Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Ukuran Agregat Kasar dan Rasio Semen Terhadap Pasir Pada Kuat Tekan Pre-Placed Aggregate Concrete Ngudiyono, Ngudiyono; Murtiadi, Suryawan; Kencanawati, Ni Nyoman; Merdana, I Nyoman; Mahmud, Fathmah; Sulistyowati, Tri; Aprilia, Uswatun
Konstruksia Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.15.2.49-55

Abstract

Pre-placed aggregate concrete (PAC) merupakan beton yang diproduksi dengan cara menempatkan agregat kasar dalam cetakan terlebih dahulu kemudian bahan grouting atau mortar diinjeksikan ke dalam rongga-rongga di antara agregat kasar tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi volume rongga adalah ukuran agregat kasar yang digunakan. Pada penelitian ini telah dikaji pengaruh ukuran agregat kasar dan rasio semen terhadap pasir pada kuat tekan PAC. Penelitian ini menggunakan agregat kasar ukuran 38 mm, 30 mm, dan 20 mm dan sebagai bahan grouting adalah mortar dengan variasi perbandingan semen terhadap pasir (S/P) 2, 1.33, 1, 0.8, 0.67. Benda uji kubus ukuran 5 x 5 x 5 cm sebanyak 15 buah  untuk mengetahui kuat tekan mortar dan benda uji PAC berbentuk kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm sebanyak 45 buah dibuat untuk mengetahui kuat tekan PAC. Metode grouting yang digunakan dalam pembuatan benda uji yaitu manual pumping.  Hasil pengujian PAC menunjukkan bahwa nilai kuat tekan tertinggi pada agregat kasar ukuran 38 mm dengan S/P = 2 sebesar 56.32 MPa, sedangkan, kuat tekan terendah pada pada agregat kasar ukuran 20 mm dengan S/P = 0.67 sebesar 34.68 MPa. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan agregat kasar dengan ukuran yang lebih besar dan dengan semen lebih banyak dapat meningkatkan kuat tekan PAC. 
Sosialisasi Penggunaan Kawat Anyaman Pada Bangunan Tahan Gempa Di Desa Karang Bayan Kabupaten Lombok Barat Mahmud, Fathmah; Hariyadi, Hariyadi; Merdana, I Nyoman; Ngudiyono, Ngudiyono; Kencanawati, Ni Nyoman
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 6 No. 1 (2024): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v6i1.389

Abstract

In Lombok, West Nusa Tenggara, major earthquakes triggered by transform margin or plate shift often arise, leading to casualties, not only claiming lives but also affecting the livelihood of locals. Karang Bayan Village is a region division of Segerongan Village, these areas are often affected by major earthquakes, the last one took place not too long ago, in 2018. Due to its area located on the mountain slope of Rinjani, Karang Bayan has captivating scenery with a rather mild temperature, making it a perfect tourist destination. Karang Bayan offers various tourist attractions, starting from tours of traditional houses, durian orchards, horse riding, rafting, waterfalls, and many more to explore around the village. To boost tourism, Karang Bayan needs to establish proper accommodations along with other tourist facilities like restaurants. Ferrocement-coated buildings are suitable options considering their strength to withstand an earthquake. Mesh wire application on a ferrocement is more economical and practical compared to applying reinforced columns, reinforced beams, or beam-column joints reinforcement detailing. Both planning and construction are integral parts of founding strong buildings, miscalculations will pose threats to the inhabitants of the building. Karang Bayan community has limited knowledge of mesh-wired ferrocement walls for earthquake-resistant buildings, this community service is carried out in the hope people of Karang Bayan will be capable of constructing earthquake-resistant buildings with mesh-wired ferrocement walls. Positive feedback is shown by enthusiastic discussion between the Karang Bayan community with the community service team.
Sosialisasi Metode Perkuatan Bangunan Tahan Gempa Dengan Ferrocement Pada Kelompok Tukang Di Desa Kekalek Jaya Mahmud, Fathmah; Merdana, I Nyoman; Anshari, Buan; Akmaluddin; Rofaida, Aryani; Rawiana, Shofia; Suparjo; Pathurahman
Portal ABDIMAS Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v2i1.4876

