Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kajian anggaran biaya K3 proyek peningkatan ruas jalan bagbagan-mekarasih, sukabumi Paikun; Jaelani, Muhamad Rizal; Yusron Afifi, Arif; Susilo Nugroho, Nadhya; Raflis
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v3i2.85

Abstract

Maraknya kasus kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi telah mengingatkan bahwa aspek K3 tidak mendapatkan perhatian dari para kontraktor. Padahal, K3 adalah aspek yang terpenting dalam penyelenggaraan konstruksi. Upaya untuk meminimalisir kecelakaan adalah dengan melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penyedia jasa konstruksi harus menyediakan biaya untuk keperluan K3 yang di ambil dari total proyek, karena estimasi biaya sangat signifikan pengaruhnya dan menjadi salah satu tolok ukur penting dalam mengevaluasi keberhasilan suatu proyek konstruksi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dalam BAB III Pasal 27 dan Pasal 28 telah mengatur mengenai Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbandingan biaya K3 antara peraturan dan lapangan. Penelitian ini dilaksanakan studi literatur dimana tahapan analisis data adalah menyusun daftar risiko yang terjadi, menilai risiko, mitigasi risiko, lalu melakukan perbandingan harga untuk keperluan K3 antara RAB dan harga keperluan K3 menurut Surat Edaran Nomor 11/SE/M/2019 dan menghitung biaya persentase terhadap kontrak. Hasil penelitian teridentifikasi 27 risiko kecelakaan kerja dengan 5 kategori rendah dan 22 kategori sedang. Untuk biaya K3 yang diperlukan berdasarkan harga satuan lapangan dan RAB adalah sebesar Rp. 16.700.000,00 Sedangkan biaya berdasarkan Surat Edaran Nomor 11/SE/M/2019 adalah Rp. 146.710.000,00 Biaya K3 dilapangan lebih kecil dengan selisih 0,81% atau sebesar Rp. 130.010.000,00 hal ini disebabkan karena tidak tercantumnya kebutuhan K3 seperti APD baik untuk keperluan pekerja dan lain sebagainya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Padahal penyedia jasa konstruksi seharusnya menyediakan biaya untuk keperluan K3 yang diambil dari total biaya proyek meskipun biaya tersebut masuk kategori biaya umum dan tidak spesifik tercantum dalam kontrak.
VALUE BASED DECISION ON TECHNOLOGY CRITERIA THAT ARE RESILENT AGAINST GLOBAL ECONOMIC UNCERTAINTY Genta Bintang Al Akbar; Raflis; Giraldi Fardiaz Kuswanda
International Journal on Livable Space Vol. 6 No. 2 (2021): CARBON AND SPACE UTILIZATION
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/livas.v6i2.16802

Abstract

Infrastructure development is important in today's society. This has become an obstacle with the increasing number of residents in DKI Jakarta, because land is limited and has not been proportional to population growth. The COVID-19 pandemic has gradually paralyzed the world economic system. Currently, Indonesia is on the brink of recession. The IMF estimates that the global economy will experience a decline in growth rates of up to -3%. To determine the impact of global economic uncertainty on construction projects, the most appropriate alternative standards and strategies are needed from the criteria for technologies that are resilient to global economic uncertainty. In this research, there are 5 criteria and 3 alternatives that underlie the goal of the best strategy in the aspect of technology for Value Based Decision Making against global economic uncertainty. AHP is used to examine the importance level data by asking for opinions from 10 experts for criteria and alternatives. Based on the results of distributing questionnaires to experts, it is known that Office Building Construction is an alternative and Building Materials criteria are the most suitable criteria against economic uncertainty.
KAJIAN PEMANFAATAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI Raflis; Lubis, Suwardi; Rujiman; Nirfalini Aulia4, Dwira
Jurnal Koridor Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.524 KB) | DOI: 10.32734/koridor.v8i1.1312

Abstract

Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun, Rancangan Pedoman Umum Penyusunan dan Pengajuan Usulan Bantuan Pembangunan Rusunawa pada Perguruan Tinggi Nomor 1 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama, maka mahasiswa dapat bernafas lega sedikit guna meringankan biaya pendidikan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan bangunan rusunawa pada perguruan tinggi. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Metode kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi masing-masing variabel. Penelitian ini merupakan penelitian ex facto karena dilakukan setelah semua kejadian selesai berlangsung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sejauh ini pemanfaatan bangunan belum cukup optimal. Hal ini dikarenakan desain bangunan yang kurang cocok dengan kebiasaan pengguna bangunan, padahal desain bangunan merupakan penyeragaman desain dari pigak pemberi bantuan pembangunan rusunawa. Apalagi lain daerah mempunyai kearifan lokal yang berbeda-beda pula sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.
Socialization of Building Business Organizational Culture Towards Sustainability in Culinary Business in Sukakarya District, Sabang City Atika Aini Nasution; Baginda Harahap; Raflis; Roy Nuary Singarimbun; Neni Sri Wahyuni; Selvi Aristantya
IJCS: International Journal of Community Service Vol. 2 No. 1 (2023): IJCS: International Journal of Community Service
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijcs.v2i1.418

