Sri Dewi Astuty Ilyas
Department Of Physics, Hasanuddin University, Makassar 90245

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS CITRA FANTOM PADA PEMERIKSAAN MAMOGRAFI BERDASARKAN PROYEKSI MEDIOLATERAL OBLIQUE DAN CRANIO CAUDAL Salama, Rahmatullah; Astuty, Sri Dewi; Dewang, Syamsir; S., Hikmawati; Jumriah, Jumriah
BERKALA FISIKA Vol 27, No 1 (2024): Berkala Fisika
Publisher : BERKALA FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mamografi adalah alat yang penting untuk deteksi dini dan diagnosis kanker payudara. Studi ini bertujuan untuk menganalisis profil jaringan dan densitas film dalam pemeriksaan mamografi dengan menggunakan proyeksi mediolateral oblique (MLO) dan craniocaudal (CC). Perbedaan sudut pandang antara keduanya memungkinkan pencitraan yang lebih komprehensif dari jaringan payudara yang sangat penting untuk identifikasi anomali. Komparasi yang dilakukan adalah banyaknya radiasi yang diterima oleh film radiografi berdasarkan kedua proyeksi tersebut serta visual ukuran dan posisi jaringan anomali. Variasi parameter yang menjadi input adalah tegangan tabung 25, 27, 29 dan 31 kV serta tebal fantom 20, 40 dan 60 mm. Parameter kualitatif juga diuraikan berdasarkan ukuran dan kejelasan jaringan anomali atau serat dalam payudara. Hasil menunjukkan nilai densitas citra pada proyeksi CC lebih besar dibandingkan proyeksi MLO. Citra fantom proyeksi CC memperlihatkan permukaan utuh jaringan lesi lebih lebar, sedangkan proyeksi MLO lebih menggambarkan posisi lesi terhadap pusat payudara dan tebal lesi. Proyeksi MLO cenderung memberikan gambaran yang lebih jelas dari area pectoralis mayor, sementara proyeksi CC memberikan visualisasi yang lebih baik dari jaringan sentral payudara. Perbedaan ini memiliki implikasi penting untuk interpretasi klinis dan dapat mempengaruhi keputusan diagnostik.
EVALUASI INDEKS GAMMA PADA TEKNIK PENYINARAN INTENSITY MODULATED RADIATION THERAPY (IMRT) UNTUK KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN ELECTRONIC PORTAL IMAGING DEVICE (EPID) Ariguntar, Astrid; Dewang, Syamsir; Astuty, Sri Dewi; Saleha, Saleha
BERKALA FISIKA Vol 28, No 1 (2025): Berkala Fisika
Publisher : BERKALA FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi indeks gamma pada Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) untuk kanker payudara menggunakan Electronic Portal Imaging Device (EPID). Hasil penelitian didapatkan pada verifikasi indeks gamma pada lima pasien kanker payudara didapatkan pada pasien 1 dengan nilai GPR 86%±0,24, pasien 2 dengan nilai GPR 74%±0,17, dan pasien 4 dengan nilai GPR 87%±0,21. Adapun pasien 3 dan 5 memiliki nilai GPR ≥95% yang mendapatkan masing-masing 100% dan 99% dengan nilai Standar Deviasi ≤1. Berdasarkan hasil tersebut, EPID dapat digunakan sebagai alat dosimetri yang efektif untuk evaluasi distribusi dosis secara real-time. Dengan verifikasi ini, diharapkan tingkat keakuratan penyinaran dapat ditingkatkan, sehingga efektivitas terapi pada pasien kanker payudara menjadi lebih optimal.
ANALISIS MODULATION TRANSFER FUNCTION (MTF) DAN CONTRAST-TO-NOISE RATIO (CNR) CITRA CT SCAN UNTUK OPTIMASI KUALITAS CITRA Azhara, Mutiara Fatimah; Dewang, Syamsir; Rosyidah, Ulfah; Astuty, Sri Dewi; Somad, Bannu Abdul
BERKALA FISIKA Vol 28, No 1 (2025): Berkala Fisika
Publisher : BERKALA FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu parameter utama dalam kualitas citra CT scan untuk penegakan diagnosa adalah   resolusi kontras tinggi, yang dinyatakan dengan Modulation Transfer Function (MTF) dan resolusi kontras rendah, yang dinyatakan dalam contrast-to-noise ratio (CNR). MTF dan CNR menjadi kriteria penting untuk membandingkan protokol dosis tinggi dan dosis rendah, yang bergantung pada karakteristik obyek target. MTF mengkarakterisasi tingkat keburaman pada domain frekuensi sedangkan CNR mengkuantifikasi detektabilitas objek-objek kontras rendah. Penelitian ini menggunakan fantom American Association of Medical Physicists in Medicine (AAPM) sebagai obyek dengan variasi arus tabung dan tebal irisan. Citra dianalisis dengan software Radiant DICOM dan IndoQCT. Pengukuran dilakukan dengan dua variasi yaitu arus tabung 100, 130 dan 150 mA pada tegangan tabung 80 kV dan tebal irisan 2,5 mm. Sedangkan untuk variasi tebal irisan 1,25, 3,75, dan 5 mm pada tegangan tabung 80 kV dan arus tabung 125 mA. Hasil penelitian menunjukkan nilai MTF10 masing-masing variasi arus tabung berturut-turut 0,7 line/mm; 0,7 line/mm; dan 0,8 line/mm. Nilai MTF masing-masing variasi tebal irisan sama yaitu 0,7 line/mm. Nilai CNR pada variasi arus tabung sebesar 2,548; 3,016; dan 3,482 serta pada variasi tebal irisan diperoleh 2,308; 2,613; dan 2,735. Semakin besar nilai arus tabung dan tebal irisan, maka nilai MTF semakin tinggi demikian pula untuk nilai CNR.
Analisis Nilai Entrance Skin Dose (ESD) dan Dosis Hamburan pada Area Tiroid dan Area Gonad pada Phantom PMMA Planar Menggunakan Pesawat Fluoroskopi C-Arm Asmayati; Astuty, Sri Dewi; Prastowo, Alan Tanjung Aji; Dewang, Syamsir; Ibrahim, Ajeng Anggreny; Pratiwi, Ayu Hardianti
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 12 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jft.v12i1.55995

