Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENENTUAN KAPASITAS DAN SELEKSI PROSES PABRIK KIMIA PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI AMPAS TEBU Rudiyanto, Bintang Ramadhan Putra Perdana; Hendrawati, Nanik; Sudarminto, Hadi Priya
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i2.5060

Abstract

Ketersediaan karbon aktif dalam industri secara intensif merupakan hal yang penting. Hal ini dikarenakan kegunaannya sebagai media pemurnian atau adsorben. Proses pembuatan karbon aktif melalui 3 tahap yaitu dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Studi literatur dan analisis perhitungan ini bertujuan untuk menyeleksi beberapa proses dan komposisi bahan pada pembuatan karbon aktif dan menentukan kapasitas produksi pabrik yang akan berdiri pada tahun 2024 di kabupaten Malang. Pada Perancangan Pabrik Kimia Karbon Aktif dari Ampas Tebu melakukan pemilihan proses atau seleksi proses dengan menggunakan metode grading yang sudah dinilai secara subjektif. Hasil dari penelitian ini diperoleh berdasarkan data prediksi perhitungan karbon aktif dari ampas tebu tahun 2024 pertumbuhan rata –rata ekspor karbon aktif sebesar 8,25 % dan impor karbon aktif sebesar 9,38 %. Berdasarkan perhitungan peluang kapasitas produksi pabrik karbon aktif pada tahun 2024 sebesar 64.890 ton/tahun. Karena di dalam negeri (Indonesia) sudah terdapat pabrik karbon aktif maka kapasitas produksi karbon aktif pada 2024 sebesar 40.000 ton/tahun. Dilihat dari data nilai/skor dan beberapa alasan yang sudah ditentukan dapat disimpulkan bahwa pabrik kimia karbon aktif dari ampas tebu dengan kapasitas 40.000 ton/tahun menggunakan proses batch dengan metode pirolisis dan aktivasi kimia. Namun, pemilihan bahan baku perlu diperhatikan agar mendapatkan produk dan keuntungan ekonomi yang lebih optimal.
Pendampingan Komersialisasi Produk Pupuk Organik di Desa Binaan Polinema, Tulusbesar, Kec. Tumpang, Kab. Malang Suharti, Profiyanti Hermien; Putri, Shabrina Adani; Hardjono, Hardjono; Sudarminto, Hadi Priya; Ariani, Ariani; Moentamaria, Dwina; Nugraha, Dwi Rendy Arya; Gayatri, Bintang Febrina; Nadhziroh, Khoiriana Jesnita
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.16472

Abstract

Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam kehidupan manusia. Sektor pertanian akan menghasilkan berbagai macam sumber pangan. Pupuk organik dibuat dari bahan organik tanpa adanya penambahan bahan kimia yang dapat memperbaiki struktur tanah. Berbagai bahan alam dapat dijadikan sebagai bahan baku pupuk organik. Ketersediaan bahan ini yang menjadikan acuan tim pengabdian pada masyarakat Jurusan Teknik Kimia Polinema untuk memberikan pelatihan pembuatan Pupuk Organik sekaligus memberikan cara memasarkan pupuk organik yang telah dibuat agar masyarakat desa Tulusbesar dapat meningkatkan perekonomian mereka. Pemasaran menggunakan digital marketing dinilai lebih efisien dalam mengenalkan dan memasarkan produk khususnya produk pupuk organik hasil produksi warga Tulusbesar. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan wawasan pada warga Desa Tulusbesar tentang digital marketing dan menggunakan sosial media dalam memasarkan produknya. Sebelum dilakukan pendampingan dianalis terlebih dahulu tentang pemahaman masyarakat mengenai penggunaan media sosial untuk pemasaran maupun kegiatan sehari-hari berupa angket survey kepada 12 responden. Hasil survei menyimpulkan, 33% responen memilki usaha mandiri dan sudah mulai melakukan pemasaran secara online di media sosial (whatsapp, intagram, facebook). Penggunaan fitur promosi via grup whatsapp dan fitur story whatsapp. Sehingga masyarakat sangat antusias untuk topik yang diberikan yaitu pemasaran via marketplace shopee, whatsapp bussiness dan intagram akun profesional. Materi yang disampaikan adalah dari membuat akun, mengisi konten pada media sosial/marketplace serta cara mempromosikan aplikasi tersebut. Setelah pendampingan, masyarakat mendapatkan peningkatan ketrampilan memanfaatkan aplikasi media sosial/marketplace untuk pemasaran
Pelatihan Pembuatan Yogurt dan Penyuluhan Pengendalian Mutu Yogurt melalui Implementasi Sistem Manajemen Mutu di UMKM Lingkungan ‘Aisyiyah Kota Malang Ningsih, Wahyuni; Rulianah, Sri; Fajarwati, Anisah Nur; Maryanty, Yanty; Sudarminto, Hadi Priya
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Malang merupakan lembaga/organisasi perempuan islam yang sedang mengupayakan pemberdayaan UMKM di lingkungan ‘Aisyiyah Kota Malang. Tim pengabdian masyarakat bekerjasama dengan PDA Kota Malang untuk melaksanakan pelatihan pembuatan dan penyuluhan pengendalian mutu yogurt melalui implementasi Sistem Manajemen Mutu bagi UMKM tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta UMKM mengenai cara membuat yogurt serta pentingnya pengendalian mutu. Metode yang digunakan yaitu edukasi interaktif berupa pemaparan materi, tanya jawab, dan demo. Untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta, data yang digunakan berupa nilai pretest dan posttest yang diuji melalui uji statistik. Selama pelaksanaan kegiatan, peserta sangat antusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan. Hasil analisis data nilai pretest dan posttest peserta menunjukkan bahwa data tidak memenuhi syarat normalitas data meskipun memenuhi syarat homogenitas sehingga digunakan uji Wilcoxon Signed-Rank. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terjadi peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan mengenai cara pembuatan dan pengendalian mutu yogurt. Sebab nilai pretest peserta sudah baik yang berarti peserta sudah memiliki pemahaman dasar tentang pembuatan dan pengendalian mutu yogurt. Hasil kuesioner juga menunjukkan bahwa peserta merasa puas dengan kegiatan pengabdian ini. Sehingga diharapkan, ilmu yang dipelajari dapat menjadikan UMKM di lingkungan ‘Aisyiyah lebih berkembang.
EFEKTIVITAS KINERJA HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE 1- 2 DENGAN VARIASI FLOW RATE NATURAL GAS PADA SHELL DAN REFORMER PADA TUBE DI UNIT HYDROGEN PLANT 8 PT PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN Sasmita, Firman Gora; Yulianto, Anis Dwi; Huda, Arizzal Fathul; Sudarminto, Hadi Priya
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.213

