Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pengetahuan dan Perilaku Gerakan 3M terhadap Angka Kejadian Covid-19 Primanadini, Atni; Torizellia, Cast; Setia, Lisa
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.424 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i12.5037

Abstract

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan oleh virus Sars Cov-2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan perilaku gerakan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker terhadap angka kejadian Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel pada satu waktu tertentu yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Indrasari yang berjumlah 5444 orang, sampel sebanyak 400 responden dengan tehnik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan ada pengaruh yang antara pengetahuan (p-value= 0,000, OR=0,18) dan perilaku (p-value=0,000, OR=0,29) gerakan 3M terhadap angka kejadian Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak terhadap angka kejadian Covid-19
Penyuluhan dan Pendampingan Pengolahan Pangan Lokal Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Sungai Batang Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Khaira, Dicky Septiannoor; Setia, Lisa; Restapaty, Ratna; Artha, Ema Khairunnisa
Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Visi Pengabdian Kepada Masyarakat : Edisi Februari 2024
Publisher : LPPM Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51622/pengabdian.v5i1.1938

Abstract

Abstrak Prevalensi stunting di Indonesia sedang terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan karena stunting dapat memberikan dampak buruk jangka pendek dan jangka panjang pada balita sebagai generasi penerus. Kegiatan ini bertujuan melaksanakan pendampingan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pengolahan pangan lokal labu kuning sebagai upaya pencegahan stunting. Kegiatan dihadiri sebanyak 24 orang peserta yang diantaranya ibu yang memiliki balita dan masyarakat sekitar bertempat di Posyandu Mawar Putih 1 Desa Sungai Batang Kabupaten Banjar. Hasil dari terlaksananya kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa para peserta mendapatkan informasi tambahan perihal stunting dan cara mencegahnya yaitu salah satunya dengan keterampilan dalam memanfaatkan pangan lokal labu kuning. Kata Kunci: Stunting, Pangan Lokal, Labu Kuning Abstract Stunting is becoming increasingly prevalent in Indonesia, which is a major cause for concern as it can have both short-term and long-term negative impacts on young children who are the future of the country. To help prevent stunting, an educational event was organized where local pumpkins were processed into food for the community. The event took place at Posyandu Mawar Putih 1, Sungai Batang Village, Banjar Regency, and was attended by 24 participants, including mothers with young children and members of the local community. The event served to increase awareness about stunting and how to prevent it, and also provided participants with the skills needed to prepare nutritious food using local pumpkin. Keywords: Stunting, Local Food, Yellow Pumpkin
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dengan Diversifikasi Produk Olahan Popcorn Jagung Manis Chandra, M Andi; Marliadi, Reny; Setia, Lisa; Wahyudi, Wahyudi
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v4i2.3723

Abstract

KWT Gangga has never processed sweet corn into a product because it does not yet have the skills to process sweet corn which is ready to sell on the market in the form of popcorn. The aim of this community service is to empower the community, especially housewives or groups of women farmers, to increase the added value of commodities using corn as the raw material to become a product that has marketable value and can increase household income. The method used is counseling and training in making sweet corn popcorn. The counseling includes several activities such as the introduction of sweet corn, processed sweet corn products and training on how to make sweet corn popcorn. During the training in this service activity, the participants were directly and actively involved in all series of activities. The results achieved in this activity were an increase in KWT Gangga's knowledge in utilizing agricultural products in the form of sweet corn which can add to processed products, by making sweet corn popcorn. Increased knowledge with a value percentage of 70%. The follow-up plan for the service activities that have been carried out is that there is also a need for assistance with product PIRT applications in order to expand sales of processed KWT products.
Analisis Determinan Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Martapura 1 (Studi Kasus Berdasarkan Karakteristik Responden dan Penilaian Biokimia) Nafila, Nafila; Setia, Lisa; Ramdhani, Aulia; Riyana, Adies
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i8.15690

