Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan antara Kecemasan dan Motivasi Belajar pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Grace, Viona; Kartasasmita, Sandy
ANWARUL Vol 5 No 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/anwarul.v5i1.4444

Abstract

Education has an important role in developing students‘ abilities, but significant changes in the education system, such as curriculum changes, and academic requirements often put pressure on students so that it can trigger anxiety and have an impact on students’ learning motivation. This study aims to determine the relationship between anxiety and learning motivation in high school students. The method used was a quantitative method involving 206 high school student participants based on purposive sampling. This study used the spearmen corellation method and the results showed that there was no relationship between anxiety and learning motivation of high school students. The correlation test results obtained an r value of -0.017 and p 0.814> 0.05. The results of the difference test using mann whitney and obtained there are differences in anxiety based on gender and differences in learning motivation based on grade level. The results of this study are expected to be useful for future researchers in conducting research with similar variables and useful for teachers to develop learning methods that can reduce student anxiety and can increase student learning motivation.
EFEKTIVITAS DANCE MOVEMENT THERAPY (DMT) UNTUK MENURUNKAN STRES PADA ADULTHOOD: STUDI SYSTEMATIC REVIEW Mustika, Rima; Mar'at, Samsunuwiyati; Kartasasmita, Sandy
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v7i2.9023.2023

Abstract

Setiap individu memiliki tugas perkembangannya masing-masing. Stres dapat muncul akibat adanya tugas perkembangan yang tidak dapat terpenuhi. Sehingga dapat menimbulkan gejala meliputi aspek fisik, psikologis, kognitif dan juga tingkah laku. Salah satu cara untuk menurunkan stres adalah dengan dance movement therapy (DMT). Dance movement therapy (DMT) memiliki 2 komponen yakni gerak dan tari yang dapat digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan stres yang dirasakan. Bentuk dari dance movement therapy (DMT) yang diberikan dapat berupa tari dengan jenis tari yang disesuaikan pada partisipan dan juga gerak seperti aerobik, gymnastic dan gerak lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas DMT terhadap penurunan stres pada manusia dewasa (adulthood). Penelitian ini menggunakan systematic review dengan melakukan review terhadap jurnal mengenai DMT. Pencarian jurnal dilakukan dari internet pada Google Scholar, Springer, Elsevier, Koreanscience, Jep.ro, Researchgate dan Sciencedirect. Berdasarkan pencarian secara online ditemukan 15 jurnal yang sesuai dengan kriteria yakni tersedia full text, tidak terbatas tahun, menggunakan metode eksperimen/quasi eksperimen, menggunakan dance movement therapy (DMT) dan memiliki partisipan berusia dewasa baik dewasa awal hingga dewasa akhir. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya 7 jurnal yang signifikan menurunkan stres dari intervensi DMT dan 8 jurnal menunjukkan adanya penurunan yang tidak signifikan. Hal ini membuat hasil dari penelitian mengenai DMT pada systematic review ini disimpulkan kurang efektif untuk menurunkan stres pada individu usia dewasa. Ini terjadi karena adanya faktor yang mungkin tidak dapat dikendalikan oleh peneliti pada saat intervensi dilakukan.  Each indivual has their own development task. If someone cannot fulfilled their development task, stress will arise. It can cause symptoms of stress including physical, psychological, cognitive and behavioral aspects. Dance Movement Therapy (DMT) is one of the methods that can help to reduce stress. There are 2 components in dance movement therapy (DMT), namely movement and dance,that can be useful as interventions to reduce perceived stress. The dance movement therapy (DMT) could be given in a form of a dance with a type that is suited to the participant and an activity that involves movement such as aerobic, gymnastic as well as other movements. This study was conducted to determine the effectiveness of DMT in reducing stress in adulthood. Systematic review methodology was used in this study by reviewing journals on DMT. The search for journals was carried out through online sources, specifically on Google Scholar, Springer, Elsevier, Koreanscience, Jep.ro, Researchgate and Sciencedirect websites. Based on the online search, there were 15 journals that meet the criteria, namely a publication that isavailable in full text,without time limit, using experimental/quasi experimental methodology, using Dance Movement Therapy (DMT) and having adult participants from early to late adulthood. The results of the study confirmed that there were 7 journals indicating a significantly reduced stress as a result of the DMT interventions and 8 journals indicating a non-significant reduction in stress level. This may cause the result from DMT in this systematic review less effective for reducing stress in adulthood. Many factors may vary during intervention in all journals and it cannot be controlled by researcher.
Hubungan Sosial Media Addiction dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Kartasasmita, Sandy; Shofiyanti, Ghina
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 13 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12747388

