Mujiono Mujiono
Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional Malang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR Mujiono Mujiono; Erni Junita S.; Sujianto Sujianto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 2 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v9i2.363

Abstract

Optimasi biaya transportasi berarti mengeffisien dan mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan mendistribusikan barang, sedangkan Metode transportasi adalah merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke beberapa tempat tujuan yang membutuhkan transportasi secara optimal. Masalah transportasi merupakan metode program linear, sebuah teknik yang paling utama untuk menghitung biaya yang paling optimal dengan menggunakan jaringan pabrik dan produk dari beberapa sumber ke beberapa tujuan, sedangkan penelitian ini dilakukan pada industri manufaktur.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan biaya dengan model transportasi secara optimal, agar supaya target perusahaan dapat terpenuhi dengan menekan biaya transportasi serendah mungkin, dengan menggunakan Metode Steping-Stone dibandingkan dengan program Quantitatif Manajemen(QM),bisa mengoptimalkan biaya hingga 41%.
IMPLEMENTASI ALAT PERONTOK JAGUNG DIDESA LODALEM KABUPATEN MALANG Mujiono Mujiono; Sujianto Sujianto; Munasih Munasih
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 1 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v9i1.382

Abstract

Tim pengabdian kepada masyarakat telah melakukan survey ke Petani jagung di desaLodalemKabupaten Malang Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari petani tentang permasalahan yangdihadapi petani, pada saat panen jagung. Permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah apabila jagung telahdipanen kemudian dijemur maka proses berikutnya adalah untuk dilakukan perontokan/pemipilan, hal ini masihdilakukan dengan menggunakan alat manual/seadanya misalkan dengan pemipilan dengan menggunakantangan,kerok yang dibuat dari bambu, papan kayu dengan ban bekas, dll. Sehingga akan mengakibatmengeluarkan tenaga yang banyak/berlebihan serta dalam waktu yang cukup lama untuk melakukanperontokan/pemipilan,dengan keterbatasan alat mengakibatkan kurang baiknya biji jagung hasil pemipilan ataubiji jagung banyak yang rusak, pecah dlsb, demikian juga akan mengakibatkan banyaknya waktu untukmenyelesaikan. Dari fakta dan kondisi di atas maka target dari pada pengabdian kepada masyarakat ini adalahuntuk membuatkan alat perontok jagung dengan menggunakan kaidah ergonomis, agar supaya dapatmempercepat dan mempermudah pekerjaan pemipilan, menghemat waktu lebih efisien serta hasilnya lebih baik(hasil pipilan biji jagung ) dari yang sebelumnya. Adapun metode pelaksanaan yaitu melakukanpengembangan,memperbaiki proses perontokan/pemipilan dengan cara membuatkan alat yang lebih ergonomissehingga jumlah pipilan lebih berkualitas, alat yang dipergunakan lebih menarik aman dan nyaman dipakai sertadapat meningkatkan hasil pemipilan dari 12 kg / jam menjadi 31 kg/jam.
DESAIN ALAT PERAJANG RUMPUT GAJAH DENGAN KAIDAH ERGONOMI Mujiono Mujiono; Munasih Munasih; Sujianto Sujianto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 8 No 2 (2018): Inovatif Vol. 8 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v8i2.528

