Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELATIHAN PENGURUSAN JENAZAH SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH SAW BAGI MASYARAKAT DI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA Novriadi, Dedy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 3 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i3.463

Abstract

Penyelenggaraan jenazah sangatlah penting karena jika ada seorang muslim yang meninggal disuatu tempat dan tidak ada yang bisa merawatnya dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw, maka seluruh masyarakat yang tinggal di tempat tersebut akan mendapatkan dosa karena hukum penyelenggaraan jenazah merupakan Fardu Kifayah (kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam, tetapi apabila sebagian dari mereka ada yang melaksanakannya, maka terlepaslah kewajiban itu dari yang lainnya). Oleh karena itu harus ada orang muslim yang mampu melakukan pengurusan terhadap jenazah dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah saw.Dalam kenyataan masih banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam yang belum mengetahui bagaimana tata cara pengurusan jenazah. Masih banyak praktek pengurusan jenazah yang berbau bid’ah (larangan yang tidak pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW), tidak terkecuali bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Dewasa ini sedikit orang yang mampu menyelenggarakan pengurusan jenazah sesuai tuntunan Rasulullah SAW.Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan serta demontrasi. Sosialiasasi dan pelatihan serta demontrasi yaitu memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada kepada masyarakat di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.Berdasarkan dari hasil pelatihan pengurusan jenazah sesuai tuntunan Rasulullah saw bagi masyarakat di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, sebagian besar masyarakat sudah mengetahui tata cara  memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Kata Kunci: Pengurusan Jenazah, Tuntunan Rasulullah SAW
PELATIHAN SHOLAT JAMAK DAN QASHAR BAGI ANGGOTA MAJELIS TAKLIM RUMPUAN AN NISA’ KOTA BENGKULU SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH SAW Novriadi, Dedy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v3i2.869

Abstract

Menjamak dan mengqashar sholat fardhu (Sholat Zuhur, Sholat Ashar, Sholat Magrib dan Sholat Isya) termasuk rukhshah (keringan atau kemurahan) yang diberikan Allah SWT kepada hambanya karena adanya kondisi yang menyulitkan apabila sholat dilakukan dalam keadaan biasa. Menjamak sholat adalah menghimpun (mengumpulkan) dua sholat yang dikerjakan dalam satu waktu sedangkan Mengqashar sholat adalah memendekkan jumlah raka’at shalat dari empat raka’at menjadi dua raka’at.
PENDAMPINGAN PRAKTIK CERAMAH BAGI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Novriadi, Dedy; Misbah, Siti; Syubli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia Vol. 7 No. 3 (2024): Desember: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pendampingan Praktik Ceramah bagi Guru dan Tenaga Kependidikan di SMK Swasta Agro Maritim Kota Bengkulu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan penyampaian materi secara efektif dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan ini melibatkan pelatihan teori, simulasi praktik, dan evaluasi keterampilan berceramah yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi ceramah dan meningkatkan efektivitas komunikasi di sekolah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 85% peserta mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun dan menyampaikan materi ceramah secara terstruktur, dengan kepercayaan diri yang lebih baik dalam berbicara di depan audiens. Teknik ceramah interaktif yang diterapkan berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pelatihan. Namun, kendala seperti keterbatasan waktu pelatihan dan kesulitan menyusun materi yang menarik masih perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut. Kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan komunikatif. Rekomendasi untuk pelatihan lanjutan, penyusunan modul ceramah kreatif, dan evaluasi berkelanjutan diharapkan dapat mendukung keberlanjutan dan pengembangan keterampilan komunikasi di SMK Swasta Agro Maritim Kota Bengkulu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERAMPILAN GURU PAI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI SMAN 6 SELUMA Syafitri, Sherli Dian; Novriadi, Dedy
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 13 No 1 (2025): Vol 13 No 1 Januari 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i1.6625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghalangi efektivitas integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor penyebab hambatan yaitu faktor internal dan faktor eksternal seperti kurangnya pelatihan dan pemahaman teknologi oleh guru, keterbatasan fasilitas pendukung, serta koneksi jaringan internet yang tidak stabil. Selain itu, faktor dukungan manajemen sekolah juga turut mempengaruhi keterampilan guru dalam menerapkan teknologi. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam menghadapi era digital.
Cultural Interaction of Bengkulu City Communities with Muhammadiyah Education in History Context Novriadi, Dedy; Misbah, Siti; Syubli, Syubli; Susilawati, Nilda
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol. 8 No. 2 (2024): July-December 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/it.v8i2.8569

