Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Kandungan N, P, K, Porositas Media Pembibitan dan Pertumbuhan Bibit Sengon Paraserianthes falcataria (L) Nielsen Santosa, Slamet; Umar, Muhammad Ruslan; Amir, Nur Jannah
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 5, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.147 KB) | DOI: 10.24002/biota.v5i1.3068

Abstract

Media pembibitan merupakan faktor eksternal yang juga menentukan pertumbuhan bibit tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kandungan N,P, K, porosita,s dan pertumbuhan bibit sengon Paraserianthes falcataria (L) Nielsen pada 5 macam media pembibitan. Media pembibitan dibuat dari tanah ultisol dicampur sekam padi atau serbuk gergaji dengan takaran berbeda lalu diinkubasi selama 30 hari. Hasil analisis kandungan N total  media M1 yaitu 0.18% (kategori rendah); media M2, M3, M4 dan M5, berkisar antara 0.20-0.50% (kategori sedang). Kandungan P media M1 yaitu 13.98 mg/kg  (kategori rendah); media M2, M3, M4 dan M5,  berkisar antara 26-35 mg/kg (kategori tinggi).  Kandungan K semua media berkisar antara 9.68-18.63 me/100g (kategori tinggi).  Porositas media M1= 52%; M2=66%; M3 = 84%; M4 = 75% dan M5 =71%.  Hasil analisis pertumbuhan bibit sengon P. falcataria (L) Nielsen pada 5 media pembibitan yaitu: tinggi = 12.3-17.5 cm; diameter batang = 0.65-0.85 cm; jumlah daun = 110–140 helai dan panjang akar = 9.0–14.3 cm. Media pembibitan M3 berbahan tanah ultisol 50% dan sekam padi 50% menghasilkan kandungan N sedang, kandungan P dan K tinggi, porositas tertinggi, dan menghasilkan  pertumbuhan bibit sengon P. falcataria (L) Nielsen terbaik.
Akumulasi Cemaran Plumbum (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada Tumbuhan Lotus Nelumbo nucifera Gaertn di Kanal Daya dan Danau Balang Tonjong Antang Makassar SRI SUHADIYAH; EVA JOHANNES; MUHAMMAD RUSLAN UMAR; DWI AYUNINGRUM
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.3330

Abstract

Penelitian mengenai akumulasi cemaran logam berat Plumbum (Pb) pada tanaman Lotus Nelumbo nucifera Gaertn di Kanal Daya dan Antang, Makassar dilakukan pada bulan Juli 2015.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi polutan logam berat plumbum (Pb) dan Cadmium (Cd) yang terakumulasi pada tumbuhan lotus Nelumbo nucifera Gaertn di Kanal Daya dan Danau Balang Tonjong Antang, Makassar. Analisis sampel diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Universitas Hasanuddin. Hasil Penelitian dari kedua Lokasi dengan beberapa titik sampling di dapatkan bahwa konsentarsi logam Pb pada tumbuhan Lotus Nelumbo nucifera Gaertn pada lokasi Kanal Daya lebih besar yakin 8,37 mg/kg,  dibandingkan pada lokasi Danau Balang Tonjong Antang  yaitu sebesar 4,23 mg/kg.  Hasil konsentrasi Cd pada Kanal Daya adalah sebesar 0.47 mg/kg lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi pada Danau Balang Tonjong Antang Makassar yaitu sebesar 0.52 mg/kg. Kata kunci: Akumulasi, Plumbum (Pb), Cadmium (Cd),  Lotus, Kanal dan Danau, Makassar.
Analisis Kandungan N, P, K, Porositas Media Pembibitan dan Pertumbuhan Bibit Sengon Paraserianthes falcataria (L) Nielsen Slamet Santosa; Muhammad Ruslan Umar; Nur Jannah Amir
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 5, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v5i1.3068

