Abstrak: Masalah gizi yang sering dialami oleh ibu hamil adalah anemia. Gizi yang baik merupakan suatu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas SDM hendaknya dimulai dari sejak dini, yakni pada masa kehamilan. Pada masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini berkaitan dengan adanya perkembangan janin pada rahim ibu (Septiani, 2017). Berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2013, proporsi anemia pada ibu hamil di Indonesia yaitu 37,1% dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 48,9% (Kemenkes RI, 2021). Data Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 12,7% dan meningkat pada tahun 2020 menjadi 17,38% (Dinkes Kalbar, 2020). Data anemia ibu hamil puskesmas Rasau Jaya pada tahun 2021 yaitu 4,7%, angka menurun pada tahun 2022 yaitu 3,3%. Selain mengkonsumsi tablet fe, alternatif lain untuk memenuhi zat besi yang belum terpenuhi adalah dengan mengonsumsi sumber makanan yang mengandung zat besi. Berdasarkan penelitian di Departemen Pertanian Amerika Serikat, para peneliti melakukan survey 100 sumber makanan yang berbeda. Hasil yang diperoleh bahwa kandungan zat besi dan zat antioksidan dalam kacang merah, melebihi zat besi dan antioksidan seperti bayam, cranberry, blueberry dan ceri (Umrah dan Dahlan, 2018). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan kemampuan ibu hamil dalam menentukan menu makanan sehari-hari yang tepat bagi dirinya sendiri untuk pemenuhan zat besi selama kehamilan. Kata Kunci: Pengetahuan, Zat besi, Ibu Hamil Abstract: Nutritional problems that are often experienced by pregnant women are anemia. Good nutrition is a necessary factor to improve the quality of human resources (HR). The quality of human resources should start early, namely during pregnancy. During pregnancy, pregnant women experience very significant changes. This is related to the development of the fetus in the mother's womb (Septiani, 2017). Based on the 2013 Riskesdas report, the proportion of anemia in pregnant women in Indonesia was 37.1% and increased in 2018 to 48.9% (Kemenkes RI, 2021). Data from West Kalimantan Province in 2019 for pregnant women who experienced anemia was 12.7% and increased in 2020 to 17.38% (West Kalimantan DHO, 2020). Data on anemia among pregnant women at Rasau Jaya health center in 2021 was 4.7%, the number decreased in 2022 to 3.3%. Apart from consuming fe tablets, another alternative to fulfill unmet iron is to consume food sources that contain iron. Based on research at the United States Department of Agriculture, researchers surveyed 100 different food sources. The results obtained that the iron content and antioxidant substances in red beans, exceed iron and antioxidants such as spinach, cranberries, blueberries and cherries (Umrah and Dahlan, 2018). The purpose of this community service is to improve the ability of pregnant women to determine the right daily food menu for themselves to fulfill iron during pregnancy. Keywords: Knowledge, Iron, Pregnant.