Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

THE DESIGN OF FISHING BOATS MADE BY FIBERGLASS Rama Agus Mulyadi; Aprilia Syah Putri; Dona Setya; Hamidi Hamidi
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v8i2.4591

Abstract

As a means of transportation in the process of catching fish, ship must be owned by fishermen. The purpose of this study was to determine the durability of ship made of fiberglass material and to know when the ship run and stopped. This research was conducted for 4 months in a fishing laboratory assisted by 2 lecturers and 3 students. Students were involved in order to gain knowledge and experience in making boats made of fiberglass. With an experimental methods, data collection was done by direct observation of the design process, material testing, durability, and stability of the ship at sea. The results of this research were obtained in terms of making boats, in which it had a quite long stage starting from knowing the place where the boat was used, designing, making, and testing it in the manufacture. Thus, it is necessary to be careful during the work in order to get better results. Based on the endurance and leak tests, the boat had good resistance and did not leak, so it could be further developed.
SOSIALISASI PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT OLEH ALAT PENANGKAPAN IKAN DI DESA KETEGUHAN, GABUNGAN KELOMPOK NELAYAN KELAUTAN PERIKANAN (GAPOKAN) LAMPUNG Denta Tirtana; Mestiria Harbani Sitepu; Eulis Marlina; Rama Agus Mulyadi; Aprilia Syah Putri; Fauzi Syahputra; Dona Setya; Muliawati Handayani; Mulkan Nuzapril
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n1.1245

Abstract

Wilayah pesisir dan laut sangat rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran baik yang berasal dari aktivitas domestik manusia (marine debris), industri (pengolahan perikanan), perhubungan laut seperti tumpahan minyak (oil spill), maupun aktivitas lainnya. Pencemaran di lingkungan laut (pollution of the marine environment) yaitu dimasukkannya oleh manusia, secara langsung atau tidak langsung ke dalam lingkungan laut yang mengakibatkan dapat buruk sedemikian rupa seperti kerusakan pada keberlangsungan kehidupan laut sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk penangkapan ikan (UNCLOS. 1982). Tujuan yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan bagi para nelayan GAPOKAN tentang bahayanya ghost fishing. Ghost Fishing merupakan salah satu akibat dari jaring ikan yang dibuang atau hilang di perairan laut. Pemahaman tentang pencemaran laut yang mungkin dilakukan oleh nelayan dapat dipahami oleh kelompok nelayan GAPOKAN.  Salah satu kegiatan yang sudah dilakukan oleh nelayan di Bandar Lampung untuk mengurangi sampah yang dihasilkan oleh alat tangkap menggunakan adalah menggunakan kembali sebagai substrat budidaya kerang hijau.
POTENSI LESTARI IKAN LAYANG (Decapterus spp) YANG DIDARATKAN DI PEMANGKAT, KALIMANTAN BARAT Dona Setya; Dewi Susiloningtyas; Nurulludin Nurulludin
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 15, No 1 (2023): (APRIL) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.15.1.2023.33-40

Abstract

Ikan layang merupakan jenis ikan yang paling banyak tertangkap di Laut Natuna Utara dan didaratkan di PPN Pemangkat. Perkembangan produksi ikan layang yang di daratkan di Pemangkat mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2009 sampai tahun 2017 (Data Produksi PPN Pemangkat). Usaha penangkapan ikan layang di Laut Natuna Utara menunjukkan kearah over fishing dengan produksi semakin menurun tetapi upaya penangkapan meningkat. Tujuan penelitian ini untuk menyusun opsi  pengelolaan terbaik pada perikanan purse seine di Pemangkat dengan menggunakan  Model Fox pada Surplus produksi dan data 10 tahun dari PPN Pemangkat. Hasil perhitungan surplus produksi Model Fox menunjukkan besaran Maximum Suistainable Yield (MSY) pada Laut Natuna Utara yaitu 2.412.016 kg dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 1.929.612 kg/tahun dan upaya optimumnya sebesar 18.170 upaya.Ukuran rata-rata mata jaring di PPN Pemangkat yaitu 1cm dan belum sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Pengawasan pemerintah terhadap penggunaan dimensi alat tangkap yang dilarang oleh PERMEN-KP No.18/ 2021 perlu terus ditingkatkan. Pengelolaan terbaik lainnya dengan pengaturan upaya penangkapan dan alat tangkap seperti tahun 2010 yaitu 32 kapal dengan trip 388 kali per tahun.
PRODUKTIVITAS KAPAL PURSE SEINE PELAGIS KECIL KM. USAHA JAYA III YANG BEROPERSI DI PERAIRAN NATUNA Dona Setya
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 1 No 1 (2023): Juli (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v1i1.2983