Abstract

This research illustrates the substantial growth in the number of internet users and social media users in Indonesia and its implications for student learning encouragement. With a focus on the increasing dependence on technology, this study sought to investigate the correlation between the level of dependence on social media, also known as dependence on social media and the level of learning motivation among university students. The quantitative method was applied by conducting a survey of 101 students using a questionnaire that had gone through a validity and reliability process. The results of data analysis using the SPSS statistical tool show that there is a significant positive relationship between the level of dependence on social media and student learning motivation. However, around 35.2% of the variation in the level of learning motivation cannot be explained by the factor of dependence on social media, indicating the possibility of other factors influencing learning motivation. The implications of these findings emphasize the importance of careful understanding and wise management of the use of social media in maintaining and maintaining student learning motivation. Practical recommendations include effective guidance for students in the use of technology and self-control in interacting with social media. Theoretically, research suggests adding variables for further studies that can provide a more comprehensive understanding of the factors that influence learning motivation.
Hubungan Citra Tubuh dengan Kecemasan pada Dewasa Awal Theofilia Siahaan, Gabriela; Kartasasmita, Sandy
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i2.31983

Abstract

Citra tubuh dan kecemasan merupakan dua aspek psikologis yang saling berkaitan, terutama pada individu dewasa awal yang sedang mengalami berbagai perubahan fisik dan sosial. Persepsi negatif terhadap tubuh sendiri dapat menyebabkan ketidakpuasan yang berujung pada peningkatan kecemasan. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya hubungan antara citra tubuh dan kecemasan, namun penelitian ini berfokus pada individu dewasa awal di wilayah Jabodetabek dengan pendekatan yang lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dan kecemasan pada individu dewasa awal. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional non-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 349 individu berusia 18-25 tahun, yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Alat ukur yang digunakan adalah Multidimensional Body Self-Relation Questionnaire (MBSRQ) untuk mengukur citra tubuh dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) untuk mengukur kecemasan. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara citra tubuh dan kecemasan (r = -0.383, p = 0.000), yang berarti semakin positif citra tubuh seseorang, semakin rendah tingkat kecemasannya, dan sebaliknya. Selain itu, ditemukan bahwa perempuan memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, sementara laki-laki memiliki citra tubuh yang lebih tinggi. Kesimpulannya, citra tubuh yang negatif dapat meningkatkan kecemasan, sehingga penting bagi individu untuk mengembangkan pola pikir positif terhadap tubuhnya guna mengurangi kecemasan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi intervensi psikologis dalam meningkatkan kesejahteraan mental individu dewasa awal.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN REGULASI EMOSI PADA REMAJA AKHIR USIA 19-21 TAHUN Ruth Wijaya, Jemima; Kartasasmita, Sandy
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i3.7600

