Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Implementasi Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Taman di Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya Noor Hamidah; Waluyo Nuswantoro; Tatau Wijaya Garib; Mahdi Santoso
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Lingkungan dan Kebencanaan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.014 KB)

Abstract

Perencanaan Ruang Terbuka Hijau dilakukan melalui implementasi partisipasi masyarakat. Taman adalah contoh Ruang Terbuka Hijau ide dalam pemanfaatan lahan kosong di lingkungan perumahan dan permukiman. Taman di Ruang Terbuka Hijau bertujuan memfasilitasi masyarakat untuk menanam tanaman budidaya di lahan kosong perumahan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga di perumahan. Taman untuk tanaman budidaya bermanfaat untuk kawasan hijau dan area resapan di perumahan dalam waktu jangka panjang. Taman direncanakan berlokasi di kawasan perumahan Jalan Bandeng II Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan, Kota Palangka Raya. Taman merupakan keinginan dan ide masyarakat perumahan Jalan Bandeng II Kelurahan Bukit Tunggal. Bentuk partisipasi aktif perumahan Jalan Bandeng II dibagi atas beberapa tahap antara lain: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, yaitu pelatihan dan pembuatan taman, dan tahap pasca pelaksanaan, yaitu monitoring dalam pembuatan taman dan evaluasi implementasi penanaman difasilitasi oleh pihak pemerintahan Kelurahan Bukit Tunggal. Taman merupakan contoh sampel dari pengabdian masyarakat untuk penghijauan kawasan perumahan di Kota Palangka Raya. Taman merupakan bagian program kerja Kelurahan Bukit Tunggal, paguyuban bapak-bapak, dan ibu-ibu PKK Kelurahan Bukit Tunggal. Kegiatan pengabdian merupakan salah satu implementasi tridarma Perguruan Tinggi untuk masyakat, khususnya tim pengabdian Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Metode pengabdian menggunakan data kualitatif berdasarkan observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian adalah terlaksananya implementasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan taman di Perumahan Jalan Bandeng II Kelurahan Bukit Tunggal sebagai apresiasi tridarma peguruan tinggi kepada masyarakat dari mendampingi pembuatan konsep taman, pendampingan pelatihan dan pelaksanaan penanaman.
Perancangan Agrowisata di Desa Hurung Bunut Kabupaten Gunung Mas Vinolia Florensa; Noor Hamidah; Theresia Susi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1: Januari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v20i1.19107

Abstract

Desa Hurung Bunut telah ditetapkan sebagai desa wisata sejak tahun 2016. Desa Hurung Bunut difokuskan Pemerintah Daerah sebagai agrowisata. Potensi alami yang dimiliki Desa Hurung Bunut antara lain perkebunan jagung, padi, singkong, pisang dan budidaya madu kelulut serta sanggar tari yang dapat menjadi destinasi kebudayaan. Pengelolaan wisata agro di Desa Hurung Bunut sampai saat ini berjalan masih kurang optimal dan belum ada perencanaan dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari penataan pola massa yang masih kurang teratur dan tidak terarah, sirkulasi yang tidak jelas maupun tidak ada penanda yang jelas. Oleh sebab itulah kawasan tersebut tidak punya atraksi yang menarik ditambah lagi dengan kurangnya fasilitas di dalam objek wisata Desa Hurung Bunut menjadikannya tidak bisa dinikmati oleh pengunjung. Metode yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berikut beberapa tahap yang dilakukan yaitu: 1) metode penulisan, antara lain pengumpulan data, analisis dan sintesa. 2) metode perancangan, antara lain rekognisi, fase kreatif dan implementasi. Berkaitan dengan perancangan agrowisata di Desa Hurung Bunut Kabupaten Gunung Mas, maka perlu tetap mempertahankan kelestarian alam yang masih terjaga tanpa mengganggu ekosistem yang ada. Hal ini yang menjadi penyelesaian dimana berkaitan dengan teori mengenai pendekatan arsitektur organik yang menyatakan bahwa arsitektur organik adalah filosofi arsitektur dimana tempat manusia berkegiatan selaras dengan alamnya. Penyusunan karya ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan kawasan agrowisata di Desa Hurung Bunut Kabupaten Gunung Mas dengan pendekatan arsitektur organik yang menyesuaikan dengan potensi lingkungan serta memperhatikan penataan pola massa, sirkulasi dan karakter visual.
PENGELOLAAN KAWASAN RUANG HIJAU DI DAS KAHAYAN KOTA PALANGKA RAYA Noor Hamidah; Tatau Wijaya Garib; Mahdi Santoso
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 10 No. 01 (2015): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.879 KB)

