Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Kinetics Model of Tomato Quality Changes During Storage Masithoh, Rudiati Evi; Rahardjo, Budi; Sutiarso, Lilik; Harjoko, Agus
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.875 KB)

Abstract

This study aims at developing a kinetics model of changes in tomatoes quality during storage. Samples were stored at temperature of 6, 15, and 28 °C. Quality parameters measured were total carotene, citric acid, and vitamin C. On the development of kinetic models of quality parameter changes the k values of total carotenoids, citric acid, and vitamin C were 0.075, -0.008, and 0.042 at 6 °C, 0.056, -0.029, and 0.049 at 28 °C, as well as 0.125, -0.039, dan 0.044 at 28 °C, respectively. Activation energy of the decrease of citric acid was 47.91 kJ/mol, whereas for total carotene and vitamin C were 17.83 kJ/mol dan 0.96 kJ/mol. The coefficient of determination (R2) of the quality content between observation and prediction were 0.70-0.96. Keywords: Kinetics, total carotene, citric acid, vitamin C, tomato
Strategi Pengembangan Potensi Wilayah Agroindustri Perkebunan Unggulan Herdhiansyah, Dhian; Sutiarso, Lilik; Purwadi, Didik; Taryono, T
Jurnal Teknik Industri Vol 13, No 2 (2012): Agustus
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.636 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol13.No2.201-209

Abstract

The development of plantation agro-industry should refer to primary commodity approach. Until now there is no accurate reference for government Kolaka. The diversifications of products and by-product have not developed yet. The objectives of this research were to formulate development strategy of regional potential of the prime plantation agro industry. The object of this research is six primary commodities of plantation; those are cacao, clover, pepper, cashew, coconut, and coffee in Kolaka Regency with Delphi and SWOT methods. The research results showed that the development strategy of regional potential of the prime plantation agro industry there are at quadrant I or that strategy was created by using all the power to take advantage of opportunities that an aggressive strategy by doing independence improvement of the farmers through development and counseling, partnership development on agro-industry activities in the effort of giving additional value of production. 
Evaluasi Kinerja Fisik Sistem Subak Yang Berorientasi Agroekowisata Menggunakan Pendekatan Logika Fuzzy Sumiyati, S; Sutiarso, Lilik; Windia, Wayan; Sudira, Putu
Jurnal Teknik Industri Vol 12, No 2 (2011): Agustus
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1385.546 KB) | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol12.No2.147-155