Abstract

Abstract This research aims to analyze the interaction between the culture of the people of Bengkulu City and Muhammadiyah education from a historical perspective, especially related to the controversy over the acceptance of religious purification teachings and the contribution of Muhammadiyah education to traditions that have long existed in society. This research was carried out using a historical approach through information from the figures involved and knowing the history of the development of Muhammadiyah education in Bengkulu City and several other primary and secondary sources. The study results found that Muhammadiyah education in Bengkulu City began with a debate between Muhammadiyah figures and kaum tuo (the old generation). Muhammadiyah's teachings focus on the purification of Islamic teachings in the culture of the Bengkulu City community, which contained many mystical and polytheistic (shirk) elements. Finally, the approach of Muhammadiyah figures led to cultural interaction with Islamic teachings as long as they did not conflict with Islamic teachings in religious activities, death, marriage, art, music, and curriculum in Muhammadiyah educational institutions through local cultural content. This research has implications for developing a curriculum based on local cultural values ​​so that it can improve character and identity among students.   Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi antara budaya masyarakat Kota Bengkulu dengan pendidikan Muhammadiyah dalam perspektif sejarah, khususnya terkait dengan kontroversi penerimaan ajaran pemurnian agama dan kontibusi pendidikan Muhammadiyah terhadap tradisi yang telah lama ada di masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sejarah melalui informasi dari tokoh-tokoh yang terlibat dan mengetahui sejarah perkembangan pendidikan Muhammadiyah di Kota Bengkulu dan beberapa sumber primer dan sekunder lainnya. Hasil penelitian menemukan bahwa awal masuknya pendidikan muhammadiyah di Kota Bengkulu menjadi perdebatan antara tokoh muhammmadiyah dan kaum tuo (generasi tua) karena ajaran Muhammadiyah menginginkan adanya pemurnian ajaran Islam pada budaya masyarakat Kota Bengkulu yang banyak mengandung unsur mistik dan kesyirikan, dengan pendekatan tokoh Muhammadiyah akhirnya terjadi interaksi budaya dengan ajaran Islam sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dalam aktivitas keagamaan, kematian, perkawinan seni, musik dan kurikulum di lembaga pendidikan muhammadiyah melalui muatan budaya lokal. Penelitian ini berimplikasi pada pengembangan kurikulum yang berbasis nilai budaya lokal agar mampu meningkatkan karakter dan identitas di kalangan siswa.
Mapping the Digital Transformation of Islamic Education: A five-Year Bibliometric Analysis of Online Pedagogical Shifts in Urban and Rural Madrasahs (2020-2024) Seprianti, Derma; Misbah , Siti; Nurfadilla, Annisa; Novriadi, Dedy; Pakpahan, Fransiskus Novrianto
Business and Investment Review Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/birev.224

Abstract

The pervasive influence of digital technology in the 21st century has fundamentally reshaped the global educational landscape, compelling Islamic educational institutions to navigate a critical juncture between tradition and modernity. This study employs a comprehensive five-year (2020-2024) bibliometric analysis to map the intellectual structure and research trends of the digital transformation in Islamic education, with a specific focus on online pedagogical shifts in urban and rural madrasahs across Indonesia, the United Arab Emirates, Pakistan, and Palestine. Data from 247 Scopus-indexed documents were analyzed using co-citation and bibliographic coupling techniques in VOSviewer. The findings reveal seven major thematic clusters, highlighting a significant urban-rural dichotomy in digital readiness, the convergence of pedagogical frameworks and technology, and the critical roles of leadership, self-efficacy, and educational resilience. The analysis further identifies a predominant focus on technological efficacy while underscoring gaps in context-specific pedagogical models for Islamic values and strategies to bridge the digital divide. This study concludes by proposing a strategic future research agenda focused on equitable access, value-based digital pedagogy, teacher professional development, and sustainable leadership models. The findings offer valuable insights for policymakers, educators, and researchers in strategizing an inclusive and effective digital future for Islamic education globally.
The Form of Muamalah Value Integration in the Independent Curriculum at Muhammadiyah 05 Muara Aman Junior High School Nuryana, Nana; Febriana, Lety; Firmasari, Desi; Novriadi, Dedy
-
Publisher : AR-RASYID : Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/arrasyid.v5i2.27214

Abstract

This study aims to describe the forms of integration of muamalah values in the implementation of the Merdeka Curriculum at SMP Muhammadiyah 05 Muara Aman. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. Data were collected through observation, in-depth interviews with school principals, Islamic Religious Education teachers, and students, as well as documentation of curriculum documents and learning plans. The data analysis technique used the Miles, Huberman, and Saldana model which includes data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed that the integration of muamalah values in the Merdeka Curriculum is carried out through four main dimensions: (1) integration in the curriculum through the formulation of core competencies and learning objectives that contain values of justice, honesty, responsibility, and cooperation; (2) integration in the learning process through contextual methods that link material with muamalah principles in real life; (3) integration in extracurricular activities such as school bazaars, student organizations, and social programs; and (4) integration in school culture through exemplary behavior of teachers, honest canteens, worship habituation, and a culture of mutual cooperation. This study confirms that the Merdeka Curriculum provides strategic opportunities for Islamic schools to integrate muamalah values more flexibly and contextually, thereby forming students who are not only academically intelligent but also have strong Islamic character.