Abstract

Palangka Raya sebagai ibukota Kalimantan Tengah sekarang ini sedang mengalami proses pembangunan perkotaan. Seiring perkembangannya, pembangunan Kota Palangka Raya juga mengalami perkembangan fisik kota seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia, yakni lebih banyak dibangun sarana dan prasarana dengan didukung peningkatan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat, maka pembangunan fisik kota juga terus melaju dengan pesat. Namun di sisi lain pembangunan kota ini memberi dampak negatif terhadap lahan yang bervegetasi atau ruang hijau, karena semakin banyak terjadi alih fungsi dari kawasan hijau menjadi kawasan terbangun, mengakibatnya semakin terbatasnya lahan untuk ruang hijau. Gejala pembangunan Kota Palangkaraya merupakan degradasi awal dari menurunnya ketersediaan ruang terbuka hijau atau menghilangkan ruang hijau. Lahan-lahan hijau banyak dialih fungsikan menjadi pertokoan, permukiman, industri, jalan dan lain-lain. Pada akhirnya akan terjadi ketidakseimbangan antara luasnya lahan terbangun dengan sedikitnya lahan untuk hutan kota. Keberadaan ruang hijau sangat diperlukan dalam penataan kawasan terpadu Kota Palangka Raya untuk mengimbangi kepadatan bangunan. Bentuk ragam kegiatan ruang hijau ini secara umum adalah sebagai peneduh dari pemanasan lingkungan sekitar dan sebagai wadah bagi masyarakat kota Palangkaraya untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan alam. Pemenuhan kawasan hijau di Kota Palangka Raya adalah upaya awal menumbuhkan kesadaran akan media penyelaras lingkungan ditinjau dari kecenderungan menurunnya ketersediaan udara bersih dan sehat akibat degradasi alam di Kota Palangka Raya.
POTENSI ARSITEKTUR KOTA SEBAGAI IDENTITAS PERKEMBANGAN KOTA PALANGKA RAYA Noorhamidah
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 11 No. 01 (2016): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.091 KB)

