Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS KADAR PROTEIN DAN KADAR LEMAK BAKSO DAGING KERBAU PADA PENAMBAHAN KARAGENAN (Kappaphycus alvarezii) DENGAN LEVEL BERBEDA SEBAGAI BAHAN PENGENYAL J Juhariah; Intan Dwi Novieta; I Irmayani
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.597 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan (Kappaphycus alvarezii) sebagai bahan pengenyal terhadap kadar protein dan kadar lemak bakso daging kerbau pada level yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan yaitu P0= kontrol, P1= penambahan karagenan 5%, P2= penambahan karagenan 10%, P3= penambahan karagenan 15%.hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan karagenan sebagai bahan pengenyal berpengaruh nyata terhadap nilai kadar protein dan kadar lemak bakso daging kerbau. Rata-rata nilai protein tertinggi ke terendah adalah P0 sebesar (13,41), P2 sebesar (12,26), P1 sebesar (12,19) dan P3 sebesar (11,87). Rata-rata nilai kadar lemak tertinggi ke terendah adalah P0 sebesar (0,28), P2 sebesar (0,24), P3 sebesar (0,23) dan P1 sebesar (0,12). Dari hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P2 dengan penambahan karagenan sebagai bahan pengenyal sebanyak 10%.
PENAMBAHAN KARAGENAN (Kappaphycus alvarezii) SEBAGAI BAHAN PENGENYAL TERHADAP KADAR AIR DAN KADAR GARAM BAKSO DAGING KERBAU Eka Syapitriani; Intan Dwi Novieta; I Irmayani
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.255 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan (Kappaphycus alvarezii) dengan level yang berbeda sebagai bahan pengenyal terhadap kadar air dan kadar garam bakso daging kerbau. Penelitian ini menggunakan rancangan dasar acak lengkap dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan yaitu kontrol (P0), penambahan karagenan 5% (P1), penambahan karagenan 10% (P2), penambahan karagenan 15% (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan karagenan sebagai bahan pengenyal berpengaruh tidak terhadap nilai kadar air, namun berpengaruh nyata pada kadar garam bakso daging kerbau. Rata-rata kadar air tertinggi adalah P0 sebesar (73,27) dan terndah pada P3 sebesar (67,58). Rata-rata nilai kadar garam tertinggi adalah P2 (0,038), dan terendah pada P1 sebesar (0,031). Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P2 dengan penambahan karagenan sebagai bahan pengenyal sebanyak 10%.
PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN JAMBU (Psidium guajava) TERHADAP pH DAN KADAR PROTEIN TELUR ITIK ASIN Z Zulfikar; Intan Dwi Novieta; R Rasbawati; Felicia Fitriani
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.761 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun jambu (Psidium guajava) dengan level yang berbeda terhadap nilai pH dan kadar protein telur itik asin. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare selanjutnya sampel penelitian di analisis di Laboratorium Nutrisi, Kimia dan Makanan Ternak Universitas Hasanuddin, Makassar. Media telur asin menggunakan abu gosok, batu bata merah, garam, air dan ekstrak daun jambu, dimana ekstrak daun jambu sebagai perlakuan. Rancangan yang diguanakan adalah acak lengkap dengan ulangan 3 kali dan 4 taraf perlakuan daun jambu yaitu J0 sebagai kontrol (0%), J1 (10% ekstrak daun jambu), J2 (20% ekstrak daun jambu) dan J3 (30% ekstrak daun jambu). Hasil penelitian ekstrak daun jambu dengan level yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH akan tetapi sangat berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap kadar protein telur itik asin. Kandungan kadar protein telur itik asin yang terbaik diperoleh pada perlakuan J2 yaitu 20,86%.
KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale R) YANG BERBEDA TERHADAP NILAI pH DAN SUSUT MASAK DAGING ENTOK (Cairina moschata) Mustika Anas; Intan Dwi Novieta; F Fitriani
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.529 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak jahe merah (Zingiber officinale R) yang digunakan sebagai enzim terhadap nilai pH dan susut masak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2018 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Ternak, Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, dimana faktor A (level ekstrak jahe merah) 0 %, 20 %, 30 %, 40% di interaksikan dengan faktor B (lama perendaman) 10 menit, 20 menit dan 30 menit yang diulangi sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai susut masak. Perlakuan pemafaatan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale R.) sebagai enzim alami tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH. pada faktor A (level ekstrak) tehadap nilai pH, hal ini dapat dilhat dari rata-rata pengaruh A ialah P0=6,25%, P1=6,24%, P2=6,24% dan P3=6,31%. Pada faktor B (lama perendaman) tidak berpengaruh tehadap nilai pH yang dapat dilhat dari rata-rata pengaruh B ialah W1=6,25, W2=6,30 dan W3=6,22. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak jahe merah pada susut masak dapat menurun pada perlakuan P3=3,54% dan pH tidak berpengaruh nyata terhadap esktrak jahe merah lama perendaman.
ANALISIS KADAR PROTEIN DAN LEMAK TELUR ITIK ASIN DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) Nur Asdianti HM Akib; Intan Dwi Novieta; F Fitriani
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan esktrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kandungan proteindan lemak telur itik asin.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan yaitu N0 (0%), N1 (5%),N2 (10%), N3(15%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan ekstrak kulit buah naga merah terhadap kadar protein kasar tidak berpengaruh nyata, tetapiberpengaruh sangat nyata terhadap kadar lemak telur asin.Nilai kadar protein tertinggi pada perlakuan N3 (19,21). Kadar lemak perlakua N2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan N3, namun kadar lemak tertinggi diperoleh pada perlakuan N3. Semakin tinggi ekstrak kulit buah naga mampu meningkatkan kadar protein dan lemak telur itik asin.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DALAM RANSUM TERHADAP KANDUNGAN HDL DAN LDL ITIK PEDAGING Rustam, Rasbawati; Sakir, Muh.; Novieta, Intan Dwi; Irmayani, Irmayani; Fitriani, Fitriani
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v4i2.19009

