Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Makna Tuturan Pantang Larang dalam Masyarakat Minang Daerah Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu Ningsih, Asih Ria; Efendi, Rinja; Arianti, Rita
Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : English Department FBS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ld.v14i1.109321

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melestarikan  sastra  sebagian  lisan  salah satu kaian Folklor yakni tuturan pantang larang agar tidak hilang dalam kehidupan masyarakat dan masih dilestarikan dengan baik oleh masyarakat. Khususnya pada masyarakat minang di daerah ujungbatu kabupaten Rokan hulu Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan fungsi tuturan larangan yang terdapat di   daerah Ujungbatu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Informan penelitian ini adalah tiga orang minang yang merantau ke daerah Ujungbatu. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, rekam dan pencatatan data. Berdasarkan temuan dan pembahasan ditemukan empat puluh tuturan pantang larang pada masyarakat minang di derah Ujungbatu. Penelitian ini mendeskripsikan tentang makna yang ada dalam tuturan larangan, dimana kategorinya difokuskan pada lingkaran hidup manusia
Pelatihan Menulis Cerita Pendek Bagi Siswa di SMA Negeri 3 Rambah Fitri, Anisa; Nofrita, Misra; Nuratika; Arianti, Rita; Ningsih, Asih Ria; Muslim; Hermawan
JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA Vol 5 No 1 (2024): JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STKIP Rokania

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56313/jmnr.v5i1.292

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan menulis cerpen kepada siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler peminatan sastra di SMA Negeri 3 Rambah. Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen yang menarik dengan tata bahasa yang sesuai kaidah EYD. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama empat minggu melalui pertemuan secara langsung di kelas. Siswa yang tergabung dalam kegiatan ini berjumlah tiga orang yang masing-masing siwa menghasilkan empat cerpen, sehingga total cerpen yang dihasilkan dalam kegiatan pelatihan ini adalah 12 cerpen. Adapun hasil penilaian cerpen setiap minggunya mengalami kenaikan. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan menulis cerpen yang intensif dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen bagi siswa.
Pendampingan Penulisan Cerita Anak Menggunkan Media Papan Cerita di Komunitas Lenggok Media Berbasis Kearifan Lokal di Rokan Hulu Riau Ningsih, Asih Ria; Setiawan, Agung; Fitri, Anisa; Yanti, Disnia Fitri; Syahrini, Lita
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v5i2.1016

