Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KONTEKSTUALISASI MANAJEMEN PROGRAM INTENSIVE COURSE BAHASA ARAB DI IAIN TULUNGAGUNG AHMAD NURCHOLIS
Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab No 1 (2015): Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab I
Publisher : Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Institusi pendidikan berbasis intensive course dianggap efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan bila menggunakan strategi yang kuat dengan tujuan yang jelas dalam menghadapi suasana kompetitif dan orientasi di masa depan. Untuk menjadi efektif di dalam masa sekarang, IAIN Tulungagung memalui Pusat Bahasa telah me-manage sebuah program intensive course bahasa Arab dengan strategi kualitas, antara lain dengan misi yang unggul, memfokuskan customer secara jelas, strategi untuk pencapaian misi, pelibatan semua customer, baik secara internal maupun eksternal, di dalam pengembangan strategi , penguatan staf dengan menggerakkan penghalang dan bantuan untuk membuat kontribusi maksimal terhadap institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif, serta penilaian dan evaluasi keefektifan  institusi menghadapi tujuan yang diharapkan oleh customer. Tolok ukur Profesionalisme yang merupakan tuntutan dari segala macam profesi, dalam kata lain guna untuk meningkatkan mutu dan kualitas seseorang yang mempunyai sebuah profesi dan trampil berbahasa Arab. IAIN Tulungagung merupakan perguruan tinggi yang berupaya menghasilkan output guru bahasa arab yang berkualitas. Hal ini berdasarkan amanat dalam UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 dijelaskan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.Key Words: implementasi, manajemen, program, Intensive Course bahasa Arab, profesional.
أدوار المعاهد التقليدية في تعليم اللغة العربية والعلوم الدينية على تثقيف الأمة في إندونيسيا Ahmad Nurcholis; Izzatul Laila
Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab No 6 (2020): Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab VI
Publisher : Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

المستخلصومن الظواهر المكتشفة أن تسهم هذه الدراسة العلمية على أسلوب دراسة الحالة من أجل أن يتمكن الباحث من الكشف عن هذه الواقعيات بشكل كامل وشامل في مع وصف تحليلي. وقد بدى من ذلك أن استراتيجيات تعليم اللغة العربية في المعاهد التقليدية، منها استخدام الكتب الكلاسيكية. وتم استعراض عدد من الأوراق العلمية المكتوبة على المعاهد الإسلامية من زوايا مختلفة. لأن تطور التعليم الإسلامي في إندونيسيا ينبع من حيث المبدأ من نظام المعاهد الإسلامية في المصليات الصغيرة، ثم ينتقل أخيرا إلى نظام المدارس، والتغيرات في شكل ومضمون التعليم الإسلامي لا تنفصل عن متطلبات تطوير الأوقات التي يواجهها. و تتجه المعاهد الإسلامية نحو ديناميكيات نظام التعليم الإسلامي في شكل المدرسة الدينية وتصبح في نهاية المطاف مدارس. ومع ذلك، لا يمكننا أن ننكر أن دور المعاهد الإسلامية كأقدم مؤسسة إسلامية في جمهورية إندونيسيا قادرة على أن تصبح مؤسسة تعليمية بديلة تعمل على تثقيف الأمة.الكلمات الرئيسية: المعاهد التقليدية، تعليم اللغة العربية، العلوم الدينية، تثقيف الأمة.
UPAYA ISLAMISASI ILMU EKONOMI SEBAGAI SOLUSI MENUJU MASYARAKAT YANG BERKEADILAN Ahmad Nurcholis
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.239 KB) | DOI: 10.24260/almaslahah.v9i2.683

