Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

UTILIZATION OF MADING SCHOOL AS AN EFFORT TO IMPROVE CREATIVE WRITING SKILLS OF HIGH SCHOOL STUDENTS Nurmiwati, Nurmiwati; Milandari, Baiq Desi; Waluyan, Roby Mandalika; Bilal, Arpan Islami; Suyasa, I Made
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4909

Abstract

Abstrak: Menulis merupakan salah satu kegiatan yang begitu kompleks. Dengan sifatnya yang kompleks tersebut, banyak siswa yang belum mampu melakukan kegiatan menulis secara baik. Ketidak mampuan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu, kurangnya intensitas kegiatan menulis bagi siswa serta Kurangnya media dalam menyalurkan kreativitas siswa dalam kegiatan tulis menulis. Untuk itu, tim melakukan kegiatan pengabdian berupa pemanfaatan majalah dinding (mading) sekolah sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis kreatif siswa di SMA Negeri 1 Gunungsari. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini  sebagai berikut: 1) Pada pertemuan I, tim menjelaskan tentang prosedur kegiatan dan apa saja yang akan dilakukan oleh mitra selama kegiatan pengabdian ini berlangsung; 2) pertemuan II, tim menyampaikan materi tentang majalah dinding serta bagaiamana proses memuat majalah dinding; 3) Pertemuan III berisi tentang kegiatan penyiapan serta pengumpulan bahan melaui kegiatan menulis kreatif yang dilakukan oleh siswa; dan 4) pertemuan IV dilakukannya produksi majalah dinding pada etalase-etalase yang ada di lingkungan sekolah.Abstract: Writing is one of the most complex activities. many students have not been able to do writing activities well. The cause is the lack of intensity of writing activities for students and the lack of media in channeling students' writing creativity. Therefore, the team carried out community service activities in the form of using school bulletin boards as an effort to improve students' creative writing skills at SMA Negeri 1 Gunungsari. The results of this service activity are as follows: 1) the first meeting, the team explained about the activity procedure and what the partners would do during this service activity; 2) the second meeting, the team delivered material about school bulletin boards and how the process of loading school bulletin boards was; 3) third meeting contains the preparation and collection of materials through creative writing activities carried out by students; and 4) the fourth meeting, the production of wall magazines was carried out in the windows in the school environment.
Alih Fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Darmurtika, Linda Ayu; Suyasa, I Made; Bilal, Arpan Islami; Mandala, Halus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5304

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut. Target penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tulisan ini dapat terbit dalam jurnal nasional terakreditasi Sinta. Penelitian ini merupak penelitian kualitatif, adapun metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sample yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini, informan yang dipilih adalah tokoh adat setempat yang betul-betul mengetahui tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut. Metode pengumpulan data yang digunakan, yakni metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Sementara itu, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang mendukung data primer. Analisis data dilakukan dengan menjelaskan, menguraikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, yakni tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada masyarakat Desa Sengkol.Abstract: The purpose of this study was to describe the form and factors causing the conversion of the function of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village Community, Pujut District. The research target to be achieved in this research is that this paper can be published in an accredited national journal Sinta. This research is a qualitative research, while the methods used in achieving these goals include 1) the method of determining the research subject, 2) the method of data collection, and 3) the method of data analysis. The method of determining the research subject uses a purposive sample, namely selecting informants according to the research objectives. In this case, the selected informants are local traditional leaders who really know about the form and factors that cause the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque. Data collection methods used, namely the method of observation, interview method, and method of documentation. Meanwhile, the documentation method is used to obtain data that supports primary data. Data analysis was carried out by explaining, describing, analyzing, and interpreting the data, namely about the form and factors causing the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village community. 
PELATIHAN PENYUSUNAN LESSON DESIGN BERBASIS LESSON STUDY Muhdar, Syafruddin; Fujiaturrahman, Sukron; Bilal, Arpan Islami; Winata, Aliahardi; Muttaqien, Zedi; Waluyan, Roby Mandalika; Sirajuddin, Sirajuddin
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i1.13219