Abstract

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim peneliti pada peternak sapi yang berada dikalipare malang ternyata pencacahan rumput gajah untuk makan ternak tersebut masih menggunakan alat manual, yaitu menggunakan sabit, sehingga masih mempunyai beban kerja berlebihan, sikap operator yang tidak ergonomis, karena posisi kerja operator dengan jongkok sehingga banyak membutuhkan waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh operator.Melihat hal tersebut maka tim peneliti, segera untuk mendesainkan alat pemotong rumput gajah tersebut dengan menggunakan ukuran antropometri tinggi alat menggunakan persentil 95% yaitu 111 cm,lebar alat dengan persentil 50% sebesar 51 cm dan panjang alat dengan persentil 5% sebesar 60 cm,dan dengan 12 mata pisau, operator yang akan menggunakan alat tersebut diharapkan lebih aman nyaman dan dapat lebih effektif , effisien serta meningkatkan produktifitas.Dengan adanya sarana kerja tersebut maka diharapkan agar operator tidak mengalami kelelahan sehingga lebih effektif dan effisien dalam melakukan perajangan, yang hasilnya dapat meningkatkan produktifitas.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENCETAK BATAKO UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DI DESA JATIGUWI SUMBERPUCUNG MALANG Erni Junita Sinaga; Mujiono Mujiono; I Nyoman Sudiasa
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengrajin Batako di desa Jatiguwi Sumberpucung Malang, sudah mencapai titik optimal dan sulit untuk bisa ditingkatkan kemampuannya dengan kondisi peralatan dan fasilitas kerja yang ada, pembuatan batako dilakukan secara manual dan sangat sederhana, pengrajin masih menggunakan alat pengepres manual yang terbuat dari besi. Kesulitan yang dihadapi oleh pengrajin adalah jika ada permintaan yang melebihi kapasitas produksi, sehingga biasanya menolak karena kurangnya tenaga. Hal ini dapat diantisipasi dengan memperbaiki system kerja dan fasilitas kerja.Dimungkinkan dapat meningkatkan jumlah produksi dengan adanya perbaikan pada metode kerja dan perbaikan fasilitas kerja yang membuat pengrajin lebih nyaman, tidak cepat lelah khususnya dalam mengepres batako.Pada kegiatan pengabdian ini bertujuan membuat mesin pencetak batako yang menggunakan penggerak mesin diesel untuk menggetarkan cetakan sehingga hasil yang diperoleh lebih homogen dan padat. Mesin pencetak batako ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi dengan hasil yang lebih banyak serta lebih berkualitas karena kepadatan semakin homogen serta lebih efisien dan efektif.
PERBAIKAN SARANA KERJA UNTUK PERONTOK JAGUNG DENGAN KAIDAH ERGONOMIS Mujiono Mujiono; Erni Junita
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 6 No 2 (2016): inovatif Vol. 6 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil biji jagung yang bagus hasilnya tentu didukung oleh prasarana yang memadai, penelitian yang diperoleh dari perancangan alat perontok jagung ini dimana awalnya pemipilan jagung masih menggunakan cara manual dan dengan alat yang manual maka hasilnya belum mencapai hasil yang optimal. Dari hasil penelitian yang dilakukan kami dapat menghitung waktu normal dengan menggunakan alat manual dalam waktu satu jam memperoleh output sebanyak 13 ~ 16 kg. Hal ini masih jauh dari yang diharapkan karena banyak menghabiskan waktu dan tenaga, untuk itu seiring dengan kemajuan teknologi maka hendak menggunakan sarana yang lebih baik agar lebih produktif dan tidak mudah lelah aman nyaman dalam penggunakannya.Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan seperti dikatakan diatas adalah melakukan pengamatan dan penelitian sekaligus wawancara untuk mengetahui apa yang dibutuhkan operator terhadap alat kerja. Data yang dibutuhkan oleh penelitian ini meliputi data waktu proses dan data antropometri yang digunakan untuk merancang alat meliputi, diameter genggaman tangan menggunakan persentil 5%, jangkauan tangan kedepan menggunakan persentil 5%,, jangkauan tangan kesamping menggunakan persentil 5%, dan tinggi siku posisi berdiri juga menggunakan persentil 5%. agar supaya lebih ergonomis (aman dan nyaman) dan mempunyai bentuk yang lebih baik.Maka dari hasil penelitian didapatkan peningkatan waktu proses penggunakan alat dengan waktu kerja normal dari 26.65 menit/5kg menjadi 1.41 menit/5kg, serta output standart nya adalah dari 12 kg/jam menjadi 31 kg/jam.
DESAIN ALAT PEMBUAT TEPUNG PATI KANJI MINI YANG ERGONOMIS Mujiono Mujiono; Sanny Andjarsari; Hendro S
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 5 No 1 (2015): inovatif Vol. 5 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data yang diperoleh dari pembuatan pati kanji dengan bahan baku adalah singkong bisa dijadikan usaha rumahan yang berprospek cerah namun alat yang dipergunakan masih mempunyai beban kerja yang berlebihan karena masih dikerjakan dengan alat manual sehingga akan mengeluarkan energi yang sangat banyak dan dengan waktu yang lama sehingga akan mempengaruhi fisik dari pekerja yang mengakibatkan mudah mengalami kelelahan dan tidak produktif.Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah melakukan pengamatan dan penelitian sekaligus wawancara untuk mengetahui apa yang dibutuhkan operator terhadap alat kerja. Data yang dibutuhkan oleh penelitian ini meliputi data antropometri yang digunakan dalam penelitian yaitu, tinggi mata berdiri, lebar siku ke siku, lebar bahu, rentang tangan, tinggi siku, tinggi lutut yang digunakan untuk menentukan perancangan alat pembuat tepung kanji dengan mengambil persentil 5 % , agar supaya lebih ergonomis dan mempunyai bentuk yang baik.Dan dari hasil penelitian didapatkan perbedaan waktu proses pembuatan pati kanji dengan waktu kerja normal dari 8.67 menit/kg menjadi 0.259 menit/kg, serta output standart nya adalah dari 55,22 kg/hari menjadi 1738 kg/hari.
PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI Mujiono Mujiono
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 3 No 2 (2013): inovatif Vol. 3 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan kotak kardus dengan bahan kardus merupakan yang bisa dijadikan usaha rumahan yangberprospek cerah namun pada umumnya saat ini cara potongannya masih banyak yang menggunakan caramanual yaitu memakai pisau cutter dan mal kotak kardus, dimana alat ini mempunyai banyak kekurangan, antaralain hasil potongan dan kapasitasnya sedikit, sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumen memerlukanbanyak waktu dan tenaga (19,5 menit untuk pembuatan kotak kardus 42 pcs )Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah melakukan pengamatan danpenelitian sekaligus wawancara untuk mengetahui apa yang dibutuhkan operator terhadap alat kerja pembuatankotak kardus. Data yang dibutuhkan oleh penelitian ini meliputi data antropometri yang digunakan dalampenelitian yaitu, tinggi siku berdiri yang digunakan untuk menentukan tinggi kerangka alat pembuat kotakkardus dengan persentil 5 % , jangkauan tangan kedepan yang digunakan untuk menentukan lebar dari kerangkaalat pembuat kotak kardus dengan persentil 5 % , jangkauan tangan kesamping digunakan untuk menentukanpanjang kerangka alat pembuat kotak kardus dengan persentil 5 %. Selain itu juga dilakukan analisa aktifitas,analisa ergonomi, analisa estetika, dan analisa teknis.Dari hasil penelitian didapatkan perbedaan waktu proses pembuatan kotak kardus dari 27,17 menitmenjadi 12,11 menit sehingga prosentase pengerjaan yang lebih cepat daripada dengan cara lama 124,4 %dengan output standart cara kerja lama 2,2 ikat/menit menjadi 4,92 ikat/menit Sehingga prosentase kenaikanoutput standart 123,6 %
PENERAPAN ALAT DESTILASI MINYAK ATSIRI DI KELURAHAN TUNJUNGREJO KECAMATAN SUKUN MALANG Sri Indriani; Sanny Andjar Sari; Dwi Ana Anggorowati; Mujiono Mujiono
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 3 No 1 (2013): inovatif Vol. 3 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan teknologi tepat guna sangat penting dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat baikdari segi sumber daya sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Tiap daerah memiliki banyakpotensi sumber daya alam akan tetapi sangat sulit untuk berkembang karena kurangnya pemahaman terhadapteknologi maupun faktor mahalnya fasilitas-fasilitas untuk mengolah sumber daya tersebut. Keadaan tersebuttidak terlepas dari peran serta pemerintah dan Perguruan Tinggi dalam melakukan pembinaan bagi masyarakatuntuk mengembangkan potensi yang dimilki suatu daerahSeperti halnya di Kelurahan Tunjungrejo Kecamatan Sukun dimana pembangunan di wilayah ini sampaisaat ini secara prinsip telah dilaksanakan dengan partisipasi dan peran serta masyarakat melalui lembagakemasyarakatan yang ada (LPMK, BKM, dan sebagainya). Namun, dalam perencanaannya sering dilakukansecara spasial (per wilayah RT atau RW) tanpa adanya keterpaduan yang terarah dalam jangka panjang. Dengandemikian, diperlukan upaya untuk memahami potensi wilayah yang dapat dipakai sebagai media untukpeningkatan pembangunan wilayah tersebut.Tujuan dari kegiatan adalah untuk meningkatnya pemberdayaan sumber daya masyarakat KelurahanTunjungrejo Kecamatan Sukun kota Malang dengan diterapkannya alat destilasi minyak atsiri. Membukapeluang usaha baru dibidang pengolahan minyak atsiri. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untukmengembangkan kemampuan masyarakat dalam mengolah tanamanan nilam menjadi minyak atsiri menjadiproduk yang lebih memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Meningkatkan perekonomian masyarakat KelurahanTunjungrejo Kecamatan Sukun kota Malang.
OPTIMALISASI JUMLAH TENAGA MUAT BARANG DENGAN MODEL ANTRIAN DI PT. MANDIRI PASURUAN Mujiono Mujiono; Agus Subagio
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 2 No 2 (2012): inovatif Vol. 2 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa system antrian pemuatan barang dan menentukan jumlah tenagamuat yang optimal dalam system antrian pemuatan barang di PT. Mandiri. Apakah perlu penambahan tenagamuat untuk mengurangi antrian pemuatan atau pengurangan tenaga muat untuk mengurangi biaya operasional.Data diambil langsung observasi di PT Mandiri dan hasilnya di checklist. Sedangkan data yang diperlukanadalah data kedatangan mobil, waktu muat barang,biaya fasilitas dan pendapatan pemuatan. Pemecahan masalahmenggunakan pedekatan metode antrian Multi Channel Single Phase dengan disiplin antrian First Come FirstService Notasi model antrian (M/M/S) : (GD//) atau Populasi tak terbatas dengan pelayanan majemuk.Berdasarkan perhitungan dengan jumlah muatan antara 80.000 sampai dengan 90.000 carton perharidengan menggunakan program Arena 5.0 diperoleh hasil penelitian dengan tenaga muat yang optimal adalahjumlah 4 server ( 8 orang tenaga muat ) dengan  0,7044 s L artinya terdapat 70,44 %, rata-rata jumlah mobilmuat dalam system.  0,1758 artinya tingkat kegunaan fasilitas pemuatan sebesar 17,58 %.danTC  Rp.56,263, per jam artinya total biaya Rp. 56.263,- per jam
IMPLEMENTASI METODE OPTIMALISASI JUMLAH PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING Mujiono Mujiono; Sujianto Sujianto
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 10 No 2 (2020): Inovatif Vol. 10 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v10i2.2797

