Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Formulasi Sediaan Salep Bisul dari Ekstrak Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa L. Pers) Musdalifah Musdalifah; Muhammad Iqbal
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Edisi 2 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v4i2.14140

Abstract

Staphylococcus aureus is a normal flora of the skin and mucous membranes in humans, it can cause human infection in the form of boils. One example of antimicrobials that can be obtained from nature is the flower plant because it contains active substances, namely saponins, flavonoids, and tannins. To increase the effectiveness and convenience of using bungur leaves, it is necessary to formulate it in a more practical form such as a preparation. This study aims to identify the active fraction of the leaf extract of bungur (Lagerstroemia speciosa L. Pers) in boils ointment against Staphylococcus aureus bacteria. The extraction method was used  the maceration method, which was followed by the preparation of a boil ointment formulation, then tested against the Staphylococcus aureus bacteria. The diameter of the resistance formed was measured and statistically analyzed using the Completely Randomized Design (CRD) method. The results showed that the average resistance diameter of 1% bungur leaf ointment was 11.5 mm, 5% was 12.7 mm, 10% was 15.8 mm, and positive control was 16.5 mm. It was concluded that the effective concentration of bungur leaf extract in the ointment preparation in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus was 1%.
Formulasi dan Evaluasi Kestabilan Fisik Krim Ekstrak Biji Lada Hitam (Piper nigrum L.) Menggunakan Variasi Emulgator Andi Nur Zam Zam; Musdalifah Musdalifah
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Edisi 2 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v4i2.14146

Abstract

Black papper seed extract has known for its antivitiligo potential. The  addition  of  black papper seed  extract was predicted can influence the physical  stability  of  the  cream.  Therefore, this research was aimed to test the physical stability of cream contained  black papper seed extract in varity of emulgator there is tween® 60-span® 60, tween® 80-span® 80, novemer®, dan viscolam®. Physical stability test using the cycling test method by storing the preparation at 4 ° ± 2 ° C for 24 hours and then storing it at 40°±2°C) for 24 hours. The storage time at these two different temperatures is considered as one cycle and carried out for 12 days. The stability parameters were organoleptic observations, homogeneity, dispersion, pH, viscosity and cycling test results. The results showed that there were differences in organoleptic values, pH, viscosity, homogeneity and dispersibility. The most stable cream was obtained, namely the cream formula using emulgator Tween® 60-span® 60, had a good organoleptic value, cream type m/a, pH 5.10, viscosity 46,800 cPs, spreadability 4.2 cm2, homogeneous cream . The results of this study indicate that black pepper seed extract cream can be formulated into a stable cream preparation.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK PROPOLIS DALAM SEDIAAN SALEP TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus. Musdalifah .; M. Natsir Djide; Nur Ida
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 25 No. 2 (2021): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v25i2.10725

Abstract

Propolis adalah resin alami yang dikumpulkan oleh lebah madu dari tumbuhan dan digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Sifat antibakteri dan antijamur dari ekstrak propolis telah diselidiki secara ekstensif, namun belum diketahui konsentrasi efektif propolis untuk diformulasikan sebagai salep antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi efektif ekstrak propolis dalam sediaan salep untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram dengan masa inkubasi 24 jam. Diameter hambatan yang terbentuk diukur dan dianalisis secara statistik menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan diameter hambatan rata-rata salep propolis 1% sebesar 9,5 mm, 5% sebesar 9,7 mm, 10% sebesar 10,8 mm, dan kontrol positif sebesar 15,5 mm. Hasil analisis statistik nilai F hitung (36,6) > F tabel pada taraf 1% (7,591) dan 5% (4,006), sehingga menunjukkan ada pengaruh variasi konsentrasi ekstrak propolis pada sediaan salep terhadap luas diameter hambatan pada taraf 1% dan 5%. Disimpulkan bahwa konsentrasi yang efektif ekstrak propolis dalam sediaan salep dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 1%.
Antipyretic Activity of Ethanol Extract from Beligo (Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.) Fruit Flesh in Wistar Albino Rats (Rattus norvegicus) Nur Alim; Rusman Hasanuddin; Jasmiadi Jasmiadi; Musdalifah Musdalifah; A. Ihdinal Hagg; Nur Linda
Jurnal Ilmiah Sains Volume 23 Nomor 2, Oktober 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jis.v23i2.48443

