Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Formulasi Sediaan Lip cream dari Ekstrak Bunga Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L.) Sebagai Zat Warna Alami Soyata, Amelia; Hodijah, Siti; Suhendri, Martin
Majalah Farmasetika Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i3.51674

Abstract

Lip Cream ialah pewarna bibir yang dibuat dengan bentuk semi padat dengan warna menarik. Bahan alam dapat digunakan sebagai pewarna alami pada sediaan lipcream, salah satunya bunga kembang sepatu. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L) menjadi sediaan lip cream. Jenis penelitian digunakan ialah penelitian kuantitatif dimana dilaksanakan dengan eksperimental menggunakan ekstrak, formulasi sediaan, dan pemeriksaan fisik sediaan. Dari hasil penelitian dimana sudah dilaksanakan pembuatan Formulasi Lip Cream dari Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis L.) bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami dengan konsentrasi 10% berwarna ungu muda, konsentrasi 15% berwarna ungu tua dan lip cream dengan konsentrasi 20% menghasilkan warna merah maron keunguan. Dapat disimpulkan bahwa Ekstrak Bunga Kembang Sepatu menghasilkan warna merah maron keunguan. Selanjutnya, pengujian organoleptik sediaan Lip Cream bermaksud menggambarkan warna, aroma serta tekstur melalui panca indera. Dari tabel, hasil pemeriksaan organoleptik 4 sediaan. Lip Cream dengan Ekstrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) memperlihatkan sediaan Lip Cream mempunyai aroma Vanilla. Dimana warna dihasilkan dari F0 ialah putih, F1 ialah ungu muda dengan tekstur yang halus, F2 ialah ungu tua serta warna untuk F3 ialah merah maron keunguan bertekstur halus. Dimana hasil diperoleh sama dengan ekstrak Hibiscus rosa sinensis L pada F3, yaitu merah maron keunguan. Pada tes uji iritasi sediaan lip cream menggunakan kelinci albino mengakibatkan iritasi eritema yang hampir tidak terlihat. Dan untuk uji hedonik sediaan lip cream yang paling disukai penelis adalah formulasi (F3) dengan persentase 76,67%. 
IDENTIFIKASI MASALAH TERAPI OBAT PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALANSI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM AT-TAQWA GUMAWANG BELITANG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2021 Yunita, Yunita; Soyata, Amelia
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v2i2.1003

Abstract

Salmonella typhi merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi demam tifoid yang menyerang saluran pencernaan. penyakit endimik indonesia, angka kejadian kasus demam tifoid berjumlah 358 sampai dengan 810 kasus per 100.000 penduduk dengan persentase 64%. untuk mengetahui penanganan pasien demam tifoid yang terindikasi tidak memperhatikan kode PCNE V9.00 yakni:adanya gejala yang tidak terobati, mengetahui apakah ada insiden yang mungkin merugikan dalam penerapan terapi obat, pengobatan yang tidak diperlukan dalam menangani pasien demam tifoid di RSI At-Taqwa Gumawang Belitang. penelitian ini memakai metode deskriptif,dan pengumpulan data dilakukan dengan system retrospektif dari rekam medis pasien demam tifoid yang di rawat inap pada Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang Belitang periode Januari-Desember 2021. dari data rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi yakni 80 pasien (80%), ditemukan 14 kasus (17,5%) yang mengalami masalah terapi obat, kasus ini dominan terjadi pada pasien laki-laki yaitu 43 pasien (53,75%) dari pada pasien perempuan yaitu37 pasien (46,25%). mayoritas pasien ini berusia kurang dari 1 tahun s.d 50 tahun dengan total 68 pasien (78,75%), frekuensi penggunaan antibiotik yang tertinggi yaitu antibiotic tunggal sebanyak 73 pasien (91,25%) sedangkan antibiotik kombinasi sebanyak 7 pasien (8,75%), rata-rata lama rawatan yaitu < 3 hari sebanyak 43 pasien (53,75%), sedangkan > 3 hari sebanyak 37 pasien (46,25%), masalah terapi obat menurut kode PCNE V9.00 yakni P2.1 dengan 7 kasus (8,75%),P1.3 sebanyak 4 kasus (5,00%), P3.2 sebanyak 3 kasus (3.75%).
Kajian Literatur Interaksi Farmakokinetik Obat Golongan Statin dengan Golongan Antiretroviral Permatasari, Jelly; Soyata, Amelia; Fadhilah, Dila
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2304