Abstract

Late adolescence is marked by dynamic physical, cognitive, and emotional changes. Emotional regulation is an essential skill influenced by parenting styles. This study aims to analyze the relationship between parenting styles and emotional regulation abilities in late adolescents (aged 19–21 years) in DKI Jakarta. The study used a quantitative correlational design involving 510 adolescents living with their parents. The instruments used were the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) and the Emotion Regulation Questionnaire for Children and Adolescents (ERQ-CA). Pearson correlation analysis showed a significant positive relationship between authoritative parenting (r = 0.142; p = 0.035) and authoritarian parenting (r = 0.217; p = 0.009) with emotional regulation. In contrast, permissive parenting showed no significant relationship (r = 0.021; p = 0.801). These findings emphasize the importance of balanced, consistent, and warm parenting practices in supporting the development of adaptive emotional regulation in late adolescents. ABSTRAK Masa remaja akhir ditandai oleh perubahan fisik, kognitif, dan emosional yang dinamis. Regulasi emosi merupakan keterampilan penting yang dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola asuh orang tua dan kemampuan regulasi emosi pada remaja akhir (usia 19–21 tahun) di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain korelasional kuantitatif dengan melibatkan 510 remaja yang tinggal bersama orang tua. Instrumen yang digunakan adalah Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan Emotion Regulation Questionnaire for Children and Adolescents (ERQ-CA). Analisis korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara pola asuh otoritatif (r = 0,142; p = 0,035) dan otoriter (r = 0,217; p = 0,009) dengan regulasi emosi. Sebaliknya, pola asuh permisif tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (r = 0,021; p = 0,801). Temuan ini menegaskan pentingnya pola pengasuhan yang seimbang, konsisten, dan penuh kehangatan dalam mendukung pengembangan regulasi emosi yang adaptif pada remaja akhir.
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY SERTA PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PERILAKU ACADEMIC DISHONESTY PADA MAHASISWA DKI JAKARTA Brahmantio Saryono, Didik; Kartasasmita, Sandy
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i3.7629

Abstract

The phenomenon of academic dishonesty remains an important issue in higher education in Indonesia, including in the DKI Jakarta region. This behavior reflects weak academic integrity and can be influenced by various factors, such as self-efficacy and decision-making abilities. This study aims to analyze the relationship between self-efficacy and decision-making in relation to academic dishonesty behavior among university students in DKI Jakarta. This research uses a correlational quantitative approach with 461 participants aged 18 to 25 years. The instruments used include the General Self-Efficacy Scale (GSES), General Decision-Making Style Scale (GDMSS), and Academic Dishonesty Scale (ADS). Data were analyzed using Spearman’s correlation test due to the non-normal distribution of the data. The results show a negative relationship between self-efficacy and academic dishonesty (r = -0.079, p = 0.09), as well as a positive relationship between decision-making and academic dishonesty (r = 0.085, p = 0.068), although both were not statistically significant. Additionally, no gender differences were found in the three variables. These findings emphasize the importance of self-efficacy and decision-making abilities in understanding the tendencies of academic dishonesty behavior, and it is hoped that they will serve as a basis for developing academic integrity improvement programs in higher education. ABSTRAK Fenomena academic dishonesty atau ketidakjujuran akademik masih menjadi isu penting di perguruan tinggi Indonesia, termasuk di wilayah DKI Jakarta. Perilaku ini mencerminkan lemahnya integritas akademik dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti self-efficacy serta kemampuan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self-efficacy dan pengambilan keputusan terhadap perilaku academic dishonesty pada mahasiswa di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan jumlah partisipan sebanyak 461 mahasiswa berusia 18 hingga 25 tahun. Instrumen yang digunakan meliputi General Self-Efficacy Scale (GSES), General Decision-Making Style Scale (GDMSS), dan Academic Dishonesty Scale (ADS). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara self-efficacy dengan academic dishonesty (r = -0.079, p = 0.09), serta hubungan positif antara pengambilan keputusan dengan academic dishonesty (r = 0.085, p = 0.068), meskipun keduanya tidak signifikan secara statistik. Selain itu, tidak ditemukan perbedaan jenis kelamin pada ketiga variabel. Temuan ini menegaskan pentingnya self-efficacy dan kemampuan pengambilan keputusan dalam memahami kecenderungan perilaku academic dishonesty, dan diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan program peningkatan integritas akademik di perguruan tinggi.