Abstract

Abstrak: Pembelajaran abad 21 diharapkan dapat membekali peserta didik dengan kemampuan 4Cs, yakni kemampuan: 1) berkomunikasi (communication), 2) berkolaborasi (collaboration), 3) berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), dan 4) kreativitas dan inovasi (creativity and innovation). Metode pelatihan melalui 3 tahapan. 1 Tahap perencanaan, 2. Tahap Pelaksanaan dan 3. Tahap Evaluasi. Pelatihan penyusunan Lesson Desain dilaksanakan melalui 3 tahapan. Tahap pertama perencanaan dilalui dengan koordinasi dengan observasi. Tahap kedua dilakukan dengan pemberian materi dan penyususnan lesson desain secara berkelompok. Tahap ketiga evaluasi dengan melakukan penilaian terhadap lesson desain yang dibuat. Jumlah peserta yang terlibat dalam pelatihan ini yaitu 5 orang. Hasil dari pelatihan menunjukkan peserta terlihat antusias dan tertarik membuat lesson desain. Ini terlihat dari hasil yang dibuat peserta sudah sesuai dengan format yang ditentukan.Abstract: 21st century learning is expected to equip students with 4Cs abilities, namely the ability to: 1) communicate, 2) collaborate (collaboration), 3) critical thinking and problem solving (critical thinking and problem solving), and 4) creativity and innovation (creativity and innovation). The training method goes through 3 stages. 1 Planning stage, 2. Implementation Phase and 3. Evaluation Stage. Training on the preparation of Design Lessons is carried out through 3 stages. The first stage of planning is passed in coordination with observation. The second stage is carried out by providing material and compiling design lessons in groups. The third stage of evaluation is by assessing the design lessons made. The number of participants involved in this training is 5 people. The results of the training showed that participants looked enthusiastic and interested in making design lessons. This can be seen from the results made by participants in accordance with the specified format.
PELATIHAN DRAMATISASI PUISI SEBAGAI UPAYA MEMEPERTAHANKAN EKSISTENSI SASTRA DAN BUDAYA DI SMP Darmurtika, Linda Ayu; Lamusiah, Siti; Akhmad, Akhmad; Suyasa, I Made; Nurmiwati, Nurmiwati; Ihsan, Baiq Yuliatin; Niswariyana, Ahyati Kurniamala; Bilal, Arpan Islami; Rezkillah, Inang Irma
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 3 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v7i3.25189

Abstract

Abstrak: Pelatihan dramatisasi puisi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi sastra dan budaya di tengah benturan budaya asing yang secara perlahan menggerus nilai lokalitas suatu budaya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di SMP Nurul Ittihad Jonggat Kabupaten Lombok Tengah dengan metode praktik, yakni melakukan dramatisasi puisi dengan teori serta langkah-langkah yang telah dipaparkan dan dilakukan dalam lima kali pertemuan. Pertemuan 1, dijelaskan tentang definisi, genre serta fungsi puisi dan dramatisasi puisi; pertemuan 2, dijelaskan tentang parafrase, apresiasi dan ekranisasi puisi dan mulai latihan; pertemuan 3, bedah naskah dan pemilihan pemain, kemudian dilanjutkan dengan latihan; pertemuan 4, dilanjutkan kembali ke latihan dengan materi pendalam karakter; dan pertemuan 5 dilakukan pementasan. Tim pengabdian kepada masyarakat dapat memaparkan, bahwa sebelum tim terjun untuk lelakukan kegiatan ini, sekolah mitra mengalami kesulitan dalam proses apresiasi puisi dan ekranisasi. Setelah dilakukan pelatihan maka siswa-siswi dapat melakukan tahap yang ditargetkan dengan mudah hingga pada proses pementasan berakhir.Abstract: This poetry dramatization training was carried out with the aim of maintaining the existence of literature and culture amidst the clash of foreign cultures which slowly erodes the local value of a culture. This service activity was carried out at Nurul Ittihad Jonggat Middle School, Central Lombok Regency using a practical method, namely dramatizing poetry with theory and steps that had been explained and carried out in five meetings. Meeting 1, explained the definition, genre and function of poetry and poetry dramatization; meeting 2, explained about paraphrasing, appreciation and ecranization of poetry and started practicing; meeting 3, script review and cast selection, then continued with rehearsals; meeting 4, continued back to training with in-depth character material; and at meeting 5 there was a performance. The community service team was able to explain that before the team took part in carrying out this activity, the partner school experienced difficulties in the poetry appreciation and ecranization process. After training, students can carry out the targeted stages easily until the performance process ends.
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGGAJURANG LOMBOK TIMUR Bilal, Arpan Islami; Sulistiyana, Ayu; Rezkillah, Inang Irma; Khaerudin, Khaerudin; Sudarto, Yuliana; Milandari, Baiq Desi
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 1: January 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i1.20739