Abstract

The people of South Sulawesi employ beligo as a plant with fever-reducing properties. The utilized part is the flesh of its fruit. The beligo fruit contains fatty acids, flavonoids, phenolics, and steroids that hold promise as antipyretic agents. The study aimed to determine the antipyretic activity of ethanolic extract from beligo fruit flesh on male Wistar rats induced with peptone solution. The research method encompassed maceration extraction using 70% ethanol solvent and antipyretic activity testing using 15 male Wistar rats divided into five treatment groups. Group I served as the negative control and received SODIUM-CMC 1%, groups II, III, and IV received ethanolic extract of beligo fruit flesh at doses of 250 mg/kg BW, 500 mg/kg BW, and 750 mg/kg BW respectively, and group V, the positive control, received paracetamol tablets. Measurements of initial temperature, temperature after induction, and temperature after treatment were taken at 30-minute intervals for 180 minutes. Data were statistically analyzed using a Completely Randomized Design (CRD) and Duncan test. The research findings revealed a fever reduction percentage of 1,57% for group I, 4,03% for group II, 4,28% for group III, 4,45% for group IV, and 5,25% for group V. Data analysis indicated that ethanolic extract of beligo fruit flesh at doses of 250 mg/kg BW, 500 mg/kg BW, and 750 mg/kg BW exhibited significant antipyretic activity (p < 0.05). The ethanolic extract from beligo fruit flesh possesses antipyretic activity in induced Wistar rats, suggesting its potential use as a fever-reducing medication. Keywords: Antipyretic; Benincasa hispida (Thunb.) Cogn; fever
Toksisitas akut fraksi ekstrak etanol daun kawista (Limonia acidissima L.) dengan metode Brine Shirmp Lethality Test Fauziah, Sitti; Musdalifah, Musdalifah; Miratun, Miratun
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2: volume 1 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.585

Abstract

Senyawa kimia yang terkandung pada tumbuhan kawista antara lain yaitu flavonoid, saponin dan glikosida. Penelitian tentang uji toksisitas akut fraksi ekstrak etanol daun kawista (Limonia acidissima L.) dengan metode Brine Shirp Lethalty Test telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas akut dari fraksi ekstrak etanol daun kawista (Limonia acidissima L.) terhadap larva Artemia salina Leach dengan menentukan nilai LC50 menggunakan metode Brine Shirp Lethalty Test. Simplisia daun kawista (Limonia acidissima L.) sebanyak 250 g diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh, ditimbang sebanyak 20 g untuk dilakukan fraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol 96% diperoleh nilai LC50 yang berbeda tiap fraksi, dimana fraksi n-heksan memiliki nilai LC50 sebesar 21,086 μg/mL, ekstrak etil asetat memiliki nilai LC50 sebesar 19,9021 μg/mL, dan ekstrak etanol 96% memiliki nilai LC50 sebesar 11,776 μg/mL ketiganya dengan kategori toksik.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Langsat (Lansium domesticum correa) Terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Pratama, Agus Sangka; jasmiadi, Jasmiadi; musdalifah; yusharumi
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 3: Volume 1 Issue 3
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i3.665

Abstract

Penelitian tentang uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun Langsat (Lansium domesticum Correa) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun Langsat Lansium domesticum Correa) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode penelitian meliputi ekstraksi daun Langsat (Lansium domesticum Correa) secara maserasi menggunakan etanol 96%, pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode difusi agar, dengan parameter zona hambatan yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 0,8%;1,6%;3,2; masing-masing memiliki diamenter hambatan sebesar 8,99 mm; 9,39 mm; 11,30 mm terhadap bakteri Staphylococcus aures dan 5,5%; 6%; 6,5% masing-masing memiliki diameter hambat sebesar 11,69 mm; 11,83 mm; 31,36 mm terhadap bakteri Escherichia coli. Daun Langsat (Lansium domesticum Correa) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylacoccus aureus dan Escherichia coli.
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Hasil Partisi Buah Sawo Manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) yang diinduksi Aloksan Ardian, MOHD ARDIAN; Musdalifah; Sangka Pratama, Agus
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 2: Volume 3 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i2.1017

Abstract

Telah dilakukan uji aktivitas antidiabetes ekstrak hasil partisi buah sawo manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Serbuk simplisia buah sawo manila diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 70%. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 3 ekor tikus. Dilakukan pengukuran kadar glukosa awal, kemudian diinduksi dengan aloksan 120 mg/kgBB, kemudian diukur glukosa darah setelah induksi dengan menggunakan alat glukometer. Hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil rata-rata penurunan glukosa darah pada kelompok I EHP n-heksan dosis 35 mg/kgBB (10,17%); II EHP etil asetat dosis 35 mg/kgBB (42,82%); III EHP etanol 96% dosis 35 mg/kgBB (78,35%); IV kontrol positif (82,02%) dan V kontrol negatif (4,51%). Ekstrak hasil partisi n-heksan 50 mg/kgBB dan etil asetat 50 mg/kgBB buah sawo manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) tidak memiliki aktivitas menurunkan glukosa darah yang berbeda nyata dengan kontrol positif serbuk tablet pioglitazone sedangkan ekstrak hasil partisi etanol 96% buah sawo manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) memiliki aktivitas menurunkan glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif serbuk tablet pioglitazone dan berbeda sangat nyata dengan kontrol negatif Na CMC 1%. .
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Klika Jambu Bol (Syzygium malaccense (L.) Merr. & Perry) terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Jasmiadi, Jasmiadi; sangka pratama, agus; Musdalifah, Musdalifah; aprianti, ayu
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 3: Volume 1 Issue 3
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i3.540

