Tradisi kebo-keboan menjadi salah satu ritual yang diwariskan oleh leluhur dan merupakan ritual adat masyarakat osing Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di desa Alasmalang. Pertumbuhan populasi dalam masyarakat akan terus bertambah dan menyebabkan peningkatan kebutuhan akan makanan. Hal tersebut mengharuskan setiap rumah tangga dapat menjaga ketersediaan bahan pangan yang dimilikinya, untuk menghindari ancaman krisis pangan Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh nilai tradisi kebo-keboan desa Alasmalang pada aspek ketersediaan pangan di masyarakat dan mengidentifikasi nilai-nilai ritual adat dalam upaya menghadapi tantangan krisis pangan. Metode penelitian ini menggunakan SmartPLS dengan proses spesifikasi perancangan model sebagai berikut : Evaluasi Goodness-of fit outer dan inner model. Serta, dalam riset ini terdapat 18 Hipotesis yang diajukan, 11 terbukti secara empiris dan diterima. Nilai tradisi kebo-keboan desa Alasmalang memiliki pengaruh terhadap produktivitas hasil tanam padi secara tidak langsung dengan pola perilaku sebagai variabel mediasi.