This study aims to apply Banjar Culture-based ethnomathematics in mathematics learning to enhance the understanding of 2nd-grade elementary school students on the topic of plane geometry. The research method used is Classroom Action Research (CAR) with a cyclical model, which includes planning, implementation, observation, and reflection. The research subjects are 2nd-grade students of UPTD SD Negeri 8 Asam-Asam, located at Jl. Diponegoro RT 008 RW 004, Desa Asam Jaya, Kec. Jorong, Kab. Tanah Laut, Prov. Kalimantan Selatan. The instruments used include students' learning outcomes, student reflection sheets, and interviews to assess their understanding of plane geometry. The results of the study indicate that the average student score in Cycle I reached 80.75, with a mastery level of 75%. In Cycle II, the average score increased to 91.25, with a mastery level of 90%. Based on these findings, it is evident that the application of Banjar Culture-based ethnomathematics significantly improves students' understanding, as demonstrated by the increase in students' learning mastery scores across each cycle.ABSTRAKPendekatan etnomatematika digunakan untuk menghubungkan konsep matematika dengan budaya lokal, khususnya Budaya Banjar, sehingga siswa dapat memahami materi secara lebih kontekstual dan bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan etnomatematika berbasis Budaya Banjar dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 2 SD pada materi bangun datar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan model siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 2 UPTD SD Negeri 8 Asam-Asam yang beralamat di Jl. Diponegoro RT 008 RW 004 Desa Asam Jaya Kec. Jorong Kab. Tanah Laut Prov. Kalimantan Selatan. Instrumen yang digunakan meliputi hasil belajar siswa, lembar refleksi belajar siswa, dan wawancara untuk mengukur Tingkat pemahaman siswa terhadap materi bangun datar. "Penelitian ini menunjukkan rata-rata hasil belajar meningkat dari 80,75 (75% ketuntasan) di siklus I menjadi 91,25 (90% ketuntasan) di siklus II. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan etnomatematika berbasis budaya Banjar dapat meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan, terlihat dari peningkatan skor ketuntasan belajar siswa disetiap siklus.