Abstract

Arsitektur kota merupakan identitas kota yang dirancang sebagai salah satu proses dalam tahapan perencanaan kota berkaitan dengan sejarah kota sebagai usaha nyata untuk pelestarian dan konservasi bangunan-bangunan tua kota. Arsitektur Kota Palangka Raya besar peranannya, kehadirannya mengingatkan kita pada citra dan jati diri perkembangan Kota Palangka Raya. Palangka Raya sebagai ibukota Kalimantan Tengah sekarang ini sedang mengalami proses pembangunan perkotaan. Seiring perkembangannya, Kota Palangka Raya telah mengalami perubahan baik perubahan fisik maupun non fisik. Keberadaan arsitektur-arsitektur kota (urban architecture) awal dari hadirnya penataan kota (urban planning) berperan sebagai bagian utama dari perkembangan kota mengingatkan kita akan perkembangan Kota Palangka Raya dalam sekuensi ruang dan waktu.
ANALISA PENATAAN KELURAHAN PAHANDUT SEBERANG KOTA PALANGKA RAYA Noorhamidah; Tatau Wijaya Garib; Mahdi Santoso
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 12 No. 02 (2017): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 12 Nomor 2 Tahun 2017
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai memiliki peran yang cukup penting bagi daerah yang wilayahnya sebagian besar terdiri atas perairan. Pada perkembangannya area ini berkembang menjadi suatu kawasan pemukiman yang terbentuk karena masyarakat yang menetap dan membentuk kawasan baru disana memiliki orientasi pada sungai secara fungsi dan akses.Kawasan tepian sungai merupakan karakter yang berbeda tergantung pada lingkungan sekitarnya, namun secara karakteristik memiliki kesamaan. Perubahan bentuk kawasan air merupakan ekspresi yang menggambarkan keinginan dan aspirasi warga kota, dan mereka menggabungkan banyak fasilitas seperti perumahan, perbelanjaan, rekreasi, pendidikan dan sebagainya.Kalimantan merupakan salah satu daerah yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas perairan. Pahandut merupakan salah satu kawasan tepian sungai yang terdapat dikawasan tepian sungai Kahayan. Pahandut merupakan kampung lama yang pola pembentukannya tidak pernah terencana sebelumnya. Dengan jumlah lahan kosong yang cukup besar yaitu 42 % dari luas seluruh kawasan, daerah ini memiliki potensi yang cukup besar dalam upaya pengembangan kawasan sekaligus penataan kembali kawasan.Prospek penataan Kelurahan Pahandut Seberang sebagai usulan wisata Kota Palangka Raya melalui upaya membuka akses peremajaan kawasan berupa identifikasi potensi kawasan sebagai langkah untuk peningkatan kualitas lingkungan juga menghidupkan kembali peran kelurahan dalam pembangunan kota.
RESORT BERBASIS PERKAMPUNGAN TRADISIONAL BATAK TOBA DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Noor Hamidah; Titiani Widati; Inezia Tri Artha Pasaribu
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 17 Edisi II, Desember 2022
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi alam, seni dan budaya. Potensi alam yaitu Danau Toba merupakan salah satu UNESCO Global Geopark yang akan dikembangkan sebagai wisata prioritas di Indonesia. Kecamatan Baktiraja merupakan bagian dari Kabupaten Humbang Hasundutan yang menjadi salah satu daerah administrasi dalam pengembangan wisata Danau Toba. Banyaknya potensi-potensi wisata alam dan sejarah di Kecamatan Humbang Hasundutan belum didukung fasilitas-fasilitas penunjang seperti fasilitas akomodasi. Fasilitas akomodasi di Kecamatan Baktiraja merupakan salah satu faktor pendorong perkembangan pariwisata. Perancangan akomodasi berupa resort dengan pendekatan perkampungan tradisional Batak Toba. Resort sebagai objek yang memenuhi kebutuhan akomodasi dengan pendekatan perkampungan tradisional Batak Toba memberikan pengalaman bagi wisatawan yang berkunjung. Pendekatan arsitektur perkampungan tradisional Batak Toba dalam bentuk bangunan resort dapat melestarikan perkampungan tradisional Batak Toba.
Implementasi Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Taman di Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya Noor Hamidah; Waluyo Nuswantoro; Tatau Wijaya Garib; Mahdi Santoso
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Lingkungan dan Kebencanaan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan Ruang Terbuka Hijau dilakukan melalui implementasi partisipasi masyarakat. Taman adalah contoh Ruang Terbuka Hijau ide dalam pemanfaatan lahan kosong di lingkungan perumahan dan permukiman. Taman di Ruang Terbuka Hijau bertujuan memfasilitasi masyarakat untuk menanam tanaman budidaya di lahan kosong perumahan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga di perumahan. Taman untuk tanaman budidaya bermanfaat untuk kawasan hijau dan area resapan di perumahan dalam waktu jangka panjang. Taman direncanakan berlokasi di kawasan perumahan Jalan Bandeng II Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan, Kota Palangka Raya. Taman merupakan keinginan dan ide masyarakat perumahan Jalan Bandeng II Kelurahan Bukit Tunggal. Bentuk partisipasi aktif perumahan Jalan Bandeng II dibagi atas beberapa tahap antara lain: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, yaitu pelatihan dan pembuatan taman, dan tahap pasca pelaksanaan, yaitu monitoring dalam pembuatan taman dan evaluasi implementasi penanaman difasilitasi oleh pihak pemerintahan Kelurahan Bukit Tunggal. Taman merupakan contoh sampel dari pengabdian masyarakat untuk penghijauan kawasan perumahan di Kota Palangka Raya. Taman merupakan bagian program kerja Kelurahan Bukit Tunggal, paguyuban bapak-bapak, dan ibu-ibu PKK Kelurahan Bukit Tunggal. Kegiatan pengabdian merupakan salah satu implementasi tridarma Perguruan Tinggi untuk masyakat, khususnya tim pengabdian Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Metode pengabdian menggunakan data kualitatif berdasarkan observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian adalah terlaksananya implementasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan taman di Perumahan Jalan Bandeng II Kelurahan Bukit Tunggal sebagai apresiasi tridarma peguruan tinggi kepada masyarakat dari mendampingi pembuatan konsep taman, pendampingan pelatihan dan pelaksanaan penanaman.
Potensi Wisata Di Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan Noor Hamidah; Mahdi Santoso; Noor Mahmudah
HUTAN TROPIKA Vol 18 No 1 (2023): Volume 18 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v18i1.9824

