Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

SUSCATIN (KURSUS CALON PENGANTIN) Hariyani, Tintin; Ismayanti, Putri Dyah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi orang tua bukan merupakan hal yang sulit. Namun juga bukan hal yang mudah. Untuk itu setiap calon pengantin harus melakukan persiapan agar bisa menjadi ibu dan orang tua yang baik. Namun pengetahuan tentang menjadi ibu dan orang tua tidak diberikan dijenjang pendidikan formal. Calon pengantin banyak mendapatkan pengetahuan dan informasi yang membingungkan dan keliru tentang menjadi orang tua. Untuk itu Kegiatan SUSCATIN (Kursus Calon Pengantin) diperlukan untuk membantu calon pengantin dalam mempersiapkan diri menjadi ibu dan orang tua. Kegiatan SUSCATIN merupakan kegiatan penyuluhan kesehatan. Topik penyuluhan kesehatan yang diberikan adalah persiapan menjadi ibu dan orang tua. Sasaran dalam kegiatan SUSCATIN adalah pasangan calon pengantin sejumlah 30 orang. Kegiatan SUSCATIN dilaksanakan pada tanggal 23 samapi 24 Oktober 2019. Kegiatan yang dilaksanakan mulai dengan pengisian kuesioner pra penyuluhan, kegiatan penyuluhan, dan pengisian kuesioner paska penyuluhan. Hasil pengukuran pengetahuan meningkat setelah mendapatkan pengetahuan mengalami peningkatan tingkat pengetahuan adalah sejumlah 20 responden atau  66,66%. Calon pengantin yang berubah dari tidak siap menjadi siap adalah sejumlah  adalah sejumlah 12 orang atau 40%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan SUSCATIN dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapan menjadi ibu dan orang tua.
Optimalisasi Kesehatan Melalui Kegiatan Kelas Ibu Hamil Hariyani, Tintin; Nursinta, Adha; Tribintari, Wahyu Erdi
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Penyebab kematian tidak langsung pada ibu di Indonesia adalah “Empat Terlalu” dan “Tiga Terlambat”. Penyuluhan kesehatan bisa dilakukan untuk mencegah keadaan tersebut. Namun penyuluhan kesehatan pada ibu yang tidak terkoordinir menyebabkan petugas bidan atau kesehatan hanya menyampaikan pengetahuan saja, tidak ada rencana kerja, tidak ada pemantauan atau pembinaan secara berkesinambungan. Tujuan : Tujuan dari kelas ibu hamil  untuk membentuk kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu sampai dengan 38 minggu sehingga ibu bisa belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh, terjadwal dan berkesinambungan. Metode yang digunakan adalah dengan menyelenggarakan kelas ibu hamil di balai desa Wonotengah kecamatan Purwoasri kabupaten Kediri. Kegiatan kelas ibu hamil ini meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan laboratorium sederhana, penyuluhan, sharing pengalaman, diskusi, senam hamil dan evaluasi. Hasil kegiatan yaitu pada kelompok ibu hamil trimester II dan trimester III sebagai berikut : Kehadiran ibu hamil 80% dan 75%, Kehadiran suami atau anggota keluarga 0% dan 22,2%, Keaktifan selama proses belajar 87,5% dan 75% pengetahuan baik terhadap materi yang diberikan 75% dan 77,8%, Sedangkan untuk pelaksanaan senam hamil, semua ibu pada kelompok trimester II dan trimester III 100% mengikuti senam hamil. Kesimpulan : ibu hamil 100 persen mengikuti kelas ibu hamil dengan baik, tetapi suami atau keluarga belum ada yang mau terlibat dalam kelas ibu hamil.