Abstract

Abstrak: Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu pendidikan yang diselenggarakan di tingkat sekolah pada semua jenjang,mulai dari pendidikan tingkat dasar hingga pendidikan tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa dalam keterampilan berbahasa khusunya kemampuan menulis cerpen,dan untuk mendeskripsikan tingkat keefektifitasan penggunaan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IV SD (Sekolah Dasar). Manfaat penelitian ini untuk meningkatkan gairah belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia yang harus dikuasai oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat pelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Populasi penelitian ini adalah semua kelas IV, sedangkan sampel penelitian ini di ambil 1 kelas yang terdiri dari siswa. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) nilia rata-rata siswa pada tahap prasiklus yaitu 48,83, setelah di berikan pembelajaran menulis cerpen dengan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada tahap  siklus 1 nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 57,68 termasuk kategori sedang dengan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa 81, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa menjadi 78,4 termasuk kategori cukup bagus. Setelah dilakukan analisis hasil pembelajaran pada siklus I dan II ternyata model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)  sangat efektif dalam pembelajaran menulis cerpen. hal ini dapat di lihat dari kriteria ketuntasan siklus 1 ke siklus II meningkat 20%. Bentuk penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)  terhadap peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IV SDN 2 Pringgajurang Lombok Timur dinyatakan berhasil.Abstrak: Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu pendidikan yang diselenggarakan di tingkat sekolah pada semua jenjang,mulai dari pendidikan tingkat dasar hingga pendidikan tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa dalam keterampilan berbahasa khusunya kemampuan menulis cerpen,dan untuk mendeskripsikan tingkat keefektifitasan penggunaan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IV SD (Sekolah Dasar). Manfaat penelitian ini untuk meningkatkan gairah belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia yang harus dikuasai oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat pelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Populasi penelitian ini adalah semua kelas IV, sedangkan sampel penelitian ini di ambil 1 kelas yang terdiri dari siswa. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) nilia rata-rata siswa pada tahap prasiklus yaitu 48,83, setelah di berikan pembelajaran menulis cerpen dengan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada tahap  siklus 1 nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 57,68 termasuk kategori sedang dengan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa 81, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa menjadi 78,4 termasuk kategori cukup bagus. Setelah dilakukan analisis hasil pembelajaran pada siklus I dan II ternyata model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)  sangat efektif dalam pembelajaran menulis cerpen. hal ini dapat di lihat dari kriteria ketuntasan siklus 1 ke siklus II meningkat 20%. Bentuk penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)  terhadap peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IV SDN 2 Pringgajurang Lombok Timur dinyatakan berhasil.Abstract:  Indonesian language education is a type of education that is provided at the school level at all levels, from elementary level education to higher level education. This research aims to improve students' learning abilities and achievements in language skills, especially the ability to write short stories, and to describe the level of effectiveness of using the PBL (Problem Based Learning) learning model in improving the short story writing abilities of fourth grade elementary school (Primary School) students. The benefit of this research is to increase students' passion for learning in learning Indonesian. Writing is one of the language skills in Indonesian that must be mastered by Indonesian people, especially students. The method used in this research is classroom action research (PTK). The population of this study was all class IV, while the sample for this study was taken from 1 class consisting of students. The data collection techniques used are tests, observation and documentation. The ability to write short stories before using the PBL (Problem Based Learning) learning model, the average value of students at the pre-cycle stage was 48.83, after being taught to write short stories using the PBL (Problem Based Learning) learning model at cycle 1 stage, the average value of the students experienced an increase, namely 57.68, including the medium category with the maximum score that students could obtain 81, while in cycle 2 the average student score was 78.4, including the quite good category. After analyzing the learning outcomes in cycles I and II, it turned out that the PBL (Problem Based Learning) learning model was very effective in learning to write short stories. This can be seen from the criteria for completing cycle 1 to cycle II increasing by 20%. The form of implementing the PBL (Problem Based Learning) learning model to improve the short story writing ability of class IV students at SDN 2 Pringgajurang, East Lombok was declared successful.
Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Peserta Didik Pada Materi Pidato Milandari, Baiq Desi; Bilal, Arpan Islami; Afandi, Ahmad; Sri Wahyuni, Dian Eka Mayasari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.25251

