Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Pemilahan Sampah Botol Plastik melalui Hilirisasi Dropbox sebagai Bentuk Sinergitas CSR PT Refined Bangka Tin dengan Komunitas BECAK BABEL Hapsari, Umi; Nihayah, Badi'atun; Unigraha, Arinda; Jamilullah, Jamilullah; Anovani, Euis Intan; Firdaus, Firdaus; Rikadiana, Rikadiana; Indarto, Fari; Gunawan, Febri; Febrian, Febrian; Syaputra, Ariat; Reynaldi, Delvin; Lihawa, Wahyudin
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): IJPM - April 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.370

Abstract

Sampah anorganik khususnya sampah botol plastik masih menjadi masalah terkait peningkatan volume sampah di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas dalam hal manajemen sampah yaitu pemilahan sampah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Edukasi pemilahan sampah botol plastik yang dilakukan oleh Komunitas BECAK BABEL yaitu dengan hilirisasi dropbox sampah untuk menarik minat masyarakat dalam pengelolaan sampah. Penekanan pada edukasi pemilahan sampah botol plastik dengan hilirisasi dropbox yaitu untuk mengubah mindset masyarakat bahwa sampah dapat di daur ulang dan memiliki nilai ekonomi. Setiap satu sampah botol plastik yang dibuang ke dropbox akan mendapatkan poin yang nantinya dapat dirupiahkan dan terintegrasi dengan rekening tabungan masing – masing. Tujuan dari adanya pemberdayaan masyarakat ini yaitu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pemilahan sampah botol plastik untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan dilakukan dalam dua tahap, tahapan pertama pilot project dan tahapan yang kedua hilirisasi dropbox ke masyarakat luas. Tahapan pilot project dilakukan dengan konsep PDCA (Plan, Do, Check and Action) untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan program sebelum dihilirkan ke masyarakat luas. Hasil dari pemberdayaan masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa dropbox sampah mampu mengedukasi masyarakat di pilot project dalam pemilahan sampah botol plastik setelah dianalisa dengan konsep PDCA dan siap untuk dihilirkan dan direplikasi ke lokasi lain.
Analisis Social Return on Investment (SROI) dalam Program Pemberdayaan Masyarakat terkait Integrated Machinaries untuk Pengolahan Jerami di Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta Sutiarso, Lilik; Hapsari, Umi; Purwadi, Didik; Radi, Radi; Saputra, Wawan
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): IJPM - April 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.387

Abstract

Kabupaten Gunungkidul menjadi penyumbang tertinggi produksi padi di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan hasil panen mencapai 191,51 ton per September 2023. Hasil panen padi yang tinggi akan menghasilkan limbah pertanian yang tinggi juga. Potensi jerami padi kurang lebih adalah 1,4 kali dari hasil panennya. Kalurahan Piyaman merupakan salah satu Kalurahan di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul yang mayoritas matapencaharian penduduknya pada usahatani pertanian dan peternakan. Kelompok Tani Sedyo Rukun merupakan salah satu kelompok tani di Kalurahan Piyaman yang selama ini hanya fokus pada kegiatan pertanian dan peternakan sedangkan terkait limbah pertanian khususnya jerami masih minim dilakukan. Karena hal tersebut Universitas Gadjah Mada melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mengintegrasikan teknologi alat dan mesin pertanian untuk mengatasi permasalah tersebut. Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam pengolahan limbah pertanian khususnya jerami dengan mengaplikasikan teknologi alat dan mesin pertanian serta mengukur dampak sosialnya. Maka dari itu, untuk menganalisa dampak sosial digunakan metode SROI dalam program pemberdayaan masyarakat tersebut. Dari hasil perhitungan SROI diperoleh nilai 1,6 dalam setiap investasi Rp 1,- dari program memberikan dampak sebesar Rp 1,6,-. Nilai Social Return on Investment (SROI) dalam program ini membuktikan bahwa investasi teknologi dan alat mesin pertanian dapat memberikan dampak sosial yang positif dan signifikan.
Hilirisasi Teknologi Sistem Integrasi Tanaman Ternak Ikan (SITTI) Menggunakan Pendekatan Konsep Bio economy, Green Economy, Circular Economy (BGC Economy) Hapsari, Umi; Nihayah, Badiatun; Sutiarso, Lilik; Rahayu, Endang Sutriswati; Purwadi, Didik; Saputra, Wawan
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): IJPM - Agustus 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.538

Abstract

Sistem Integrasi Tanaman Ternak Ikan (SITTI) merupakan bentuk integrasi yang saling berkaitan dan memberikan respon positif berupa aliran material dan energi. Teknologi SITTI dinilai mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat di Desa Sriharjo apabila disinergikan dengan konsep BGC Economy yaitu bio economy, green economy dan circular economy. Tujuan pemberdayaan masyarakat melalui penerapan SITTI adalah meningkatkan produktivitas hasil, memberikan nilai tambah pada aspek ekonomi, sosial, dan meningkatkan daya saing produknya, serta efisiensi penggunaan sumberdaya alam dengan meminimalkan limbah dari proses produksi (zero waste) sehingga menghasilkan lingkungan yang lestari dan berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan sasaran ditujukan kepada kelompok karang taruna tani dan kelompok wanita tani(KWT). Penerapan teknologi SITTI yang terdiri dari subsistem tanaman hortikultura, ternak ayam, budidaya ikan dan budidaya Black Slodier Fly mampu i) meningkatkan produktivitas hasil (prinsip bioeconomy & circular economy) yaitu adanya hasil dari budidaya ayam petelur, ikan lele, tanaman hortikultura dan maggot, ii) memberikan nilai tambah pada aspek ekonomi sosial, dan meningkatkan daya saing produk, setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai BC ratio sebesar 1,73, iii) efisiensi penggunaan sumberdaya alam dengan meminimalkan limbah dari proses produksi (zero waste) dengan memanfaatkan larva maggot BFS untuk mengurai limbah organik menjadi pupuk (prinsip green economy).