Roses are one of the commodities in the Sapuangin area, Pemalang, Klaten. The fluctuating selling price and short shelf life make fresh roses only a secondary product. Therefore, a training is needed to process rose flowers into products with high economic value and longer shelf life. This community service aims to enhance the community's knowledge in processing various products from rose flowers. The activities include survey, socialization, training implementation, and evaluation. The training consists of 7 topics from June to July 2023, where participants receive oral explanations and practical demonstrations of the materials provided. The evaluation includes assessing the participants' knowledge through questionnaires given at the beginning and end of the community service, as well as satisfaction evaluation. The entire community service runs smoothly, with participants able to practice making raw materials, solid soap, bath salts, aromatherapy candles, rosewater, and hand sanitizer. Participants also learn about the different types of roses. The average score of the questionnaires from 15 respondents before the training was 21.33 ± 2.61, increasing by 53.49% to 32.74 ± 3.90 from 19 respondents. 68.42% of participants expressed very satisfied, and 31.58% expressed satisfied with participating in the community service activities. In conclusion, the community service has improved the knowledge and skills of the Sapuangin Village community in creating products from rose flowers that have higher economic value and longer shelf life. Keywords — roses, soap, candles, hand sanitizer, rosewater   Abstrak— Mawar merupakan salah satu komoditi di kawasan Sapuangin, Pemalang, Klaten. Harga jual yang tidak menentu dan masa simpan pendek menyebabkan mawar segar hanya menjadi produk sampingan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan pelatihan pengolahan bunga mawar menjadi produk dengan nilai ekonomis tinggi dan masa simpan panjang. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah bunga mawar menjadi berbagai macam produk. Kegiatan meliputi tahap survey, sosialisasi, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi. Pelatihan terdiri dari 7 materi mulai Juni-Juli 2023, dimana peserta diberi penjelasan secara lisan dan mempraktekkan secara langsung materi yang diberikan. Evaluasi meliputi evaluasi tingkat pengetahuan melalui kuesioner yang diberikan di awal dan di akhir kegiatan pengabdian, serta evaluasi kepuasan. Seluruh kegiatan pengabdian berjalan lancar, peserta dapat mempraktekkan pembuatan simplisia, sabun padat, garam mandi, lilin aromaterapi, air mawar dan handsanitizer. Peserta juga mengetahui jenis-jenis bunga mawar. Nilai rata-rata kuesioner dari 15 responden sebelum pelatihan adalah 21,33 ± 2,61, meningkat sebesar 53,49% menjadi 32,74 ± 3,90 dari 19 responden. 68,42% peserta menyatakan sangat puas dan 31,58% menyatakan puas mengikuti kegiatan pengabdian. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat Desa Sapuangin dalam membuat produk dari bunga mawar yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dengan masa simpan panjang.