Abstract

Along with the development of the tourism in Bali, one of the phenomena occurs was that the land conversion to the non-agricultural land, causing the canal irrigation was not able to function again. In addition, water demand will be increased not only for irrigation, but also for other sectors out of irrigation. This condition can interfere the performance of the subak system. One strategy to improve subak system is to develop agroecotourism based on subak system. Analysis of physical performance subak system done using fuzzy logic approach to quantify the condition of vagueness. Because of the problems associated with subak irrigation systemperformance are often vague and can not be classified with certainty. The results of this study are (i) the values of subak irrigation system performance indicators, the condition and thefunction of subak irrigation facilities, the condition and the function of subak facilities, and the agroecotourism facilities; (ii) find out the physical performance of subak irrigation systems in Bali with agroecotourism oriented. The stages of this research were collecting and analyting the data include: (i) RWS (Relative Water Supply), (ii) RIS (Relative Irrigation Supply),(iii) Ia (Index Area), (iv) analysis of the condition and function of subak irrigation networks, (v) the condition and the function of subak facilities, (vi) the agroecotourism facilities, and (vii) physical performance of subak system using fuzzy logic approach. The utilization rate of water on Subak Anggabaya and Subak Lodtunduh in one year was good. Subak Anggabayaand Subak Lodtunduh have sufficient irrigation water supply with RIS values in one year > 1. Based on Area Index (Ia), it could be seen that the irrigated area in Subak Anggabaya andSubak Lodtunduh in accordance with the plan. The physical performance of Anggabaya subak system and Lodtunduh Subak system was in the middle criteria. The simulation results that development of agroecotourism on subak system could improve the physical performance of subak system.
AUDIT ENERGI PADA BERBAGAI JENIS INDUSTRI TAHU BERDASARKAN TEKNOLOGI PEMASAKANNYA Sri Markumningsih; Bambang Purwantana; Lilik Sutiarso
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan teknologi pemasakannya cara penggunaan energi selama ini pada beberapa jenis industri tahu disinyalir belum efisien. Penelitian dilakukan pada 4 produsen tahu yang masing-masing menggunakan teknologi pemasakan berbeda, yaitu; tungku tunggal, tungku ganda, ketel uap horizontal, dan ketel uap vertikal. Metoda deskriptif analisis digunakan untuk mengkaji rasio masukan-luaran energi. Energi masukan adalah tenaga kerja manusia, energi bahan bakar, energi yang sudah terbentuk, dan energi bahan, sedang energi luaran adalah energi tahu, dan energi ampas tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total input energi tertinggi sebesar 19.005,05 kJ/kg tahu terjadi pada ketel uap vertikal dan terrendah sebesar 6.026,80 kJ/ kg tahu pada tungku tunggal. Tingginya konsumsi energi untuk mengoperasikan ketel uap vertikal terjadi karena ia bekerja di bawah kapasitas normal. Kata kunci : audit energi, industri tahu, ketel uap, tungku
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN HARGA TANAMAN PANGAN Ferlando Jubelito Simanungkalit; Lilik Sutiarso; Didik Purwadi
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peramalan harga tanaman pangan perlu dirancang untuk memberikan stimulus kepada para pengambil keputusan terkait dengan kebijakan stabilisasi harga pangan, tendensi harga masa depan, dan jadwal tanam yang dapat memaksimumkan  laba.  Kajian dilakukan berdasarkan tingkat harga bulanan komoditas tanaman pangan  bulan  Januari 2000-Juli 2011 di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Metode penilaian Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dengan toleransi validitas 15 persen digunakan untuk menentukan komoditas tanaman pangan dari 324 percobaan yang memiliki performansi terbaik. Dari 6 jenis komoditas tanaman pangan yang menjadi objek kajian, arsitektur JST yang paling baik diperoleh dari komoditas beras IR64 dengan arsitekur [12 – 32 – 1], nilai laju pembelajaran 1,75 dan kisaran transformasi data terletak pada [0 dan 1], dengan nilai MSE dan MAPE pelatihan, pengujian dan validasi berturut-turut adalah [0,00125 dan 2,807 %], [0,0219 dan 3,289 %], [0,0244 dan 3,575 %]. Kata kunci: sistem pendukung keputusan, jaringan syaraf tiruan, peramalan harga,                          tanaman pangan.
Studi Komparasi Prediksi Curah Hujan Metode Fast Fourier Transformation (FFT), Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Artificial Neural Network (ANN) Dyah Susilokarti; Sigit Supadmo Arif; Sahid Susanto; Lilik Sutiarso
agriTECH Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.795 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9412

Abstract

Optimum climate condition and water availability are essential to support strategic venue and time for plants to grow and produce.  Precipitation prediction is needed to determine how much precipitation will provide water for plants on each stage of growth. Nowadays, the high variability of precipitation calls for a prediction model that will accurately foresee the precipitation condition in the future. The prediction conducted is based on time-series data analysis. The research aims to comparethe effectiveness of three precipitation prediction methods, which are Fast Forier Transformation (FFT), Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) and Artificial Neural Network (ANN). Their respective performances are determined by their Mean Square Error (MSE) values. Methods with highest correlation values and lowest MSE shows the best performance. The MSE result for FFT is 14,92; ARIMA is 17,49; and  ANN is 0,07. This research concluded that Artificial Neural Network (ANN) method showed best performance compare to the other two because it had produced a prediction with the lowest MSE value.ABSTRAKKondisi iklim dan ketersediaan air yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat diperlukan dalam upaya mendukung strategi budidaya tanaman sesuai ruang dan waktu. Prediksi curah hujan sangat diperlukan untuk untuk mengetahui sejauh mana curah hujan dapat memenuhi kebutuhan air pada setiap tahap pertumbuhan tanaman. Variabilitas curah hujan yang tinggi saat ini, membutuhkan pemodelan yang dapat memprediksi secara akurat bagaimana kondisi curah hujan dimasa yang akan datang. Prediksi yang dilakukan adalah prediksi berdasarkan urutan waktu (time-series).  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan akurasi prediksi curah hujan antara metode Fast Farier Transformation (FFT), Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Artificial Neural Network (ANN). Kinerja ketiga metode yang digunakan dilihat dari nilai Mean Square Error (MSE). Metode dengan nilai korelasi tertinggi dan nilai MSE terkecil menunjukkan kinerja terbaik. Hasil penelitan untuk FFT diperoleh nilai MSE = 14,92, ARIMA = 17,49 sedangkan ANN = 0,07. Ini menunjukkan bahwa metode Artificial Neural Network (ANN) menunjukkan kinerja yang paling baik diantara dua metode lainnya karena menghasilkan prediksi yang mempunyai nilai MSE terkecil.
Penyusunan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penetapan Indeks Ketahanan Pangan di Tingkat Rumah Tangga dan Wilayah 458 (Studi Kasus di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul, Yogyakarta) Erniati Erniati; Lilik Sutiarso; Putu Sudira
agriTECH Vol 33, No 4 (2013)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.735 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9542