Abstract

Heat exchanger merupakan alat untuk pertukaran panas dari fluida dengan suhu tinggi ke fluida dengan suhu rendah. Heat exchanger diharapkan mempunyai efektifitas yang tinggi serta memiliki nilai fouling factor di bawah batas yang telah ditetapkan dari specification sheet. Sehingga diteliti bagaimana pengaruh kecepatan aliran fluida terhadap efektivitas heat exchanger shell and tube serta seberapa besar nilai fouling factor yang dimiliki oleh heat exchanger tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa efektivitas akan turun seiring dengan meningkatnya laju alir fluida di dalam tube. Hal ini dikarenakan waktu kontak yang menjadi singkat sehingga menurunkan nilai efektivitas. Nilai efektivitas paling besar didapatkan pada laju alir tube 7.868 lb/ jam dan laju alir shell 943,8 lb/jam dengan nilai efektivitas 0,94163. Kemudian didapatkan hasil fouling factor di atas fouling resistance sehingga heat exchanger ini membutuhkan perawatan untuk menurunkan nilai fouling factor dan meningkatkan nilai efisiensi.
STUDI AKTIVASI LIMBAH CANGKANG KERANG SEBAGAI KATALIS RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBUATAN BIODESEL Rohmana, Galuh Citra Cahya; Sudarminto, Hadi Priya; Damayanti , Sasmita Eka
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.288

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif pengganti bahan bakar fosil dari hasil reaksi transesterifikasi minyak nabati dengan metanol. Dalam pembuatan biodiesel umumnya menggunakan katalis homogen seperti NaOH atau KOH. Seperti yang dapat kita pahami, bahan tersebut menimbulkan produk samping berupa gliserol dan rumitnya pemisahan produk biodiesel dengan katalis. Disamping itu potensi gangguan kesehatan akibat kontak dengan katalis bisa membahayakan. Maka, mulai dikembangkan katalis heterogen. Suatu proses yang dapat menjadi solusi dari masalah tersebut adalah diberlakukannya limbah cangkang kerang sebagai katalis ramah lingkungan. Keberadaan cangkang kerang di sepanjang Pelabuhan Kota Pasuruan yang saat ini menjadi masalah dapat diatasi dengan aktivasi limbah tersebut menjadi sebuah katalis. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis biodiesel hasil aktivasi limbah cangkang kerang, membandingkan kualitas dan kuantitas biodiesel. Membandingkan perbedaan hasil biodiesel menggunakan katalis homogen NaOH/KOH dan katalis heterogen cangkang kerang, Mengetahui pengaruh katalis cangkang kerang terhadap % konversi yield dari produk biodiesel. Dari hasil penelitian ini, dihasilkan % konversi biodiesel dengan katalis limbah cangkang kerang sebesar 0,403 gram biodiesel/gram mol dan yield dari proses sebesar 0,596 gram biodiesel/gram minyak. % konversi biodiesel dengan katalis homogen KOH sebesar 0,424 gram biodiesel/gram mol dan yield dari proses sebesar 0,525 gram biodiesel/gram minyak dengan hasil lebih besar menggunakan KOH.
ANALISA KANDUNGAN AIR PENDINGIN (SIRKULASI) T. 6520 DAN T.6530 PADA SERVICE UNIT III A PT PETROKIMIA GRESIK Pujianto, Wahyu; Sudarminto, Hadi Priya; Taufiqi, Rohmad
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.276

