Sri Wahyuni, Dian Eka Mayasari
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRADISI DAN ADAT-ISTIADAT MASYARAKAT SUKU KORE KECAMATAN SANGGAR KABUPATEN BIMA Saddam, Saddam; Bidaya, Jaini; Isnaini, Isnaini; Supratman, Supratman; Sri Wahyuni, Dian Eka Mayasari; Sulystyaningsih, Naning Dwi; Rahmandari, Ismi Arifiana
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2022): DECEMBER
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/historis.v7i2.9676

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis tradisi dan adat-istiadat masyarakat asli Kore di tengah masyarakat Suku Mbojo. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan desain entografi dalam metode penelitian kualitatif. Fenomena khas yang akan diteliti hanya ada di Suku Kore. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Data akan dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi dan adat-istiadat masyarakat asli Kore masih dipertahankan sampai sekarang, terdapat unsur budaya benda dan unsur budaya tak benda. Unsur budaya benda diantaranya peninggal berupa Uma Raja (rumah kerajaan) yang menjadi kediaman keturunan asli Kore, benteng, makam kono, makan kerajaan, bendera kerjaan Sanggar, dan tempat-tempat pemujaan yang dianggap sakral. Unsur budaya tak benda berupa bahasa Kore, Legenda La Hami Kore, Hikayat Dae La Minga, atraksi berupa Mpa'a Kapodo, Mpa'a Sampari, Mpa'a Gantao, Buja kadanda, music berupa Hadrah Rebana, biola gambo. Lagu: Inde ndua, Waro, Wala-wala, Manu Vinem Taloko, rangko, Janga Ile, cake, gele, tarian berupa Tari Inde Ndua, Tari Cake-cake, Tari Toja, dan Tari Wura Bongi Monca. Tradisi sosial yang ada pada Suku Kore adalah Ngaha Dana, Salunga oha, Pacoa Jara, Nggalo, dan Ngguda. Upacara Ritual berupa upacara ufi untuk pengobatan sakit tertentu, tolak bala, dan ndewa (tarian tradisional) untuk minta hujan, cari orang hilang, dal lain-lain.Abstract: The purpose of this study is to identify and analyze the traditions and customs of the indigenous Kore people in the Mbojo Tribe community. This research uses an ethnography approach and design in qualitative research methods. The typical phenomenon to be studied exists only in the Kore Tribe. Data collection techniques use observation, interviews, and documentation. The validity of the data using triangulation. The data will be analyzed using Miles and Huberman's interactive model. The results showed that the traditions and customs of the indigenous Kore people are still maintained today, there are elements of material culture and elements of intangible culture. Cultural elements of objects include the death of the Uma Raja (royal house) which is the residence of the original descendants of Kore, fortifications, kono tombs, royal meals, sanggar work flags, and places of worship that are considered sacred. Intangible cultural elements in the form of Kore language, Legend of La Hami Kore, Hikayat Dae La Minga, attractions in the form of Mpa'a Kapodo, Mpa'a Sampari, Mpa'a Gantao, Buja kadanda, music in the form of Hadrah Tambourine, violin gambo. Songs: Inde ndua, Waro, Wala-wala, Manu Vinem Taloko, rangko, Janga Ile, cake, gele, dance in the form of Inde Ndua Dance, Cake-cake Dance, Toja Dance, and Wura Bongi Monca Dance. The social traditions that exist in the Kore Tribe are Ngaha Dana, Salunga oha, Pacoa Jara, Nggalo, and Ngguda. Ritual Ceremonies in the form of ufi ceremonies for the treatment of certain illnesses, tolak bala, and ndewa (traditional dances) to ask for rain, search for missing persons, dal others.
Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Peserta Didik Pada Materi Pidato Milandari, Baiq Desi; Bilal, Arpan Islami; Afandi, Ahmad; Sri Wahyuni, Dian Eka Mayasari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.25251

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan literasi peserta didik dan menentukan kemampuan literasi dalam membaca dan menyusun teks pidato melalui skenario model pembelajaran PBL di kelas VI A SDN 1 Beleka.  Proses penelitian ini melalui tiga siklus pembelajaran yang berdasarkan model pembelajaran yang terdiri dari siklus I, Siklus II, dan Sikls III. Adapun populasi penelitian terdiri dari 40 siswa dalam kelas VI A di SDN 1 Beleka dan sampel dipilih menggunakan metode sampel ekstrim dengan pengambilan  sampel sebanyak 20% dari siswa di kelas VI A SDN 1 Beleka. Instrumen pengumpulan data menggunakan observasi peserta didk dan lembar penilaian praktik (unjuk kerja). Observasi dan penilaian praktik peserta didik dilakukan selama tiga siklus pembelajaran untuk memperoleh data kemampuan membaca dan menyusun teks pidato siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan dari rata-rata keseluruhan siswa memiliki nilai yang cukup baik yang mana nilai rata-rata yang tertinggi adalah bagas dengan memperoleh nilai sebesar 85, 86, dan 90 pada tiap siklusnya yaitu siklus I, siklus II dan siklus III sehingga dari hasil. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat melatih kemampuan literasi siswa pada materi pidato di kelas VI A SDN 1 Beleka. Abstract:  This study is classroom action research that aimed at identifying students' literacy skill and determining their abilities in reading and composing speech texts through the PBL (Problem-Based Learning) model scenario in class VI A at SDN 1 Beleka. The research process went through three learning cycles based on the learning model, consisting of Cycle I, Cycle II, and Cycle III. The research population consisted of 40 students in class VI A at SDN 1 Beleka, and the sample was chosen using the extreme sample method by taking 20% of the students in class VI A at SDN 1 Beleka. The data collection instruments used were student observation and performance assessment sheets (performance task). Student observations and performance assessments were conducted over three learning cycles to obtain data on students' abilities to read and compose speech texts during the learning process. The research results showed that, based on the overall average, the students had fairly good scores, with the highest average scores achieved by Bagas, who scored 85, 86, and 90 in each cycle, respectively in Cycle I, Cycle II, and Cycle III. Based on the data, it can be concluded that Problem-Based Learning (PBL) can train students' literacy skills in speech material in class VI A at SDN 1 Beleka.
PENERAPAN DIFERENSIASI PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH PENGGERAK Hidayati, Hidayati; Sri Wahyuni, Dian Eka Mayasari; Eriyanti, Ribut Wahyu; Asih, Ria Arista; Prof. Dr. M Pd, Fauzan
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 12, No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v12i2.24209

