Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN BALITA DENGAN DIAGNOSIS ISPA DI DUA PUSKESMAS KABUPATEN KUDUS Etikasari, Ria; Dahbul, Nura Ali; Samukti, Indah Eka
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 9, No 2 (2024): IJF (INDONESIA JURNAL FARMASI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v9i2.2880

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan akut (ISPA) yaitu infeksi yang menyerang satu atau lebih bagian saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Tingginya prevalensi ISPA menyebakan tingginya konsumsi antibiotik. Dalam peresepan antibiotik banyak faktor yang mengakibatkan tidak tepatnya pemakaian antibiotik seperti dosis terlalu tinggi akan menyebabkan toksisitas dan dosis terlalu rendah dapat mengakibatkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien balita dengan diagnosa ISPA di puskesmas Purwosari dan Puskesmas Mejobo. Penelitian ini adalah penelitian desktriptif dengan menggunakan metode observasional yaitu data yang dikumpulkan dari rekam medis dengan diagnosis ISPA pada bulan Juli-September 2023. Sampel yang digunakan sebanyak 77 yang dipilih menggunakan metode total sampling. Dari 77 data diperoleh sebanyak 42 pasien (54.5%) perempuan, balita usia 36-37 bulan sebanyak 23 pasien (30%), Evaluasi penggunaan antibiotik dengan parameter tepat pasien sebanyak 77 pasien (100%), tepat obat sebanyak 77 pasien (100%), tepat dosis sebanyak 67 pasien (87,1%), dan tepat indikasi sebanyak 77 pasien (100%). Presentase rasionalitas penggunaan obat antibiotik pada pasien balita dengan diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di puskesmas Purwosari dan Puskesmas Mejobo adalah sebanyak 67 pasien (87,1%) dinyatakan rasional dan sebanyak 10 pasien (13,9%) dinyatakan tidak rasional.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA Sabrina Zahrani; Etikasari, Ria; Yuliahusna, Ulviani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kepatuhan dalam penggunaan antibiotik pada kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah, Kabupaten Pati. Penggunaan antibiotik yang tepat sangat penting untuk mencegah resistensi, dan memahami kepatuhan pasien menjadi kunci dalam mendukung efektivitas pengobatan, khususnya pada penyakit yang umum seperti ISPA. Metode Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2025. Sebanyak 100 pasien rawat jalan dipilih melalui teknik purposive sampling. Kriteria inklusi mencakup: usia ≥18 tahun, mampu berkomunikasi, telah didiagnosis ISPA, dan bersedia menjadi responden. Hasil Mayoritas responden berusia 41–65 tahun (58%), berjenis kelamin perempuan (55%), memiliki pendidikan terakhir SMA (43%), dan bekerja sebagai pegawai swasta (46%). Tingkat pengetahuan responden dikategorikan baik (48%), cukup (30%), dan kurang (22%). Jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah sefiksim, digunakan oleh 33% responden. Dalam hal kepatuhan, 63% responden patuh terhadap aturan penggunaan antibiotik, sedangkan 37% tidak patuh. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan antibiotik (p = 0,000; χ² = 18,893). Simpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan pasien dengan kepatuhan dalam penggunaan antibiotik. Semakin tinggi tingkat pengetahuan pasien, maka semakin besar tingkat kepatuhan terhadap penggunaan antibiotik sesuai anjuran. Hal ini menekankan pentingnya edukasi pasien untuk meningkatkan hasil pengobatan.
ANALISIS KUALITAS HIDUP DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK Rengganis, Mutiara; Etikasari, Ria; Rosnarita, Intan Adevia
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48341