Abstract

Salah satu basis kegiatan pendaratan ikan terbesar di Kalimantan Barat yaitu ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat. PPN Pemangkat merupakan daerah yang potensial bagi kegiatan perikanan laut sehingga perlu adanya pengembangan melalui peningkatan produksi perikanan. Alat tangkap yang paling banyak digunakan untuk operasi penangkapan pada PPN Pemangkat adalah purse seine pelagis kecil. KM. Usaha Jaya III dengan basis pangkalan di PPN Pemangkat merupakan kapal yang aktif menangkap ikan dengan purse seine yang daerah penangkapannya di Perairan Natuna. Pengumpulann data dilakukan dengan mengambil data primer dan data sekunder.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung tingkat produktivitas kapal purse seine KM. Usaha Jaya III. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan november 2016 sampai dengan bulan januari 2017. Metode analisis data yang diambil menurut KEPMEN-KP No.86 tahun 2016 tentang produktivitas kapal purse seine. Nilai koefisien suatu kapal disebut produktif apabila ≥ 1,3. Nilai koefisien produktivitas KM. Usaha Jaya III yaitu 2,22 sehingga menyatakan usaha penangkapan tersebut produktif.
PEMBUATAN OLAHAN IKAN KAKI NAGA, IBU-IBU GABUNGAN KELOMPOK NELAYAN KELAUTAN PERIKANAN (GAPOKAN) LAMPUNG Dona Setya; Rama Agus Mulyadi; Denta Tirtana; Fauzi Syahputra; Mestiria Harbani Sitepu; Mulkan Nuzapril; Aprilia Syah Putri; Muliawati Handayani; Eulis Marlina
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 7, No 2 (2023): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i2.7368

Abstract

Kaki naga ikan merupakan produk pangan yang dapat dijadikan sebagai lauk pauk dan juga sebagai cemilan. Karakteristik khas kaki naga ikan adalah memiliki tekstur yang kering, renyah, dan pada lapisan luar berkerak namun lembut dan basah di bagian dalam produk, sebagaimana produk gorengan. Berbagai jenis ikan dapat dimanfaatkan untuk produk kaki naga, salah satunya adalah ikan cakalang. Tujuan yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan bagi ibu-ibu nelayan GAPOKAN tentang pembuatan olahan ikan kaki naga, memberikan edukasi/kesadaran kepada masyarakat nelayan tentang manfaat konsumsi makanan olahan ikan sebagai pangan yang kaya gizi dan digemari terutama oleh anak-anak. Target pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat pesisir kota Bandar Lampung. Masyarakat ibu-ibu nelayan pesisir yang terdiri dari nelayan, pembudidaya, pengolah dna pemnasar hasil perikanan merupakan masyarakat yang langung bersentuhan dengan laut. Produk-produk perikanan mengandung nilai gizi yang tinggi serta tergolong dalam pangan fungsional yang baik untuk kesehatan. para wanita istri nelayan harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menangani dan mengolah ikan yang benar disaat hasil tangkapan melimpah, serta memahami pentingnya memberi makanan yang sehat bagi keluarga terutama anak-anak balita.  
Integration Model for Utilization of Tilapia Cultivation Waste (Oreocromis niloticus) at the Mangrove Nursery (Rhizopora Sp) For Food Security Agus Widodo; Yollanda Octavitri; Susiarni Magdalena; Eulis Marlina; Juli Nursandi; Aprilia Syah Putri; Dona Setya
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.1.2072-2079