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang ditambahkan dalam ransum terhadap kadar kolestrol HDL dan LDL pada itik dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. K0: Tanpa perlakuan kontrol. K1: Tepung Kayu Manis 1 %. P2: Tepung Kayu Manis 3 % P3: Tepung Kayu Manis 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung kayu manis pada level yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar HDL sedangkan pada LDL tidak berpengaruh (P>0,05). Rata-rata kadar HDL K0 (20,33 mg/dL), K1 (27,00 mg/dL), K2 (30,00mg/dL) dan K3 (38,67 mg/dL), LDL K0 (155,00 mg/dL), K1 (136,00 mg/dL), K2 (126,33 mg/dL) dan K3 (99,67 mg/dL). Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan K3 dengan penambahan tepung kayu manis sebanyak 5 %.
Efektifitas Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleiferai) Terhadap Uji Organoleptik Pada Telur Itik Asin dengan Level yang Berbeda Daud, Abu; Novieta, Intan Dwi; Basit, Fitriani Sahidin; Mirnawati, Mirnawati; Ramadani, Dewi; Kasim, Ja’far
Jurnal Peternakan Lokal Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v5i2.1254

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level penambahan ektrak daun kelor (Moringa oleifera) berbeda yang mampu mempengaruhi karakteristik organoleptic meliputi warna yolk, aroma, rasa dan kemasiran telur asin. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yaitu K0 : Tanpa perlakuan / kontrol, K1 : Ekstrak daun kelor 10 %, K2 : Ekstrak daun kelor 20 %, dan K3 : Ekstrak daun kelor 30 % dan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun kelor pada telur itik asin berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap penilaian warna yolk, aroma, rasa dan kemasiran. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sangat nyata (P<0,01) pada penilaian warna yolk, rasa, aroma dan kemasiran. Semakin tinggi level penambahan ektrak daun kelor maka warna yolk semakin gelap, aroma amis semakin hilang, rasa kurang asin, dan kemasiran semakin berkurang. Level penambahan ektrak daun kelor 10% memberi karakteristik yang disukai panelis terhadap telur itik asin.
Kandungan Protein dan Serat Kasar Pakan Ayam Broiler (Gallus Domesticus) yang Diberi Tepung Daun Murbei (Morus Alba) dengan Level Berbeda Irmayani, Irmayani; Lestari, Sofya Anda; Novieta, Intan Dwi
Jurnal Peternakan Lokal Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v6i2.2273