Abstract

Keterjebakan Indonesia di dalam hutang luar-negeri tidak terlepas dari hegemonisme dan berkembangnya kapitalisme serta imperialisme baru. Kita melihat bukti yang makin nyata dari hari ke hari terjadinya disempowerment terhadap bangsa dan negara Indonesia. Kita menyaksikan pula bahwa yang terjadi saat ini pembangunan pihak asing di Indonesia dan bukan pembangunan Indonesia. Disempowerment ini berkelanjutan dengan makin dibiarkannya pengangguran dan kemiskinan rakyat makin meluas. Kebijaksanaan ekonomi yang mengutamakan pertumbuhan dan mengabaikan perluasan lapangan kerja bukanlah hanya suatu kelengahan (mindset dari kelompok market fundamentalists), tetapi patut diwaspadai sebagai suatu kepentingan untuk mendominasi dan melanggengkan ketergantungan nasional. Maka perlu upaya islamisasi ilmu ekonomi yang mengarah pada keselarasan antara dimensi etis ekonomi dan dimensi praktisnya (bisnis) dalam pengertian yang integratif, tidak parsial dengan tujuan membangun masyarakat yang berkeadilan. Hal ini tentunya berbeda dengan aksioma kapitalis bahwa kegiatan ekonomi (bisnis) itu mempunyai tujuan ekonomis yaitu keuntungan meteriil sehingga keuntungan menjadi ideologinya dalam berbisnis meskipun harus mengorbankan nilai-nilai moral ethics.
Politics of Race: Diskriminasi Rasial Etnis Tionghoa dalam Kebijakan Pertanahan di Daerah Istimewa Yogyakarta Felisitas Friska Dianing Puspa; Fira Salzabilla Puspita Sari; Finna Azarine Lathifah; Johanes Nadimjethro; Agus Wahyu Nugroho; Ahmad Nurcholis
Jurnal PolGov Vol 2 No 2 (2020): Jurnal PolGov Volume 2 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Departemen Politik dan Pemerintahan, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.045 KB) | DOI: 10.22146/polgov.v2i2.2120

Abstract

Tulisan ini berusaha memberikan elaborasi mengenai faktor-faktor apa saja yang berperan dalam melanggengkan diskriminasi hak kepemilikan tanah terhadap penduduk etnis Tionghoa di wilayah Yogyakarta. Terdapat keunikan dalam implementasi Undang-Undang Pokok Agraria, di Kota Yogyakarta dengan Sultan sebagai pusat kekuasaannya. Dari penelusuran historis terdapat serangkaian tindakan diskriminatif terhadap penduduk etnis Tionghoa berkaitan dengan hak kepemilikan tanah. Mulai dari kesulitan mendapatkan pengakuan sebagai warga negara Indonesia, penetapan status yang didasarkan pada ciri-ciri rasial, hingga penolakan kepemilikan tanah dari aturan formal yang berlaku beserta birokrasi yang berkuasa. Berbeda dengan wilayah lainnya di Indonesia, Yogyakarta dengan segala tradisinya masih mempertahankan diskriminasi rasial tersebut. Dalam praktiknya di masa kini, diskriminasi tersebut, selain tercantum dalam aturan formal, juga terinstitusionalisasi pada pemahaman masyarakat Yogyakarta, sehingga menjadi sesuatu yang normal. Proses institusionalisasi tersebut dapat dikaitkan dengan pengaruh politik kekuasaan yang dimiliki oleh Sultan terhadap seluruh lapisan masyarakat Yogyakarta, berikut lembaga-lembaga formal terkait. Melalui studi lapangan serta sumber-sumber sekunder, tulisan ini menjelaskan apa yang menyebabkan diskriminasi tersebut dapat bertahan dari waktu ke waktu, baik dari sisi aturan formal, historis serta pemahaman sosiokultural yang memperkuatnya.
Manajemen Dakwah Transformatif KBIH Taawun Tulungagung Muhammad Adi Firmansyah; Ahmad Nurcholis
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 5 No. 1 (2021): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga ibadah haji merupakan lembaga yang berkategori sosial kemasyarakatan yang dinaungi oleh pemerintahan pusat, khususnya kementrian Agama. Sebelum menjalankan ibadah haji, lembaga haji wajib menjalankan yang namanya kegiatan manasik haji dengan melibatkan seluruh aspek keseluruhan, seperti adanya peserta, instruktur, materi, media, dan biaya. Banyaknya unsur yang dikategorikan dalam perjalanan ibadah haji, lembaga diwajibkan untuk mengunakan manajemen dalam mengemas seluruh aspek kegiatan perjalanan ibadah haji tersebut. Dalam tulisan ini, peneliti menjabarkan mengenai bagaimana lembaga haji dalam menggunakan manajemen dakwah transformatif. Seiring dengan perkembangan dan perebuhan setiap peraturan kelompok bimbingan ibadah haji, lembaga diwajibkan menerapkan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan analisis untuk megembangkan dakwah. Hasil penelitian nantinya akan bisa menjadikan, bahwa dakwah melalui kelempok bimbingan ibadah haji bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dalam lembaga haji, diharuskan mempunyai metode yang berbeda dengan lembaga lain dalam menjalankan kegiatan dakwahnya untuk mewujudkan perubahan sosial yang signifikan. Tidak lain bertujuan agar lembaga tersebut mempunyai jati diri sendiri dalam menegakkan dan mensiarkan agama Islam di tengah-tengah kehidupan sosial, dan budaya masyarakat. The Hajj institution is an institution in the social category that is covered by the central government, especially the Ministry of Religion. Before carrying out the hajj pilgrimage, the hajj institution is obliged to carry out what is called the Hajj ritual activity involving all aspects of the whole, such as the presence of participants, instructors, materials, media, and costs. The number of elements categorized in the pilgrimage journey, the institution is obliged to use management in packaging all aspects of the pilgrimage journey activities. In this paper, the researcher describes how the hajj institution uses transformative da'wah management. Along with the development and perebuhan of any rules of the Hajj guidance group, the institution is required to implement planning, organizing, mobilizing, monitoring and analyzing to develop da'wah. The results of the research will later be able to make, that da'wah through the Hajj guidance group can be carried out effectively and efficiently. In the Hajj institution, it is required to have a different method from other institutions in carrying out its da'wah activities to bring about significant social change. None other than the aim of these institutions to have their own identity in upholding and broadcasting Islam in the midst of social life and community culture.
Curiosity-Driven Learning in Arabic: A Case Study on the 'Inquiring Minds Want to Know' Approach dewi, intan; Ahmad Nurcholis; Izzatul Laila; Juan Acevedo; Moumen El-Sayed
Alibbaa': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 6 No. 1 (2025): Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ajpba.v6i1.17881