Abstract

Optimalisasi bisa diartikan untuk mengeffisien dan mengeffektifkan hasil produksi dimiliki oleh perusahaan dengan cara selalu berusaha meningkatkan profit yang sangat besar dengan menekan cost serendah mungkin. Sedangkan Linier Programming adalah suatu teknik matematik yang didesain untuk membantu para manajer operasi dalam merencanakan dan membuat keputusan yang diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya yang ada. Model matematika mewakili sebuah system secara komplek dimana factor factor akan dianalitis . Ia menunjukkan hubungan-hubungan (langsung maupun tidak langsung) dari suatu aksi dan reaksi dalam pengertian sebab akibat. Sebab sebuah model adalah suatu abstraksi realitas , ia akan tampak kurang komplek dibandingkan realitas itu sendiri. Model tersebut agar supaya menjadi lengkap perlu mencerminkan semua realitas yang sedang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah yang harus diproduksi dengan metode simplek , agar supaya target perusahaan dapat terpenuhi dengan menekan cost produksi serendah mungkin dan meningkat profit dengan menggunakan program Quantitatif Manajemen(QM/POM) diperoleh yang seharusnya diproduksi sebanyak 54000 box/hari, yang seharusnya diproduksi sebanyak 48000 box/hari, yang seharusnya diproduksi sebanyak 30000 box/hari. Dengan keuntungan : Rp. 932.599.000.