Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RELEVANSI PELAYANAN TAHANAN DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN TERHADAP TUJUAN PEMASYARAKATAN (TINJAUAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMASYARAKATAN) Afrizal, Riki; Kurniawan, Iwan; Wahyudi, Fajar
Masalah-Masalah Hukum Vol 53, No 1 (2024): MASALAH-MASALAH HUKUM
Publisher : Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mmh.53.1.2024.101-110

Abstract

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan secara substansial merupakan penyempurnaan terhadap sistem pemasyarakatan di Indonesia. Hal ini berbeda dengan pengaturan sebelumnya, di mana fungsi pemasyarakatan hanya berfokus pada pembinaan warga binaan pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi fungsi pelayanan tahanan terhadap tujuan Sistem Pemasyarakatan. Fokus penelitian mencakup pengaturan mengenai pelayanan tahanan serta kaitannya dengan pencapaian tujuan Sistem Pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan undang-undang dan konsep hukum, khususnya yang berkaitan dengan sistem pemasyarakatan dan sistem peradilan pidana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan pelayanan tahanan sebagai salah satu fungsi pemasyarakatan memberikan kepastian hukum terhadap eksistensi pemasyarakatan sebagai bagian dari sistem peradilan pidana. Pelayanan tahanan memiliki relevansi dengan tujuan Sistem Pemasyarakatan, terutama dalam memberikan jaminan perlindungan terhadap tahanan.
Kompetensi dan Komitmen dalam Manajemen SDM Kontemporer Halim, Elsandra Novita; Wahyudi, Fajar; Hartini, Jeanny Kathleen; Cesilia, Rosalina; Primasari, Yustika Dian
Journal of Comprehensive Science Vol. 3 No. 8 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v3i8.852

Abstract

This study aims to explore the role of competence and commitment in contemporary human resource (HR) management and how they affect organizational performance. In the context of a dynamic and increasingly complex business environment, HR competencies and employee commitment levels are key factors in achieving competitive advantage. This study uses a quantitative approach by distributing questionnaires to HR professionals in various industries to collect data on competency development, HR policy implementation, and employee commitment levels. The results of the study show that there is a significant relationship between good HR competence and high employee commitment to increasing productivity and organizational effectiveness. This research suggests that companies should focus more on developing employee competencies and strategies to increase commitment to face modern managerial challenges. These findings are expected to provide insight for HR practitioners in designing more effective policies and practices to support organizational growth and success.
Program Makan Bergizi Gratis Dalam Perspektif Etika Politik Wahyudi, Fajar; Widuatie, Ratna Endang; Ramadhani, Abelia; Dermawan, Moch. Diky; Pratama, Adithya Fahriza; Lestari, Indah
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 4 No 05 (2025): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v4i5.2210

Abstract

Sebagai landasan dalam bertindak, etika politik sudah seharusnya diterapkan oleh pemerintah dalam semua kebijakan yang diambil. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu kebijakan unggulan yang diusung oleh Presiden ke-8 Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, sebagai upaya penanganan stunting dan peningkatan gizi anak usia sekolah. Artikel ini akan menganalisis kebijakan program MBG melalui perspektif etika politik berbasis nilai-nilai Pancasila, dengan metode kajian literatur dan analisis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara prinsip, program ini selaras dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia. Namun, tantangan seperti 17 kasus keracunan makanan, distribusi dana yang timpang, dan minimnya transparansi menunjukkan pelanggaran terhadap sila kemanusiaan dan kerakyatan. Temuan ini mengindikasikan pentingnya pengawasan keamanan pangan oleh BPOM, platform digital untuk transparansi, dan dewan pengawas komunitas untuk partisipasi masyarakat.  penguatan mekanisme pengawasan dan partisipasi masyarakat untuk memastikan program berjalan efektif dan berkelanjutan sesuai tujuan awalnya.
Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Melalui. Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada Auditorat Utama Keuangan Negara III Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Wahyudi, Fajar
Public Administration Journal (PAJ) Vol 8, No 1 (2024): Public Administration Journal
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada Auditorat Utama Keuangan Negara III Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain analisis deskriptif kuantitatif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling, dimana sampel respondennya sebanyak 73 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Adapun teknik analisis data menggunakan uji asumsi BLUE, uji hipotesis dan analisis jalur (path analysis).Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Adanya pengaruh yang kuatantara kompensasi terhadap kinerja pegawai dan secara parsial kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, (2) Adanya pengaruh yang sedangantara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai dan secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, (3) Adanya pengaruh yang kuatantara kompensasi terhadap kepuasan kerja dan secara parsial kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, (4) Adanya pengaruh yang kuatantara lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, (5) Adanya pengaruh yang kuatantara kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dan secara parsial kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, (6) Variabel kepuasan kerja tidak dapat memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai, karena nilai pengaruh langsungnya lebih besar dari nilai pengaruh tidak langsung, (7) Variabel kepuasan kerja tidak dapat memediasi pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, karena nilai pengaruh langsungnya lebih kecil dari nilai pengaruh tidak langsung.
Penguatan Kedudukan Pemasyarakatan dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu melalui Fungsi Pelayanan Tahanan Afrizal, Riki; Kurniawan, Iwan; Wahyudi, Fajar
Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum Vol 17, No 1 (2023): March Edition
Publisher : Law and Human Rights Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30641/kebijakan.2023.V17.1-12