Abstract

A study has been conducted analyzing the Entrance Skin Dose (ESD) value on PMMA phantoms based on variations in Field of View (FOV) and thickness. In addition, the magnitude of the dose scattering that reaches the thyroid and gonad areas of radiation workers when C-Arm fluoroscopy examination is performed was also tested. The variation in phantom thickness values ​​was 15, 20, and 25 cm while the variation in FOV irradiation values ​​was 12, 15, 17, and 20 cm. The purpose of the study was to determine the magnitude of the change in ESD value due to changes in object thickness which will also directly affect changes in peak voltage for each irradiation. This also has implications for providing an increasing scattering dose due to the presence of the object. The results showed that the larger the FOV and thickness of the phantom, the higher the ESD value received. At a phantom thickness of 25 cm, ESD increased from 6.42 mGy at a FOV of 12 cm to 11.61 mGy at a FOV of 17 cm. The scatter dose value that reaches the thyroid area is a maximum of 22.31 µSv at FOV 20 cm, while the gonad area receives 1.647 µSv, which is lower because the fluoroscopy machine is equipped with Pb protection for radiation workers when performing interventions. The conclusion in C-arm fluoroscopy examinations, radiation workers must also use protective equipment for other vital areas such as Pb glasses and neck protection to be safer from scattered radiation.
Pembuatan dan Uji Nilai HU Jaringan Tulang Buatan Berbahan Dasar Cangkang Telur Eunike Yusmaliani; Astuty, Sri Dewi; Purwanto; Dewang, Syamsir; Bannu; Ibrahim, Ajeng Anggreny; Pratiwi, Ayu Hardianti
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 12 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jft.v12i1.58374

Abstract

Performance evaluation of diagnostic radiology modalities strongly supports the quality of radiation and images for diagnosis. This test requires certain materials as a substitute for human objects to avoid excessive radiation. Phantom as one of the object replacement media has been directed according to the characteristics of the tissue. This study aims to obtain the radiation response of artificial bone tissue made from eggshells with the addition of rice bran, resin and catalyst, in 4 (four) mixture compositions. Test variations were carried out by changing the X-ray tube voltage (80 kV, 100 kV, 120 kV and 140 kV) to obtain CT-Scan images and analyzed using Radiant DICOM software. The results showed that the Hounsfield unit (HU) value of the artificial bone phantom corresponded to the HU value range of real bone organs, which is between 100 and 700 HU. This value affects the analysis of the resulting image resolution in the form of SNR and CNR values, in the range of (8.07-37.38) and (14.98-28.20), respectively. Conclusion Artificial bone tissue phantom made from eggshells and rice bran has the potential as a testing medium because it corresponds to the characteristics of human bones, especially in adulthood, and has the potential as a testing medium.