Abstract

Media pembibitan merupakan faktor eksternal yang juga menentukan pertumbuhan bibit tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kandungan N,P, K, porosita,s dan pertumbuhan bibit sengon Paraserianthes falcataria (L) Nielsen pada 5 macam media pembibitan. Media pembibitan dibuat dari tanah ultisol dicampur sekam padi atau serbuk gergaji dengan takaran berbeda lalu diinkubasi selama 30 hari. Hasil analisis kandungan N total  media M1 yaitu 0.18% (kategori rendah); media M2, M3, M4 dan M5, berkisar antara 0.20-0.50% (kategori sedang). Kandungan P media M1 yaitu 13.98 mg/kg  (kategori rendah); media M2, M3, M4 dan M5,  berkisar antara 26-35 mg/kg (kategori tinggi).  Kandungan K semua media berkisar antara 9.68-18.63 me/100g (kategori tinggi).  Porositas media M1= 52%; M2=66%; M3 = 84%; M4 = 75% dan M5 =71%.  Hasil analisis pertumbuhan bibit sengon P. falcataria (L) Nielsen pada 5 media pembibitan yaitu: tinggi = 12.3-17.5 cm; diameter batang = 0.65-0.85 cm; jumlah daun = 110–140 helai dan panjang akar = 9.0–14.3 cm. Media pembibitan M3 berbahan tanah ultisol 50% dan sekam padi 50% menghasilkan kandungan N sedang, kandungan P dan K tinggi, porositas tertinggi, dan menghasilkan  pertumbuhan bibit sengon P. falcataria (L) Nielsen terbaik.
FITOREMEDIASI TANAMAN HIAS BUNGA Impatiens balsamina L., DAN Zinnia elegans (Jacq.) Kuntze TERHADAP POLUTAN MERKURI PADA TANAH: - Mutmainnah Zakariah Innah; Juhriah; Muhammad Ruslan Umar
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 2 (2023): Bioma : Juli - Desember 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merkuri merupakan salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu-batuan, hasil tambang, tanah, air, dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Merkuri dapat menjadi senyawa yang berbahaya jika mengalami metilisasi menjadi metil merkuri (MeHg) yang bersifat toksik bagi tubuh manusia. Penelitian bertujuan untuk melakukan fitoremediasi logam merkuri (Hg) pada tanah dengan menggunakan tanaman Impatiens balsamina L., dan Zinnia Elegans Jacq. Analisis kandungan merkuri (Hg) tanah (sebelum dan setelah fitoremediasi) dan jaringan tanaman menggunakan Inductively coupled plasma-mass spectrometry (ICP-MS). Kandungan merkuri (Hg) sebelum proses penanaman tanaman (Fitoremediasi) yaitu, sebesar 0,2621 µg/g. Kandungan Hg tanah setelah proses penanaman tanaman (Fitoremediasi) yaitu, pada tanaman hias bunga Zinnia elegans (Jacq.) Kuntze diperoleh 0,188 µg/g pada tanah dan 0,0641 µg/g pada tanaman, sedangkan pada tanaman hias bunga Impatiens balsamina L. diperoleh 0,1223 µg/g pada tanah dan 0,1641µg/g pada tanaman. Adapun hasil pengukuran dari biomassa tanaman, penyisihan logam dan efisiensi penyerapan logam. Biomassa tanaman yaitu Impatiens balsamina L. 86,90 % dan Zinnia elegans 75 % sedangkan efisiensi penyerapan logam Impatiens balsamina L. 134,17 % dan Zinnia elegans 54,32 %. Penyisihan logam pada tanaman hias bunga jenis Zinnia elegans 54, 97 % dan Impatiens balsamina 53,33 %. Kata kunci : fitoremediasi, merkuri, tanah, Impatiens balsamina, dan Zinnia Elegans Jacq.
ANALISIS KADAR NIKEL DAN BESI PADA SEDIMEN PERAIRAN PESISIR DESA FATUFIA, KECAMATAN BAHODOPI, KABUPATEN MOROWALI, SULAWESI TENGAH Dian Ahmado; Muhammad Ruslan Umar; Dody Priosambodo
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 9 No. 1 (2024): Bioma : Januari - Juni 2024
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian analisis kadar Nikel (Ni) dan Besi (Fe) pada sedimen perairan pesisir di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dilakukan pada bulan Januari-Maret 2023, yang bertujuan untuk mengetahui kadar Nikel (Ni) dan Besi (Fe) pada sedimen perairan pesisir Desa Fatufia. Penelitian ini bersifat eksploratif-kuantitatif, dengan metode penelitian jelajah, lokasi penelitian dibagi 3 stasiun, dan di setiap stasiun dilakukan pengambilan sampel pada 3 titik, dengan memakai alat pipa pvc berdiameter 3 cm. Analisis kadar logam nikel dan besi dari sedimen menggunakan alat Inductively Coupled Plasma–Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Hasil penelitian diperoleh kadar nikel tertinggi pada stasiun tiga, dan kadar besi pada stasiun tiga. Kadar rata-rata logam nikel 1150,80 ± 393,948 μg/g dan logam besi 22913,49 ± 5656,204 μg/g di perairan pesisir Desa Fatufia. Kadar Nikel tersebut telah jauh di atas standar baku mutu, sedangkan kadar besi telah melewati standar baku mutu terendah yang ditetapkan oleh IADC/CEPA 1997, yaitu Nikel terendah 35 μg/g tertinggi 300 μg/g sedangkan untuk besi terendah 20000 μg/g dan tertinggi 40000 μg/g.
PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) FERMENTASI DAN SABUN VCO DI KELURAHAN PALLANTIKANG, KECAMATAN MAROS, KABUPATEN MAROS Haedar, Nur; Umriani P Umar, Nur; Salam, Abdul; Dwyana, Zaraswati; Umar, Muhammad Ruslan; Gani, Fuad; Sardiani, Nenis; Jamaluddin, Mutia Putri; Tuwo, Mustika
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.27281