Abstract

This Community Service should be able to contribute to culinary business Aguan Peanut Cake actors in the Sukakarya sub-district, Sabang City. A strong culture and good management of Human Resources are tools to compete with competitors in an organization. The result of a strong culture is that the culture will promote consistent behavior that can create organizational effectiveness that is influenced by employee performance. But if the culture is not good, then the goal will go in the wrong direction. There are 4 factors in the development of Organizational Culture, namely a culture of discipline, honesty and responsibility, a creative work culture, an environmentally friendly work culture and a work culture that is aware of local values. Changes in the organizational culture need to be disseminated to all employees so that it becomes a daily work behavior, so that the organizational culture becomes a collective awareness that can benefit all parties. However, it is not easy to create a new habit, it needs simultaneous and continuous encouragement and effort so that the organizational culture becomes a positive habit.
Kinerja Infrastruktur Pendukung Disabilitas di DKI Jakarta Raflis; Irfan Amrullah; Syarif Hidayatullah
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v7i1.561

Abstract

The provision of disability-friendly infrastructure in Jakarta faces several challenges, such asthe improperly installed guiding blocks and ramps, which hinder the mobility of people withdisabilities and increase the risk of accidents. This study aims to evaluate the performance ofdisability infrastructure and provide solutions to create a more inclusive and safer city. Usingboth quantitative and qualitative methods, data was collected through interviews, surveys, andfield observations at Jatinegara Station, Jakarta, with 14 respondents, including visuallyimpaired individuals and policymakers. The analysis shows that both the users of disabilityfacilities and policymakers lack sufficient understanding of disability infrastructure, as seen fromthe misalignment between the facilities and the proper design standards. This hinders themobility of people with disabilities, particularly the visually impaired. As a solution, the studyrecommends adding support facilities, such as specialized training for transportation staff andplacing staff at key locations, as well as supporting facilities like tactile maps and audio signageto help visually impaired individuals navigate public transport more easily and safely.
VALUE BASED DECISION PADA FASILITAS DIFABEL TUNANETRA DI DKI JAKARTA Amrullah, Irfan; Raflis
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol. 20 No. 2 (2025): Menara : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jmenara.v20i2.53553

Abstract

Transportasi umum di DKI Jakarta harus memastikan aksesibilitas yang optimal bagi penyandang disabilitas, termasuk tunanetra. Salah satu fasilitas utama yang mendukung mobilitas tunanetra adalah guiding block, namun penggunaannya sering kali tidak maksimal akibat desain yang tidak konsisten, kurangnya pemeliharaan, serta pemasangan yang tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menentukan alternatif terbaik dalam optimalisasi fasilitas difabel tunanetra menggunakan pendekatan Value Based Decision Making (VBDM) dan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Dengan melakukan observasi, wawancara, serta survei kepada pemangku kepentingan terkait, penelitian ini mengidentifikasi empat kriteria utama: Kemudahan Akses, Kemudahan Informasi, Kesetaraan Penggunaan Ruang, dan Keselamatan. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa Keselamatan merupakan faktor paling dominan dalam optimalisasi fasilitas dengan bobot tertinggi sebesar 0,4675, diikuti oleh Kemudahan Akses (0,2286), Kesetaraan Penggunaan Ruang (0,2002), dan Kemudahan Informasi (0,1035). Dengan demikian, penelitian ini merekomendasikan perbaikan desain guiding block, penerapan teknologi pendukung seperti peta taktil dan signage audio, serta peningkatan implementasi kebijakan aksesibilitas guna meningkatkan kemandirian dan keselamatan tunanetra dalam menggunakan transportasi umum.
Language Ideologies and Policy Development: Navigating Identity, Education, and Globalization Dennison J, Evans; Rusnalasari, Zulidyana Dwi; Marselina, Suci; Raflis
Lingua : Journal of Linguistics and Language Vol. 3 No. 1 (2025): March 2025
Publisher : Indonesian Scientific Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61978/lingua.v3i1.1038

Abstract

Language ideologies play a decisive role in shaping language policy, influencing national identity, education, minority language preservation, globalization, and systemic inequalities. This narrative review examines how ideological frameworks inform policy development across diverse contexts. Using Scopus, Web of Science, and Google Scholar, relevant studies were identified through strategic keyword searches and evaluated based on inclusion and exclusion criteria. The analysis shows that national language policies often embody ideological commitments to unity and global competitiveness, privileging dominant or colonial languages at the expense of minority tongues. In education, policies prioritizing global languages like English can hinder equitable learning outcomes, while mother-tongue based multilingual education demonstrates significant benefits for comprehension, retention, and cultural identity. Revitalization programs in regions such as New Zealand and Latin America highlight how positive ideologies and community ownership foster minority language survival. Globalization and neoliberal ideologies further commodify language, framing it as human capital and reinforcing hierarchies that marginalize local languages. Critical studies reveal how hegemonic languages perpetuate inequality, particularly in academic and professional domains. Systemic governance factors mediate these outcomes, with decentralized and participatory models enabling more inclusive policies. Despite these insights, existing literature shows regional, methodological, and theoretical limitations, underscoring the need for broader comparative and interdisciplinary research. Overall, balancing global participation with local linguistic identities remains urgent. Sustainable reforms must prioritize multilingual education, inclusive governance, and community engagement to promote linguistic justice and cultural diversity.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI PADA KRITERIA SOSIAL YANG RESILIEN TERHADAP KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL Bernika, Jovani; Raflis; Giraldi Fardiaz Kuswanda
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16266