Abstract

One of the things that is very important in the growth of broiler chickens is quality feed or appropriate feed that is rich in nutrients. This research aims to determine the protein and crude fiber content of broiler chicken (Gallus domesticus) feed given mulberry leaf flour (Morus alba) with different levels. This research used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments P0 (as Control), P1, P2 and P3. Each treatment was repeated 3 times so that there were 12 units, the levels of feed were as follows. P0: Without treatment 0%. P1: Mulberry leaf meal 1% of the total feed. P2: Mulberry leaf flour 3% of the feed amount. P3: Mulberry leaf flour 5% of the feed amount. Based on the results of research that has been carried out, it can be concluded that the addition of mulberry leaf flour (Morus alba) to crude protein in broiler chicken rations has a significant effect, while crude fiber has no significant effect. The best treatment for crude protein and crude fiber content is as follows. The best treatment for crude protein content was treatment P1 (28.2%) with the addition of 1% mulberry leaf flour. The lowest treatment for crude fiber content was in treatment P1 (6.40%) with the addition of 1% mulberry leaf flour.
Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Kentang (Solanum tuberosum l) pada Pakan Terhadap Berat Karkas dan Persentase Karkas Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Muhammad Ikbal; Semaun, Rahmawati; Novieta, Intan Dwi; Fitriani, Fitriani
Anoa: Journal of Animal Husbandry Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/anoa.v3i1.43014

Abstract

Potato skins contain a lot of insoluble fiber, which can stimulate the digestive tract and make bowel movements more regular.This study aims to determine how the effect of adding potato skin flour (Solanum tuberosum) to quail feed on carcass weight and carcass percentage as alternative feed using the group random design method (RAK) with four treatments five repeats P0: No Control Treatment 0%, P1 Potato skin flour (Solanum tuberosum) 3% in feed, P2: Potato skin flour (Solanum tuberosum) 6% in feed, P3 : Potato skin flour (Solanum tuberosum) 9% in feed. The results of this study showed that the addition of potato skin starch (Solanum tuberosum) had no real effect (P>0.05) on carcass weight and quail carcass percentage. The average weight of the carcass is, P0 (112.7 gr/head), P1 (112.96 gr/head), P2 116.1 gr/head) and P3 (112.34 gr/head) and the average percentage of carcass, namely, P0 (64.946 gr/head), P1 (65.3704 gr/head), P2 (69.396 gr/head), and P3 (69.644 gr/head). The best treatment on carcass weight is in P2 treatment with the addition of potato skin flour (Solanum tuberosum) as much as 6% and the percentage of carcass is in P3 treatment
Konsumsi dan Pertambahan Bobot Badan Itik Mojosari (Anas platyrhynchos domesticus) yang Diberi Fitobiotik Yusuf, Muhammad Akbar; Novieta, Intan Dwi; Fitriani, Fitriani
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v3i1.497

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan itik pedaging salah satunya adalah tingkat pertumbuhan belum stabil sehingga bobot badan dan kualitas karkas yang dicapai masih bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari pemberian fitobiotik terhadap konsumsi dan pertambahan bobot badan itik Mojosari. Materi penelitian adalah itik mojosari dan fitobiotik (jahe, kunyit, dan kencur). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: P0 = 0% tanpa perlakuan, P1 = 5% perlakuan fitobiotik, P2 = 10% perlakuan fitobiotik, dan P3 = 15% perlakuan fitobiotik . Hasil penelitian menunjukan pemberian fitobiotik memberikan pengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan itik Mojosari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan fitobitik 10-15% mampu menekan konsumsi pakan dan meningkatkan bobot badan itik Mojosari.