Abstract

Penelitian tentang aktivitas antibakteri ekstrak etanol klika jambu bol telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol klika jambu bol memiliki daya hambat terhadap Bakteri Shigella dysenteriae. Metode penelitian meliputi ekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96% dan pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella dysenteriae dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Konsentrasi ekstrak jambu bol yang digunakan, 6.25%,12.5%, 25%, dan masing-masing memiliki parameter zona hambat sebesar 7,96 mm; 8,93 mm; 10,38 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jambu bol mempunyai aktivitas terhadap bakteri Shigella dysenteriae.
Rika Pengaruh pemberian ekstrak etanol lignum batang bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) Asal Kalimantan Timur terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) Rika wardayani, Rika wardayani; siti fauziah noer; Musdalifa
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 3 No. 1: Volume 3 Issue 1
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v3i1.1023

Abstract

Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Hormon insulin di dalam tubuh dapat meninmbulkan hiperglikemia dan hipoglikemia. Hiperglikemia karena insulin mengalami defesiensi (kekurangan) yang berarti kadar glukosa dalam darah tinggi, dan bila kadar glukosa dalam darah terlalu rendah disebut hipoglikemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol lignum batang bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih. Tikus putih yang digunakan diadaptasikan terlebih dahulu, tidak di beri pakan selama 8 jam namun tetap diberi minum, kemudian diukur kadar glukosa darah awal untuk memperoleh kadar gula darah awal dengan cara mengambil darah melalui vena lateralis pada ekor. Selanjutnya dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok perlakuan kemudian tiap kelompok diberikan perlakuan selama 7 hari, lalu diberi glukosa 20% secara oral, kemudian dilakukan pengukuran kadar glukosa darah sebanyak 3 kali dengan interval waktu 60 menit, pada menit ke 60, 120 dan 180. hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bajakah tampala dengan dosis 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB pada tikus memiliki yang sangat berbeda nyata dengan kontrol negatif Na-CMC 1% dan tidak berbeda nyata dengan kontrol positif glibenklamid. Dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB memiliki efek dalam mempertahan kadar glukosa darah pada tikus puih yang telah di induksi glukosa darah 20%. KEYWORDLignum Batang Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis Hassk.); Glukosa darah; Induksi Glukosa 20%,
Aktivitas Inhibitor Agregasi Platelet Ekstrak Daun Bungur (Lagerstroemis speciosa) Terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) Irianto, Ramdhani; Musdalifa; nur alfia Irfayanti
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 4 No. 1 (2025): Volume 4 issue 1 2025
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v4i1.1335

Abstract

Telah dilakukan Penelitian Uji Aktivitas Inhibitor Agregasi Platelet Ekstrak Etanol Daun Bungur (Lagerstroemis speciosa) pada Tikus putih (Rattus norvegicus) Jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari ekstrak etanol daun bungur (Lagerstroemis speciosa) sebagai inhibitor agregasi platelet terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Daun bungur ini mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Dimana flavonoid merupakan salah satu jenis antioksidan yang dapat menghambat agregasi platelet. Kemampuan flavonoid tersebut mampu menghambat metabolisme asam arakidonat oleh enzim siklooksiginase. Metode penelitian yang digunakan adalah maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Parameter yang digunakan yaitu waktu pendarahan dengan cara Ivy-Duke dan masa koagulasi dengan cara pipa kapiler menurut Duke. Kelompok I sebesar 16,43% dan 15,32%; kelompok II sebesar 30,33 dan 38,82%; kelompok III sebesar 60,04% dan 53,24%; kelompok IV sebesar 81,70% dan 79,76%; kelompok V sebesar 89,02% dan 85,24%. Analisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun bungur dosis 150 mg/200 g BB tidak memiliki aktivitas inhibitor agregasi platelet sedangkan dosis 300 mg/200 g BB dan 450 mg/200 g BB dapat meningkatkan masa pendarahan dan memperlambat masa koagulasi darah tikus putih (Rattus norvegicus) sehingga memiliki aktivitas inhibitor agregasi platelet.