Abstract

Interaksi obat adalah situasi dimana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat, yaitu meningkatkan atau menurunkan efeknya, atau menghasilkan efek baru yang tidak diinginkan atau direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi farmakokinetik obat golongan statin dengan golongan antiretroviral.. Penelitian ini merupakan merupakan studi literature. Hasil dari penelitian ini dengan 4 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa obat golongan statin yang berinteraksi dengan obat antiretroviral, efek dari interaksi yang terjadi yaitu dapat terjadi peningkatan ataupun penurunan nilai AUC maupun Cmax. Adanya peningkatan kadar ini dapat menyebabkan toksisitas dan ketika terjadinya penurunan dapat mengakibatkan tidak tercapainya efek terapi, sehingga jika ingin diberikan bersamaan perlu dilakukan penyesuain dosis.Kata Kunci: Interaksi farmakokinetik, Golongan statin, Golongan antiretroviral.A drug interaction is a situation in which a substance affects the activity of a drug, i.e. increases or decreases its effect, or produces a new, unwanted or planned effect. This study aims to determine how the pharmacokinetic interactions of statin drugs with antiretroviral groups. This study is a literature study. The results of this study with 4 articles that meet the inclusion criteria. Based on the results of this study, it can be concluded that for statin drugs that interact with antiretroviral drugs, the effect of the interactions that occur is that there can be an increase or decrease in AUC and Cmax values. An increase in this level can cause toxicity and when a decrease occurs, it can result in not achieving the therapeutic effect, so if you want to give it simultaneously it is necessary to adjust the dose.Keywords: Pharmacokinetic interactions, statin group, antiretroviral group. 
Evaluation of formula and antibacterial activity of spray preparation from combination of aloe vera (Aloe vera L.) and lime concentrate (Citrus aurantiifolia) as hand sanitizer Agustin, Eriska; Arsa, Arvianida Nafilah; Soyata, Amelia
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjp.v6i1.513

Abstract

Aloe vera plant (Aloe vera l.) has antioxidant activity and can be used as a moisturizer, especially on the inside of the leaves. Lime plant (Citrus aurantiifolia) has antibacterial activity, one of the compounds it contains is limonene. This study aims to evaluate the formula and antibacterial activity of a spray preparation combining aloe vera and lime concentrate as a Hand Sanitizer. The Hand Sanitizer spray formulation consists of four formulas with variations in the concentration of aloe vera and lime concentrate, namely F0 (0), F1 (30:20), F2 (25:25), and F3 (20:30). The evaluation carried out for 28 days includes organoleptic tests, homogeneity, pH, viscosity, drying time, and antibacterial activity. The organoleptic and homogeneity test results showed that F1, F2, and F3 were in homogeneous liquid form, cloudy orange in color, and had a distinctive lime aroma. The pH test obtained a range of 3.75-5.79. The viscosity test obtained a viscosity range of 1.06-1.29 cps. The drying time test obtained a time range of 33-46 seconds. The results of the antibacterial activity test showed that the highest inhibitory value was in formula F3 with values (14.5±0.2nm), followed by Formula F2 (11.5±0.45nm) and F1 (8.2±0.25nm). Based on statistical testing, it was concluded that there was an effect of each formula on antibacterial activity.
Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Swamedikasi Pasien Penyakit Gastritis di Apotek Kota Palembang Niza, Hairun; Rahayu, Kintan Putri; Soyata, Amelia; Afriliza, Dini; Rachman, Abu
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v16i2.41936

Abstract

Masyarakat banyak melakukan swamedikasi dalam menangani keluhan atau gejala penyakit ringan. Dalam melakukan swamedikasi, penggunaan obatnya harus memenuhi kriteria rasional. Kurangnya pengetahuan tentang swamedikasi mengakibatkan terjadinya medication error. Gastritis merupakan salah satu dari penyakit yang dapat diobati secara swamedikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden dan rasionalitas dalam penggunaan obat. Metode yang digunakan pada penelitian observasional deskriptif dengan metode survei cross sectional. Data diambil melalui pengisian kuesioner oleh responden yang melakukan swamedikasi Gastritis di 3 apotek Kota Palembang, yang masuk dalam kriteria inklusi. Jenis kuesioner yang digunakan adalah Guttman. Data diolah menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menyatakan tingkat pengetahuan pasien pada swamedikasi Gastritis berkategori Baik sebanyak 52,3% dan yang berkategori kurang baik sebanyak 47,7%. Mayoritas pasien sebanyak 59% melakukan swamedikasi secara tidak rasional dan 41% secara rasional. Hasil pengujian chi-square antara tingkat pengetahuan dan rasionalitas mendapat p value (,000) yang artinya terdapat hubungan. Tingkat pengetahuan terhadap sosiodemografi memiliki hubungan pada kategori jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan p value <0,05. Namun tidak memiliki hubungan terhadap kategori usia karena p value >0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan tingkat pengetahuan pasien tergolong baik 52,3% dan rasionalitas penggunaan obat tergolong tidak tepat 59%.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Peel Off Ekstrak Daun Salam (Syzigium polyanthum) Soyata, Amelia; Prasetyo, Dani; Tarisa, Nyayu
JURNAL LENTERA ILMIAH KESEHATAN Vol. 3 No. 1 (2025): (Juni 2025)
Publisher : CV. Q2 Lantera Ilmiah Institut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jlik.v3i1.119