Abstract

Food security in Indonesia at national level, is considered as adequate, when seen from the side of availibility but the level of poverty is still high. It means that even the national food availability is abundant, but it can not be accessed by all residents at household level. Therefore, food security situation should be constantly monitored. one method to identify and provide food security situation data / information is establishment of food security index. This research has an objective to design instrument (a software) Decision Support System (DSS) to define food security index in household and region level. DSS for defining food security index needs to be done, so that there is a computer-based information system program that can be used to process and present data better, as a reference for policy makers on food security issues. The program is designed using a desktop-based software. It integrated the dialog subsystem, models subsystem, database subsystems and knowledge components subsystem. The data was collected at Srimartani village, Piyungan district, Bantul Regency, D.I. Yogyakarta Province, applying survey and interview methods in designing database. The dynamically designed program indicated that DSS program for food security index in household and region level can be used as an instrument to identify and give food security situation on a regular basis information. The information can be shown in the form of indexes and categories, as well as maps. according to the food security index result analysis for the household level of Sample Village, there were 1 sub-village in food insecurity,  6 sub-village in food vulnerable; and 10 sub-village in food security status. according to food insecurity index of the region level, food security level of Srimartani Village can be categorized as good enough, which was shown by index value 0,48. It means that all subvillage in Srimartani Village was categorized as secure enough, secure, and very secure. Based on this result analysis, according to the knowledge base of food security owned by the author, it was suggested to the local and provincial government to monitor region situation/condition regularly, especially for sub-village with food vulnerability category. The DSS program recommended the local and provincial government to give direct aid which will help the community to solve the food insecurity problem. ABSTRAKKetahanan pangan di Indonesia secara nasional tergolong cukup apabila dilihat dari sisi ketersediaan, namun tingkat kemiskinan masih cukup tinggi. Itu artinya meskipun ketersediaan secara nasional melimpah, namun pangan tersebut tidak bisa diakses oleh semua warga sampai ke tingkat rumah tangga. oleh karena itu, ketahanan pangan merupakan salah satu hal yang perlu terus menerus diawasi keadaannya dari waktu ke waktu. Salah satu metode untuk mengidentifikasi dan memberikan data/informasi tentang situasi ketahanan pangan adalah dengan penetapan indeks ketahanan pangan. Penelitian ini ditujukan untuk membangun instrument (seperangkat software) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menetapkan indeks ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan wilayah. SPK (Decission Support System/DSS) untuk penetapan indeks ketahanan pangan perlu dilakukan supaya tedapat suatu program yang dapat digunakan sebagai sistem informasi berbasis komputer untuk mengolah dan menyajikan data dengan lebih baik sebagai bahan acuan bagi para pengambil kebijakan terkait masalah ketahanan pangan. Program dirancang dengan pemrograman berbasis desktop sebagai software bantu dalam menggabungkan subsistem dialog, subsistem model, subsistem basis data dan subsistem komponen pengetahuan. Pengumpulan data dilakukan di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul, D.I.Yogyakarta dengan metode survey dan wawancara untuk diolah sebagai basis data. Hasil perancangan program menunjukkan bahwa program SPK untuk indeks ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan wilayah yang dirancang secara dinamis dapat digunakan sebagai instrument untuk melakukan identifikasi serta memberikan data/informasi situasi ketahanan pangan secara berkala yang ditampilkan dalam bentuk laporan berupa indeks dan kategori serta peta. Berdasarkan hasil analisis terhadap indeks ketahanan pangan di tingkat rumah tangga di desa sampel menunjukkan adanya 1 dusun rawan pangan; 6 dusun rentan pangan; 10 dusun tahan pangan. Berdasarkan indeks ketahanan pangan di tingkat wilayah, situasi ketahanan pangan Desa Srimartani cukup baik, ditunjukkan dengan indeks kurang dari 0,48 artinya semua dusun di Desa Srimartani masuk kategori cukup tahan, tahan dan sangat tahan. Berdasarkan hasil analisis, sesuai dengan knowledge base tentang ketahanan pangan yang dimiliki penulis, disarankan agar aparat desa dan pemeritah dapat melakukan monitoring situasi/kondisi wilayah secara berkala. Untuk dusun yang masuk kategori rawan pangan, program SPK memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan aparat desa agar memberikan bantuan langsung/bantuan tunai agar dapat membantu kondisi rawan pangan yang sedang terjadi.
Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Jaringan Saraf Tiruan untuk Peramalan Harga Komoditas Tanaman Pangan Ferlando Jubelito Simanungkalit; Lilik Sutiarso; Didik Purwadi
agriTECH Vol 33, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.618 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9569

