Cooperatives play a strategic role in improving the welfare of their members and driving local economic growth. This Community Service Program (PKM) aims to provide assistance to cooperative managers and members in Jambudipa Village, Cisarua District, West Bandung Regency, in managing cooperatives effectively and sustainably. A case study of the Sarwa Mukti Village Unit Cooperative (KUD) illustrates that access to revolving loans, such as those provided by PT Jamsostek, can serve as a viable solution for members to develop their businesses, particularly in the dairy farming sector. However, many other MSMEs continue to face capital constraints and rely on high-interest loans from informal lenders (commonly known as bank emok), which can further worsen their economic situation. Through an educational and empowerment-based approach, this PKM activity provides insights into cooperative management strategies, the importance of access to healthy funding sources, and the cooperative’s role in reducing dependency on informal credit. The program outputs include a simplified standard operating procedure (SOP) for cooperative management, a training module on community-based cooperative management, and internally developed policy recommendations created in collaboration with participants. With proper management and sustainable support through continuous mentoring, cooperatives can transform into effective empowerment instruments, expand equitable financial access, and make a tangible contribution to strengthening the local economy based on village potential.ABSTRAKKoperasi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pengurus dan anggota koperasi di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, dalam mengelola koperasi secara efektif dan berkelanjutan. Studi kasus Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti menunjukkan bahwa akses terhadap pinjaman bergulir, seperti yang diberikan oleh PT Jamsostek, dapat menjadi solusi bagi anggota dalam mengembangkan usaha mereka, khususnya di sektor peternakan sapi perah. Namun, masih banyak UMKM lain yang mengalami kendala permodalan dan bergantung pada pinjaman berbunga tinggi dari bank emok, yang berpotensi memperburuk kondisi ekonomi mereka. Melalui pendekatan berbasis edukasi dan pemberdayaan, PKM ini memberikan wawasan mengenai strategi manajemen koperasi, pentingnya akses pendanaan yang sehat, serta peran koperasi dalam mengurangi ketergantungan terhadap kredit informal. Luaran kegiatan ini berupa dokumen SOP sederhana pengelolaan koperasi, modul pelatihan manajemen koperasi berbasis komunitas, serta rekomendasi kebijakan internal koperasi yang disusun bersama peserta. Pengelolaan yang baik dan dukungan keberlanjutan melalui pendampingan, koperasi dapat bertransformasi menjadi instrumen pemberdayaan yang efektif, memperluas akses keuangan yang adil, dan memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan ekonomi lokal berbasis potensi desa.