Abstract

Di Pulau Lombok sering terjadi gempa besar akibat pergerakan Flores Back Art Thrust yang banyak menimbulkan beberapa kerusakan bangunan di sekitar Desa Kekalik Jaya. Selain itu Desa Kekalek Jaya memiliki jumlah penduduk sangat padat yaitu 14800 jiwa/km2, rumah dan bangunan yang berhimpitan, dan kurangnya tanah lapang untuk tempat penyelamatan diri jika terjadi bencana gempa. Untuk itu perlu memberikan pengetahuan tambahan kepada para tukang tentang perkuatan bangunan dengan ferrocement sehinga lebih tahan terhadap beban gempa. Pelaksanaan diawali dengan survey untuk berkoordinasi dengan pihak aparat desa, kelompol tukang serta pengumpulan data-data permasalahan yang ada dari masyarakat di Desa Kekalik Jaya. Selanjutnya dilakukan sosialisasi tentang metode perkuatan bangunan rumah sederhana dengan ferrocement. Hasil survey awal menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil para tukang yang pernah mengetahui tentang dinding ferrocement bahkan ada beberapa tukang belum pernah mendengar sama sekali. Hasil kegiatan sosialisasi ini juga menunjukkan tingkat antusias dan respon peserta atas pertanyaan-pertanyaan tim pengabdian setelah usai pemaparan materi
Sifat Rheology dan Sifat Mekanis Beton Semi Ringan Batu Apung dengan Penggantian Sebagian Semen dengan Abu Sekam Padi Merdana, I Nyoman; Mahmud, Fathmah; Muttakin, Yasid Bastomi
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 10 No. 3 (2024): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v10i3.688

Abstract

From point view of earthquake engineering, the greater the mass of a structure, the greater the shear force imposed on the structures, and vice versa. To obtain a lightweight strong structure, lightweight concrete can be used instead of conventional concrete. Lightweight concrete can be made from various types of coarse aggregates, such as pumice. Smooth cracks occurred on the concrete surface due to hydration can be prevented by reducing cement content. Some amount of the cement can be replaced with natural pozzolanic which relatively easy and low-cost to produce. This research is to examine rheological and Mechanical properties of semi light-weight concrete due to partial replacement of cement content with Rice husk ash. The rice husk ash was prepared by burning Rice Husks in a furnace at a temperature of 700°±50°C for 4-hours. The chemical properties of both the Rice Husk Ash and Pumice was also tested in laboratory. In this study, the Compressive strength f’c and the Modulus of Elasticity of concrete Ec were tested with 15x30cm cylindrical specimens prepared according to SNI-1974-2011 tested at age of 28, 56 and 90 days. Based on a series of tests conducted, it was found that the Rheological properties of Semi-Light Pumice Concrete was greatly governed by the Rice Husk Ash. Furthermore, Partial cement replacement with Rice Husk Ash was potentially to be used with an optimum of 5% cement content. The compressive strength and Modulus of Elasticity of Semi Lightweight concrete are influenced by the age of the concrete testing.
The Sifat Mekanis Self Consolidating Concrete dengan Penggunaan Coconut Shell Ash Sebagai Bahan Tambah pada Semen Merdana, I Nyoman; Eniarti, Miko; Hajrin, Sofyan; Mahmud, Fathmah
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v11i1.813

Abstract

In civil construction work, conreting is often becoming difficult because of limited space on concrete mold or because of congestion of reinforcement. To overcome this case, self-consolidating concrete is frequently used. This type of concrete requires Slump flow, Passing ability and Segregation resistance requirements by using cement up to 600kg/m3. The current trend in concrete technology is utuilization of Pozzolan. This research discusses the behavior of the mechanical properties of self-consolidating concrete with coconut shell ash as additives. The Coconut shell ash is produced by burning coconut shells at a temperature of 800°C for approximately 4 hours. Five series of 15x30cm concrete cylinder are prepared tested with compression loads. It is found that the coconut shell ash applied as an additive greatly affects the properties of fresh concrete. The use of coconut shell ash also has an effect on the initial setting time and final setting time of cement as well. Furthermore, the compressive strength and Modulus of elasticity of self-consolidating concrete are influenced by the use of coconut shell ash as an additive for various test ages.
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pemanfaatan Bambu sebagai Perkuatan Lereng di Desa Guntur Macan Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat Mahmud, Fathmah; Hariyadi, Hariyadi; Merdana, Merdana; Ngudiyono, Ngudiyono; Kencanawati, Ni Nyoman; Ali, Ahmad Muhammad
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v7i1.550