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa yang dibuat tanpa pemanasan atau tambahan bahan apapun sehingga komponen antioksidannya tidak mengalami kerusakan sehingga sering disebut juga minyak murni atau minyak perawan. VCO mengandung asam laurat yang tinggi dan dalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa monogliserida yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Pembuatan VCO bisa dengan berbagai cara dan salah satunya dengan fermentasi dengan menggunakan ragi roti. Metode ini mudah dalam pembuatan selain itu VCO juga dapat dibuat menjadi sabun VCO. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan akan khasiat VCO dan sabun VCO bagi kesehatan serta minat berwirausaha masyarakat sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga di Kelurahan Pallantikang Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros. Tahapan kegiatan didahului dengan survei lokasi dan pembuatan VCO skala laboratorium. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penyuluhan/ceramah  terkait  khasiat VCO bagi kesehatan, cara pengemasan dan  pemasaran produk secara online. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan praktek pembuatan VCO secara fermentasi dan diakhiri dengan diskusi. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu dan remaja putri yang merupakan sasaran kegiatan ini PKM dan juga pemerintah setempat. Kegiatan berjalan lancar dan peserta menunjukkan antusias yang tinggi dalam diskusi maupun praktek. Hasil evaluasi kegiatan berdasarkan pre dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang VCO fermentasi dan sabun VCO setelah kegiatan. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan minat wirausaha sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga dengan memanfaatkan potensi lokal. Kata kunci: Virgin Coconut Oil (VCO) fermentasi, sabun VCO, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru.     ABSTRACT Virgin Coconut Oil (VCO) is coconut oil made without heating or adding any ingredients so that the antioxidant components are not damaged, so it is often called pure oil or virgin oil. VCO contains high lauric acid and in the body will be converted into monolaurin, a monoglyceride compound that can increase the human body's resistance to disease and accelerate the healing process. VCO can be made in various ways and one of them is by fermentation using baker's yeast. This method is easy to make and VCO can also be made into VCO soap. This activity aims to increase knowledge of the efficacy of VCO and VCO soap for health and community entrepreneurial interest so that it can improve the family economy in Pallantikang Village, Maros Baru Subdistrict, Maros Regency. The activity stages were preceded by a location survey and laboratory-scale VCO production. The implementation of activities in the form of counseling / lectures related to the efficacy of VCO for health, how to package products and online product marketing followed by training and practice of making VCO by fermentation and ending with discussion. During the activity the participants showed high enthusiasm in practice and discussion, this was in line with the increase in their knowledge of fermented VCO to 60% and felt that their knowledge of how to make VCO and VCO soap had increased. This activity is expected to increase entrepreneurial interest so that it can improve the family economy by utilizing local potential. Keywords: Fermented Virgin Coconut Oil (VCO), VCO soap, Pallantikang Village, Maros Baru District.
PELATIHAN MERAMBAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN LIAR SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN PINRANG Umar, Muhammad Ruslan; Masniawati, Andi; Tambaru, Elis; Darmawansyah, Andi; Kusmawati, Iin; Mooduto, Moh. Ikram
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.35838