Abstract

Menara pendingin berguna untuk mendinginkan air dengan sistem kontak langsung yang mengakibatkan sebagian air menguap. Air yang akan digunakan dalam proses pendinginan disebut air demineral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan air demineralisasi yang digunakan sebagai air pendingin agar memenuhi spesifikasi. Analisa kandungan air pada T.6520 dan T.6530 dilakukan dengan metode studi literatur dari penelitian terdahulu yang dilakukan pada hari kerja serta dilakukan pencatatan secara berkala. Variabel uji antara lain pH, daya hantar listrik, kesadahan Ca, dan silika. pH air pada T.6520 dan T.6530 berturut turut 7.4, 7.5, 7.5 dan 7.8, 8.2, 8.2, kesadahan Ca pada T.6520 dan T.6530 berturut turut 420 ppm, 410 ppm, 420 ppm dan 410 ppm, 430 ppm, 430 ppm, daya hantar listrik pada T.6520 dan T.6530 berturut turut 1540 µS/cm, 1532 µS/cm, 1540 µS/cm dan 1690 µS/cm, 1702 µS/cm, 1709 µS/cm, kadar silika pada T.6520 dan T.6530 berturut turut 95 ppm, 90 ppm, 93 ppm dan 102 ppm, 95 ppm, 99 ppm. Hasil dari analisa kandungan T.6520 dan T.6520 menunjukkan kualitas air untuk pendingin T.6520 dan T.6530 memenuhi standar minimum SASU PT Petrokimia Gresik sehingga air demineral ini layak digunakan sebagai air pendingin T.6520 dan T.6530 di unit servis pabrik III A.
PENGARUH SUHU DAN PH TERHADAP TURBIDITY NIRA ENCER PADA DOOR CLARIFIER DI PG MODJOPANGGOONG TULUNGAGUNG Oktaviani, Alifiyah Dyah; Sudarminto, Hadi Priya; Yunus, Mahmud
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.327

Abstract

Kualitas gula dipengaruhi oleh proses produksi terutama di pemurnian nira. Standar kelayakan mutu gula di Indonesia diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 3140.3:2010. Melalui standar tersebut, pemerintah berupaya untuk melakukan pengawasan produk gula yang beredar di pasaran layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu parameter untuk menentukan kualitas gula berdasarkan SNI 3140.3:2010 adalah turbidity. Nilai turbidity menunjukkan tingkat kekeruhan pada nira yang dapat diartikan bahwa semakin rendah nilai turbidity (< 100 SiO2) maka semakin jernih nira yang dihasilkan. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui suhu dan pH nira encer yang optimal di Door Clarifier. Analisis turbidity nira encer dilakukan dengan menggunakan Spectrophotometry. Variabel uji yang digunakan dalam analisis turbidity antara lain suhu dan pH. Suhu nira encer di Door Clarifier berturut-turut 89°C, 90°C, 91,6°C, 92°C, 94°C, dan 94,8°C, pH nira encer pada defekator berturut-turut 8,82, 8,9, 8,98, 9,03, dan 9,08. Berdasarkan hasil analisis ini, dihasilkan suhu optimal nira encer di Door Clarifier sebesar 94,8°C dan pH nira encer di defekator sebesar 9,08 dengan nilai turbidity 71,2316 SiO2.
ANALISIS PERBAIKAN (PEMANFAATAN) KEMBALI PRODUK DEMIN WATER OFF SPEC SEBAGAI LTW Rahminar, Anbarwita; Sudarminto, Hadi Priya; Taufiki, Rohmad
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.310