Abstract

Di daerah Ujungbatu sudah banyak kalangan masyarakatnya yang sudah tertarik kedunia literasi dan mencoba terjun menjadi penulis sastra. Wadah tempat untuk menyalurkan kreativitas menulis karya sastra orang-orang di daerah tersebut seperti remaja, Guru, ibu rumah tangga, karyawan, dll. Salah satu dikenal dengan Lenggok Media Production (LMP). Lenggok Media adalah suatu grup media kreatif yang memiliki unit media dan beralamat di Gang Topan, Ngaso, Kec. Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Namun dalam menulis khususnya cerita anak, peserta masih memiliki permasalahn seperti kurangnya pengetahuan, tidak adanya bahan bacaan yang cukup. Dengan membuat pendampingan cerita anak ini memberikan gambaran kepada komunitas Lenggok untuk mengetahui langkah-langkah membuat cerita anak. Dalam penulisan cerita anak ini penulis akan dibantu dengan menggunakan media papan cerita. Waktu pelaksanaan pengabdian dimulai tanggal 12 Juni sampai 24 Juni 2024 secara luring dengan melibatkan 30 orang peserta. Kegaiatn ini mendapatkan hasil yang maximal terlihat dari hasil pretest sebelum diberikan pembekalan mengenaii cerita anak yakni 53,4% dan setelah diberikan pembekalan dan pendampingan menulis cerita anak hasilnya meningkat menjadi 93,5%. Dengan adanya pendampingan menulis cerita anak ini dapat menambah ilmu serta meningkatkan skill dalam menulis untuk mengikuti kompetisi di tingkat nasional.
Analisis Nilai Moral Novel Lembah Air Mata Karya Jalaluddin Al Hasby Lubis Hasibuan, Muhammad Fauzi; Ningsih, Asih Ria
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis nilai moral yang terdapat dalam novel Lembah Air Mata karya Jalaluddin Al Hasby Lubis serta implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan nilai moral dalam novel berdasarkan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan diri sendiri. Hasil analisis menemukan 35 data kutipan yang mencerminkan aspek moral tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai moral dalam hubungan manusia dengan sesama manusia memiliki persentase tertinggi (54,2%), diikuti oleh nilai moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan (34,2%) dan nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri (11,4%). Dominasi nilai moral dalam hubungan antar manusia mengindikasikan bahwa novel ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan empati dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini memiliki relevansi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama dalam penguatan literasi dan pembentukan karakter siswa. Dengan menganalisis novel ini, siswa dapat memahami nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya serta mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa karya sastra dapat menjadi media yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral yang positif dalam pendidikan.
SARCASM IN THE COMMENTS COLUMN OF VIRGOUN'S INSTAGRAM ACCOUNT Rahmadani, Pesilia; Ningsih, Asih Ria
Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah Vol 8 No 1 (2025): JIPA : Jurnal Ilmu Pendidikan Ahlussunnah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STKIP Ahlussunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Language is a very important factor in everyday life. Language as a complement in communicating with the opposite sex both in groups and individually. Communication can be established when a speaker interacts with his interlocutor in community life. Language also plays the most important role in developing social media. In the application of social media, language is used as a form of communication and conveying data. This makes spoken language used to speak directly can become written language. Therefore, the use of written language with a sarcastic style of language arises. One way of communicating that often occurs and is often used by society is sarcasm, which expresses ideas or opinions through various forms of expression containing satire, criticism and ridicule. Sarcasm often occurs in community life. One of them is the use of sarcasm on Instagram accounts, precisely in the comments column. The purpose of this study was to describe the form of netizen sarcastic language in the comments of the virgoun Instagram account. The method used is a qualitative descriptive method. Based on the results of the research conducted, the netizens' sarcastic language in Virgoun's Instagram account comments found 116 data in the form of words, phrases, clauses and sentences.
Ambiguitas Makna dalam Bab IV Perkawinan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia Haty, Khurnia; Ningsih, Asih Ria
Lingua Franca Vol. 4 No. 1 (2025): Bahasa dan Sastra
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/linguafranca.v4i1.7032