Abstract

Guntur Macan Village is a hilly area located in the Gunung Sari sub-district, West Lombok Regency. The sandy hill soil, characterized by a significant slope, lacks cohesion, making the area prone to landslides, especially during heavy rainfall, flooding, or tectonic earthquakes. Landslides are further exacerbated by soil cracks filled with water, either from rain or other sources, which reduce the safety factor compared to soil without cracks. The closer the cracks are to the sliding surface, the more the safety factor decreases. In Guntur Macan Village and the surrounding areas of Gunung Sari sub-district, bamboo is widely planted. Bamboo, being cost-effective and environmentally friendly, can be utilized as a retaining structure to mitigate landslides. This Community Empowerment Program (PKM) commenced with a location survey conducted two weeks before implementation, followed by a two-day execution phase. On the first day, educational sessions were provided, covering topics such as bamboo cutting, preservation, and the construction of bamboo retaining walls. On the second day, bamboo retaining walls were built on residential land in Guntur Macan Village. Through this PKM activity, the residents of Guntur Macan are now capable of constructing bamboo retaining walls to prevent landslides.
Kekuatan Lentur Balok Beton Dengan Perkuatan Ferrocement Sebagai Bahan Bangunan Non-Engineered Construction Merdana, INyoman; Mahmud, Fathmah; Hariyadi, Hariyadi; Ngudiyono, Ngudiyono; Kencanawati, Ni Nyoman
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2025): Teras Jurnal (September)
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v15i2.1252

Abstract

Abstrak   Non-Engineered Construction merupakan bangunan sederhana yang dikerjakan oleh tenaga tak terlatih tanpa pendampingan dari ahli bangunan. Bangunan Non-Engineered construction tersebut paling banyak mengalami rusak saat terjadi gempa. Bangunan seperti demikian itu seringkali berupa bangunan rumah sederhana, baik dengan ataupun tanpa perkuatan kerangka beton. Untuk tujuan perkuatan dapat digunakan Ferrocement dengan tulangan berupa kawat Wire-mesh. Studi ini ditujukan untuk mengetahui perilaku lentur balok beton yang diperkuat dengan Ferrocement dengan tulangan PVC Coated Welded wire-mesh. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental dengan benda uji balok beton bertulang diperkuat dengan Ferrocement yang dibebani secara statis. Adapun variable dalam kajian ini adalah Fraksi volume dari Welded wire-mesh. Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua balok uji berperilaku daktail. Lebar retak dan jarak retak pada balok dipengaruhi secara nyata oleh perkuatan Ferrocement dengan tulangan Welded wire-mesh. Kuat lentur nominal dari balok meningkat tidak signifikan dengan penambahan Ferrocement namun lebar retak menurun seiring dengan bertambahnya nilai Fraksi volume wire-mesh.   Kata kunci: Non-Engineered construction, Fraksi Volume tulangan, Kuat lentur, Pola retak   Abstract   Non-Engineered Constructions are simple buildings established by non-skilled building workers without supervisions of an architect. Non-Engineered constructions are frequently damaged because of earthquakes. Such buildings are simple housing, either Unconfined masonry building or Simple concrete building. In order to strengthening these type of buildings, Ferrocement with Wire-mesh reinforcement can be used. This study is intended to explore the flexural behavior of reinforced concrete beam plastered with PVC Coated Welded wire-mesh Ferrocement. This study is conducted experimentally using reinforced concrete beams strengthened with Ferrocement loaded statically. The Volume Fraction of Welded wire-mesh is considered as variable in this study. From the tests carried out, it is concluded that all of the beams tested exhibit ductile behavior. The crack width and crack distance observed on the beam are significantly affected by the Ferrocement. Nominal flexural strength of the beams increases lightly as the Volume fraction of reinforcement increase; however, the crack width is reduced remarkably as the Volume Fraction of wire-mesh rise.   Keywords: Non-Engineered construction, Volume fraction of reinforcement, Flexural strength, Crack patern
PERBANDINGAN SIFAT MEKANIS ANTARA BETON KONVENSIONAL DAN BETON MEMADAT SENDIRI DENGAN PENAMBAHAN SERAT KAWAT BENDRAT: Comparative Study of Mechanical Properties Between Conventional Compacting and Self Compacting Concrete With Addition of Mild Steel Wire Fiber Merdana, I Nyoman; Mahmud, Fathmah
Spektrum Sipil Vol 3 No 1 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton memadat sendiri (Self Compacting Concrete, SCC) merupakan beton yang mampu mengalir dengan beratnya sendiri tanpa mengalami segregasi dan bleeding. SCC umumnya dibuat dengan agregat kasar berdiameter kecil dan relatif bundar. Proporsi agregat kasar untuk SCC sekitar 30-38% dari volume beton. Karakteristik agregat seperti itu dapat menimbulkan dampak pada sifat mekanis beton yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sifat mekanis beton konvensional, SCC dan beton serat yang memadat sendiri (Self Compacting Fibrous Concrete, SCFC). SCFC mengandung serat kawat bendrat dengan aspek rasio 71. Benda uji untuk tujuan riset ini berupa Silinder beton 150x300mm untuk uji Kuat Tekan,Kuat tarik Belah, Modulus elastisitas dan balok beton 150x150x600mm untuk pengukuran Modulus runtuh. Sedangkan untuk pengukuran Modulus Elastisitas dan poisson rasio digunakan kubus beton 200x200mm dengan menempelkan Electrical bonded strain gauge. Dari studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kekuatan beton SCC dan SCFC meningkat seiring dengan bertambahnya umur beton. Dari hasil pengujian kuat tarik, bahwa untuk semua jenis beton Modulus runtuh memberikan nilai yang lebih tinggi daripada hasil pengukuran Kuat tarik Belah. Secara umum sifat mekanis beton SCC dan SCFC dapat disamakan dengan beton konvensional dan perumusan Modulus elastisitas Ec dan Poisson ratio m sebagaimana direkomendasikan SNI masih cukup relevan untuk diterapkan pada SCC dan SCFC.
ANALISA DAKTILITAS KOLOM AKIBAT PENGEKANGAN METODE MANDER: Ductility Analysis of Column by Confined Concrete Mander Method Mahmud, Fathmah
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daktilitas merupakan suatu parameter yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja suatu elemen maupun struktur dalam hal ketahanannya terhadap beban yang terus menerus dikenakan sampai fase inelastis Daktilitas kurvatur kolom dalam studi ini akan dihitung menggunakan bantuan program XTRACT. Adapun efek pengekangan pada kolom ikut diperhitungkan dalam perhitungan daktilitas ini, yaitu bagian inti betonnya didefinisikan sebagai confined concrete (beton terkekang) yang memakai perumusan Mander, Priestley, dan Park (1988). Karena jarak sengkang sesuai SNI - 03 – 2847 – 2002 ps. 23.4.4.2 sangat berdekatan maka dilakukan analisa dengan jarak yang lebih besar Kolom A 150 x150 tulangan memanjang 4 Φ 16 dengan jarak sengkang 90 mm, menunjukan daktilitas 16,36>16,kolom B 200 x 200 tulanangan memanjang 8 Φ 16 dengan jarak sengkang 90 mm, menunjukan daktilitas 19,36 >16. Dengan pengekangan meningkatkan kekuatan beton kolom A dari 20 MPa menjadi 24,36MPa, sedang kolom B dari 20 MPa menjadi 24,9021 MPa.
PERBANDINGAN RESPON SEISMIK STRUKTUR GEDUNG SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM ISOLASI DASAR (STUDI KASUS: GEDUNG TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA, BANGSAL, KABUPATEN LOMBOK UTARA): Seismic Structural Responses Comparison of Conventional System and Base Isolation System Building (Case Study: Temporary Shelter Building in Bangsal, Nothern Lombok) Kencanawati, Ni Nyoman; Aprianingsih, Lia; Hariyadi, Hariyadi; Ngudiyono, Ngudiyono; Mahmud, Fathmah; Widianty, Desi
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.297