Abstract

The decline in the amount of land and farmers' income can be resolved, one of the ways, is through an integration system between agriculture and fisheries. The integrated system between fish and plants has been proven to have many benefits both ecologically and economically. There has not been much research on the system of integration of fishery farming and cultivation of Tilapia and Mangrove fish on coastal land. Please note that tilapia cultivation is a fishery commodity that is resistant to changes in salinity and also has a relatively high selling price. Research is needed on the integration of fisheries and mangrove plants on coastal land in order to increase the use of land productivity. This research aims to obtain a system integration model between mangrove plants and Tilapia fishery commodities that can increase income for the community. This research was carried out using an experimental method by designing an integrated system for tilapia spawning and mangrove nurseries. The data was analyzed descriptively, studied through comparison of its success with similar fish and mangrove cultivation systems through literature studies. The research results of the designed integration model can be applied in the field. The growth in length and weight of fish is still within the SNI standard range, the survival rate of fish is still below SNI, the growth of mangrove plants and SR of plants is good, the water quality is in accordance with SNI. The advantage of this model is that it can combine fish farming activities and mangrove nursery systems in accordance with government programs in harmonizing economic, ecological and social balance for food security. This integration model is quite feasible to be applied in society
RELATIONSHIP BETWEEN LENGTH AND WEIGHT AND CONDITION FACTORS OF SCAD FISH (Decapterus Russelli) CATCH OF PURSE SEINE IN LAMPUNG BAY AT KM.GUNUNG JATI Setiawan, Ari; Basith, Abdul; Mualim, Rahmat; Setya, Dona
Aurelia Journal Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v6i1.13950

Abstract

The rate of exploitation of scads fish has increased, giving rise to concerns that the recruitment process is overfished. Relationship between length and weight in fisheries is one of the complementary information that needs to be known in relation to fisheries resource management. The purpose of this practice are to know the composition of yield, growth pattern catch of fly fish (Decapterus russeli) in the Lampung Bay. Sampling by simple random method were conducted in December until mid-March 2020. Samples consisted of catches from Lampung bay ships landed at the Lempasing fishing port. Data analysis by Linear Allometric Models (LAM), relative condition factors and fultons. The results showed the fly fish (Decapterus russeli) had a negative allometric growth pattern in December with a value of b = 2,7244, January with a value of b = 2,7153, February with a value of b = 2,8918, and in March with a value of b = 2,7067 value of 100,82-101,16 from relatively high relative condition factor and value of 2,85-2,91 from fulton condition factor which supports abundant feed which supports the life of Deccapterus russeli fish in good condition.
PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP BUBU DI KM. SRI ASIH PADA PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LEMPASING Zakri, Yan; Tiner, Irvan; Setya, Dona; Sitepu, Mestiria Harbani
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 2 No 1 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v2i1.3561

Abstract

Potensi sumberdaya ikan di Provinsi Lampung cukup besar mengingat luasnya wilayah perairan yang ada di Indonesia. Pemanfaatan sumberdaya ikan dilakukan dengan berbagai jenis alat penangkapan ikan di PPP Lempasing. Salah satu jenis alat penangkapan ikan yang umumnya digunakan adalah bubu (trap). Alat tangkap bubu dapat terbuat dari kayu, bambu, plastik, jaring, ataupun kawat. Pengoperasiannya dilakukan secara pasif, yaitu menunggu ikan masuk kedalam bubu dan terperangkap hingga tidak dapat keluar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pengoperasian alat tangkap bubu dan hasil tangkapan bubu di KM. Sri Asih Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing. Pengambilan data di lakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2022 di KM. Sri Asih Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing, Bandar Lampung. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, interview, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengoperasian alat tangkap bubu di KM. Sri Asih meliputi 5 tahapan pengoperasian yaitu, tahap persiapan, pencarian daerah penangkapan ikan, pemasangan bubu (setting), perendaman bubu (soaking), serta pengangkatan bubu (hauling). Pada alat tangkap bubu hasil tangkapan utama adalah rajungan dan kepiting. Sedangkan hasil tangkapan sampingan adalah keong siput, ikan kurisi, serta ikan kerapu.
GERAKAN BERSIH PANTAI DARI SAMPAH PLASTIK DAN PENANAMAN MANGROVE DI PESISIR DERMAGA PRESTASI POLTEKPEL BANTEN Setya, Dona; Mulyadi, Rama Agus; Tirtana, Denta; Syahputra, Fauzi; Sitepu, Mestiria Harbani; Nuzapril, Mulkan; Putri, Aprilia Syah; Handayani, Muliawati; Marlina, Eulis; Uddin, Soleh; Ricardo, Dapid; Nursyamsu; Amirullah; Nawawi, Cholis Imam; Dewi, Astri Kustina; Anggeranika, Vidiana; Muslim, Jusva Agus; Nurfadhlina
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v6i1.6207