Abstract

South Barito Regency is located in Central Kalimantan Province which has potential in the tourism sector. One of the districts as a tourist attraction in South Barito Regency is Dusun Selatan District. Tourist attractions include natural attractions, sports attractions, man-made attractions and special interest attractions. There are twenty one tourist objects in Dusun Selatan District, with developing tourist areas namely natural tourism, man-made tourism and cultural tourism. The aim of the research is to identify the tourism development potential of Dusun Selatan District, South Barito Regency from various natural resources, cultural tourism and artificial tourism. The tourism potential in several villages in Dusun Selatan District is an opportunity for the development of a tourist area in South Barito Regency. The research method uses qualitative methods based on data from literature studies and observations, to process the analysis and synthesis of tourism potential with reference to regional analysis through the SWOT analysis tool. The results of the research include: location analysis, existing potential analysis, and tourism development analysis
Model Permukiman Kawasan Tepian Sungai Kasus : Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya Noor Hamidah; R. Rijanta; Bakti Setiawan; Muh. Aris Rifai
Jurnal Permukiman Vol 9 No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2014.9.17-27

Abstract

Sejarah Kota Palangkaraya berawal dari permukiman Kampung Pahandut di kawasan tepian Sungai Kahayan. Peran Sungai Kahayan sebagai orientasi, tempat tinggal/ awal bermukim dan mengembangkan kehidupan manusia/ bekerja bagi masyarakat Dayak. Kini masalah yang terjadi ialah perubahan kawasan tepian Sungai Kahayan berkembang menjadi kota yang dinamis, permukiman tumbuh secara organik dan pola jalan berorientasi ke darat membelakangi sungai, sehingga fungsi sungai berubah dari fungsi awalnya. Sungai sebagai falsafah hidup dan orientasi masyarakat Dayak Ngaju. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi model permukiman di kawasan tepian sungai, kasus kawasan permukiman tepian Sungai Kahayan, Kota Palangkaraya. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian ekplorasi kualitatif lapangan (a qualitative exploratory research) berdasarkan ekplorasi data lapangan (field observation) nilai historis kawasan melalui survei, wawancara dan identifikasi potensi kawasan. Hasil penelitian dijabarkan dalam model integrasi permukiman tepian sungai meliputi aspek fisik antara lain : (a) model permukiman; (b) model dermaga; (c) model titian; dan (d) model jembatan. Sedangkan aspek non fisik : (a) ekonomi; dan (b) sosial-budaya dan (c) aktivitas pendukung sepanjang tepian Sungai Kahayan. Hasil penelitian ialah teridentifikasi model permukiman tepian sungai yang relevan yang akan digunakan sebagai pengkayaan model permukiman khususnya di kawasan-kawasan tepian sungai Indonesia di masa mendatang. 
Identifikasi Wisata Alam Berbasis Kearifan Lokal Kelurahan Pahandut Seberang Kota Palangka Raya: Identification of Local Wisdom-based of Natural Tourism in Pahandut Seberang Village Palangka Raya City Noor Hamidah; Tatau Wijaya Garib; Frieda Frieda; Waluyo Nuswantoro; Dwi Anung Nindito; Mahdi Santoso; Noor Mahmudah
HUTAN TROPIKA Vol 18 No 2 (2023): Volume 18 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v18i2.11959

Abstract

The Kahayan River is able to attract the attention of tourists and the people of Palangka Raya City through its natural potentials and portraits of community life on the riverside area. The Kahayan River has natural potential such as rivers, green open space, as a city buffer area, as well as cultural tourism, namely the uniqueness of settlements on the riverside area. The purpose of the service is to map the natural tourism potential of the Kahayan River area, Pahandut Seberang Village. The activity is located in Pahandut Seberang Village, Palangka Raya City. The method used is qualitative by describing descriptively and the stages of activities include: (a) preparation stage; (b) implementation stage; (c) post-implementation stage. The analysis and synthesis include descriptive elaboration of in-depth interview data with the community and village civil servant and the results of observational studies. The analysis applied to service activities include: (a) mapping analysis of the existing potential of the area, (b) mapping analysis of river tourism potential in Pahandut Seberang Village, (c) figure ground analysis of tourism potential in the Kahayan Riverside area, and (d) analysis of green open space tourism in Pahandut Seberang Village, Palangka Raya City. The output of this service activity provides a learning process for mapping the potential of natural tourism, analyzing the identification map of natural tourism, and analyzing the concept of nature tourism in Pahandut Seberang Village based on sustainable local wisdom.