Optimalisasi Kesehatan Dengan kelas Ibu hamil Hariyani, Tintin; Nursinta, Adha; Tribintari, Wahyu Erdi
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Penyebab kematian tidak langsung pada ibu di Indonesia adalah “Empat Terlalu” dan “Tiga Terlambat”. Penyuluhan kesehatan bisa dilakukan untuk mencegah keadaan tersebut. Namun penyuluhan kesehatan pada ibu yang tidak terkoordinir menyebabkan petugas bidan atau kesehatan hanya menyampaikan pengetahuan saja, tidak ada rencana kerja, tidak ada pemantauan atau pembinaan secara berkesinambungan. Tujuan : Tujuan dari kelas ibu hamil  untuk membentuk kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu sampai dengan 38 minggu sehingga ibu bisa belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh, terjadwal dan berkesinambungan. Metode yang digunakan adalah dengan menyelenggarakan kelas ibu hamil di balai desa Wonotengah kecamatan Purwoasri kabupaten Kediri. Kegiatan kelas ibu hamil ini meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan laboratorium sederhana, penyuluhan, sharing pengalaman, diskusi, senam hamil dan evaluasi. Hasil kegiatan yaitu pada kelompok ibu hamil trimester II dan trimester III sebagai berikut : Kehadiran ibu hamil 80% dan 75%, Kehadiran suami atau anggota keluarga 0% dan 22,2%, Keaktifan selama proses belajar 87,5% dan 75% pengetahuan baik terhadap materi yang diberikan 75% dan 77,8%, Sedangkan untuk pelaksanaan senam hamil, semua ibu pada kelompok trimester II dan trimester III 100% mengikuti senam hamil. Kesimpulan : ibu hamil 100 persen mengikuti kelas ibu hamil dengan baik, tetapi suami atau keluarga belum ada yang mau terlibat dalam kelas ibu hamil.
Lama Penggunaan Depo Medroksi Progesteron Asetat dan Disfungsi Seksual Di PMB Andriani di Pucangan Kauman Tulungagung Tintin Hariyani; Evi Astrining Dwi Cahyani
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v11i1.167

Abstract

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Kontrasepsi suntik 3 bulan mengandung Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA). Penggunaan DMPA dalam jangka waktu lama bisa mengalami efek samping. Efek samping DMPA adalah penurunan libido dan vagina menjadi kering sehingga menimbulkan gangguan fungsi seksual pada wanita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan DMPA dengan disfungsi seksual. Jenis penelitian observasional dengan design korelasi dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah akseptor DMPA berjumlah 45 orang. Besar sampel adalah 40 orang diambil dengan teknik simple random sampling. Penelitian dilaksanakan di BPM Andriani Desa Pucangan Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilaksanakan 14 Mei 30 Juni 2019. Instrumen penelitian dengan kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Uji statistik chi-Square dengan confident interval 95% dan alfa 5%. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan lama pemakaian lebih dari 24 bulan yang mengalami disfungsi seksual sebanyak 21 Orang (52,5%). Uji statistic didapatkan p value 0,028 < 0,05, yang berarti ada hubungan antara lama penggunaan DMPA dengan disfungsi seksual. Hasil uji korelasi didapatkan hasil keeratan hubungan 0,328 yang berarti memiliki hubungan yang rendah.Suntikan DMPA berisi hormon progesteron yang memiliki efek utama yaitu mencegah ovulasi. Kadar progestin yang tinggi dalam tubuh menghambat lonjakan Luteinizing Hormone (LH) secara aktif. Proses ovulasi tidak dapat terjadi tanpa produksi LH yang memadai. Sehingga menyebabkan gangguan fungsi seksual berupa penurun libido dan potensi seksual lainya. Disfungsi seksual yang terjadi, berupa penurunan libido dan kemampuan orgasme, serta rasa sakit saat melakukan hubungan seksual.