Abstract

Meramban merupakan salah satu praktik tradisional masyarakat pedesaan dalam mengumpulkan tumbuhan liar untuk dijadikan sumber pangan. Berbagai jenis tanaman liar telah teridentifikasi berpotensi dijadikan sebagai makanan alternatif yang kaya nutrisi. Desa Salipolo yang terletak di Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi sumber daya hayati yang dapat dimaksilkan kegunaannya dalam peningkatan ketahanan pangan, untuk mencegah terjadinya ”stunting” atau kekerdilan pada anak-anak, yang menjadi salah satu indikator gizi buruk. Berbagai jenis tanaman liar diketahui memiliki khasiat obat, yang dapat digunakan mengatasi berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, literasi pangan yang baik akan membantu masyarakat dalam memahami nilai gizi dan khasiat dari tanaman liar dan cara pengolahan yang tepat untuk mendapatkan manfaat maksimal. Metode yang digunakan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) adalah penyuluhan dan pengenalan tumbuhan yang dapat dimakan yang cukup bernutrisi, praktek meramban, serta pelatihan pengolahan beberapa jenis tanaman liar menjadi makanan siap konsumsi yang bergizi sebagai makanan alternatif. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini meningkatkan pengetahuan anggota masyarakat desa Salipolo tentang tumbuhan liar yang ada disekitar desa mereka untuk dapat diolah menjadi makanan alternatif bergizi, dan membuka peluang sebagai wirausaha pedesaan. Olahan makanan yang telah dihasilkan adalah puding daun kelor, keripik pepaya muda, keripik daun bayam, dendeng daun singkong, selei daun kersen, dan manuk burak. Dengan demikian penyuluhan dan pelatihan ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggota PKK dan kelompok remaja desa dalam memanfaatkan tumbuhan liar menjadi makanan alternatif bergizi, dan sebagai peluang wirausaha dalam meningkatkan ekonomi rumah tangganya. Diharapkan kedepannya anggota masyarakat ini dapat menjadi agen strategis dalam penyebaran informasi dan mengedukasi anggota masyarakat lainnya khususnya dalam pemanfaatan tumbuhan liar sebagai makanan alternatif untuk menjaga ketahanan pangan. Kata kunci: Meramban, tanaman liar, makanan alternatif, ketahanan pangan. ABSTRACT Meramban is a traditional practice among rural communities for the collection of wild plants for food. A variety of wild plants have been identified as having the potential to serve as alternative food sources that are rich in nutrients. Salipolo Village, situated within the Cempa subdistrict of the Pinrang regency, is one of several villages in the region that possesses a wealth of untapped biological resources with the potential to enhance food security and prevent the occurrence of "stunting" in children, a significant indicator of malnutrition. A variety of wild plants are understood to possess medicinal properties, which can be employed in the treatment of diverse health concerns. Consequently, the development of sound food literacy will assist individuals in comprehending the nutritional value and efficacy of wild plants, as well as the optimal methods for their processing to ensure maximal benefit. The methods used in the community service (PKM) are counseling and introduction to edible plants that are nutritious enough, browsing practices, and training in processing different types of wild plants into nutritious ready-to-eat foods as alternative foods. The results of this community service will increase the knowledge of Salipolo village community members about wild plants around their village that can be processed into nutritious alternative foods and open opportunities as rural entrepreneurs. The processed foods produced are moringa leaf pudding, young papaya chips, spinach leaf chips, cassava leaf jerky, selei kersen leaves, and manuk burak. As a result of this guidance and training, PKK members and village youth groups have increased their knowledge and skills in using wild plants as nutritious alternative foods and as entrepreneurial opportunities to improve their household economies. It is hoped that in the future, these community members can become strategic agents in disseminating information and educating other community members, especially in the use of wild plants as alternative foods to maintain food security. Keywords: Browsing, wild plants, alternative food, food security.
PRODUKTIVITAS SERASAH Rhizophora apiculata Blume danAvicennia marina (Forsk.) Vierh. DI HUTAN MANGROVE KELURAHAN UNTIA, KOTA MAKASSAR Muhammad Ruslan Umar; Ainun Saputri
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 10 No. 2 (2025): Bioma : Juli - Desember 2025
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of mangrove forests as a home for aquatic biota is insepar-able from their function as producers of litter such as leaf litter, flowers, twigs and fruits, which can be converted into nutrients. These nutrients are reabsorbed by mangrove plants for growth and partially utilized by other organisms in the water.  This study aims to analyze the productivity of mangrove litter Rhizophora   apiculata Blume and Avicennia marina(Forsk.) Vierhin supporting water fertility in Untia Village, Makassar City. The research method was conducted with non-destructive vegetation analysis using litter traps, conducted in R. apiculata area (Station I) and A. marina area (Station II), and each consists of 3 sampling points. Litter was collected every other day for a period of two months. The average daily litter productivity of A. marina was highest at sampling site III with 7.06 grams/m2/day, while for R. apiculata it was 2.93 grams/m2/day at sampling site II. In general, the average daily productivity of Avicennia marina litter was 5.45 grams/m2/day, higher than the average daily productivity of Rhizophora apiculata litter, which was 2.76 grams/m2/day. A. marina litter produc-tivity reached an average of 19.89 tons/ha/year, while R. apiculata litter productivity reached an average of 10.09 tons/ha/year. The productivity of the mangrove forest litter in the urban village of Untia is classified as a good criterion for supporting water fertility. Keywords: productivity, litter, Rhizophora apiculata,Avicennia marina