wedang jahe dijadikan warga sebagai salah satu cara dalam menjaga kesehatan tubuh. 
Edukasi ISPA pada Musim Hujan di Masa Pandemi Bersama Yatim Piatu Desa Jepang Mejobo Kudus Lina, Rifda Naufa; Rahmawaty, Annis; Pratiwi, Yulia; Wijaya, Hasty Martha; Setyoningsih, Heni; Sugiarti, Lilis
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1: Januari 2023
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v3i1.390

Abstract

Pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia ISPA mempunyai tingkat mortalitas sangat tinggi. Kurangmya pengetahuan tentang ISPA menjadi salah satu penyebab terjadinya ISPA. Musim hujan dapat meningkatkan resiko terjadinya ISPA karena dapat menurunkan imunitas tubuh, Sehingga diperlukan edukasi ISPA pada saat musim hujan di masa pandemik untuk mencegah terjadinya ISPA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagaimana cara mencegah ISPA pada musim hujan di masa pandemik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan memberikan edukasi berupa ceramah, diskusi, pretest dan posttest. Kegiatan ini dilakukan di Aula Soekusno ITEKES Cendekia Utama Kudus yang diikuti oleh Yatim Piatu di Desa Jepang Mejobo Kudussebanyak 30 anak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan anak yatim piatu di desa jepang tentang bagaimana cara mencegah ISPA di musim hujan pada saat pandemik. Hasil pretest tentang ISPA yang paling banyak yaitu pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (53,33%) sedangkan setelah diberikan edukasi berupa sosialisasi ISPA, terjadi peningkatan pengetahuan peserta menjadi tingkat pengetahuan baik sebanyak 13 orang (43,33%). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini, mempunyai dampak dalam meningkatkan pengetahuan anak yatim piatu tentang ISPA, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian ISPA pada anak yatim piatu di desa Jepang Mejobo Kudus.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oliefera L.) SEBAGAI PENUMBUH RAMBUT PADA HEWAN UJI KELINCI JANTAN (Oryctolagus cuniculus) Wijaya, Hasty Martha; Setyaningrum, Eka; Lina, Rifda Naufa; Setyoningsih, Heni
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 8, No 2 (2024): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v8i2.293

Abstract

Kerontokan rambut merupakan salah satu   masalah yang sangat dikhawatirkan karena dapat mengakibatkan kebotakan. Penyebab kerontokan rambut dipengaruhi oleh   faktor depresi dan stres yang disebabkan oleh peningkatan aktivitas sosial, polusi udara dan air, ketidakseimbangan gizi, dan lain-lain. Ekstrak daun kelor (Moringa oliefera L.) mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang memiliki potensi menumbuhkan rambut kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian The Postest Only Control Group Design. Pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oliefera L.) dengan variasi konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 20%. Pengukuran panjang rambut dilakukan setiap tiga hari sekali pada hari ke 3,6,9,12,15,18. Pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong 0.02 mm. Pada hari ke 18 dilakukan pencukuran kembali bobot rambut untuk menghitung bobot rambut. Data yang dihasilkan dari uji Games-Howell menunjukan bahwa konsentrasi 10% dan 20% tidak berbeda nyata dengan kontrol positif yang artinya ekstrak daun kelor (Moringa oliefera L.) memiliki aktivitas   yang   optimal   terhadap   pertumbuhan   rambut   kelinci   jantan   (Oryctolagus cuniculus). Konsentrasi optimal yang mampu menumbuhkan rambut kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus) terjadi pada konsentrasi 20%.