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the "Inquiring Minds Want to Know" learning model in Arabic language instruction at MTsN 3 Tulungagung. The model was chosen to address the gap between students' desire to learn and their ability to cultivate curiosity. This research employed a phenomenological qualitative approach, utilizing interviews, observations, and documentation for data collection. The findings reveal that the implementation of the "Inquiring Minds Want to Know" learning model in Arabic language instruction follows four main stages: (1) formulating questions that stimulate students' interest in learning and discussion, (2) providing opportunities for students to make predictions or guesses, (3) recording all student predictions without immediately providing answers to maintain curiosity, and (4) using questions as a bridge to connect learning materials and delivering appropriate answers throughout the learning process. This learning model has proven effective in enhancing students' active participation and critical thinking skills in the context of Arabic language learning.
INTEGRATING LIFE SKILLS IN ARABIC EDUCATION: BILINGUAL CAMPUS STUDY AT UIN MALIKI MALANG AND UIN SATU TULUNGAGUNG Ahmad Nurcholis; Intan Sari Dewi; As'aril Muhajir; Abu Hanifah
Fashohah : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Arab Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/fsh.v5i1.23139

Abstract

ABSTRAK UIN Maliki Malang dan UIN Satu Tulungagung adalah dua perguruan tinggi Islam negeri yang telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU) dan menerapkan sistem kampus bilingual. Penelitian ini menyelidiki model pengembangan pendidikan bahasa Arab berbasis life skills. Dengan status BLU, kedua perguruan tinggi diharapkan menjadi pelopor kampus bertaraf internasional di Indonesia dan memaksimalkan potensi unit usaha untuk mendukung tridharma perguruan tinggi. Studi ini menemukan perbedaan dalam fokus pengembangan di kedua lembaga dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif fenomenologis dengan landasan teori Fungsi Chester L. Barnard (1983). UIN Maliki Malang berkonsentrasi pada pengembangan kurikulum dan sumber daya manusia, sedangkan UIN Satu Tulungagung lebih menekankan pada peningkatan kerja sama antar lembaga dan pengembangan sarana dan prasarana.
Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Karakter di MIN 1 Tulungagung Ahmad Nurcholis; Budi Harianto; Ely Nur Khanifah; Syaikhu Ihsan Hidayatullah
At- Ta'lim : Jurnal Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2020): June
Publisher : LP3M Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/attalim.v6i2.342