Abstract

This research examines linguistic ambiguity in Chapter IV on Marriage in the Indonesian Civil Code (KUHPerdata), highlighting how unclear legal language leads to multiple interpretations. The study aims to identify the forms and meanings of ambiguity present in the chapter. Using a qualitative descriptive method, data were collected through a listening technique and analyzed using the intralingual equivalence method. Findings reveal that ambiguity still occurs in various articles, resulting from grammatical and lexical issues. A total of 46 ambiguous articles were identified, consisting of 34 cases of grammatical ambiguity and 12 of lexical ambiguity. However, this research focuses on 20 representative data points—10 lexical and 10 grammatical. Lexical ambiguities stem from imprecise diction, while grammatical ambiguities arise from sentence structures that do not align with proper Indonesian grammar. These ambiguities indicate a need for language refinement in the legal text to avoid misinterpretation and ensure legal certainty.
Analisis Kalimat Imperatif dalam Ceramah Habib Bahar Bin Smith di Youtube Angga, Willi; Ningsih, Asih Ria
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan makna kalimat imperatif pada ceramah Habib Bahar. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Teknik analisis data menggunakan teknik padan pragmatik. Hasil penelitian ini ditemukan sebayak 60 data yang terdiri dari 5 bentuk diantaranya (1) kalimat imperatif biasa sebanyak 22 data yang ditandai dengan penggunaan penanda intonasi perintah dan penambahan partikel –lah, (2) kalimat imperatif permintaan sebanyak 16 data dengan penanda leksikal kata sebaiknya dan coba, (3) kalimat imperatif pemberian izin sebanyak 1 data yang ditandai dengan penanda leksikal kata silakan, (4) kalimat imperatif ajakan sebanyak 4 data dengan penanda intonasi perintah dan penanda kata ayo, mari, yuk, (5) kalimat imperatif suruhan sebanyak 18 data dengan penanda intonasi perintah dan penanda leksikal kata jangan. Dapat dsimpulkan bahwa pada ceramah yang dilakukan oleh Habib Bahar banyak terdapat kalimat imperatif karena dalam tuturan beliau lebih banyak menyampaikan tausiyah dan tidak memutuhkan respon balik dari jamaah.
ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PERSIDANGAN DI PENGADILAN NEGERI PAYAKUMBUH Wahyuni, Neneng; Ningsih, Asih Ria
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2018)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research problemis in using the language we have to see the context or situation. If the formal situation we use the Indonesian language and if the situation is not formal we may use local language or the other. Mixed code is the use of two or more languages ​​in a conversation. The trial is one of the official situations, so the language used is Indonesian. But sometimes in the trial process, this code mix is ​​very common. Based on observations and observations of researchers when the trial took place in court found mixed code. Based on this background, the author is interested and interested to examine the mixed language code trial in Payakumbuh district court. The purpose of this study is to describe the use of mixed language code trial in Payakumbuh District Court.
BENTUK DAN FUNGSI FATIS DALAM KOMUNIKASI LISAN BAHASA MELAYU RAMBAH . S, Novia Kusuma; Ningsih, Asih Ria; Gunawan, Gunawan
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 5 No. 3 (2020)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan tentang Bentuk dan Fungsi Fatis dalam Komunikasi Lisan Bahasa Melayu Rambah. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskrisipsikan bentuk fatis dalam komunikasi lisan bahasa melayu Rambah, (2) mendeskrisipsikan fungsi fatis dalam komunikasi lisan bahasa melayu Rambah dan (3) mendeskripsikan konteks dalam komunikasi fatis. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskritif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah tuturan dalam komunikasi lisan masyarakat melayu Rambah yang mengandung fatis. Pembahasan fatis dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu bentuk dan fungsi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 40 bentuk fatis yang berupa 23 bentuk partikel, 17 kata dan 7 frasa. Bentuk fatis yang dominan digunakan dalam bahasa melayu Rambah adalah fatis bentuk partikel. Dalam penelitian ini ditemukan 29 fungsi fatis yang berupa 19 fungsi memulai, 9 fungsi mempertahankan dan 19 fungsi mengukuhkan. Fungsi fatis yang dominan ditemukan dalam bahasa melayu Rambah adalah fungsi memulai dan mengukuhkan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk pengembangan pengetahuan tentang fatis dan pengembangan bahasa melayu Rambah.
Kemampuan Berbahasa pada Pasien Narkoba di Rehabilitasi Islami Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu Ningsih, Asih Ria; Nuratika, Nuratika; Nofrita, Misra; Syahrini, Lita; Rosinda, Rosinda
BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 2 (2025): Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v10i2.3409

Abstract

This study aims to examine the language abilities of drug patients undergoing rehabilitation at the Islamic Rehabilitation Center in Ujung Batu, Rokan Hulu Regency. Rehabilitation is one of the efforts to support the physical and mental recovery of drug users, where one important aspect that needs attention is communication ability. The method used in this study is descriptive qualitative, employing in-depth interviews with the patients. The findings indicate a total of 30 data points categorized into three aspects of language production in drug patients: 22 instances of conceptualization, 5 instances of formulation, and 3 instances of articulation. It can be concluded that drug addicts experience communication failures in language production due to disturbances in the brain’s nervous system.