Abstract

ABSTRACT Pulmonary tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a public health problem, especially in developing countries, including Indonesia. The problems faced relate to disease, discovery, treatment, and also treatment failure. The aim of this study was to determine whether there was a relationship between respondent characteristics and biochemical assessment and the incidence of tuberculosis. This research uses a quantitative cross sectional method with purposive sampling technique. The research results were obtained from 76 respondents, most of whom did not experience pulmonary TB 46 (60.5%), most of them were of productive age 52 (68.4%), male 43 (56.6%), highly educated 40 (52, 6%), good knowledge 56 (73.7%), sputum BTA (+) 54 (71.1%), normal hemoglobin level 40 (52.6%), normal leukocytes 59 (77.6%) and normal platelets 65 (85.5%). There is a relationship between age (p-value = 0.045), gender (p-value = 0.032), education (p-value = 0.013), knowledge (p-value = 0.000), sputum BTA (p-value = 0.001), levels hemoglobin (p-value = 0.000), leukocyte levels (p-value = 0.007), platelet levels (p-value = 0.021) with the incidence of pulmonary TB. Knowledge is the variable most related to the incidence of pulmonary TB (p-value 0.001 and OR=10.105)  Keywords: Tuberculosis, Biochemistry, Determinants, Respondents   ABSTRAK Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat khususnya di negara berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik responden dan penilaian biokimia dengan kejadian tuberkulosis. Penelitan ini menggunkan metode kuantitatif cross sectional dengan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan dari 76 responden sebagian besar tidak mengalami kejadian TB paru 46 (60,5%), sebagian besar berumur produktif 52 (68,4%), berjenis kelamin pria 43 (56,6%), berpendidikan tinggi 40 (52,6%), berpengetahuan baik 56 (73,7%), sputum BTA (+) 54 (71,1%), kadar hemoglobin normal 40 (52,6%), leukosit normal 59 (77,6%) dan trombosit normal 65 (85,5%). Ada hubungan umur (p-value = 0,045), jenis kelamin (p-value = 0,032), pendidikan (p-value = 0,013), pengetahuan (p-value = 0,000), sputum BTA (p-value = 0,001), kadar hemoglobin (p-value = 0,000), kadar leukosit (p-value = 0,007), kadar trombosit (p-value = 0,021) dengan kejadian TB paru. Pengetahuan menjadi variabel yang paling berhubungan dengan kejadian TB paru (p- value 0,001 dan OR=10,105 Kata Kunci: Tuberkulosis, Biokimia, Determinan, Responden
Penguatan kewirausahan melalui bahasa iklan dan branding produk olahan puding labu kuning sebagai upaya persuasi mencegah angka stunting pada masyarakat Batang Hilir Restapaty, Ratna; Artha, Ema Khairunnisa; Setia, Lisa; Khaira, Dicky Septiannoor
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.25373

Abstract

AbstrakPengabdian Masyarakat Kewirausahaan merupakan bentuk wirausaha yakni produk yang memiliki nilai bisnis yang sangat menarik apabila dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan ibu rumah tangga, ibu-ibu posyandu, mahasiswa dan dosen yang berfokus pada tema kewirausahaan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Batang Ilir, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Tujuan dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dapat membantu dalam berinovasi wirausahaan dengan penggunaan bahasa iklan untuk branding produk yang memanfaatkan bahan pangan labu kuning. Sumber pertanian wilayah Martapura Barat sebagian besar ialah labu kuning. Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan juga bertujuan untuk  menekan angka stunting dengan kewirausahaan. Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Banjar menempati urutan pertama dengan angka stunting tertinggi di Kalimantan Selatan, mencapai 40,2 Persen pada tahun 2021. Pemanfaatan sumber daya alam ini sebagai wadah inkubasi bisnis melalui branding labu kuning. Kegiatan yang dihadiri sebanyak 40 masyarakat dan Kader Posyandu, tim dosen dan tim mahasiswa dapat menarik minat peserta dalam melakukan Industri kecil rumahan yang dipasarkan secara langsung atau online terbukti sebagai bentuk luaran yang diharapkan bahawa adanya kegiatan berkelanjutan yaitu akan dilakukannya pendampingan. Pelaksanaan kegiatan ini meggunakan metode penyuluhan dan pelatihan dengan pemberian informasi dan cara pembuatan produk pangan labu kuning menjadi puding dan donat lalu diberikan kemasan desain yang menarik. Kegiatan pendampingan penguatan kewirausahaan melalui branding produk pangan labu kuning. untuk menciptakan UMKM baru yang berupa Industri Rumah Tangga (IRT) Kata kunci: kewirausahaan; ad language; stunting Abstract Community Service Entrepreneurship is a form of entrepreneurship, namely products that have very attractive business value if developed for the welfare of society. Community service activities involving housewives, posyandu mothers, students and lecturers who focus on the theme of entrepreneurship. Community Service Activities in Batang Ilir District, Banjar Regency, South Kalimantan. The aim of carrying out community service activities is to help in entrepreneurial innovation by using advertising language for branding products that use pumpkin as a food ingredient. The agricultural source for the West Martapura region is mostly yellow pumpkin. The community service carried out also aims to reduce stunting rates with entrepreneurship, this is a structural change in the economic sector, innovation carried out to create changes to create a business (Based on data from the Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI) Banjar Regency ranks first in terms of numbers The highest stunting is in South Kalimantan, reaching 40.2 percent in 2021. The use of natural resources is assisted as a forum for business incubation through yellow pumpkin branding. The activity, which was attended by as many as 40 people and Posyandu Cadres, lecturers and student teams, was able to attract participants in carrying out small home industries that were marketed directly or online, which was proven as an expected form of output that sustainable activities would be carried out, namely mentoring. The implementation of this activity uses counseling and training methods by providing information and how to make yellow pumpkin food products into puddings and donuts and then given attractive design packaging. Assistance activities to strengthen entrepreneurship through branding yellow pumpkin food products. to create new MSMEs in the form of Household Industries (IRT) Keywords: entrepreneurship; ad language; stunting