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan literasi peserta didik dan menentukan kemampuan literasi dalam membaca dan menyusun teks pidato melalui skenario model pembelajaran PBL di kelas VI A SDN 1 Beleka.  Proses penelitian ini melalui tiga siklus pembelajaran yang berdasarkan model pembelajaran yang terdiri dari siklus I, Siklus II, dan Sikls III. Adapun populasi penelitian terdiri dari 40 siswa dalam kelas VI A di SDN 1 Beleka dan sampel dipilih menggunakan metode sampel ekstrim dengan pengambilan  sampel sebanyak 20% dari siswa di kelas VI A SDN 1 Beleka. Instrumen pengumpulan data menggunakan observasi peserta didk dan lembar penilaian praktik (unjuk kerja). Observasi dan penilaian praktik peserta didik dilakukan selama tiga siklus pembelajaran untuk memperoleh data kemampuan membaca dan menyusun teks pidato siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan dari rata-rata keseluruhan siswa memiliki nilai yang cukup baik yang mana nilai rata-rata yang tertinggi adalah bagas dengan memperoleh nilai sebesar 85, 86, dan 90 pada tiap siklusnya yaitu siklus I, siklus II dan siklus III sehingga dari hasil. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat melatih kemampuan literasi siswa pada materi pidato di kelas VI A SDN 1 Beleka. Abstract:  This study is classroom action research that aimed at identifying students' literacy skill and determining their abilities in reading and composing speech texts through the PBL (Problem-Based Learning) model scenario in class VI A at SDN 1 Beleka. The research process went through three learning cycles based on the learning model, consisting of Cycle I, Cycle II, and Cycle III. The research population consisted of 40 students in class VI A at SDN 1 Beleka, and the sample was chosen using the extreme sample method by taking 20% of the students in class VI A at SDN 1 Beleka. The data collection instruments used were student observation and performance assessment sheets (performance task). Student observations and performance assessments were conducted over three learning cycles to obtain data on students' abilities to read and compose speech texts during the learning process. The research results showed that, based on the overall average, the students had fairly good scores, with the highest average scores achieved by Bagas, who scored 85, 86, and 90 in each cycle, respectively in Cycle I, Cycle II, and Cycle III. Based on the data, it can be concluded that Problem-Based Learning (PBL) can train students' literacy skills in speech material in class VI A at SDN 1 Beleka.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN BUDAYA DALAM UPAYA MENJAGA KEARIFAN LOKAL Ihsani, Baiq Yuliatin; Bilal, Arpan Islami; Milandari, Baiq Desi
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 10, No 1: January 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v10i1.29088