Abstract

Penyakit gangguan jiwa menjadi masalah kesehatan karena dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Beberapa jenis gangguan jiwa adalah depresi, bipolar dan schizofrenia. Faktor yang dapat menyebabkan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa diantaranya adalah dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, kualitas hidup dan pengalaman hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kualitas hidup dengan tingkat kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif untuk pencarian data klinis di rekam medis dan cross sectional untuk mendapatkan data kualitas hidup menggunakan kuesioner EQ-5D-5L. Penelitian ini dilakukan di Poli Jiwa RSUD Sunan Kalijaga Demak pada bulan Maret-April 2025. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu pasien terdiagnosis gangguan jiwa, berusia >15 tahun, dan pasien atau keluarga pasien yang bersedia menjadi responden serta bersedia mengisi kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Diperoleh subyek penelitian sejumlah 100 pasien dengan diagnosis skizofrenia (91%), depresi (8%) dan bipolar (1%). Kualitas hidup pasien menunjukkan hasil yang tinggi pada dimensi kemampuan berjalan, perawatan diri, dan kegiatan yang biasa dilakukan serta hasil yang rendah pada dimensi rasa nyeri dan rasa cemas. Mayoritas pasien (55%) memiliki kualitas hidup yang rendah dengan tingkat kekambuhan yang tinggi (54%). Status pernikahan menjadi faktor yang berpengaruh pada kualitas hidup pasien. Hubungan kualitas hidup dan tingkat kekambuhan diperoleh nilai p value = 0,000. Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dan tingkat kekambuhan pasien gangguan jiwa.
HUBUNGAN FAKTOR PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGOBATAN SWAMEDIKASI DISMENORE Bita Yulia Maharani; Etikasari, Ria; Arif, Fahrudin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48694

Abstract

Dismenore merupakan salah satu masalah yang umum dialami oleh gadis remaja, gejala yang sering terjadi pada saat dismenore kram di perut bagian bawah yang disertai gejala seperti mual, muntah, pusing, dan sakit kepala. Faktor pendidikan berperan penting dalam menentukan tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi dismenore tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pendidikan terhadap pengetahuan dan perilaku swamedikasi pada wanita yang mengalami dismenore.. Metode penelitian bersifat observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Mei 2025. Jumlah subjek penelitian sebanyak 325 responden yang didapat melalui teknik purposive sampling. Kriteria inklusi mencankup : berusia 16 – 27 tahun, menempuh pendidikan SMP, SMA dan tamat SMA, mempunyai pengalaman dismenore, pernah melakukan swamedikasi, dan bersedia menjadi responden telah mengisi kuesioner dan menandatangani lembar informed consent hingga selesai. Hasil responden memiliki pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 70,8 %. Responden yang memiliki perilaku swamedikasi pengobatan dismenore juga dalam kategori cukup 73,5 %. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan terhadap pengetahuan serta perilaku (p = 0,000) dan hasil uji ANOVA dua jalan juga menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pendidikan terhadap pengetahuan dan perilaku swamedikasi dismenore (p = 0,000). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan terhadap pengetahuan serta perilaku swamedikasi dismenore.
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA Hellena Amelia Putri; Etikasari, Ria; Kurniawan, Galih
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49556

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi yang sering tidak disadari ditandai dengan tekanan darah tinggi yang tidak normal di dalam arteri yang dapat meningkatkan risiko stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Hipertensi dianggap sebagai penyakit tidak menular sehingga mendapat julukan "Silent killer" karena kecenderungannya berkembang tanpa gejala, membuat banyak penderitanya tidak menyadari kondisinya. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka kejadian hipertensi pada orang dewasa berusia ≥18 tahun mengalami penurunan dari 34,1% pada tahun 2018 menjadi 30,8% pada tahun 2023. Kepatuhan pengobatan pasien hipertensi merupakan hal penting karena hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu dikontrol atau dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat berujung pada kematian. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien diantaranya jenis kelamin pasien, umur, tingkat pendidikan , pekerjaan , lama terapi dari awal pasien didiagnosa hipertensi hingga saat dilakukan penelitian, jenis obat hipertensi, dukungan keluarga, akomodasi, dan motivasi untuk sembuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat di wilayah kecamatan Banjarejo, kabupaten Blora. Uji analisis data yang digunakan untuk penelitian ininadalah uji Chi-Square.