Abstract

Abstrak: Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi keberagaman peserta didik menurut kesiapan, minat, dan preferensi belajar. Pendidik harus mempersiapkan pembelajaran dengan serangkaian perlakuan dan aktivitas yang unik bagi setiap peserta didik ketika menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Mengetahui bagaimana pembelajaran berdiferensiasi diterapkan dalam kurikulum merdeka khususnya di sekolah penggerak menjadi tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif bahkan lebih cenderung menggunakan analisis. Temuan dari penelitian ini mendukung gagasan diferensiasi proses, yang lebih berfokus pada bagaimana pendidik mendorong peserta didiknya untuk berpartisipasi dalam pembelajaran mandiri dan aktivitas penemuan pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar yang disajikan pendidik. Untuk membuat proses pembelajaran yang holistic dan menyenangkan, pendidik harus membuat pertanyaan pemantik, menyajikan konten yang menarik, dan memberikan pengalaman belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa merupakan salah satu ciri pembelajaran yang berdiferensiasi. Siswa tidak perlu belajar hanya di dalam kelas; sebaliknya, mereka dapat belajar di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebaik-baiknya.Abstract:  According to each student's readiness, interests, and preferred method of learning, differentiated learning takes into account individual uniqueness. Differentiated learning requires teachers to set up a set of special interventions and activities for every pupil. This study seeks to understand how differentiated learning is applied in the autonomous curriculum, particularly in driving schools. This study employs a qualitative descriptive method that frequently use of analysis. The results of this study provide credence to the concept of process differentiation, which is centered more on how teachers promote their pupils' participation in self-directed learning and knowledge-building activities based on the experiences they have given them. Throughout the learning process, teachers should provide thought-provoking questions, offer engaging content, and facilitate learning experiences in order to establish a comprehensive and joyful learning environment. One feature of diversified learning is a setting that is favorable for pupils to study in. By making the most of their surroundings, pupils can study outside of the classroom in addition to in it.
Pengaruh Media Belajar “Tanam Cuaca” terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SDN 32 Cakranegara Lestari, Wahyuni; Khazanah, Uswatun; Sri Wahyuni, Dian Eka Mayasari; Chomaria, Nur
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 10, No 1: January 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v10i1.26518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh media pembelajaran “Tanam Cuaca” terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam materi “Pengaruh Perubahan Cuaca”. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain siklus, melibatkan dua siklus masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner motivasi, dan penilaian hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media “Tanam Cuaca” secara signifikan meningkatkan motivasi belajar siswa, yang tercermin dari peningkatan skor motivasi dan hasil belajar. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa meningkat dari 59,25 menjadi 71,11, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 82,40 dengan persentase ketuntasan mencapai 85,18%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media interaktif ini efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa.Kata Kunci: Media Pembelajaran, Motivasi Belajar, Hasil Belajar
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN EDAMAME DAN KAKTUS DI PUSAT PERTANIAN TERINTEGRASI “SATNITE” Sri Wahyuni, Dian Eka Mayasari; Sulystyaningsih, Naning Dwi; Saddam, Saddam
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.9696

Abstract

Abstrak: Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memperkenalkan dan mempraktekkan teknik budidaya tanaman holtikultura kepada masyarakat desa Saribaye. Jenis tanaman holtikultura yang dimaksud yaitu edamame (kedelai Jepang), Kaktus dan sukulen melalui pemberdayaan masyarakat di pusat pertanian terintegrasi “Satnite”. Metode pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui tiga tahapan: (1) Observasi untuk melihat kondisi awal mitra akan kebutuhan dan potensi yang ada, (2) Sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman, (3) Pendampingan dan evaluasi kegiatan sejauh mana mereka memperoleh manfaat dari program yang dijalankan. Hasil kegiatan ini meningkatkan kapasitas pengetahuan mitra tentang budidaya tanaman edamame dan kaktus dapat menjadi alternatif bagi mereka untuk memperoleh manfaat secara ekonomi sebagai sumber tambahan penghasilan dan inovasi produk hasil tani masyarakat desa Saribaye.Abstract:  The purpose of this service activity is to introduce and practice horticultural plant cultivation techniques to the Saribaye village community. The types of horticultural crops in question are edamame (Japanese soybeans), cacti and succulents through community empowerment in the integrated agricultural center "Satnite". This community service method is carried out through three stages: (1) Observation to see the initial conditions of partners regarding existing needs and potentials, (2) Socialization and training on plant cultivation, (3) Assistance and evaluation of activities to what extent they benefit from the program. run. The results of this activity increase the knowledge capacity of partners about edamame and cactus cultivation, which can be an alternative for them to obtain economic benefits as an additional source of income and innovation of agricultural products from the Saribaye village community.