Abstract

Perubahan ekonomi di suatu wilayah dapat dengan mudah secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perubahan kondisi ekonomi suatu negara. Salah satu industri yang terkena dampak adalah konstruksi. Di masa pandemi, pergerakan perdagangan barang dan jasa berkurang signifikan akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Padahal, masih ada proyek yang sedang berjalan dan pekerjaan konstruksi yang sedang berjalan menjadi prioritas, terutama untuk fasilitas yang mendukung penanganan dan pencegahan Covid-19, seperti pembangunan rumah sakit, penyediaan air bersih, dan tempat cuci tangan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menetapkan alternatif yang paling sesuai dalam aspek sosial industri konstruksi, sehingga tahan terhadap ketidakpastian ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode AHP. Dalam penelitian ini terdapat 4 kriteria (Keadaan Ekonomi Keluarga Setempat, Aksesibilitas Transportasi Umum, Kemampuan Properti untuk Menarik Wisatawan dan Kemampuan untuk Memfasilitasi Aktivitas Fisik) dan 3 alternatif (Hotel, PUJASERA, dan Taman Kota). Hasil Penelitian ini mendapatkan Alternatif terbaik untuk dibangun yaitu PUJASERA. Kata kunci: Ketidakpastian Ekonomi, Aspek Sosial, Metode AHP
KAJIAN STRATEGI PERUSAHAAN BIDANG KONSTRUKSI UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI DALAM MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN EKONOMI Inggriani, Fenny Evitalia; Raflis; Giraldi Fardiaz Kuswanda
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16267

Abstract

Ketidakpastian ekonomi di Indonesia disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah ancaman akan terjadinya resesi global di tahun 2023. Peristiwa ini tentu berdampak pada perusahaan sektor konstruksi. Karena sebagian besar investasi modal negara didasarkan pada industri konstruksi, maka sektor konstruksi memiliki kontribusi penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, kinerja perusahaan sektor konstruksi perlu dipertahankan efisiensinya dalam kondisi ekonomi yang kurang stabil akibat adanya ketidakpastian ekonomi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya dilakukan analisis risiko dan manajemen strategi untuk merumuskan strategi yang tepat dan efisien untuk membangun resiliensi perusahaan terhadap ketidakpastian ekonomi. Penelitian yang dilakukan menggunakan tiga kriteria yang disesuaikan dengan tingkatan formulasi strategi, di antaranya Strategi Tingkat Perusahaan, Strategi Tingkat Unit Usaha, dan Strategi Tingkat Fungsional. Untuk alternatif strategi yang digunakan di antaranya Retrenchment, Persevering, dan Innovating. Dari 10 responden yang terpilih setelah proses purposive sampling, hasil data akan dianalisis menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan sistem pembobotan dan pemeringkatan untuk menentukan prioritas. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kriteria dan alternatif yang tepat untuk perusahaan bidang konstruksi meningkatkan resiliensi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi adalah Strategi Tingkat Perusahaan dengan alternatif strategi Retrenchment. Kata kunci : Strategi, Ketidakpastian Ekonomi, Sektor Konstruksi
VALUE BASED DECISION PADA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PROYEK KONSTRUKSI DALAM UPAYA MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL Rohman, Taufiq Nur; Raflis; Giraldi Fardiaz Kuswanda
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16282

Abstract

SektorRkonstruksiiadalahhsalahhsatuusektorrandalannuntukkmendorong pertumbuhan ekonomi dannselalu dituntuttuntukktetappmeningkatkanLkontribusinyaLmelaluiLtolakkukurPterhadapTPDB nasional. Ketidakpastian krisis ekonomi global yang terjadi saat ini menjadikan perilaku konsumen lebih mengutamakan nilai (value). Perusahaannperluumempertimbangkannpermasalahan supply chain untuk memastikan bahwa supply chain mendukung strategi perusahaan. Supply Chain Management merupakan suatu metode terintegrasi diantara pihak-pihak yang terlibat. Melihat kondisi tersebut, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai Value Based Decision Pada Supply Chain Management (SCM) Proyek Konstruksi Dalam Upaya Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi. Dalam penelitian ini terdapat 3 kriteria (information sharing, kinerja supply chain, kinerja perusahaan) dan alternatif (RFID, E-Procurement, ERP). Data tingkat kepentingan dianalisa dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan meminta pandangan 7 ahli berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap ahli didapatkan bahwa information sharing merupakan dasar dalam pengambilan keputusan supply chain, dengan seluruh alternatif dapat dijadikan strategi secara simultan/bersama-sama dalam upaya menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Kata kunci: Ketidakpastian ekonomi, supply chain Management, Information Sharing, AHP.