Abstract

Changes in the correctional facility system were marked by the passage of Law Number 22 of 2022 Concerning Correctional Institutions. One of the things that are regulated is regarding detainee services as the correctional function. This arrangement is of course interesting to analyze because so far correctional facilities have only been synonymous with fostering convicts, which is the final stage in the criminal justice system. Services for detainees at the detention center are related to the ongoing criminal justice process because legally the responsibility for detention is still on the law enforcement agencies that carry out the detention. This paper aims to analyze the relationship between the regulation of detainee services in the Correctional Law and the integrated criminal justice system in Indonesia. This study uses a normative juridical method with a statutory and conceptual approach, especially regarding the correctional system and integrated criminal justice system. The results of the discussion and analysis show that there are strict and clear arrangements regarding the administration of detainee services as a function of a correctional facility. This is a form of legal certainty and at the same time affirms the existence of correctional facilities as an integrated criminal justice subsystem. As part of the criminal justice system, correctional facilities do not only work at the end of a series of criminal justice processes through the function of fostering convicts and criminal children but also when the criminal justice process is in operation or progress.
Implementasi Transaction Process System pada PT. Medistira Utama Jaya Novita Halim, Elsandra; Wahyudi, Fajar; Kathleen Hartini, Jeanny; Cesilia, Rosalina; Dian Primasari, Yustika; Paramarta, Vip
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 10 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i10.1218

Abstract

Sistem Proses Transaksional (TPS) adalah infrastruktur informasi yang penting dalam berbagai organisasi dan perusahaan, memfasilitasi pemrosesan transaksi harian seperti penjualan, pembelian, dan pencatatan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dan dampak Sistem Proses Transaksional dalam konteks berbagai industri. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Studi kasus dilakukan pada beberapa organisasi yang telah mengimplementasikan TPS, dengan fokus pada proses implementasi, manfaat yang diperoleh, serta tantangan yang dihadapi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan pengguna dan analisis dokumentasi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi TPS dapat meningkatkan efisiensi operasional, akurasi data, dan responsivitas terhadap pelanggan. Namun, tantangan seperti biaya implementasi, integrasi dengan sistem yang sudah ada, dan kebutuhan akan pelatihan yang intensif seringkali dihadapi oleh organisasi selama proses implementasi. Kesimpulannya, Sistem Proses Transaksional memiliki peran yang krusial dalam mendukung operasional sehari-hari organisasi dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan. Namun, kesuksesan implementasi TPS tergantung pada pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan organisasi, perencanaan yang matang, dan manajemen yang efektif terhadap tantangan yang muncul selama proses implementasi.
PERHITUNGAN REFLUX PADA KOLOM III STASIUN DISTILASI DI PT X LUMAJANG Artika, Dian Islamiati; Sudarminto, Hadi Priya; Wahyudi, Fajar
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.477

Abstract

Bahan yang digunakan berasal dari tetes tebu dari pabrik gula yang ada di Lumajang, proses pembuatan alkohol menggunakan metode distilasi sehingga menghasilkan produk alkohol yang diinginkan kadarnya (96,5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka reflux dan untuk mengetahui nilai koreksi reflux actual sesuai dengan nilai reflux yang disarankan referensi. Nilai reflux harus diketahui agar dapat mengoptimalkan kinerja alat tersebut agar proses dapat berjalan dengan hasil akhir yang maksimal tanpa harus membuang energi dan produk yang berlebih. Kondisi proses reflux pada PT X Lumajang didapatkan dari produk atas kolom 3 stasiun distilasi dengan input etanol 795 kg/jam, air 4.505 kg/jam dan steam 830 kg/jam dengan keluaran atas yaitu etanol 511,66 kg/jam, air 8,34 kg/jam dan keluaran bawah 5.600 kg/jam dan less sebesar 10 kg/jam. R optimum berkisar 1,2 – 1,5 Rmin, berdasarkan penelitian yang dilakukan nilai reflux yang dihasilkan pada kolom 3 stasiun distilasi PT X Lumajang yaitu 4,29 didapatkan dari Ln/D dengan Ln sebesar 49,6 dan D sebesar 11,57. Rm sebesar 1,4 didapatkan dari xD/Rm+1 yang mana xD sebesar 96% dan Rm+1 sebesar 2,4. R optimum sebesar 1,68 didapatkan dari 1,2 x Rm yang mana Rm sebesar 1,4 dan didapatkan koreksi reflux aktual sebesar 1,55. Pengaruh reflux terhadap jumlah dan konsentrasi distilat yang dihasilkan pada stasiun distilasi adalah apabila nilai reflux semakin tinggi maka jumlah distilat yang dihasilkan semakin sedikit akan tetapi konsentrasinya tinggi begitu pula sebaliknya.