Penelitian ini diambil dari permasalahan yang berawal dari aktivitas siswa yang rendah, kemampuan berpikir kritis yang masih kurang terampil, dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Solusi untuk mengatasi kendala tersebut yakni dengan menerapkan model pembelajaran PANCA yang merupakan kombinasi dari model Problem-Based Learning (PBL), Numbered Heads Together (NHT), dan Picture and Picture. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa, serta menganalisis peningkatan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan selama empat pertemuan dengan pendekatan kualitatif jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Aktivitas guru pada pertemuan pertama memperoleh skor 19 dengan kategori "baik", dan meningkat hingga skor 27 pada pertemuan keempat dengan kategori "sangat baik". Aktivitas siswa pun mengalami perkembangan, dari 43% dengan kategori "kurang aktif" pada pertemuan pertama menjadi 93% di pertemuan keempat dengan kategori "sangat aktif". Keterampilan berpikir kritis siswa juga menunjukkan peningkatan, dari pertemuan pertama yakni 39% kategori "rendah" menjadi 89% kategori "sangat tinggi" di pertemuan keempat. Demikian pula hasil belajar siswa meningkat dari 39% saat pertemuan pertama menjadi 93% dengan kategori "tuntas" pada pertemuan keempat. Implementasi model pembelajaran PANCA secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan keaktifan siswa, pengembangan keterampilan berpikir kritis, serta perbaikan capaian hasil belajar secara keseluruhan.