Abstract

Demin water yang digunakan untuk utilitas sangat berpengaruh terhadap proses produksi karena jika terjadi kendala bahkan sampai tidak ada supply demin water maka produksi akan berhenti. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisis lebih lanjut mengenai penyebab Demin water menjadi off spec dan cara memanfaatkan demin water off spec menjadi lime treated water (LTW) yang sesuai spec dengan menggunakan metode analisis perbaikan (pemanfaatan kembali) air demin water off spec dengan cara melakukan demineralisasi air, yaitu dengan menggunkan anion dan kation exchanger. Demin water dikatakan off spec apabila pH terkadang naik atau turun secara tiba tiba, kadar kandungan mineral yang tinggi,terjadi kebocoran pipa. anion exchanger Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam kandungan air yang keluar dari degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R = NOH. Pada kolom mix bed demineralizer, resin kation akan menangkap ion-ion positif dan resin anion akan menangkap ion-ion negatif (alkality dan silica). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa demin water off spec terjadi karena resin yang sudah jenuh, dan adanya permasalahan internal lainya. Demin water off spec dapat diatasi dengan cara mentreatment ulang Demin water tersebut
PERHITUNGAN REFLUX PADA KOLOM III STASIUN DISTILASI DI PT X LUMAJANG Artika, Dian Islamiati; Sudarminto, Hadi Priya; Wahyudi, Fajar
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.477

Abstract

Bahan yang digunakan berasal dari tetes tebu dari pabrik gula yang ada di Lumajang, proses pembuatan alkohol menggunakan metode distilasi sehingga menghasilkan produk alkohol yang diinginkan kadarnya (96,5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka reflux dan untuk mengetahui nilai koreksi reflux actual sesuai dengan nilai reflux yang disarankan referensi. Nilai reflux harus diketahui agar dapat mengoptimalkan kinerja alat tersebut agar proses dapat berjalan dengan hasil akhir yang maksimal tanpa harus membuang energi dan produk yang berlebih. Kondisi proses reflux pada PT X Lumajang didapatkan dari produk atas kolom 3 stasiun distilasi dengan input etanol 795 kg/jam, air 4.505 kg/jam dan steam 830 kg/jam dengan keluaran atas yaitu etanol 511,66 kg/jam, air 8,34 kg/jam dan keluaran bawah 5.600 kg/jam dan less sebesar 10 kg/jam. R optimum berkisar 1,2 – 1,5 Rmin, berdasarkan penelitian yang dilakukan nilai reflux yang dihasilkan pada kolom 3 stasiun distilasi PT X Lumajang yaitu 4,29 didapatkan dari Ln/D dengan Ln sebesar 49,6 dan D sebesar 11,57. Rm sebesar 1,4 didapatkan dari xD/Rm+1 yang mana xD sebesar 96% dan Rm+1 sebesar 2,4. R optimum sebesar 1,68 didapatkan dari 1,2 x Rm yang mana Rm sebesar 1,4 dan didapatkan koreksi reflux aktual sebesar 1,55. Pengaruh reflux terhadap jumlah dan konsentrasi distilat yang dihasilkan pada stasiun distilasi adalah apabila nilai reflux semakin tinggi maka jumlah distilat yang dihasilkan semakin sedikit akan tetapi konsentrasinya tinggi begitu pula sebaliknya.
PENENTUAN SUHU DAN WAKTU OPTIMUM HIDROLISIS KEDELAI MENGGUNAKAN BUAH PEPAYA MUDA UNTUK PEMBUATAN KECAP MANIS Afifah, Astria Nur; Sudarminto, Hadi Priya
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.478

Abstract

Kedelai (Glycine max (L) Merill) adalah salah satu bahan pangan yang sangat dikenal oleh masyarakat sebagai bahan dasar pembuatan kecap yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan gizi yang lengkap. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah kedelai adalah dengan cara mengolahnya menjadi kecap manis dengan perlakuan penambahan buah pepaya muda yang mengandung enzim papain untuk menghidrolisis kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan lama waktu hidrolisis yang tepat untuk menghasilkan hasil hidrolisis kedelai yang baik untuk pembuatan kecap manis. Suhu hidrolisis yang akan digunakan adalah 30°, 40°, 50°, 60° dan 70° C. Sedangkan lama hidrolisis adalah 60, 90, 120, 150, 180 menit. Hidrolisat yang dihasilkan akan diuji kadar asam glutamatnya, kemudian hidrolisat tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan kecap. Kecap yang dihasilkan akan dilakukan pengujian berupa uji kadar protein, pH, dan organoleptik. Berdasarkan hasil penelitian, suhu optimum pada proses hidrolisis adalah 60°C dengan kadar asam glutamat pada hidrolisat sebesar 1035.6 mg/L. Sedangkan waktu optimum pada proses hidrolisis adalah 180 menit dengan kadar asam glutamat pada hidrolisat sebesar 1252.6 mg/L. Hidrolisat yang dihasilkan digunakan sebagai bahan kecap. Kecap yang dihasilkan memiliki nilai pH dengan rentang 5.84-5.91. Kadar protein pada kecap mengalami kenaikan dengan rentang 1.10-1.22%. Selain itu, kecap yang dihasilkan juga dilakukan pengujian organoleptik. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa kecap memiliki warna yang baik, rasa yang baik, aroma yang kurang khas, dan daya terima yang baik.