Abstract

Daun Salam (Syzygium polyanthum (wight) Walp).Merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa antioksidan yaitu flavonoid yang dapat mencegah atau mengurangi radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi sediaan masker peel off ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum. Masker peel-offdiformulasi dalam 4 formula dengan perbedaan konsentrasi ekstrak daun salam yaitu dengan F0 0%, F1 2%, F2 2,5%,F3 4%. Evaluasi yang dilakukan adalah uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, Stabilitas, dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukkan sediaan masker peel-off F0,F1,F2, dan F3. Ketiga formula sediaan memiliki fisik yang baik ditandai dengan tidak adanya pengendapan, kekeruhan dan nilai pH yang baik untuk kriteria sediaan. Untuk selanjutnya dilakukan uji iritasi dan didapatkan hasil uji yang tidak mengiritasi dan stabil pada penyimpanan selama 14 hari. Formula 3 dengan konsentrasi 4% ekstrak adalah formula terbaik
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH DUKU (Lansium domesticum Correa) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE PENGERINGAN SIMPLISIA Tiara, Cendy Amelia Metha; Soyata, Amelia; Marpaung, Mauritz Pandapotan
Jurnal Farmasi Higea Vol 17, No 2 (2025)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v17i2.595

Abstract

Kulijt buah duku (Lansijum dojmejstijcum Cojrreja) mejrupakan salah satu bagijan tanaman duku yang dapat dijmanfaatkan sejbagaij antijbaktejrij, analgejtijk dan antijojksijdan. Salah satu faktojr yang dapat mejmpejngaruhij aktijvijtas bijojlojgijs adalah faktojr pejngejrijngan. Tujuan pejnejlijtijan ijnij untuk mejngejtahuij aktijvijtas antijojksijdan pada ejkstrak kulijt buah duku bejrdasarkan pejrbejdaan mejtojdej pejngejrijngan. Pejngejrijngan Sijmplijsija dijlakukan dejngan tijga mejtojdej pejngejrijngan yaijtu sijnar mataharij langsung, suhu kamar, dan ojvejn pada suhu 40ojC. Sijmplijsija dijmasejrasij dejngan mejnggunakan pejlarut mejtanojl kejmudijan dijtejntukan sejnyawa fijtojkijmija dan nijlaij IjC50 mejlaluij Spejktrojfojtojmejtrij DPPH dejngan Kuejrsejtijn yang dijgunakan sejbagaij larutan baku. Pada ejkstraksij kulijt buah duku mejnggunakan mejtojdej masejrasij pejlarut mejtanojl, dijpejrojlejh bojbojt ejkstrak kejntal 26,01 g (pejngejrijngan sijnar mataharij), 17,2 g (pejngejrijngan suhu kamar), dan 15,3 g (pejngejrijngan ojvejn). Pada ejkstrak kulijt buah duku dejngan mejtojdej pejngejrijngan sijnar mataharij, suhu kamar dan ojvejn mejmijlijkij kandungan flavojnojijd, sapojnojnijn dan tanijn dijdalamnya. Dapat dijsijmpulkan bahwa sejcara kualijtatijf pada ejkstrak kulijt buah duku dejngan mejtojdej pejngejrijngan mejlaluij ojvejn, sijnar mataharij dan suhu kamar mejmijlijkij aktijvijtas antijojksijdan sejrta dijdapatkan nijlaij IjC50 untuk kuejrsejtijn sejbejsar 3,87 ppm (sangat kuat), untuk pejngejrijngan sijnar mataharij sejbejsar 767,54 ppm (sangat lejmah), pejngejrijngan suhu kamar sejbejsar 688,35 ppm (sangat lejmah) dan pejngejrijngan ojvejn sejbejsar 836,50 ppm (sangat lejmah). Bejrdasarkan data analijsijs yang dijpejrojlejh, aktijvijtas antijojksijdan darij ejkstrak kulijt buah duku bejrdasarkan pejrbejdaan mejtojdej pejngejrijngan dejngan mejnggunakan mejtojdej DPPH tijdak mejmijlijkij pejrbejdaan yang sijgnijfijkan.