Abstract: This research aims to discover and describe the visionary leadership style implemented at MAS Alif Al-Ittifaq in the digital era as well as the various efforts undertaken to enhance the competitiveness of the madrasah in response to the challenges posed by change. The study employs a qualitative research method with a descriptive approach, which the data was collected through observations, documentation, and interviews. The data analysis model used in this research follows the Miles and Huberman framework, which includes the stages of data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The informants in this study consist of the head of the madrasah, teachers, and students of MAS Alif Al-Ittifaq. The result of the study find that the head of the madrasah has successfully implemented visionary leadership by rolling as a direction-setter, agent of change, spokesperson, and coach in guiding the management of the madrasah. This visionary leadership is implemented in various aspects of management, including strategic planning, innovation in technology-based learning processes, and human resource development. In addressing the increasingly complex challenges of the digital era, the head of the madrasah plays a crucial role in ensuring the madrasah’s ability to adapt to changes and effectively leverage digital technology to improve the quality of education. In facing competition, the head of the madrasah has implemented several initiatives aimed at attracting community attention. These include the provision of a boarding school program to accommodate students from distant areas who seek a deeper understanding of religious studies, the habitual activities such as Dhuha prayer and literacy program, and fostering collaboration with various institutions, including the village government, health centers, police departments, and DP2KBP3A. Additionally, a student internship program is offered, providing hands-on experience for students in their final year, alongside specialized skill programs and additional subjects. These efforts are aimed at keeping pace with the times, improving the quality of the madrasah, and meeting societal demands, with the hope that these factors will attract families to enroll their children at MAS Alif Al-Ittifaq, ultimately enhancing the institution’s competitiveness. The efforts undertaken still require time for a comprehensive evaluation of their impact on enhancing the madrasah's competitiveness. Keywords: Leadership; Visionary Leadership; Digital Era; Competitiveness Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menggambarkan gaya kepemimpinan visioner yang diterapkan di MAS Alif Al-Ittifaq pada era digital serta berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daya saing madrasah dimana perubahan menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Adapun model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu analisis data Miles and Huberman yang terdiri dari tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala madrasah, guru, dan siswa MAS Alif Al-Ittifaq. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepala madrasah telah berhasil mengimplementasikan kepemimpinan visioner dengan berperan sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara, serta pelatih yang memandu pengelolaan madrasah. Kepemimpinan visioner tersebut diterapkan dalam berbagai aspek pengelolaan, mulai dari perencanaan strategis, inovasi dalam proses pembelajaran berbasis teknologi, hingga pengembangan sumber daya manusia. Dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks, kepala madrasah berperan penting dalam memastikan kemampuan adaptasi madrasah terhadap perubahan serta memanfaatkan teknologi digital secara efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam menghadapi daya saing, kepala madrasah mengimplementasikan sejumlah upaya yang kiranya dapat menarik atensi masyarakat, seperti disediakannya program sekolah berasrama yang diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik yang lokasinya jauh dari madrasah serta ingin belajar ilmu agama lebih dalam, adanya kegiatan-kegiatan pembiasaan seperti pembiasaan sholat dhuha dan literasi, menjalin hubungan kerjasama dalam berbagai kegiatan dengan berbagai instansi seperti pemerintah desa, puskesmas, polsek, DP2KBP3A, dan sebagainya, serta mengadakan program magang yang diyakini dapat memberikan pengalaman bagi peserta didik yang sudah berada di kelas 12, disediakannya program keterampilan dan mata pelajaran khas. Upaya-upaya tersebut dilakukan guna mengikuti perkembangan zaman, meningkatkan kualitas madrasah, serta memenuhi tuntutan masyarakat sehingga diharapkan masyarakat tertarik untuk menyekolahkan anak-anaknya di MAS Alif Al-Ittifaq, yang mana kemudian hal ini akan berdampak pula pada daya saing madrasah. Upaya-upaya tersebut masih memerlukan waktu untuk dapat dievaluasi secara keseluruhan mengenai dampaknya terhadap peningkatan daya saing madrasah. Keywords: Kepemimpinan; Kepemimpinan Visioner; Era Digital; Daya Saing