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk implementasi pembelajaran bahasa dan budaya sebagai wujud dalam menjaga kearifan lokal di Pulau Lombok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah deskriptif. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analisys), yaitu suatu analisis terhadap isi yang diperoleh dari kuesioner. Hasil penelitian menyebutkan bahwa implementasi pembelajaran bahasa dan budaya sangat penting untuk diterapkan dengan tujuan untuk menjaga bahasa dan budaya yang mulai bergeser oleh pengaruh zaman. Implementasi pembelajaran bahasa dan budaya di sekolah-sekolah dapat diintegrasikan dengan adat istiadat kebudayaan daerah setempat dengan menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif seperti cooperative learning, problem-based learning, project-based learning dan lain-lain untuk membuat suasana pembelajaran lebih menarik dan kondusif. Langkah yang dapat dilakukan guru untuk menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah sebagai berikut: 1) Inventarisasi aspek potensi keunggulan lokal, 2) Menganalisis kondisi internal sekolah, 3) Menganalisis kondisi eksternal sekolah, 4) Penentuan jenis keunggulan lokal adalah dengan melakukan strategi penyelenggaraan pembelajaran berbasis keariafan lokal.Abstract:  This study aims to describe the implementation of language and culture learning as a form of maintaining local wisdom on Lombok Island. This research uses a qualitative approach and the method used is descriptive. The sample selection was done by cluster random sampling technique. This study used questionnaire and documentation data collection techniques. The analysis technique used is content analysis, which is an analysis of the content obtained from the questionnaire. The results of the study stated that the implementation of language and culture learning is very important to be implemented with the aim of maintaining language and culture which began to shift by the influence of the times. The implementation of language and culture learning in schools can be integrated with local cultural customs by using innovative learning models such as cooperative learning, problem-based learning, project-based learning and others to make the learning atmosphere more interesting and conducive. Steps that teachers can take to implement local wisdom-based learning are as follows: 1) Inventory the potential aspects of local excellence, 2) Analyzing the internal condition of the school, 3) Analyzing the external condition of the school, 4) Determining the type of local excellence is to carry out a strategy for organizing local wisdom-based learning.                   
Pembinaan Apresiasi Puisi Pada Siswa Kelas XII Bahasa SMA Negeri 1 Praya Timur Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Darmurtika, Linda Ayu; Suyasa, I Made; Waluyan, Roby Mandalika; Bilal, Arpan Islami; Muhardini, Sintayana; Milandari, Baiq Desi; Untari, Titin
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 1, No 1 Juni (2020): INTAN CENDEKIA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v1i1 Juni.52

Abstract

Hakikat karya sastra adalah nilai atau pembelajaran hidup yang terkandung didalamnya untuk memanusiakan manusia. Manfaat sastra yakni menghibur dan bermanfaat atau menyenangkan dan berguna. Dengan demikian pembelajaran sastra di sekolah penting untuk didalami atau dimasukkan dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Sebuah karya sastra dikatakan berhasil ketika banyak diapresiasi. Namun, di era modern sekarang ini, siswa tidak memiliki jiwa baca yang tinggi. Kemampuan mengapresiasi puisi merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas XII Bahasa. Bagi siswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 1 Praya Timur mengapresiasi puisi merupakan salah satu hal yang dirasa menakutkan, karena siswa tidak mengetahui metode dan teori yang akan digunakan dalam menganalisis puisi. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diadakan pengabdian tentang Pembinaan Apresiasi Puisi. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengabdian ini meliputi 1) Analisis Situasi, 2) Identifikasi masalah, 3) Pembinaan Apresiasi Puisi, yang terdiri atas: Penyampaian materi, mengaplikasikan teori, diskusi, presentasikan hasil apresiasi puisi, dan 4) Evaluasi Hasil Kegiatan. Metode penyampaian materi yang digunakan adalah metode latihan, presentasi, dan diskusi. Hasil pengabdian, 1) Siswa memahami tentang definisi, fungsi, dan tujuan apresiasi puisi dan teori-teori sasta, 2) Terdapat peningkatan pemahaman tentang mengaplikasikan teori yang relevan dalam mengapresiasi puisi dan cara membaca/menghayati puisi yang baik, 3) Siswa telah berlatih dengan semangat dalam menentukan kesatuan ide dalam puisi,  4) Siswa mampu mempresentasikan hasil apresiasi puisinya dan guru-guru berkomitmen untuk mengadakan kegiatan ekstrakulikuler tetang kesusastraan (puisi).
Pendampingan kegiatan literasi untuk meningkatkan minat baca peserta didik SDN 2 Senyiur di Lombok Timur Winata, Aliahardi; Munir, Usman; Muttaqin, Zedi; Afandi, Ahmad; Bilal, Arpan Islami; Putra, Tri Purnama; Arifa, Hilda; Pratiwi, Adefia Lila; Nurafinah, Nurafinah; Rahmawati, Rahmawati; Marifah, Marifah; Safira, Ayu; Swahip, Swahip; Muttaqin, Aulia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27037