Abstract

Decision Support System Based on Artificial Neural Networks For Food Crop Commodities Price Forecasting was designed to provide a stimulus for decision makers concerning food price stabilization, future price trend and available planting schedule policies which enable to maximize the profit. The main purpose of this study is to make the design of Decision Support System (DSS) by firstly analyzing the architecture of Artificial Neural Networks (ANN) that appropriate to be used as forecasting method/model base of the DSS. The study was done by using the monthly prices of the food crop commodities in Sleman Regency, D.I. Yogyakarta province, from January 2000 to July 2011. The best architecture was selected based on the lowest value of Mean Square Error (MSE) and Mean Absolute Percentage Error (MAPE) from system training, testing and validation result. Then, the best architecture was designed to be the model base of the DSS as well as the database, user interface and elements of knowledge by using the decision support system developing phases and programmed with delphi programming. From the 324 trials unit of the ANN architecture analysis for each commodity, it has been obtained that there was a best ANN architecture for each commodity and valid to be used as the forecasting method with 15% tolerance of MAPE. From 6 varieties of food crop as the object of study, the very best ANN architecture derived from rice IR64 with the architecture [12 – 32 – 1], learning rate 1,75 and the transformation range of the data [0 and 1], with consecutive value of MSE and MAPE in training, testing and validation process was [0,00125 and 2,807%], [0,0219 and 3,289%], [0,0244 and 3,575%]. Based on the validation result, the limit of the forecasting period that still valid to be done by the system was in the next 12 months. The result show that the performance of ANN architecture decrease in terms of price fluctuating sharply, due to the lack of some factors that force price fluctuation. Therefore the development of the ANN architecture was needed as the model base of the DSS in order to improve the ability of the system to provide the better decision support.AbstrakSistem pendukung keputusan berbasis jaringan saraf tiruan untuk peramalan harga tanaman pangan dirancang untuk membantu memberikan stimulus bagi para pengambil keputusan perihal kebijakan stabilisasi harga pangan, tren harga masa depan dan jadwal tanam yang memungkinkan untuk memaksimalisasi keuntungan. Tujuan penelitian ini adalah rancang bangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan terlebih dahulu menganalisis arsitektur Jaringan Saraf Tiruan (JST) yang paling tepat untuk digunakan sebagai metode peramalan/subsistem model SPK. Kajian dilakukan dengan menggunakan tingkat harga bulanan komoditas tanaman pangan di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta bulan Januari 2000 – Juli 2011. Arsitektur JST terbaik dipilih berdasarkan pada nilai Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) yang paling kecil dari hasil pelatihan, pengujian dan validasi sistem. Arsitektur terbaik kemudian dirancang menjadi subsistem model SPK bersamaan dengan basis data, tampilan antarmuka dan komponen pengetahuan dengan menggunakan fase-fase perancangan sistem pendukung keputusan dan diprogram dengan bahasa pemrograman delphi. Dari 324 percobaan analisis arsitektur JST untuk masing-masing komoditas, diperoleh satu arsitektur JST dengan performa terbaik untuk masing-masing komoditas dan valid untuk digunakan sebagai metode peramalan dengan toleransi MAPE 15%. Dari 6 jenis komoditas tanaman pangan yang menjadi objek kajian, arsitektur JST yang paling baik diperoleh dari komoditas beras IR64 dengan arsitekur [12 – 32 – 1], nilai laju pembelajaran 1,75 dan kisaran transformasi data terletak pada [0 dan 1], dengan nilai MSE dan MAPE pelatihan, pengujian dan validasi berturut-turut adalah [0,00125 dan 2,807%], [0,0219 dan 3,289%], [0,0244 dan 3,575%]. Berdasarkan hasil validasi, batas jangka waktu peramalan maksimal yang valid untuk dilakukan oleh sistem adalah selama 12 bulan ke depan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa arsitektur JST yang digunakan mengalami penurunan performa pada bagian pola harga yang berfluktuasi dengan tajam, hal ini disebabkan karena arsitektur JST yang digunakan tidak memperhitungkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga, untuk itu perlu pengembangan arsitektur JST sebagai subsistem model SPK guna meningkatkan kemampuan sistem memberikan dukungan keputusan yang lebih baik.
Analisis Spektral dalam Penentuan Periodisitas Siklus Curah Hujan di Wilayah Selatan Jatiluhur, Kabupaten Subang, Jawa Barat Dyah Susilokarti; Sigit Supadmo Arif; Sahid Susanto; Lilik Sutiarso
agriTECH Vol 36, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.986 KB) | DOI: 10.22146/agritech.10688