Abstract

Dermaga Prestasi yang dibuat dan akan difungsikan sebagai wilayah edukasi wisata (Eduwisata) mengalami pencemaran dengan banyaknya sampah plastik yang berserakan di sepanjang pesisir pantai. Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai dan satu jenis sampah plastik membutuhkan waktu kurang lebih 20 tahun agar sampah plastik tersebut dapat terurai. Sampah plastik merupakan masalah utama yang harus diselesaikan dengan serius karena selain mencemari laut, sampah plastik juga dapat mengganggu kehidupan biota yang ada di laut. Sampah plastik yang memenuhi pesisir pantai dermaga prestasi juga sangat mempengaruhi keindahan pantai. Kondisi sampah plastik di pesisir dermaga prestasi sudah cukup memprihatinkan dan menjadi perhatian pada pengabdian kepada masyarakat (PKM) kali ini. Kegiatan PKM ini difokuskan dengan melakukan bersih-bersih pantai dan penanaman pohon mangrove sebagai upaya melestarikan lingkungan pesisir laut dengan melibatkan taruna-taruni Kementrian Perhubungan. Tujuan dari PKM ini adalah ikut berkontribusi dalam mengatasi sampah plastik dan pelestarian sumberdaya pesisir laut. Kegiatan positif seperti ini diharapkan terus dilakukan, guna membentuk pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah plastik ke laut. The prestasi dock which was created and will function as a tourism education area (Eduwisata) has been polluted by the large amount of plastic waste scattered along the coast. Plastic waste is a type of waste that is difficult to decompose and one type of plastic waste takes approximately 20 years for it to decompose. Plastic waste is a major problem that must be seriously resolved because apart from polluting the ocean, plastic waste can also interfere with marine biota. Plastic waste that fills the coast of the prestasi dock also greatly affects the beauty of the beach. The condition of plastic waste on the coast of the prestasi dock is quite apprehensive and has become a concern for community service (PKM) this time. This PKM activity is focused on cleaning the beach and planting mangrove trees as an effort to preserve the coastal marine environment by involving cadets from the Ministry of Transportation. The aim of this PKM is to contribute to overcome plastic waste and preserving coastal marine resources. It is hoped that positive activities like this will continue to be carried out, in order to shape the mindset of the people so as not to throw plastic waste into the sea.
Screening of Active Compounds from Sargassum Seaweed Collected from Lampung Bay Handayani, Muliawati; Nuzapril, Mulkan; Setya, Dona; Putri, Aprilia Syah
ABEC Indonesia Vol. 12 (2024): 12th Applied Business and Engineering Conference
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sargassum is a genus of brown algae with significant potential as a bioprospecting material. This seaweed isabundant in Lampung Bay, although it has not yet received the same attention as commercial seaweeds like Gracilaria sp.and Eucheuma sp. The purpose of this study is to inventory the types of active compounds in Sargassum extracts usingsolvents with different polarities. Extraction was carried out using the maceration method with methanol (polar) and nhexane (non-polar) solvents in a 1:3 ratio. Methanol yielded a more optimal quantity and concentration of filtratecompared to n-hexane. Qualitative testing of active compounds was conducted through phytochemical assays, indicatingthe presence of flavonoids, alkaloids, polyphenols/tannins, and saponins in Sargassum. The target flavonoid compoundwas confirmed by quantitative analysis using UV-Vis spectrophotometry, which revealed a flavonoid content of 7.84grams in the methanol-solvent sample and 3.61 grams in the n-hexane sample. To support its use in aquacultureactivities, further testing for antibacterial activity is required.