Abstract

Arabic language has a very important role for Muslims, not only become the religious language (Al-Quran) but also a subject to be developed through curriculum development. Especially in developing the character-based curriculum where the children's moral is decline while the demands always grow. So, it is urgent to make the students’ quality by global standards. The research adjective is to describe how to develop the Arabic language curriculum in line with students’ character building. This is qualitative research that emphasizes the natural phenomenon of the object, that is the Arabic Curriculum Development at MIN 1 Tulungagung, the teacher role in applying the Arabic curriculum and carrying out the curriculum evaluation in the school. The efforts of curriculum development at MIN 1 Tulungagung are (1) Arabic-language routine activities, (2) Exemplary teachers and school staffs, and (3) Creating a good Arabic-speaking environment. The results of the study show that character-based Arabic curriculum development is carried out through: the integration of character values with Arabic subjects, self-development programs, building the values and ethics systems in schools, implementing the values and ethics in learning Arabic, applying various approaches, methods, and strategies.
PENGUATAN ASWAJA AN-NAHDLIYAH MELALUI PENGAJIAN KITAB “AL AJWIBAH AL GHALIYAH” DI PONDOK PESANTREN MASJID AGUNG JAMI’ MALANG Ahmad Nurcholis
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol. 5 No. 1 (2025): An Nahdoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/annahdhoh.v5i1.23805

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) Nahdliyah melalui pendalaman kitab Al Ajwibah Al Ghaliyah di Pondok Pesantren Masjid Agung Jami’ Malang. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab Al Ajwibah Al Ghaliyah berperan penting dalam memperkuat pemahaman ke-Aswaja-an santri, khususnya dalam aspek akidah, fiqih, dan tasawuf. Kitab ini tidak hanya diajarkan secara tekstual, tetapi juga dikontekstualisasikan dengan isu-isu keagamaan kontemporer seperti radikalisme, intoleransi, dan disrupsi informasi digital. Metode pengajaran tradisional seperti bandongan dan sorogan digunakan secara adaptif sehingga memungkinkan terjadinya dialog kritis antara ustadz dan santri. Proses pendalaman kitab ini berkontribusi nyata dalam membentuk karakter santri yang moderat, toleran, dan memiliki kesadaran ideologis ke-NU-an yang kuat. Dengan demikian, pendalaman kitab kuning dapat dijadikan sebagai strategi efektif dalam mempertahankan dan merevitalisasi nilai-nilai Aswaja di tengah tantangan ideologis zaman modern.
HARMONI JIWA & BAHASA: WARISAN IBNU SINA DALAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB DAN KESEHATAN MENTAL Intan Sari Dewi; Ahmad Nurcholis; Dhea Syahzana Sahreebanu; Izzatul Laila
Fashohah : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Arab Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/fsh.v5i2.23480

Abstract

ABSTRAK Warisan intelektual Islam menyimpan khazanah berharga tentang keterkaitan antara bahasa dan kesehatan mental. Pemikiran Ibnu Sina, tokoh besar dalam filsafat dan kedokteran Islam, banyak membahas kesehatan manusia secara komprehensif. Namun, penelitian terdahulu lebih menekankan aspek medis, psikologis, atau filosofis tanpa secara khusus menyoroti peran bahasa Arab sebagai instrumen dalam pendidikan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi bahasa Arab, melalui pemikiran Ibnu Sina, terhadap pengembangan konsep dan pendidikan kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan, berfokus pada karya-karya utama Ibnu Sina, terutama Al-Qanun fi al-Tibb dan teks filsafatnya, serta literatur sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Arab berfungsi bukan hanya sebagai medium komunikasi ilmiah, melainkan juga sebagai kerangka konseptual untuk memahami kesehatan mental secara holistik. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi pendidikan bahasa Arab dengan pemikiran Ibnu Sina menawarkan perspektif historis dan filosofis yang relevan bagi pengembangan pendidikan kesehatan mental kontemporer.                                           Kata kunci: Bahasa Arab, Ibnu Sina, Ilmu Kedokteran Islam, Pendidikan Kesehatan Mental