Abstract

Rainfall data was studied to know how rainfall in the region has a span of time to form a repetitive pattern. The cycle is a change or a wave up and down within a period and repeated at other periods. The cycle has a frequency that can be completed in one period of time. Fourier transform is an algorithm to convert the time domain X to the domain or the frequency spectrum Y, by breaking the signal into a sinusoidal component. This study used the Fast Fourier Transform (FFT) to find the nature of the trend recurrence of rainfall in the southern region of Jatiluhur Subang. Simulation model was done using monthly rainfall data 1975 - 2012. The results showed a trend of rainfall in the study area was repeated every 12 months (1 cycle). Rainfall prediction was done by using a 5-year rainfall data and used the data observation of the next 5 years as a comparison result predicted to see the performance. Performance prediction was resulted using the Mean Square Error (MSE) used to obtain the difference between the standard derivation calculation of observed data and data modeling. The results of the analysis at the time of validation of the model was MSE    14.92 with a 95% confidence level. FFT used to calculate the value of the error (the difference between the values calculated by the ANN model and observed data) resulted in the change cycle of rainfall occurs over a period of months or approximately 71.68 months or 5-6 years.ABSTRAKData curah hujan dipelajari salah satunya untuk mengetahui bagaimana curah hujan di suatu wilayah mempunyai rentang waktu untuk membentuk suatu pola berulang. Siklus merupakan suatu perubahan atau gelombang naik dan turun dalam suatu periode serta berulang pada periode lain. Siklus mempunyai frekuensi yang dapat diselesaikan dalam 1 periode waktu. Transformasi Fourier merupakan algoritma untuk mengubah domain waktu X menjadi domain atau spectrum frekuensi Y, dengan cara menguraikan sinyal menjadi komponen sinusoidal.  Penelitian ini menggunakan metode Fast Fourier Trans!orm (FFT) untuk mencari sifat berulangnya trend curah hujan di wilayah selatan Jatiluhur Kabupaten Subang. Simulasi model menggunakan data curah hujan bulanan tahun 1975 - 2012. Hasilnya menunjukkan trend curah hujan di lokasi penelitian berulang setiap 12 bulan sekali (1 siklus). Prediksi curah hujan dilakukan dengan menggunakan data curah hujan 5 tahun dan menggunakan observasi data 5 tahun berikutnya sebagai pembanding hasil prediksi untuk melihat performa yang dihasilkan. Performa hasil prediksi menggunakan Mean Square Error (MSE) sebagai standar perhitungan derivasi perbedaaan antara data real dan data pemodelan. Hasil analisis pada saat validasi model didapatkan MSE    14,92 dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan menggunakan analisis FFT untuk menghitung nilai error (perbedaan antara nilai perhitungan model ANN dengan data sebenarnya), diperoleh perubahan siklus curah hujan terjadi dalam kurun waktu 71,68 bulan atau sekitar 5-6 tahun.
Pengaruh Tingkat Kerusakan Jalan Perkebunan dan Posisi Tandan Buah Segar di Bak Truk terhadap Kinerja Angkutan Kelapa Sawit Andreas Wahyu Krisdiarto; Lilik Sutiarso
agriTECH Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.023 KB) | DOI: 10.22146/agritech.12867