PENGARUH AROMATERAPI BITTER ORANGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Lia Kiki Susilo; Tintin Hariyani
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri persalinan disebabkan karena meregangnya uterus dan terjadinya dilatasi serviks. Karena adanya fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk memberikan aromaterapi bitter orange untuk dapat menurunkan nyeri pada persalinan fase aktif kala I. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh aromaterapi bitter orange terhadap penurunan nyeri persalinan fase aktif kala I. Desain penelitian ini dengan menggunakan rancangan pra eksperimental yaitu one-group pretest-posttest design. Populasinya adalah ibu bersalin 25 orang, teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan sampel ibu bersalin 20 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01-31 juli 2020 di PMB Ny. Endang SST duwet kecamatan wates kabupaten kediri. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi. Instrument pengumpulan data menggunakan skala nyeri numeric pain scala dan lembar rekapitulasi dan dianalisa menggunakan uji wilcoxon. Hasil dari penelitian sebelum dilakukannya pemberian aromaterapi bitter orange hampir seluruh responden mengalami tingkat nyeri persalinan dengan skala nyeri berat terkontrol sebanyak 18 (90%) responden. Sesudah dilakukan pemberian aromaterapi bitter orange hampir seluruh responden mengalami penurunan tingkat nyeri dengan skala nyeri sedang sebanyak 18 (90%) responden. Hasil dari analisa data menggunakan uji wilcoxon diketahui ρ value = 0,000 < α 0,05. Maka H0 ditolak H1 diterima. Pengaruh aromaterapi bitter orange terhadap penurunan nyeri persalinan disebabkan karena adanya kandungan Limonele, linaool yang dihirup akan menstmulasi limbic dan hipotalamus yang nantinya dapat menimbulkan efek rileks dan mengurangi rasa nyeri sehingga dapat menekan rasa nyeri pada saat persalinan
DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI PADA KEHAMILAN DI DESA SEJATI KECAMATAN CAMPLONG KABUPATEN SAMPANG TINTIN Hariyani; Halimatus Sakdiyah
Prosiding SPIKesNas : Seminar Publikasi Ilmiah Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 01 (2022): SPIKesNas - Agustus 2022
Publisher : STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Early marriage is a marriage where the age of the spouse is under the stipulation of 19 years. Early marriage is caused by several factors, including education, customs, and culture. Early marriage has a very important negative impact on teenagers and parents. The purpose of this study was to determine the impact of early marriage on pregnancy. This type of research is observational with a descriptive research design. The population of this study was 26 women who married early at the age of 15-19 years. The research sample is as many as 26 people. The sampling technique used is purposive sampling. This research was conducted from August 20, 2021, to September 7, 2021. Data collection used a questionnaire and an MCH handbook. The results of univariate data analysis showed that most of the respondents experienced hyperemesis as many as 10 respondents (38.5%), 11 respondents (42.3%) experienced anemia, and as many as 5 respondents (19.2%) experienced abortions. This shows that women who marry at an early age are at risk of having a negative pregnancy. 
STUDI PERSEPSI IBU TENTANG SIRKUMSISI (SUNAT) PADA PEREMPUAN DI DESA TANGGUNGPRIGEL KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN Tintin Hariyani; Izzatul Mukhlisoh
Prosiding SPIKesNas : Seminar Publikasi Ilmiah Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 2 (2022): SPIKesNas - November 2022
Publisher : STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Female circumcision is the act of removing the tip of the clitoral hood or the labia minora and Majora. Female circumcision in Indonesia is generally based on community customs and beliefs. The study aimed to examine how mothers perceive the circumcision of girls in the village of Prigel in Lamongan Her Regency, Glagar District. The study design uses descriptive methods with qualitative data. The variable in this study was maternal perceptions of female circumcision. The study was conducted on 40 mothers with daughters aged 0-5 years and used a targeted sampling technique to obtain a sample of 36 respondents. The tool used in this study is a questionnaire. The data obtained were analyzed in percentage form. We found that 24 respondents (67%) had very high awareness and 12 respondents (33%) had high awareness. The number of mothers whose daughters were uncircumcised was 22 respondents (61%), and the number of mothers whose children had female circumcision was 14 respondents (39%). The practice of female circumcision is usually performed on children aged 0 days to 5 years and even older. It is still practiced because it is affected by religious and cultural factors so mothers cannot refuse and ask their children to practice female circumcision. is very dangerous to the reproductive health of girls, as it can cause infections and disease disorders and can cause sexual problems as adults.
TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN TENTANG STATUS GIZI DENGAN ANGKA KEJADIAN STUNTING DI DESA BANJARSARI WETAN KEC. DAGANGAN KAB. MADIUN Tintin Hariyani
Prosiding SPIKesNas : Seminar Publikasi Ilmiah Kesehatan Nasional Vol. 2 No. 3 (2023): SPIKesNas - Juli 2023
Publisher : STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a toddler who experiences malnutrition in the first 1000 days of life, especially in the first 1000 days of life. The causes of stunting are poor parenting practices, lack of access to food, clean water, sanitation, knowledge of nutritional status and low levels of education. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of education and knowledge of nutritional status with the incidence of stunting in Banjasrsari Wetan Village, Merchandise District, Madiun Regency.   This research uses analytic research design cross sectional. The variables of this study were education level and knowledge of nutritional status. The population of this study were all mothers who had toddlers as many as 210 respondents, using a sample of 136 respondents. The sampling technique used is probability sampling with simple random sampling technique. The instrument used is a questionnaire sheet. data were processed using the chi-square statistical test. The time of the research was carried out July 09 - July 22, 2022 at the Posyandu, Banjasrsari Wetan Village, Dagangan District, Madiun Regency.  The results showed that most of the respondents (72.7%) who had elementary and junior high school education experienced stunting in their children, almost all of the respondents (90.6%) who had a low level of knowledge about nutritional status experienced stunting in their children, and a small portion of the respondents (25.0%) experienced stunting. The results of the analysis show a p value 0.000 (p <0.05), which means that there is a relationship between the level of education and knowledge of nutritional status with the incidence of stunting in Banjasari Wetan Village,Dagangan District, Madiun Regency, with a strong correlation (correlation coefficient -0.665 and -0.691). 
HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP MUTU PELAYANAN ANC TERPADU DENGAN MINAT UNTUK KUNJUNGAN ULANG DI KLINIK BUNGA MERPATI KOTA PALU PROPINSI SULAWESI TENGAH Hariyani, Tintin; Winarsih, Sri
Prosiding SPIKesNas : Seminar Publikasi Ilmiah Kesehatan Nasional Vol 3 No 1 (2024): SPIKesNas - Februari 2024
Publisher : STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In 2022, the K4 coverage of Bunga Merpati Clinic was 29.20%, a decrease of 25.3% compared to the K4 coverage in 2021 (54.5%). Total integrated ANC visits at Bunga Merpati clinic in 2022 decreased by 4.31% from 2021. This is due to an unfavorable perception that reduces the interest of pregnant women for repeat visits. The purpose of this study was to determine the relationship between pregnant women's perception of integrated ANC service quality with interest in repeat visits at Bunga Merpati Clinic in Palu. This research is quantitative research that uses a correlational research design with a cross sectional approach. The study population was 452 pregnant women. Sampling using probability simple random sampling technique. The sample number was 83 people. The research time is August 15 to 31, 2023. It consists of two variables, namely the independent variable (pregnant women's perception of the quality of integrated ANC services) and the dependent variable (interest in repeat visits). Data collection using questionnaires. Bivariate analysis using the chi-square test, with a meaning level of α = 5%. The results showed a relationship between pregnant women's perception of the quality of integrated ANC services with interest in repeat visits at Bunga Merpati Clinic in Palu city (p value = 0.001 or < 0.05). So based on the results of this study it can be concluded, that the better the perception of pregnant women will increase the interest of pregnant women for repeat visits.
KELAS MEMASAK IBU BALITA MENU DAUN KELOR UNTUK MENGATASI ANEMI DAN STUNTING Hariyani, Tintin
Prosiding SPIKesNas : Seminar Publikasi Ilmiah Kesehatan Nasional Vol 3 No 3 (2024): SPIKesNas - Agustus 2024
Publisher : STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Moringa (Moringa oleifera) is a multipurpose plant. Moringa can grow in lowlands and highlands up to 1,000 meters above sea level (m pl). The distribution of moringa spreads from Java, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, East Nusa Tenggara, and West Nusa Tenggara. The fairly high iron content in moringa leaves makes it believed to help prevent anemia. It can help relieve infections caused by bacteria. It can help increase antioxidant levels in women who have gone through menopause. Good for children who are malnourished and stunted. This community service activity was carried out by holding a cooking class. Participants in this activity were 27 people consisting of 15 pregnant women and 12 mothers of toddlers. Activities include socialization, education, demonstrations, demonstrations, and distribution of moringa plant seeds. The activity was carried out on May 30, 2023. The location of the activity was at the Minggiran village hall, Papar district, Kediri district. The menu of dishes demonstrated were moringa vegetables, moringa jelly milk, and pudding. Based on the socialization carried out, it is known that moringa leaves are plants that are known in the Kediri area. Many moringa plants grow wild or are planted in the yard area of ​​the house. A total of 12 pregnant women and mothers of toddlers have moringa plants in their homes. However, they do not yet know that the nutritional content of moringa leaves is useful for preventing and treating stunting and anemia. They only know that moringa leaves are consumed in the form of vegetables. They have never tried to process moringa leaves in different ways to produce a variety of more varied food. Variations in the moringa leaf are needed so that toddlers and pregnant women have more appetite for consuming the moringa leaf. In this cooking class activity for mothers of toddlers and pregnant women, innovation and creativity in processing moringa leaves into various menus for food, drinks, and snacks are demonstrated. will make it easier for pregnant women and children to accept and consume moringa leaves. So that mothers can cook various moringa leaf menus that are beneficial for babies and pregnant women