Abstract

Abstrak Tujuan pengabdian adalah literasi, yang mencakup kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi secara kritis. Literasi tidak hanya menjadi dasar untuk mempelajari mata pelajaran lain, tetapi juga merupakan keterampilan hidup yang penting di era informasi saat ini. Metode pendampingan yang dilaksanakan secara bertahap  . Berdasarkan penerapan pendampingan kegiatan literasi hasil peningkatan pada minggù ke 4 yaitu 75% keatas. Hal tersebut menunjukan bahwa antusias siswa dalam pendampingan literasi cukup baik, akan tetapi terdapat beberapa kendala pada minggu-awal penerapan pendampingan literasi yaitu seperti kesulitan dalam mengajak siswa dalam melakukan literasi. Kata kunci: minat baca; pembelajaran interaktif ; literasi AbstractThe purpose of the service is literacy, which includes the ability to read, write, and understand information critically. Literacy is not only the basis for learning other subjects, but also an important life skill in today's information age. The mentoring method is implemented in stages. Based on the implementation of literacy activity mentoring, the results of the increase in the 4th week were 75% and above. This shows that students' enthusiasm for literacy mentoring is quite good, but there are several obstacles in the early weeks of implementing literacy mentoring, such as difficulties in inviting students to do literacy Keywords: reading interest; interactive learning; literacy
Tumbuh tanpa tekanan: stop bullying dan perkawinan anak (become agent of change trough awarrnes) Winata, Aliahardi; Bilal, Arpan Islami; Hapipah, Baiq; Nahlya, Nahlya; Jayadi, Mohamad; Nurkisah, Nurkisah; Nufus, Hayatun; Isnaini, Isnaini; Muttaqin, Zedi; Saddam, Saddam; Afandi, Ahmad; Mayasari, Deviana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.30228

Abstract

Abstrak Program sosialisasi "Tumbuh Tanpa Tekanan: Stop Bullying dan Hindari Perkawinan Anak (Become agent of change trough awarrnes)" yang dilaksanakan oleh tim mahasiswa PLP 2 KKN-DIK Universitas Muhammadiyah Mataram di SMKN 1 Janapria pada 18 September 2024 berhasil meningkatkan kesadaran siswa terhadap isu bullying dan perkawinan anak. Dengan pendekatan materi yang komprehensif dan interaktif, siswa memahami definisi, bentuk, dampak, serta pencegahan bullying, dan dampak negatif pernikahan di bawah umur. Partisipasi aktif dalam sesi diskusi menunjukkan keterlibatan siswa, sedangkan pembagian instrumen evaluasi mendorong refleksi pribadi terhadap pengalaman mereka terkait kedua isu tersebut. Dukungan dari pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan guru, turut memfasilitasi kelancaran kegiatan. Hasil dari sosialisasi ini menciptakan dasar yang kuat untuk tindakan pencegahan berkelanjutan terhadap bullying dan perkawinan anak di lingkungan sekolah, serta memberikan rekomendasi untuk program sosialisasi yang lebih efektif di masa mendatang. Kata kunci: tumbuh tanpa tekanan; stop bullying; perkawinan anak Abstract The socialization program “Grow Without Pressure: Stop Bullying and Avoid Child Marriage (Become agent of change through awareness)” implemented by a team of PLP 2 KKN-DIK students of Muhammadiyah Mataram University at SMKN 1 Janapria on September 18, 2024 succeeded in raising students' awareness of the issues of bullying and child marriage. With a comprehensive and interactive material approach, students understood the definition, form, impact, and prevention of bullying, and the negative impact of underage marriage. Active participation in discussion sessions demonstrated student engagement, while the distribution of evaluation instruments encouraged personal reflection on their experiences related to both issues. Support from the school, including the principal and teachers, facilitated the smooth running of the activities. The results of this socialization create a strong foundation for sustainable preventive actions against bullying and child marriage in the school environment, and provide recommendations for more effective socialization programs in the future. Keywords: growing up without pressure; stop bullying; child marriage