Abstract

Oil Palm fresh fruit bunch (FFB) transportation is a vital step in post harvest process. Transportation condition may affects the quantity and quality of FFB as a palm oil factory raw material. Due to many estate roads are not at ideal condition, this research was addressed to explore the relationship between road damage level and position of FFB in truck bin to transportation performance. Transportation performance indicator were leftover fruit, level of released fruitlets, fruits bruise index, and free fatty acid (FFA) content. The research divided into two stage. The first was on transportation performance in collection road. The second was FFB transportation from fruit collection point to factory, which was treated on good, moderate, and bad road. Observation was done to the FFB at bottom, middle and upper layer of truck bin. The transportation performace indicators were analized by Anova, and continued by Tukey method analysis if there were differentces among treatments. Result showed that level of road damage was significantly affect transportation performace indicator i.e level of leftover fruits, but it was not significantly affect level of released fruitlets, fruits bruise index, and FFA content. Meanwhile, FFB position in truck bin influenced level of fruitlets releasing, and significantly influenced fruits bruise index.ABSTRAKPengangkutan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit merupakan satu tahap penting dalam proses pascapanen. Kondisi pengangkutan menentukan kuantitas dan kualitas TBS sebagai bahan baku pabrik kelapa sawit. Mengingat masih banyak jalan perkebunan yang belum ideal, penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan tingkat kerusakan jalan dan penempatan TBS di bak truk terhadap kinerja pengangkutan. Indikator kinerja pengangkutan yang digunakan adalah buah restan (tertinggal di kebun), kadar asam lemak bebas (ALB), tingkat pelepasan buah (membrondol), dan tingkat memar (indeks memar). Penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu: 1) kinerja pengangkutan dari piringan pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH). 2) kinerja pengangkutan dari TPH ke pabrik. Perlakuan dalam penelitian tahap dua adalah kualitas jalan pengumpulan, yaitu jalan baik, sedang, dan buruk, dan posisi TBS di bak truk, yaitu di lapisan dasar, tengah, dan atas. Hubungan panjang jalan rusak dengan tingkat restan buah dianalisis dengan analisis regresi, sedang indikator kinerja pengangkutan dianalisis dengan analisis varians (Anova), dan kemudian dilanjutkan dengan analisis satu arah pembedaan antar perlakuan dengan metode Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi atau tingkat kerusakan jalan memberikan pengaruh terhadap indikator kinerja pengangkutan tingkat buah restan, namun tidak secara nyata berpengaruh terhadap tingkat pelepasan buah sawit dari tandan (pembrondolan), tingkat kerusakan buah (indeks memar) dan kadar ALB pada saat pengangkutan menggunakan truk bak kayu. Sedang posisi TBS di dalam bak truk berpengaruh cukup nyata terhadap tingkat pelepasan buah dari tandan, dan berpengaruh nyata terhadap indeks memar buah selama pengangkutan.