Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEBAHAGIAAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT Munajah, Neneng
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2018): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v1i2.443

Abstract

Agama mengajarkan agar manusia bisa hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Upaya menuju bahagia menemukan entry point yang sama dengan ikhtiar dan langkah-langkah mencapai kehidupan yang lebih baik (better life). Lalu bagaimanakah cara meminimalisir kelemahan dan kekurangan yang kita miliki, serta bagaimana pula memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, serta melakukan langkah yang tepat untuk perbaikan ke arah kebahagiaan.Artikel ini merangkum hakekat kebahagiaan, apa dan bagaimana itu bahagia, ciri-ciri kebahagiaan, dan tata cara atau tangga menuju kebahagiaan. Dan maka bahagia bisa diraih dengan usaha yang dilakukan oleh diri sendiri dan feedback dari orang lain. Dan tentu saja yang paling penting adalah berhubungan dengan sang Khaliq, dengan kata lain Pasrah.
AGAMA DAN TANTANGAN MODERNITAS Munajah, Neneng
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2021): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v4i1.1433

Abstract

Abstract (In English): Modern as a phase of life that is based on a rational pattern of thinking and lifestyle. Modern is rational, scientific, in accordance with the laws that apply in nature. As an understanding that applies science, there are consequences for absolute obligations and obligations for humans. Therefore, modernism is seen as God's commandment, thus Islam is synonymous with modernity. Modernism is an attempt to realize the truth, and that truth must be constantly sought. Truth, can only be achieved through a process, and humans will never get that truth perfectly, without real effort. An earnest search for truth is an attitude demanded by Islamic teachings. Modernism is the commandment of Islamic teachings, so Islam and modernity are identical. Rationalism is a paradigm based on the belief in the power of human reason and reason. In this paradigm, something is declared true, if it can be proven and can be accepted rationally. The phenomenon of scientism in the Western world shows us that science has become a new ideology or religion (pesudo religion). Western society marginalizes religion even if it can be said to abolish all sacred religious beliefs, and only accepts and believes in science. This belief emerged around the 18-19 century, science has become an idol that is worshiped by modern humans. Modernism is recognized to have brought wealth physically - materially. This phenomenon, becomes a tendency to dehumanize, is degraded, and reduces the quality of human life. Therefore, the noble values ​​of humanity, such as compassion, togetherness, solidarity and human brotherhood are not a concern, and what stands out from modern society is individualism. Humans in the modern age have become very vulnerable to disease, because they have actually lost one of the fundamental aspects, namely spiritualism. Modern man is hit by a spiritual void, he forgets the center of the circle of existence, namely, Allah SWT. Religion provides a solution to return to the center of the circle of human existence. Religion answers complex problems faced by humans, such as death, suffering and disaster. Religion answers the challenges of modernity, therefore religion must be a guide for human life who wants to achieve happiness in life both in this world and in the hereafter.
FUNDAMENTALISME ISLAM KONTEMPORER Munajah, Neneng
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i2.2350

Abstract

Islam secara esensial menyeru pada semua umat manusia menuju cita-cita bersama, yaitu kesatuan kemanusiaan, tanpa membedakan ras, warna kulit, etnik, kebudayaan dan agama. Anehnya dalam realitas sosial, kekerasan dilakukan oleh orang- orang yang mengaku beragama. Ambivalen antara perdamaian di satu pihak yang memang diajarkan agama-agama, dan kekerasan di pihak lain, yang juga diusung berbagai kelompok masyarakat atas nama agama. Akhir-akhir ini kebanggaan toleransi di Indonesia telah luluh lantah oleh sejumlah kekerasan, yang dikui atau tidak, sangat kental beraroma agama. Tulisan ini, mencoba mengungkap fenomena yang dilakukan oleh sejumlah kelompok Islam garis keras atau disebut “Fundamentalisme Islam Kontemporer” untuk mengkaji beberapa karakter dasar atau ciri khas dari faham tersebut.
KONSEP PENDIDIKAN PAULO FREIRE DALAM PERSPEKTIF ISLAM Lestari, Ayu; Munajah, Neneng; Uyuni, Badrah
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6 No 2 (2023): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v6i2.3319

Abstract

Pendidikan humanis merupakan proses pendidikan yang dilakukan dengan kesadaran secara terus-menerus untuk memanusiakan manusia. Upaya inilah yang ditawarkan oleh seorang tokoh dari Brazil yaitu Paulo Freire. Pendidikan humanis didasari oleh persamaan kedudukan manusia dimana keduanya berperan penting dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan Paulo Freire dan analisis pemikiran pendidikan Paulo Freire dalam perspektif Islam. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan (library research), yang memerlukan referensi cukup banyak seperti buku, jurnal, artikel, dan literatur-literatur lainnya. Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer (data pokok) dan data sekunder (data penunjang atau pendukung data primer). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Selanjutnya, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Adapun Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi (Content Analisys). Dalam temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep pendidikan Paulo Freire mempunyai persamaan ide dengan perspektif Islam secara khusus yaitu menjadikan pendidikan sebagai tempat untuk merefleksikan diri, mengembangkan potensi peserta didik yang membebaskan dan menjadikan peserta didik lebih kritis dalam melihat dunia. Pendidikan humanis dan pendidikan Islam, memiliki relevansi dalam proses pendidikan, sama-sama merumuskan humanisasi dan pembebasan sebagai orientasi pendidikan, serta menempatkan peserta didik dan pendidik sama-sama sebagai subyek dalam proses pembelajaran. Hanya saja pendidikan dalam perspektif Islam lebih unggul dibandingkan dengan pendidikan humanis Paulo Freire, pendidikan lebih mampu mengintegrasikan pendidikan ilmu agama dan ilmu umum dan itu tidak dimiliki oleh konsep humanis Paulo Freire
MODEL PEMBERDAYAAN USTADZAH DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN BERKURBAN DI MAJELIS TAKLIM Adnan, Mohammad; Maarif, Samsul; Jiwanto, Fahmi Islam; Munajah, Neneng; Majid, Zamakhsyari Abdul
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2024): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v7i1.3870

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model pemberdayaan ustadzah yang efektif dalam meningkatkan kepatuhan berkurban di kalangan jamaah majelis taklim. Kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang melambangkan ketaatan dan kepedulian sosial, namun masih banyak jamaah yang belum memahami makna mendalam dari kurban, mengalami kendala ekonomi, serta kurangnya motivasi dan kesadaran untuk melaksanakan ibadah ini. Peran majelis taklim sebagai lembaga pendidikan agama informal sangat strategis dalam membentuk sikap keagamaan jamaah, dan ustadzah sebagai pendakwah perempuan memiliki potensi besar untuk memotivasi dan mengedukasi jamaah. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggali faktor-faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi ustadzah dalam mendidik jamaah tentang pentingnya berkurban. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen dari beberapa majelis taklim yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ustadzah yang mencakup peningkatan kapasitas dalam ilmu agama, keterampilan dakwah, dan kepemimpinan dapat secara signifikan meningkatkan kepatuhan berkurban di kalangan jamaah. Penelitian ini menyarankan beberapa strategi pemberdayaan, termasuk pelatihan berkelanjutan, penyediaan sumber daya pendidikan, dan dukungan komunitas, yang dapat diimplementasikan oleh pengelola majelis taklim dan pihak terkait. Dengan pemberdayaan yang tepat, ustadzah dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam menggerakkan jamaah untuk melaksanakan ibadah kurban, sehingga meningkatkan keberhasilan program-program keagamaan di masyarakat.