UMKM Jahe Merah adalah sebuah usaha minuman yang cukup populer di Indonesia dan memiliki banyak manfaat kesehatan di dalamnya. Alur dari pembuatan susu jahe merah terdiri dari perencanaan pengadaan bahan baku, pengadaan bahan baku, proses produksi, pengiriman produk, dan pengembalian produk ke konsumen. Dari alur tersebut terdapat beberapa risiko antara lain terlambatnya pengiriman bahan baku, terlambatnya produksi, dan risiko yang terjadi pada pengekstraksian jahe merah yang menggunakan tangan sehingga dapat saja mengakibatkan tangan pekerja terkena mesin. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen risiko rantai pasok. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, dan mitigasi risiko. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi risk event dan risk agent, melakukan prioritas aksi mitigasi, dan menentukan strategi aksi mitigasi yang akan dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode House of Risk (HOR) dan pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) sebagai acuan rantai pasok. Adapun kegiatan aktivitas rantai pasok tersebut terdiri dari perencanaan, pengadaan, produksi, pengiriman, dan retur. Hasil identifikasi diperoleh 15 risk event dan 15 risk agent, dan aksi mitigasi yang diprioritaskan yaitu memesan bahan baku dalam rentang waktu jauh hari sebelum proses produksi dimulai, melakukan pengecekan terkait penjadwalan/perencanaan bahan baku secara rutin, menyediakan stock bahan baku yang dibutuhkan selama beberapa kali produksi, menggunakan pelindung tangan ketika melakukan proses pemarutan dan menggunakan alat bantu untuk proses pemarutan serta menggunakan mesin pemarut yang lebih aman sedangkan strategi aksi mitigasi yang dilakukan yaitu memesan bahan baku dalam rentang waktu jauh hari sebelum proses produksi dimulai dan melakukan pengecekan terkait penjadwalan/perencanaan bahan baku secara rutin.