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi gempa tinggi, untuk itu perlu usaha mereduksi dampak yang timbul akibat gempa terutama pada struktur bangunan. Struktur yang dianalisis adalah gedung Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang berada di Bangsal, Lombok Utara.  Gedung ini terdiri dari 4 lantai dan akan dilakukan analisis tiga dimensi pada struktur fixed base dan struktur yang menggunakan base isolator bertipe lead rubber bearing (LRB), friction pendulum system (FPS) dan high damping rubber bearing (HDRB). Berdasarkan hasil analisis didapatkan diameter isolator tipe LRB dan HDRB sebesar 750 mm, sementara diameter FPS sebesar 1180 mm. Dengan menggunakan base isolator terjadi peningkatan periode struktur untuk tipe LRB, FPS dan HDRB berturut-turut sebesar 1,812 detik; 1,957 detik dan 1,435 detik. Terjadi juga peningkatan pada simpangan dasar arah x dan y pada tipe LRB, HDRB dan FPS, yakni berturut-turut sebesar 96,42%; 96,99%; 94,15% dan 93,84%; 93,16%; 89,97%. Sementara itu, terjadi penurunan pada simpangan antar lantai arah x berturut-turut sebesar 64,2%; 63,73%, 64,7% dan arah y sebesar 60,65%; 62,61%; 56,67%. Base isolator tidak langsung menyentuh pondasi melainkan dihubungkan dengan kolom pedestal yang berdiameter 1500 mm dengan tulangan 54 D25. Sementara itu untuk menghubungkan antara isolator dengan kolom pedestal digunakan base plate dengan tebal 20 mm dan panjang baut angkur sebesar 700 mm. Hasil analisis menunjukkan penggunaan base isolator dapat secara efektif memperbaiki respon struktur terhadap bahaya gempa, pada kasus ini pada gedung berlantai 4.